Pengaruh Resiko Kredit Yang Diberikan dan Tingkat Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH
ISNAISYAH FITRI 090522041
PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul : “Pengaruh Resiko Kredit Yang Diberikan dan Tingkat Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” adalah benar hasil karya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi Program Ekstensi S-1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas dan benar adanya. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.
Medan, 20 Juni 2011
Yang membuat pernyataan,
Isnaisyah Fitri NIM : 090522041
(3)
saya mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik.
Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Resiko Kredit Yang Diberikan dan Tingkat Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar keserjanaan pada Fakultas Ekonomi Departemen Akuntansi universitas Sumatera Utara.
Selama proses penyusunan skripsi ini, saya banyak memperoleh bimbingan, dorongan semangat, nasehat, dan bantuan lain baik secara moril maupun materil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan ucapin terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Firman Syarif, MSi, Ak selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Nurzaimah, MM, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
(4)
4. Ibu Risanty SE, MSi, Ak dan Bapak Drs. Sucipto, MM, Ak selaku Dosen Pembanding I dan Pembanding II yang telah banyak membantu penulis melalui saran dan kritik yang diberikan demi kesempurnaan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik penulis selama perkuliahan.
6. Kepada papa tercinta (Alm.Syahbuddin Hasibuan) dan Ibunda tercinta (Rismiati). Terima kasih banyak untuk kasih sayang, didikan, dan dukungan berupa nasehat, doa serta materi yang diberikan kepada ananda.
Akhir kata, saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Saya berharap skripsi ini bisa bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Amin.
Medan, 20 Juni 2011
Penulis,
Isnaisyah Fitri Nim : 090522041
(5)
diberikan dan tingkat likuiditas terhadap perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Pupolasi penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007 – 2009 . Sampel Penelitian diambil secara purposive sampling dimana terdapat 20 perusahaan yang memenuhi kriteria pemilihan sample. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia dan Indonesian Capital Market Directory tahun 2007 – 2009. Variabel penelitian yang digunakan terdiri dari dua variabel independent yaitu resiko kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas , sedangkan variabel dependent yaitu profitabilitas. Rasio resiko kredit yang diberikan menggunakan Non Performing Loans dan rasio tingkat likuiditas digunakan Loan to Deposit Ratio, sedangkan rasio profitabilitas digunakan Return On Assets.
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis statistik dimana sebelum melakukan uji statistik terhadap hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas untuk menentukan alat uji hipotesis. Pengujian tersebut dilakukan dengan bantuan program SPSS. Adapun SPSS yang digunakan adalah SPSS 16.0.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial resiko kredit yang diberikan berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas dan tingkat likuiditas berpengaruh kecil terhadap profitabilitas. Sedangkan secara simultan pengaruh resiko kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
Kata kunci : Non Performing Loans, Loans to Deposit Ratio, Return On Assets
(6)
ABSTRACT
The purpose of this study was to investigate the effect of credit risk are given and the level of liquidity to the banking companies listed in Indonesia Stock Exchange.
Pupolasi research is banking companies listed in Indonesia Stock Exchange period from 2007 to 2009. The sample study with purposive sampling where there are 20 companies that meet the criteria for sample selection. The data used are secondary data obtained from the website of Indonesia and the Indonesian Stock Exchange Capital Market Directory 2007 - 2009. The variables used in this research consists of two independent variables namely the risk of loans and the level of liquidity, while the dependent variable is profitability. Risk ratio of loans using the ratio of non-performing loans and liquidity levels are used Loan to deposit ratio, while profitability ratios used in Return On Assets.
Data analysis techniques used are statistical analysis techniques where prior conduct statistical tests on the first hypothesis test to determine fatherly noumalitas hypothesis testing instruments. Testing was performed with SPSS program. The SPSS used was SPSS 16.0.
From this research can be concluded that partial risk loans have negative significant effect on profitability and liquidity levels of small effect on profitability. While simultaneously influence the risk of loans and liquidity levels have a significant effect on profitability.
Keywords: Non Performing Loans, Loans to Deposit Ratio , Return On Assets
(7)
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Perumusan Masalah ... 5
C.Tujuan Penelitian ... 6
D.Manfaat Penelitian ... 6
BABII TINJAUAN PUSTAKA A.Tinjauan Teoritis ... 8
1.Pengertian dan Fungsi Kredit ... 8
2.Jenis – Jenis Kredit ... 9
3.Risiko Kredit ... 10
4.Likuiditas ... 12
(8)
4.b.Rasio Likuiditas ... 13
5.Profitabilitas ... 15
5.a.Pengertian Profitabilitas ... 15
5.b.Rasio Profitabilitas ... 16
B.Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 19
C.Kerangka Konseptual dan Hipotesis ... 20
1.Kerangka Konseptual ... 20
2.Hipotesis ... 21
BAB III METODE PENELITIAN A.Desain Penelitian ... 22
B.Populasi dan Sampel Penelitian ... 22
C.Jenis dan Sumber Data ... 23
D.Teknik Pengumpulan Data ... 23
E.Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Variabel ... 24
F.Metode Analisis Data ... 25
1.Pengertian Asumsi Klasik ... 25
a.Uji Normalitas ... 25
b.Uji Multikolinearitas ... 26
c.Uji Heteroskidastisitas ... 27
d.Uji Autokorelasi ... 28
2.Uji Hipotesis ... 29
(9)
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A.Deskripsi Obyek Penelitian ... 33
B.Statistik Deskriptif ... 34
C.Uji Asumsi Klasik ... 35
1.Uji Normalitas ... 35
2.Uji Multikolinearitas ... 38
3.Uji Heteroskedastisitas ... 39
4.Uji Autokorelasi... 41
D.Uji Hipotesi ... 42
1.Uji t ( Uji Signifikan Parsial )... 42
2.Uji F ( Uji Signifikan Simultan ) ... 44
3.Koefisien Determinasi R2 ... 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 48
B.Keterbatasan Penelitian ... 49
C.Saran ... 50
DAFTAR PUSTAKA ... 51
(10)
DAFTAR TABEL
Nomor Judul halaman
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 19
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 32
Tabel 4.1 Descriptive Statistics ... 34
Tabel 4.2 One Sampel Kolmogorov-Smirnov... 37
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan VIF ... 38
Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 39
Tabel 4.5 Uji Autokorelasi ... 41
Tabel 4.6 Uji t ( Uji Signifikan Parsial ) ... 42
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Regresi Berganda... 44
(11)
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 20
Gambar 4.1 Grafik Histogram ... 35
Gambar 4.2 Uji Normalitas ... 36
(12)
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul halaman Lampiran i Daftar Populasi Bank yang terdaftar di BEI
Periode 2007 – 2009 ... 53
Lampiran ii Daftar Sampel ... 54
Lampiran iii Perhitungan NPL, LDR dan ROA ... 55
Lampiran iv Tabel Titik Kritis Distribusi t ... 56
Lampiran v Tabel F ... 57
Lampiran vi Tabel Durbin-Witson Statistik ... 58
Lampiran vii Tabel Descriptive Statistics ... 59
Lampiran viii Tabel Correlations,Removed,Model Summary dan Anova ... 60
Lampiran ix Tabel Coefficient Correlations, Collinearity Diagnostics,dan Residuals Statistics ... 61
Lampiran x Tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov test ... . 62
Lampiran xi Tabel Residuals Statistics dan Gambar Dependent Variabel ... 63
Lampiran xii Gambar Normal P-P Plot of Regression Standarized Residual ... 64
(13)
diberikan dan tingkat likuiditas terhadap perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Pupolasi penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007 – 2009 . Sampel Penelitian diambil secara purposive sampling dimana terdapat 20 perusahaan yang memenuhi kriteria pemilihan sample. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia dan Indonesian Capital Market Directory tahun 2007 – 2009. Variabel penelitian yang digunakan terdiri dari dua variabel independent yaitu resiko kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas , sedangkan variabel dependent yaitu profitabilitas. Rasio resiko kredit yang diberikan menggunakan Non Performing Loans dan rasio tingkat likuiditas digunakan Loan to Deposit Ratio, sedangkan rasio profitabilitas digunakan Return On Assets.
