dapat diketahui berhasil tidaknya suatu perusahaan. Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ahmad Buyung Nusantara 2009, Imam Gozali 2007,
tidak dikemukakan adanya konsistensi hasil penelitian yang menguji pengaruh risiko kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas sehingga
perlu diadakan penelitian lanjutan. Adapun hasil penelitian terdahulu diatas manurut Ahmad Buyung
Nusantara 2009, Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio berpengaruh signifikan positif terhadap Return On Assets, Menurut Imam Gozali 2007, Non
Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas perusahaan.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul : “Pengaruh Risiko Kredit Yang Diberikan dan Tingkat Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perbankan Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah risiko kredit yang diberikan berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia ?
Universitas Sumatera Utara
2. Apakah tingkat likuiditas berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia? 3. Apakah risiko kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas berpengaruh
secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh risiko kredit yang diberikan secara parsial
terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat likuiditas secara parsial terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. 3. Untuk mengetahui pengaruh risiko kredit yang diberikan dan tingkat
likuiditas secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dilakukan penelitian ini yakni : 1. Bagi penulis, sebagai bahan masukan dan menambah pengetahuan
penulis dalam melakukan penelitian terhadap profitabilitas perusahaan. 2. Bagi perusahaan penelitian, penelitian ini bermanfaat sebagai
pelangkap penelitian yang sebelumnya sudah dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
3. Bagi pihak lain, sebagai bahan masukan bagi penelitian sejenis dan bacaan bermanfaat untuk menambah pengetahuan khususnya
mengenai pengaruh jumlah kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Pengertian dan Fungsi Kredit
Menurut Dahlan Siamat 2005 : 349, “ kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuaan
atau kesepakatan pinjam - meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pemberian bunga”. Sebagai perantara keuangan, bank akan melakukan penghimpunan dana dari masyarakat yang surplus dana dalam
berbagai bentuk simpanan. Kemudian bank akan membayar bunga kepada nasabahnya dan menyalurkannya dalam bentuk kredit.
Dari manfaat nyata dan manfaat yang diharapkan, keberadaan kredit di dalam kehidupan perekonomian memiliki beberapa fungsi, sebagaimana
yang dikemukakan oleh Kasmir 2002 : 97 : a. Meningkatkan daya guna uang.
b. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. c. Meningkatkan daya guna barang.
d. Meningkatkan peredaran barang. e. Salah satu alat stabilitas ekonomi.
f. Meningkatkan kegairahan berusaha. g. Meningkatkan pemerataan pendapatan.
8
Universitas Sumatera Utara
h. Meningkatkan hubungan internasional.
2 . Jenis – Jenis Kredit
Kredit yang diberikan bank umum dan bank perkreditan rakyat untuk masyarakat terdiri dari berbagai jenis. Secara umum jenis-jenis kredit
dapat dilihat dari berbagai segi, sebagaimana yang dikemukakan oleh Kasmir 2002 : 99 :
a Dilihat dari segi kegunaan 1. Kredit Investasi, biasanya digunakan untuk keperluan perluasan
usaha atau membangun proyekpabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi,
2. Kredit Modal Kerja, kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya.
b Dilihat dari tujuan kredit 1. Kredit Produktif, kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha
atau produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa,
2. Kredit Konsumtif, kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang
dan jasa yang dihasilkan, karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha,
3. Kredit Perdagangan, kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya
diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
c Dilihat dari segi jangka waktu 1. Kredit Jangka Pendek, merupakan kredit yang memiliki jangka
waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja,
2. Kredit Jangka Menengah, kredit yang jangka waktu kreditnya berkisar antara satu tahun sampai dengan tiga tahun,
3. Kredit Jangka Panjang, kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka panjang memiliki masa
pengembalian antara tiga sampai lima tahun. d Dilihat Dari Segi Jaminan
1. Kredit Dengan Jaminan, yaitu kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau
tidak berwujud, 2. Kredit Tanpa Jaminan, yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan
barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas atau nama baik
si calon debitur selama ini.
