DUST II 240

12 DUST II 240

Sumber : Wawancara

20 sampai 31 Maret 2010 di UP Tambi : Tabel 4.8 Tabel Pengujian Bulk Density Tanggal Jenis

BOP BOPF PF Dust

255 cc Sumber : Wawancara

Berdasarkan dari data hasil pengujian bulk density yang dilakukan pada tanggal 20 sampai 31 Maret 2010 di UP Tambi menunjukkan hasil yang tidak berbeda jauh dari standar volume density yang ditetapkan perusahaan. Volume standar density jenis BOP adalah 340 cc. Bila dibandingkan dengan data pengujian bulk density pada bulan Maret 2010 untuk jenis BOP terdapat perbedaan volume density pada tiap pengujian dengan volume standar yang ditetapkan perusahaan. Pada tanggal 21 sampai 31 Maret 2010 volume density jenis BOP lebih kecil dari standar yang ditetapkan perusahaan, hal ini menunjukkan terjadi kesalahan pada saat pengolahan. Sedangkan volume standar density pada jenis BOPF adalah 330 cc. Bila dilihat dari data pengujian bulk density untuk jenis BOPF menunjukkan volume density lebih besar dari volume standar, hal ini juga menunjukkan terjadi kesalahan pada saat proses pengolahan. Volume standar density untuk jenis PF dan Dust adalah 290

cc dan 250 cc. Bila dibandingkan dengan data hasil pengujian bulk density menunjukkan volume density hasil pengujian jenis PF dan Dust lebih kecil dibandingkan dengan volume standar density yang ditetapkan perusahaan, hal ini juga menunjukkan terjadi kesalahan pada tahap pengolahan. Berdasarkan data pengujian bulk density diatas, dapat cc dan 250 cc. Bila dibandingkan dengan data hasil pengujian bulk density menunjukkan volume density hasil pengujian jenis PF dan Dust lebih kecil dibandingkan dengan volume standar density yang ditetapkan perusahaan, hal ini juga menunjukkan terjadi kesalahan pada tahap pengolahan. Berdasarkan data pengujian bulk density diatas, dapat

b) Pengujian organoleptik bubuk teh Pengujian organoleptik ini dilakukan oleh petugas yang terlatih didalam ruangan pengujian mutu teh. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui persepsi terhadap warna, rasa, aroma air seduhan (Liquor), kenampakan (Appearance) teh kering dan ampas seduhan (Infusion) teh hitam. Pengujian organoleptik meliputi kenampakan luar (outer) dan uji kualitas dalam (inner). Adapun uji kenampakan luar meliputi warna, bentuk bubuk, ukuran partikel dan kebersihan bubuk teh. Uji kualitas dalam dilakukan terhadap air seduhan dan ampas seduhan teh. Ampas seduhan ialah teh yang telah diseduh dan dipisahkan dari air seduhannya. Penilaian terhadap air seduhan meliputi warna dan rasa. Sedangkan penilaian terhadap ampas seduhan teh meliputi kenampakan ampas dan ukuran partikel ampas. Uji organoleptik merupakan sistem kontrol yaitu apakah dalam proses pengolahan sebelumnya sudah sesuai dengan standar atau belum. Kesalahan dalam pengolahan akan dapat

diketahui dari hasil uji organoleptik teh. Berdasarkan SNI 01-1902-2000, teh yang baik memiliki rasa (taste) sepet yang terasa menempel di gusi maupun di lidah. Warna seduhan teh yang baik berkisar antara bright dan coloury , selain itu ampas seduhan teh berwarna merah tembaga mengkilap. Berikut ini adalah data hasil uji organoleptik pada bulan Februari 2010 di UP Tambi.

Tabel 4.9 Hasil Uji Organoleptik Bubuk Teh bulan Februari 2010

Tanggal Uji

Jenis

Penilaian

Kenampakan teh kering

Aroma Rasa Warna air seduhan

Warna Ampas

4 5 4 4 Sumber : Wawancara 4 5 4 4 Sumber : Wawancara

b) Aroma

1 = Tidak disukai 2 = Kurang disukai 3 = Cukup disukai 4 = Suka 5 = Sangat disukai

c) Rasa 1 = Tidak enak 2 = Kurang enak 3 = Cukup enak 4 = Enak 5 = Sangat enak

d) Warna air seduhan

1 = Kusam

2 = Merah dan terang 3 = Merah dan cukup cerah

4 = Merah dan cerah 5 = Merah dan sangat cerah