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis statistik dimana sebelum melakukan uji statistik terhadap hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas untuk menentukan alat uji hipotesis. Pengujian tersebut dilakukan dengan bantuan program SPSS. Adapun SPSS yang digunakan adalah SPSS 16.0.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial resiko kredit yang diberikan berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas dan tingkat likuiditas berpengaruh kecil terhadap profitabilitas. Sedangkan secara simultan pengaruh resiko kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
Kata kunci : Non Performing Loans, Loans to Deposit Ratio, Return On Assets
(14)
ABSTRACT
The purpose of this study was to investigate the effect of credit risk are given and the level of liquidity to the banking companies listed in Indonesia Stock Exchange.
Pupolasi research is banking companies listed in Indonesia Stock Exchange period from 2007 to 2009. The sample study with purposive sampling where there are 20 companies that meet the criteria for sample selection. The data used are secondary data obtained from the website of Indonesia and the Indonesian Stock Exchange Capital Market Directory 2007 - 2009. The variables used in this research consists of two independent variables namely the risk of loans and the level of liquidity, while the dependent variable is profitability. Risk ratio of loans using the ratio of non-performing loans and liquidity levels are used Loan to deposit ratio, while profitability ratios used in Return On Assets.
Data analysis techniques used are statistical analysis techniques where prior conduct statistical tests on the first hypothesis test to determine fatherly noumalitas hypothesis testing instruments. Testing was performed with SPSS program. The SPSS used was SPSS 16.0.
From this research can be concluded that partial risk loans have negative significant effect on profitability and liquidity levels of small effect on profitability. While simultaneously influence the risk of loans and liquidity levels have a significant effect on profitability.
Keywords: Non Performing Loans, Loans to Deposit Ratio , Return On Assets
(15)
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan teknologi yang tumbuh pesat, membawa dampak terhadap munculnya peluang – peluang diberbagai bidang usaha yang menyebabkan dinamika kehidupan perekonomian dan sosial yang menjadi dinamis. Pendapatan masyarakat meningkat begitupun dengan jenis kebutuhan hidup mereka yang tidak hanya mengkonsumsi barang – barang (Produk) seperti makanan, minuman, pakaian, rumah, tetapi mereka juga mengkonsumsi barang tidak nyata (jasa).
Perkembangan perekonomian Indonesia yang semakin pesat membutuhkan suatu lembaga keuangan yang mengatur, menghimpun dan menyalurkan dana yang dipercayakan oleh masyarakat dalam bentuk simpanan. Hal inilah yang mendorong perkembangan yang cukup pesat dari industri. Sebagaimana dikemukan oleh Dahlan Siamat (2005 : 275) peran bank dalam menjalankan intermediasi keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit.
Pada dasarnya tujuan utama dari setiap perusahaan adalah selalu berusaha untuk memperoleh laba / keuntungan yang maksimal, yaitu baik yang berasal dari kegiatan operasionalnya maupun kegiatan non operasional pada perusahaan yang bersangkutan. Begitu pula bagi setiap perusahaan perbankan, keuntungan / laba
(16)
juga merupakan hal yang mutlak untuk diperoleh, yaitu agar dapat mempertahankan kontinuitas operasional perusahaan atau dalam istilah akuntansi disebut dengan going concern. Melihat kondisi satu dasawarsa belakangan yang ada, perusahaan perbankan khususnya yang berada di Indonesia mengalami perkembangan bisnis yang sangat pesat, yaitu baik dari segi volume usaha, mobilisasi dana dari masyarakat maupun tingkat profitabilitas yang diperoleh. Profitabilitas perusahaan perbankan menunjukkan pendapatan yang mampu dihasilkan oleh perusahaan dalam satu atau setiap priode. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa profitabilitas merupakan aspek yang mencerminkan kemampuan setiap perusahaan untuk menghasilkan laba, dimana perusahaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan. Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa keuntungan yang diperoleh setiap perusahaan akan sangat mempengaruhi kontinuitas perusahaan yang bersangkutan, yaitu baik pada masa sekarang maupun di masa-masa yang akan datang. Perusahaan akan memperoleh laba jika jumlah pendapatan / penghasilan yang diterima nilainya lebih besar dibandingkan dengan besarnya pengeluaran (biaya) yang dikeluarkan. Penghasilan bank dapat berasal dari hasil penerimaan bunga kredit yang diberikan, agio saham, jasa di bidang keuangan dan lain-lain.