3. Risiko Kredit
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Dahlan Siamat 2005 : 358, Risiko kredit didefinisikan sebagai risiko yang dikaitkan dengan
kemungkinan kegagalan klien membayar kewajibannya atau risiko dimana debitur tidak dapat melunasi hutangnya.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Dahlan Siamat 2005 : 359, Risiko kredit dapat timbul karena beberapa hal :
a. Adanya kemungkinan pinjaman yang diberikan oleh bank atau obligasi surat hutang yang dibeli oleh bank tidak terbayar,
b. Tidak dipenuhinya kewajiban dimana bank terlibat didalamnya bisa melalui pihak lain, misalnya kegagalan memenuhi kewajiban pada
kontrak derivatif. c. Penyelesaian settlement dengan nilai tukar, suku bunga, dan produk
derivatif. Bentuk risiko kedit yang lain adalah settlement risk yang timbul ketika
dua pembayaran dengan valuta asing dilakukan pada hari yang sama, risiko ini terjadi ketika counter party pihak lain mungkin mengalami
default setelah institusi melakukan pembayaran. Pada hari penyelesaian settlement, besarnya kerugian default counter party pihak lain sama
dengan nilai penuh yang harus dibayar. Sedangkan besarnya exposure sebelum settlement hanya sebesar nilai netto dari kedua pembayaran
tersebut. Dalam penelitian ini tingkat risiko kredit dihitung dengan NPL Non
Peforming Loan dikarenakan NPL dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana kredit yang bermasalah yang ada dapat dipenuhi dengan
aktiva produktif yang dimiliki oleh suatu bank.
Universitas Sumatera Utara
Rumus yang digunakan untuk mengukur NPL adalah sebagai berikut :
Non Performing Loan = ayaan
TotalPembi Nonlancar
Pembiayaan x 100
NPL berpengaruh negatif terhadap kinerja perbankan. Semakin tinggi NPL maka semakin menurun kinerja atau profitabilitas perbankan.
Hal ini sejalan dengan adanya kredit bermasalah yang semakin besar dibandingkan dengan aktiva produktifnya dapat mengakibatkan
kesempatan untuk memperoleh pendapatan income dari kredit yang diberikan, sehingga mengurangi laba dan berpengaruh buruk pada
rentabilitas profitabilitas bank. Agar kinerja berapor biru, maka setiap bank harus menjaga NPL-nya di bawah 5. Hal ini sejalan dengan
ketentuan bank Indonesia.
4. Likuiditas 4.a. Pengertian Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya, sebagaimana
dikemukakan oleh Sofyan Syafri Harahap 1997 : 301. Menurut Kasmir 2002 : 48, suatu bank dapat dikatakan likuid, apabila bank
yang bersangkutan dapat membayar semua hutang-hutangnya terutama simpanan tabungan, giro dan deposito pada saat ditagih dan dapat pula
memenuhi semua permohonan kredit yang memang layak untuk dibiayai.
Universitas Sumatera Utara
4.b. Rasio Likuiditas
Menurut Kasmir 2008 : 129, “ rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi
kewajiban utang jangka pendek ”. Artinya apabila perusahaan ditagih, perusahaan akan mampu untuk memenuhi utang tersebut terutama
utang yang sudah jatuh tempo. Rasio likuiditas ini berfungsi untuk menunjukkan atau mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada hubungan dengan perusahaan
seperti kreditor dan distributor atau supplier. Menurut Kasmir 2008: 132, tujuan dan manfaat hasil rasio
likuiditas adalah : 1. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban
jangka pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan. 2. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban
jangka pendek dengan aktiva lancar memperhitungkan persediaan atau piutang.
3. Untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah persediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan.
4. Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.
5. Sebagai alat perencanaan kedepan, terutama yang berkaitan dengan perencanaan kas dan utang.
Universitas Sumatera Utara
6. Untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu dengan membandingkannya untuk beberapa
periode. 7. Untuk melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan, dari
masing – masing komponen yang ada di aktiva lancar dan utang lancar.
8. Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya, dengan melihat rasio likuiditas yang ada pada saat
ini. Berikut ini diuraikan beberapa jenis – jenis rasio likuiditas, yaitu :
a. Rasio Lancar Current Ratio Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi
kewajiban – kewajiban lancar. Semakin besar rasio ini berarti semakin besar pula kemampuan perusahaan menyelesaikan kewajiban jangka
pendeknya. Current ratio yang mana adalah jika berada di atas 1 atau di atas 100. Ini juga berarti bahwa perusahaan mampu melunasi
semua hutang jangka pendek tanpa harus mengganggu operasi perusahaan. Tapi perlu diperhatikan bahwa tingkat rasio yang tinggi
bukanlah merupakan jaminan bahwa perusahaan mampu melunasi hutang lancarnya tepat waktu.
Current Ratio =
bilities CurrentLia
ts CurrenAsse
x 100
Universitas Sumatera Utara
b. Rasio Kas Cash Ratio Rasio kas ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
melunasi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan kas dan surat – surat berharga yang dapat diuangkan.
Cash Ratio =
ies ntLiabilit
TotalCurre ities
tableSecur TotalMarke
TotalCash +
x 100
c. Loan to Deposit Ratio Pada dasarnya Loan to Deposit Ratio digunakan untuk mengetahui
kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada deposannya dengan menarik kembali kredit – kredit yang telah
diberikan kepada para debiturnya. Rasio ini dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :
Loan to Deposit Ratio = it
TotalDepos TotalLoans
x 100 5. Profitabilitas
5.a. Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas merupakan suatu hal yang mencerminkan kemampuan dari setiap perusahaan untuk menghasilkan laba. Performa manajerial
dari setiap perusahaan akan dapat dikatakan baik apabila tingkat profitabilitas perusahaan yang dikelolanya tinggi ataupun dengan kata
lain maksimal, dimana profitabilitas ini umumnya selalu diukur dengan membandingkan laba yang diperoleh perusahaan dengan sejumlah
Universitas Sumatera Utara
perkiraan yang menjadi tolak ukur keberhasilan perusahaan seperti jumlah aktiva perusahaan maupun penjualan dan investasi, sehingga
dapat diketahui efektivitas pengelolaan keuangan dan aktiva oleh perusahaan.
5.b. Rasio Profitabilitas
Menurut Kasmir 2008 : 196, “ rasio profitabilitas adalah rasio yang memperlihatkan pengaruh gabungan dari likuiditas, manajemen
aktiva dan hutang terhadap hasil operasi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan ”. Rasio ini juga memberikan
ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Menurut Kasmir 2008 : 197, tujuan hasil rasio profitabilitas
adalah : 1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh
perusahaan dalam suatu periode tertentu. 2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan
tahun sekarang. 3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
Menurut Kasmir 2008 : 198, manfaat hasil rasio profitabilitas adalah :
Universitas Sumatera Utara
1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode.
2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu. 4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal
sendiri. 5. Mengetahui produktifitas dari seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Berikut ini diuraikan beberapa jenis – jenis rasio Profitabilitas,
yaitu : a. Return On Assets ROA
Rasio ini menunjukkan kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih.
Dengan kata lain, berapa laba yang diperoleh atas setiap rupiah yang tertanam dalam aktiva.