Industri perbankan merupakan industri yang syarat dengan risiko, terutama karena melibatkan pengelolaan uang masyarakat dan diputar dalam bentuk berbagai investasi, seperti pemberian kredit, pembelian surat-surat berhaga dan penanaman dana lainya. Apabila semakin rendah resiko kredit yang diberikan maka bank tersebut akan semakin mengalami keuntungan, sebaliknya bila tingkat
(17)
resiko kredit yang diberikan tinggi bank tersebut akan mengalami kerugian yang diakibatkan tingkat pengembalian kredit macet. Ditengah beratnya tantangan yang dihadapi, bank pada umumnya mampu mempertahankan kinerja yang positif. Profitabilitas dan likuiditas stabil pada tingkat yang memadai. Namun demikian, fungsi intermediasi masih terkendala akibat perubahan kondisi perekonomian yang kurang menguntungkan.
Perusahaan perbankan sedang melakukan reformasi system melalui implementasi Arsitektur Perbankan Indonesia (API) dimana secara bertahap dalam jangka waktu lima sampai dengan sepuluh tahun kedepan API akan diimplementasikan dengan visi yang jelas. Visi API adalah menciptakan sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan system keuangan dalam rangka membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Industri perbankan merupakan sektor penting dalam pembangunan nasional yang berfungsi sebagai financial intermediary diantara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang memerlukan dana. Faktor - faktor yang mempengaruhi profitabilitas bank dapat bersumber dari berbagai kinerja profitabilitas yang ditunjukkan beberapa indikator. Rasio profitabilitas yang penting bagi bank adalah return on asset (ROA). ROA penting bagi bank karena ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.
Likuiditas suatu perusahaan perbankan mencerminkan bahwa perusahaan yang bersangkutan mampu memenuhi seluruh kewajiban jangka pendeknya dengan sejumlah alat-alat likuid yang dimiliki perusahaan tersebut. Ataupun
(18)
dengan kata lain, suatu bank dapat dikatakan likuid apabila bank yang bersangkutan tersebut dapat membayar semua hutang-hutangnya terutama simpanan giro, tabungan dan deposito pada saat ditagih oleh para nasabah penyimpan dana serta dapat pula memenuhi semua permohonan kredit dari calon debitur yang layak untuk dibiayai. Rasio likuiditas bagi setiap perusahaan idealnya adalah sebesar 200%, dan apabila rasio likuiditas nilainya kurang dari 200% maka dianggap kurang baik, sebab apabila aktiva lancar nilainya turun maka jumlah aktiva lancar tidak cukup untuk dapat menutupi kewajiban jangka pendeknya, dimana hal ini yang sering disebut dengan kondisi illikuid, sedangkan apabila jumlah aktiva lancar nilainya terlalu besar , maka akan berdampak timbulnya dana yang mengganggur yang disebut dengan munculnya idle fund.
Oleh sebab itu, secara keseluruhan hal-hal tersebut akan mempengaruhi jalannya kegiatan operasional perusahaan. Untuk menjamin likuiditas bank, pada tahun 2004 Bank Indonesia (BI) menetapkan persentase Giro Wajib Minimum (GWM) yang disesuaikan dengan besarnya DPK (Dana Pihak Ketiga) yang dihimpun setiap bank. GWM merupakan sejumlah dana yang harus dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada BI. Besarnya GWM yang ditetapkan oleh BI adalah sebesar 5% dari DPK.
Sebagaimana dikemukakan oleh Subramanyam (2010 : 82), “ keberhasilan kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilihat dari profitabilitas yang dimiliki perusahaan tersebut ”. Selama ini telah banyak penelitian tentang profitabilitas, karena profitabilitas merupakan hal yang penting dan diperhatikan banyak pihak baik investor maupun kreditur. Dengan menggunakan berbagai rasio keuangan 4
(19)
dapat diketahui berhasil tidaknya suatu perusahaan. Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ahmad Buyung Nusantara (2009), Imam Gozali (2007), tidak dikemukakan adanya konsistensi hasil penelitian yang menguji pengaruh risiko kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas sehingga perlu diadakan penelitian lanjutan.
Adapun hasil penelitian terdahulu diatas manurut Ahmad Buyung Nusantara (2009), Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio berpengaruh signifikan positif terhadap Return On Assets, Menurut Imam Gozali (2007), Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas perusahaan.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Risiko Kredit Yang Diberikan dan Tingkat Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah risiko kredit yang diberikan berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?
(20)
2. Apakah tingkat likuiditas berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
3. Apakah risiko kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh risiko kredit yang diberikan secara parsial terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat likuiditas secara parsial terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3. Untuk mengetahui pengaruh risiko kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dilakukan penelitian ini yakni :
1. Bagi penulis, sebagai bahan masukan dan menambah pengetahuan penulis dalam melakukan penelitian terhadap profitabilitas perusahaan. 2. Bagi perusahaan penelitian, penelitian ini bermanfaat sebagai
pelangkap penelitian yang sebelumnya sudah dilakukan.
(21)
3. Bagi pihak lain, sebagai bahan masukan bagi penelitian sejenis dan bacaan bermanfaat untuk menambah pengetahuan khususnya mengenai pengaruh jumlah kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
(22)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Pengertian dan Fungsi Kredit
Menurut Dahlan Siamat (2005 : 349), “ kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuaan atau kesepakatan pinjam - meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”. Sebagai perantara keuangan, bank akan melakukan penghimpunan dana dari masyarakat yang surplus dana dalam berbagai bentuk simpanan. Kemudian bank akan membayar bunga kepada nasabahnya dan menyalurkannya dalam bentuk kredit.
Dari manfaat nyata dan manfaat yang diharapkan, keberadaan kredit di dalam kehidupan perekonomian memiliki beberapa fungsi, sebagaimana yang dikemukakan oleh Kasmir (2002 : 97) :
a. Meningkatkan daya guna uang.
b. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. c. Meningkatkan daya guna barang.
d. Meningkatkan peredaran barang. e. Salah satu alat stabilitas ekonomi. f. Meningkatkan kegairahan berusaha. g. Meningkatkan pemerataan pendapatan.
(23)
h. Meningkatkan hubungan internasional. 2. Jenis – Jenis Kredit
Kredit yang diberikan bank umum dan bank perkreditan rakyat untuk masyarakat terdiri dari berbagai jenis. Secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi, sebagaimana yang dikemukakan oleh Kasmir (2002 : 99) :
a) Dilihat dari segi kegunaan
1. Kredit Investasi, biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi,
2. Kredit Modal Kerja, kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya.
b) Dilihat dari tujuan kredit
1. Kredit Produktif, kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa,
2. Kredit Konsumtif, kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha,
3. Kredit Perdagangan, kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut.
(24)
c) Dilihat dari segi jangka waktu
1. Kredit Jangka Pendek, merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja,
2. Kredit Jangka Menengah, kredit yang jangka waktu kreditnya berkisar antara satu tahun sampai dengan tiga tahun,
3. Kredit Jangka Panjang, kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka panjang memiliki masa pengembalian antara tiga sampai lima tahun.
d) Dilihat Dari Segi Jaminan
1. Kredit Dengan Jaminan, yaitu kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud,
2. Kredit Tanpa Jaminan, yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas atau nama baik si calon debitur selama ini.
3. Risiko Kredit
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Dahlan Siamat (2005 : 358), Risiko kredit didefinisikan sebagai risiko yang dikaitkan dengan kemungkinan kegagalan klien membayar kewajibannya atau risiko dimana debitur tidak dapat melunasi hutangnya.
(25)
Menurut Dahlan Siamat (2005 : 359), Risiko kredit dapat timbul karena beberapa hal :
a. Adanya kemungkinan pinjaman yang diberikan oleh bank atau obligasi (surat hutang) yang dibeli oleh bank tidak terbayar,
b. Tidak dipenuhinya kewajiban dimana bank terlibat didalamnya bisa melalui pihak lain, misalnya kegagalan memenuhi kewajiban pada kontrak derivatif.
c. Penyelesaian (settlement) dengan nilai tukar, suku bunga, dan produk derivatif.
Bentuk risiko kedit yang lain adalah settlement risk yang timbul ketika dua pembayaran dengan valuta asing dilakukan pada hari yang sama, risiko ini terjadi ketika counter party pihak lain mungkin mengalami default setelah institusi melakukan pembayaran. Pada hari penyelesaian (settlement), besarnya kerugian default counter party (pihak lain) sama dengan nilai penuh yang harus dibayar. Sedangkan besarnya exposure
sebelum settlement hanya sebesar nilai netto dari kedua pembayaran tersebut.
Dalam penelitian ini tingkat risiko kredit dihitung dengan NPL (Non Peforming Loan) dikarenakan NPL dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana kredit yang bermasalah yang ada dapat dipenuhi dengan aktiva produktif yang dimiliki oleh suatu bank.
(26)
Rumus yang digunakan untuk mengukur NPL adalah sebagai berikut :
Non Performing Loan =
ayaan TotalPembi
Nonlancar Pembiayaan
x 100%
NPL berpengaruh negatif terhadap kinerja perbankan. Semakin tinggi NPL maka semakin menurun kinerja atau profitabilitas perbankan. Hal ini sejalan dengan adanya kredit bermasalah yang semakin besar dibandingkan dengan aktiva produktifnya dapat mengakibatkan kesempatan untuk memperoleh pendapatan (income) dari kredit yang diberikan, sehingga mengurangi laba dan berpengaruh buruk pada rentabilitas (profitabilitas) bank. Agar kinerja berapor biru, maka setiap bank harus menjaga NPL-nya di bawah 5%. Hal ini sejalan dengan ketentuan bank Indonesia.
4. Likuiditas
4.a. Pengertian Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya, sebagaimana dikemukakan oleh Sofyan Syafri Harahap (1997 : 301). Menurut Kasmir (2002 : 48), suatu bank dapat dikatakan likuid, apabila bank yang bersangkutan dapat membayar semua hutang-hutangnya terutama simpanan tabungan, giro dan deposito pada saat ditagih dan dapat pula memenuhi semua permohonan kredit yang memang layak untuk dibiayai.
(27)
4.b. Rasio Likuiditas
Menurut Kasmir (2008 : 129), “ rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek ”. Artinya apabila perusahaan ditagih, perusahaan akan mampu untuk memenuhi utang tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo.
Rasio likuiditas ini berfungsi untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada hubungan dengan perusahaan seperti kreditor dan distributor atau supplier.
Menurut Kasmir (2008: 132), tujuan dan manfaat hasil rasio likuiditas adalah :
1. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan.
2. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar memperhitungkan persediaan atau piutang.
3. Untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah persediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan.
4. Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.
5. Sebagai alat perencanaan kedepan, terutama yang berkaitan dengan perencanaan kas dan utang.
(28)
6. Untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu dengan membandingkannya untuk beberapa periode.
7. Untuk melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan, dari masing – masing komponen yang ada di aktiva lancar dan utang lancar.
8. Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya, dengan melihat rasio likuiditas yang ada pada saat ini.
Berikut ini diuraikan beberapa jenis – jenis rasio likuiditas, yaitu : a. Rasio Lancar ( Current Ratio )
Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban – kewajiban lancar. Semakin besar rasio ini berarti semakin besar pula kemampuan perusahaan menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Current ratio yang mana adalah jika berada di atas 1 atau di atas 100%. Ini juga berarti bahwa perusahaan mampu melunasi semua hutang jangka pendek tanpa harus mengganggu operasi perusahaan. Tapi perlu diperhatikan bahwa tingkat rasio yang tinggi bukanlah merupakan jaminan bahwa perusahaan mampu melunasi hutang lancarnya tepat waktu.
Current Ratio =
bilities CurrentLia
ts CurrenAsse
x 100%
(29)
b. Rasio Kas ( Cash Ratio )
Rasio kas ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan kas dan surat – surat berharga yang dapat diuangkan.
Cash Ratio =
ies ntLiabilit TotalCurre
ities tableSecur TotalMarke
TotalCash+
x 100 %
c. Loan to Deposit Ratio
Pada dasarnya Loan to Deposit Ratio digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada deposannya dengan menarik kembali kredit – kredit yang telah diberikan kepada para debiturnya. Rasio ini dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :
Loan to Deposit Ratio =
it TotalDepos
TotalLoans
x 100 %
5. Profitabilitas
5.a. Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas merupakan suatu hal yang mencerminkan kemampuan dari setiap perusahaan untuk menghasilkan laba. Performa manajerial dari setiap perusahaan akan dapat dikatakan baik apabila tingkat profitabilitas perusahaan yang dikelolanya tinggi ataupun dengan kata lain maksimal, dimana profitabilitas ini umumnya selalu diukur dengan membandingkan laba yang diperoleh perusahaan dengan sejumlah
(30)
perkiraan yang menjadi tolak ukur keberhasilan perusahaan seperti jumlah aktiva perusahaan maupun penjualan dan investasi, sehingga dapat diketahui efektivitas pengelolaan keuangan dan aktiva oleh perusahaan.