ReturnOnAssets =
s TotalAsset
NetIncome
x 100 b. Return On Equity ROE
Return On Equity ROE adalah rasio yang menunjukkan berapa persen laba bersih setelah pajak terhadap ekuitas atau
modal. Besarnya nilai Return On Equity ini dapat dihitung dengan rumus :
Universitas Sumatera Utara
Return On Equity
=
y TotalEquit
NetIncome x 100
ROE merupakan indikator penting bagi para pemilik bank, karena menunjukkan tingkat pengembalian modal atau investasi
yang ditanamkan dalam industri perbankan. Angka ROE yang semakin tinggi memberikan indikasi bagi para pemegang saham
bahwa tingkat pengembalian investasi pada sektor perbankan tinggi. c. Net Interest Margin NIM
Menurut Mandala dan Prathama 2004 : 157, “ Net Interest Margin NIM adalah rasio yang menunjukkan berapa persen
pendapatan bunga bersih yang dapat dihasilkan oleh setiap bank terhadap total aktiva ”. Besarnya nilai dari Net Interest Margin
perusahaan perbankan dapat dihitung dengan mempergunakan rumus sebagai berikut :
Net Interest Margin =
s TotalAsset
penses InterestEx
come InterestIn
−
x 100
Angka NIM yang makin tinggi menunjukkan bahwa profitabilitas pada suatu bank makin baik, karena selisih antara
pendapatan bunga dengan biaya bunga semakin besar. 18
Universitas Sumatera Utara
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
No Judul Penelitian
Peneliti Variabel
Penelitian Hasil Penelitian
1. Analisis Pengaruh
Non Performing Loan,
Capital Adequacy Ratio,
Loan to Deposit Ratio, dan Biaya
Operasional terhadap Pendapatan
Operasional Terhadap
Profitabilitas Bank Yang Terdaftar di
BEI Periode 2006 – 2008
Ahmad Buyung
Nusantara 2009
Non Performing Loan, Capital
Adequacy Ratio, Loan to Deposit
Ratio, dan Biaya Operasional
terhadap Pendapatan
Operasional Non Performing Loan, Loan to
Deposit Ratio dan Capital Adequacy Ratio, berpengaruh
signifikan positif terhadap Return On Asset, sedangkan
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
berpengaruh signifikan negative terhadap Return On Asset
2. Pengaruh Capital
Adequacy Ratio, Loan to Deposit
Ratio, Biaya Operasional terhadap
Pendapatan Operasional dan Non
Performing Loan Terhadap
Profitabilitas Bank Yang Terdaftar di
BEI Periode 2005 – 2007
Imam Gozali
2007 Capital
Adequacy Ratio, Loan to Deposit
Ratio, Biaya Operasional
terhadap Pendapatan
Operasional dan Non Performing
Loan Loan to Deposit Ratio, Non
Performing Loan dan Capital Adequacy Ratio, berpengaruh
signifikan negative terhadap Return On Asset, sedangkan
Operasional terhadap Pendapatan Operasional
berpengaruh signifikan positif terhadap Return On Asset
3. Pengaruh Risiko
Kredit dan Tingkat Likuiditas terhadap
Profitabilitas Perbankan Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Astuti 2008
Non Performing Loan dan Cash
Ratio Non Performing Loan
berpengaruh signifikan positif terhadap Return On Asset,
sedangkan Cash Ratio tidak berpengaruh terhadap Return
On Asset.
Universitas Sumatera Utara
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis
1. Kerangka Konseptual
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi profitabilitas, akan tetapi dalam penelitian ini akan dilihat dua variabel yang dianggap cukup penting dan
cukup dominan. Adapun kerangka konseptual pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
H1 H2
H2
H3
Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel independent adalah risiko kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas sedangkan variabel
dependen atau variabel terikatnya adalah Profitabilitas. Secara teoritis, variabel risiko kredit yang diberikan dan variabel tingkat likuiditas
memiliki hubungan positif dengan variabel Profitabilitas. Dimana hal ini menandakan bahwa apabila risiko kredit yang diberikan mengalami
kenaikan nilai maka mengakibatkan menurunnya tingkat Profitabilitas sedangkan tingkat likuiditas jika mengalami kenaikan nilai, maka hal ini
Risiko Kredit yang di berikan
X1 Likuiditas
X2
Profitabilitas Y
Universitas Sumatera Utara
mengakibatkan naiknya tingkat Profitabilitas yang akan diperoleh setiap perusahaan.
2. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah : H1 : Risiko kredit yang diberikan berpengaruh secara parsial terhadap
profitabilitas perusahaan. H2 : Tingkat likuiditas berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas
perusahaan. H3 : Risiko kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas berpengaruh
secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan. 21
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yang merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau
lebih, Sugiyono 2007 : 11.
B. Populasi dan Sampel Penelitian