5.b. Rasio Profitabilitas
Menurut Kasmir (2008 : 196), “ rasio profitabilitas adalah rasio yang memperlihatkan pengaruh gabungan dari likuiditas, manajemen aktiva dan hutang terhadap hasil operasi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan ”. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan.
Menurut Kasmir (2008 : 197), tujuan hasil rasio profitabilitas adalah :
1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam suatu periode tertentu.
2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
Menurut Kasmir (2008 : 198), manfaat hasil rasio profitabilitas adalah :
(31)
1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode.
2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
5. Mengetahui produktifitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
Berikut ini diuraikan beberapa jenis – jenis rasio Profitabilitas, yaitu :
a. Return On Assets ( ROA )
Rasio ini menunjukkan kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih. Dengan kata lain, berapa laba yang diperoleh atas setiap rupiah yang tertanam dalam aktiva.
ReturnOnAssets =
s TotalAsset
NetIncome
x 100% b. Return On Equity ( ROE )
Return On Equity (ROE) adalah rasio yang menunjukkan berapa persen laba bersih setelah pajak terhadap ekuitas atau modal. Besarnya nilai Return On Equity ini dapat dihitung dengan rumus :
(32)
Return On Equity=
y TotalEquit
NetIncome
x 100%
ROE merupakan indikator penting bagi para pemilik bank, karena menunjukkan tingkat pengembalian modal atau investasi yang ditanamkan dalam industri perbankan. Angka ROE yang semakin tinggi memberikan indikasi bagi para pemegang saham bahwa tingkat pengembalian investasi pada sektor perbankan tinggi. c. Net Interest Margin ( NIM )
Menurut Mandala dan Prathama (2004 : 157), “ Net Interest Margin (NIM) adalah rasio yang menunjukkan berapa persen pendapatan bunga bersih yang dapat dihasilkan oleh setiap bank terhadap total aktiva ”. Besarnya nilai dari Net Interest Margin
perusahaan perbankan dapat dihitung dengan mempergunakan rumus sebagai berikut :
Net Interest Margin =
s TotalAsset
penses InterestEx come
InterestIn −
x 100%
Angka NIM yang makin tinggi menunjukkan bahwa profitabilitas pada suatu bank makin baik, karena selisih antara pendapatan bunga dengan biaya bunga semakin besar.
(33)
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu No Judul Penelitian Peneliti Variabel
Penelitian
Hasil Penelitian
1. Analisis Pengaruh Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional Terhadap
Profitabilitas Bank Yang Terdaftar di BEI Periode 2006 – 2008 Ahmad Buyung Nusantara (2009) Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio dan Capital Adequacy Ratio, berpengaruh signifikan positif terhadap
Return On Asset, sedangkan
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
berpengaruh signifikan negative terhadap Return On Asset
2. Pengaruh Capital
Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, Biaya Operasional terhadap
Pendapatan
Operasional dan Non Performing Loan Terhadap
Profitabilitas Bank Yang Terdaftar di BEI Periode 2005 – 2007 Imam Gozali (2007) Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, Biaya Operasional
terhadap Pendapatan Operasional dan
Non Performing Loan
Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan dan Capital Adequacy Ratio, berpengaruh signifikan negative terhadap
Return On Asset, sedangkan
Operasional terhadap Pendapatan Operasional
berpengaruh signifikan positif terhadap Return On Asset
3. Pengaruh Risiko
Kredit dan Tingkat Likuiditas terhadap Profitabilitas
Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Astuti (2008)
Non Performing Loan dan Cash Ratio
Non Performing Loan berpengaruh signifikan positif terhadap Return On Asset, sedangkan Cash Ratio tidak berpengaruh terhadap Return On Asset.
(34)
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1. Kerangka Konseptual
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi profitabilitas, akan tetapi dalam penelitian ini akan dilihat dua variabel yang dianggap cukup penting dan cukup dominan. Adapun kerangka konseptual pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
H1
H2 H2
H3
Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel independent adalah
risiko kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas sedangkan variabel dependen atau variabel terikatnya adalah Profitabilitas. Secara teoritis, variabel risiko kredit yang diberikan dan variabel tingkat likuiditas
memiliki hubungan positif dengan variabel Profitabilitas. Dimana hal ini menandakan bahwa apabila risiko kredit yang diberikan mengalami kenaikan nilai maka mengakibatkan menurunnya tingkat Profitabilitas
sedangkan tingkat likuiditas jika mengalami kenaikan nilai, maka hal ini Risiko Kredit yang di
berikan ( X1)
Likuiditas ( X2 )
Profitabilitas (Y)
(35)
mengakibatkan naiknya tingkat Profitabilitas yang akan diperoleh setiap perusahaan.
2. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
H1 : Risiko kredit yang diberikan berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas perusahaan.
H2 : Tingkat likuiditas berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas perusahaan.
H3 : Risiko kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan.
(36)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yang merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih, Sugiyono (2007 : 11).
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi merupakan sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu . Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan akhir tahun dari perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007, 2008, dan 2009 yang berjumlah 31 perusahaan perbankan.
Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2007 : 73). Teknik pengumpulan sample yang digunakan adalah Purposive Sampling, yang merupakan teknik penentuan sample anggota populasi dengan pertimbangan atau kriteria tertentu, menurut Sugiyono (2007 : 78).
Kriteria penentuan sample dalam penelitian ini adalah :
1. Perusahaan perbankan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) pada tahun 2007, 2008 dan 2009,
2. Perusahaan perbankan tersebut tidak mengalami delisting selama periode pengamatan,
(37)
3. Menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan tahunan pada tahun 2007, 2008, dan 2009
4. Menghasilkan laba positif pada laporan keuangan tahunan tahun 2007, 2008, dan 2009.
Berdasarkan teknik pengambilan sample tersebut, maka sample yang diambil dalam penelitian ini adalah 20 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa efek Indonesia ( BEI ) pada tahun 2007, 2008 dan 2009.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik pihak pengumpul data primer maupun oleh pihak lain. Data yang diperoleh adalah data time series yaitu data dari suatu fenomena tertentu yang didapat dari beberapa interval waktu tertentu misalnya dalam waktu mingguan, bulanan, dan tahunan. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara mendownload
dari situs
D. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data eksternal. Data eksternal adalah data yang umumnya disusun oleh entitas selain peneliti dari organisasi yang bersangkutan.
Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan dua tahapan. Pada tahap pertama, peneliti melakukan studi pustaka yakni berasal dari buku- buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dalam tahapan kedua, pegumpulan data dilakukan dengan cara mendownload dari situs Bursa Efek Indonesia yaitu,
(38)
E. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel Independen ( bebas )
Menurut Sugiyono (2006 : 3), “ variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (variabel terikat) ”. Variabel independent yang digunakan dalam penelitian ini adalah risiko kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas.
2. Variabel Dependen ( terikat )
Menurut Sugiyono (2006 : 3), “ variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas ”. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas perusahaan.
Uraian variabel – variabel yang dipakai dalam penelitian ini adalah : 1. Risiko kredit yang diberikan, yaitu merupakan suatu risiko akibat
kegagalan atau ketidakmampuan nasabah mengembalikan jumlah pinjaman yang diperoleh dari bank beserta bunganya sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan atau dijadwalkan. Risiko kredit yang diberikan dalam penelitian ini diukur dengan mempergunakan
Non Performing Loan ( NPL ).
2. Likuiditas, yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi hutang lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Likuiditas dalam penelitian ini diukur dengan mempergunakan Loan to Deposit Ratio ( LDR ).
(39)
3. Profitabilitas perusahaan adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitas bisnis yang ada. Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan mempergunakan Return On Total Asset ( ROA ).
F. Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik, dengan menggunakan software SPSS 16. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji salah satu asumsi dasar analisis regresi berganda, yaitu variabel – variabel independen dan dependen harus berdistribusi normal atau mendekati normal (Imam Gozali,2005). Untuk menguji apakah data-data yang dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan metode, sebagai berikut:
a. Metode Grafik
Metode grafik yang handal untuk menguji normalitas data adalah dengan melihat normal probability plot, sehingga hampir semua aplikasi komputer statistik menyediakan fasilitas ini. Normal probability plot adalah membandingkan distribusi kumulatif data yang sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal (hypothetical distribution). Proses uji normalitas data
(40)
dilakukan dengan memperhatikan penyebaran data (titik) pada Normal P- Plot of Regression Standardized dari variabel terikat dimana:
● Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
● Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau mengikuti garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Metode Statistik
Uji statistik sederhana yang sering digunakan untuk menguji asumsi normalitas adalah dengan menggunakan uji normalitas dari Kolmogorov Smirnov. Metode pengujian normal tidaknya distribusi data dilakukan dengan melihat nilai signifikansi variabel, jika signifikan lebih besar dari alpha 5%, maka menunjukkan distribusi data normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji ini diperlukan karena untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model.Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengidentifikasi ada tidaknya hubungan antar variabel dalam model regresi. Pengujian multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat VIF ( Variance Inflation Factor ) dan diantara variabel bebas. Jika nilai VIF > 10 atau
(41)
nilai tolerance < 0,10 maka terjadi multikolinearitas, sedangkan apabila nilai VIF < 10 atau nilai tolerance > 0,10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi ( umumnya diatas 0,90 ), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regeresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Cara menditeksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitasnya dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah yang telah diprediksi dan sumbu X residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di Menurut Ade Fatma Lubis (2007 : 34), cara memprediksi pola gambar scatterplot medel yaitu :
1. Titik – titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0
(42)
2. Titik – titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja
3. Penyebaran titik – titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang, melebar dan menyempit dan melebar kembali
4. Penyebaran titik – titik data sebaiknya tidak berpola. d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengunaan pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Menurut Ade Fatma Lubis (2007 : 33), cara menguji keberadaan autokorelasi dalam penelitian ini digunakan uji statistic Durbin-Watson. Durbin-Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara variabel independen. Hipotesis yang akan diujii adalah:
• Ho : tidak ada autokorelasi (r = 0)
• Ha : ada autokorelasi (r ≠ 0) e. Uji Regresi Berganda
Regresi berganda dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Pada regresi berganda terdapat
(43)
satu variabel terikat dan lebih dari satu variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah profitabilitas (ROA), sedangkan yang menjadi variabel bebas NPL dan LDR.
Model hubungan return on asset (ROA) dengan variabel-variabel tersebut dapat disusun dalam fungsi atau persamaan sebagai berikut:
ROA = a + b1 NPL + b2 LDR + e
Dimana :
a = Konstanta;
b1,b2 = koefisien regresi dari X1, X2
e = error term 2. Uji Hipotesis
Dalam uji asumsi klasik dapat dilakukan analisis hasil regresi atau uji hipotesis. Uji hipotesis yang digunakan meliputi; uji parsial (t-test), uji pengaruh simultan (F-test), uji koefisien determinasi (R²).
a. Uji Secara Parsial (Uji – t)
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel indepeden yang digunakan dalam penelitian ini terhadap variabel dependen secara parsial (Imam Ghozali, 2009 : 46). Uji t dilakukan untuk menguji hipotesis 1 dan sampai dengan hipotesis 5. Menurut Imam Gozali (2009 : 45), langkah – langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
(44)
1. Merumuskan hipotesis, artinya ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial.
2. Menentukan tingkat signifikansi, taraf signifikansi adalah 95% atau
3. Membandingkan t hitung dan table t- table = t / 2 (n-k-1) ditolak apabila t hitung < t tabel
diterima apabila t hitung > t tabel 4. Berdasarkan Probabilitas
• ditolak apabila P > 0,05
• diterima apabila P < 0,05
5. Melihat pengaruh hubugan antara variabel indipenden dengan variabel dependen, apakah bertanda positif atau negatif.
b. Uji Signifikan Simultan (Uji F statistik)
Menurut Ade Fatma Lubis (2007 : 37), uji pengaruh simultan digunakan untuk mempengaruhi apakah variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempegaruhi variabel dependen. SPSS selalu menggunakan tolak ukur 5% yang berarti risiko kesalahan mengambil keputusan dibatasi sampai 5% tidak boleh lebih.
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik dengan kriteria pengambilan keputasan sebagai berikut :
1. Bila nilai F lebih besar dari pada 4 maka H0 dapat ditolak, pada derajat 5%. Dengan kata lain kita menerima hipotesis
(45)
alternatif yang menyatakan bahwa semua variabel independen dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F
menurut table. Bila nilai F hitung lebih besar dari pada nilai F table, maka Ho ditolak dan menerima Ha.
c. Koefisien Determinasi R2
Koefisien determinasi R2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi dependen atau dengan kata lain untuk menguji goodness-fit dari model regresi. Nilai R2
koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Menurut Ade Fatma Lubis (2007 : 48), koefisien determinasi terletak pada table Model Summary dan tertulis R Square. Namun untuk regresi linier berganda sebaiknya menggunakan R Square yang disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel independent yang digunakan dalam penelitian.
Nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai 1. Pada umumnya sample dengan data deret waktu ( time series ) memiliki R Square maupun Adjusted R Square cukup tinggi ( di atas 0,5 ), sedangkan sample dengan data item tertentu yang disebut data silang ( Crossection ) pada umumnya memiliki R Square maupun Adjusted R Square agak rendah ( di bawah 0,5 ), namun tidak menutup kemungkinan data jenis Crossection memiliki nilai R Square maupun Adjusted R Square yang cukup tinggi.
(46)
G. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian yang direncanakan sebagai berikut :
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tahapan
Penelitian
Februari Maret April Mei Juni
Pengajuan Judul Penyelesaian Proposal Bimbingan Proposal Seminar Proposal Pengumpulan Data
Pengolahan Data Penyampain Hasil Penelitian
(47)
A. Deskripsi Obyek Penelitian
Pada bab ini membahas sejumlah analisis berkaitan dengan data-data keuangan yang diperoleh dari penelitian adapun urutan pembahasan secara sistematis adalah sebagai berikut: 1. Statistik deskriptif, 2. Pengujian asumsi klasik, 3. Analisis data yang berupa hasil analisis regresi linier berganda, 4. Pengujian variabel independen baik secara parsial, simultan dan determinasi , 5. Pembahasan tentang pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Dari seluruh perusahaan yang go publik dan terdaftar di BEI tidak semua dijadikan sampel penelitian. Karena dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah perusahaan perbankan yang listed dari tahun 2007-2009 yang mengeluarkan data-data keuangan perusahaan (ICMD dan Annual Report 2009) dan yang menghasilkan laba positif selama periode pengamatan (2007-2009). Teknik pengolahan yang digunakan adalah proporsiv sampling sehingga dari 31 perusahaan yang terdaftar hanya 20 perusahaan yang memenuhi semua syarat penelitian untuk dijadikan sample.
(48)
B. Statistik Deskriptif
Berdasarkan data yang diinput dari ICMD (2007, 2008 dan 2009) dan Annual Report (2009) maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi NPL, LDR dan ROA
Dari data mentah yang telah diinput dapat dilihat nilai maksimum, minimum, mean dan standar deviation dari masing-masing variabel penelitian pada table 4.1 sebagai berikut :
Table 4.1
Perhitungan Nilai Maksimum, Minimum, Mean, dan Standar Deviation Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation
NPL 60 .48 8.18 3.0540 1.73316
LDR 60 .42 1.02 .7198 .15797
ROA 60 .01 .05 .0188 .01010
Valid N
(listwise) 60
Sumber: ICMD (2007 dan 2009) dan Annual Report 2009 (www.idx.com) Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.1 tersebut nampak bahwa dari 60 bank sample, variabel ROA mempunyai nilai rata-rata (mean)
sebesar 0,0188, besarnya ROA tidak sesuai dengan aturan BI yaitu ROA yang baik harus diatas 1,5%. Rata-rata NPL sebesar 3,0540 %, besarnya NPL sesuai dengan aturan BI yaitu NPL yang baik harus dibawah 5%. Sedangkan rata-rata LDR sebesar 0,7198 %, besarnya LDR tidak sesuai dengan aturan BI yaitu LDR yang baik antara 80% sampai dengan 110%.
(49)
C. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan prasyarat analisis regresi berganda. Dari hasil perhitungan sampel rata-rata rasio keuangan selama lima tahun, maka dalam penelitian ini perlu dilakuakan pengujian asumsi klasik terlebih dahulu yang meliputi: uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi yang dilakukan sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Pengujian apakah distribusi data normal atau tidak, salah satunya dengan menggunakan analisis grafik. Cara yang paling sederhana adalah dengan melihat histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal sebagaimana Gambar 4.1. berikut:
Gambar 4.1. Grafik Histogram
(50)
Dengan melihat tampilan grafik histogram, dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang mendekati normal. Namun demikian dengan hanya melihat histogram, hal ini dapat memberikan hasil yang meragukan khususnya untuk jumlah sampel kecil. Metode yang handal adalah dengan melihat normal probability plot, dimana pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, sebagaimana ditampilkan pada Gambar 4.2 berikut:
Gambar 4.2 Uji Normalitas
Sumber: Output SPSS versi 16 : Normal P-P Plot
(51)
Jika dilihat berdasarkan grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa garafik pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dalam uji normalitas residual dengan grafik dapat menyesatkan apabila tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, oleh karena itu untuk melengkapi uji grafik dilakukan juga uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik Kolmogrov-Smirnov (K-S) dapat dilihat pada table 4.2, sebagai berikut:
Table 4.2
Sumber: Output SPSS versi 16: One Sample Kolmogorov Smirnov
Berdasarkan Tabel 4.2 mengindikasikan bahwa data mempunyai distribusi normal, dimana berdasarkan nilai signifikansi Kolmogorov - Smirnov menunjukkan nilai lebih besar 0,05 yang mempunyai nilai
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz ed Residual
N 60
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .00947686 Most Extreme
Differences
Absolute .105
Positive .105
Negative -.082
Kolmogorov-Smirnov Z .809
Asymp. Sig. (2-tailed) .529
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data
(52)
signifikan 0,529, maka dapat dinyatakan bahwa data mempunyai distribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Dalam mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas antar variabel independen pada model persamaan pertama digunakan variance inflation factor (VIF). Berdasar hasil yang ditunjukkan dalam output SPSS maka besarnya VIF dari masing-masing variabel independen dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut:
Tabel 4.3
Hasil Perhitungan VIF Coefficientsa Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1(Constant)
NPL .998 1.002
LDR .998 1.002
a. Dependent Variable: ROA
Sumber : Output SPSS versi 16: Coefficients
Berdasar tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa kedua variabel independen tidak terjadi multikolinearitas karena nilai VIF < 5,00. Sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat pengaruh antar variabel independen. Dengan demikian variabel independen ( NPL dan LDR ) dapat digunakan untuk memprediksi ROA selama periode pengamatan.
(53)
3. Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan output SPSS maka hasil uji heteroskedastisitas dapat ditunjukkan dalam tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4
Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) .031 .006 5.242 .000
NPL -.002 .001 -.308 -2.477 .016
LDR -.010 .007 -.168 -1.351 .182
a. Dependent Variable: ROA
Sumber : Output SPSS versi 16: Coefficients
Berdasar hasil yang ditunjukkan dalam tabel 4.4 tersebut nampak bahwa variabel bebas NPL dan LDR, menunjukkan hasil yang tidak signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas dalam varian kesalahan, dan semua variabel independent yang digunakan tidak mempengaruhi residualnya.
Untuk menentukan heteroskedastisitas juga dapat menggunakan grafik scatterplot, titik-titik yang terbentuk harus menyebar secara acak , tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat melalui grafik Scatterplot, yang ditunjukkan pada gambar 4.3 dibawah ini:
(54)
Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Output SPSS versi 16: Grafik Scatterplot
Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol (0) pada sumbu Y, tidak berkumpul disatu tempat, serta tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi dalam artinya bahwa varian semua variabel ini menunjukkan variabel independen ( NPL dan LDR ) dapat digunakan untuk memprediksi ROA pada perusahaan perbankan selama periode 2007 sampai dengan 2009.
(55)
4. Uji Autokorelasi
Penyimpangan autokorelasi dalam penelitian ini diuji dengan uji Durbin-Watson (DW-test). Hasil regresi dengan lavel of signifikan 0,05 (α=0,05) dengan sejumlah variabel independen 2 dan banyak data ( n = 60 ). Adapun hasil dari uji autokorelasi dapat dilihat pada table 4.5 sebagai berikut;
Table 4.5 Uji Autokorelasi Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .346a .120 .089 .00964 1.904
a. Predictors: (Constant), LDR, NPL b. Dependent Variable: ROA
Sumber : Ouput SPSS versi 16: Model Summaryb
Berdasarkan hasil uji Durbin-Watson sebesar 1,904; sedangkan dalam table DW untuk “k” = 2 dan N = 60 besar DW-tabel: dl (batas luar) = 1,514 dan du (batas dalam) =1,652 ; 2 – du = 0,348 dan 2 – dl = 0,486 . Oleh karena nilai DW 1,904 lebih besar dari batas (du) 1,652 dan DW kurang dari 2 – 1,652, maka dapat disimpulkan bahwa DW-test tidak dapat menolak Ho yang menyatakan bahwa tidak ada autokorelasi positif atau negatif atau dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.
5. Analisis Regresi Berganda
Analisis pengaruh rasio keuangan (NPL dan LDR) terhadap profitabilitas peusahaan ( ROA ) pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat dilihat dari hasil analisis regresi berganda. Pengujian koefisien regresi bertujuan untuk menguji signifikansi hubungan antara
(56)
variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y) baik secara bersama-sama (dengan uji F) maupun secara individual (dengan uji t) serta dengan uji koefisien determinasi. Dalam penelitian ini uji hipotesis yang digunakan meliputi; uji parsial (t-test), uji pengaruh simultan (F-test), uji koefisien determinasi (R²).
D. Uji Hipotesis
1. Uji t (Uji pengaruh secara parsial)
Berdasarkan hasil output SPSS nampak bahwa pengaruh secara parsial dua variabel independen tersebut NPL dan LDR terhadap ROA seperti ditunjukkan pada table 4.6 sebagai berikut:
Table 4.6
Uji t (Uji Pengaruh Secara Parsial) Coefficientsa
Model
Unstandardiz ed Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .031 .006 5.242 .000
NPL -.002 .001 -.308 -2.477 .016 .998 1.002 LDR -.090 .008 -.144 -1.159 .251 .998 1.002 a. Dependent Variable: ROA
Sumber : Output SPSS versi 16: Coefficients
Dari hasil analisis regresi linier berganda dengan program SPSS seperti terlihat pada table 4.6, persamaan regeresi linier yang terbentuk adalah:
ROA = 0,31 - 0,002 NPL - 0,090 LDR + e
Dari hasil persamaan regresi linier berganda tersebut diatas maka dapat dianalisis sebagai berikut:
42 42
(57)
1. Non Performing Loan (NPL)
Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar ( 2,477 ) dengan nilai signifikansi sebesar 0,016. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 5% dan nilai t hitung ( 2,477 ) lebih kecil dari t tabel 1,671 maka Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga mengindikasikan adanya pengaruh signifikan negatif antara variabel NPL terhadap variabel ROA. adanya pengaruh signifikan negatif yang ditunjukkan oleh NPL mengindikasikan bahwa semakin tinggi kredit macet dalam pengelolaan kredit bank yang ditunjukkan dalam NPL maka akan menurunkan tingkat pendapatan bank yang tercermin melalui ROA. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Imam Gozali (2007) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa NPL berpengaruh negatif terhadap ROA, tetapi tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Buyung Nusantara (2009) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa NPL berpengaruh positif terhadap ROA.
2. Loan to Deposit Ratio (LDR)
Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar (1,351) dengan nilai signifikansi sebesar 0,182. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 5% dan nilai t hitung (1,159) lebih kecil dari t tabel 1,671 maka Ho diterima sedangkan Ha ditolak. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa besarnya LDR perbankan mempunyai pengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap ROA, namun hal
(58)
tersebut mengindikasikan bahwa semakin tinggi LDR akan semakin tinggi ROA. LDR berpengaruh negative dan tidak signifikan karena bank memberikan kredit dengan hati-hati dan lebih menekankan pada pendanaan sehingga ROA . Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Imam Gozali (2007) yang menunjukkan pengaruh signifikan negatif LDR terhadap ROA.
2. Uji F (Uji pengaruh secara simultan)
Berdasarkan hasil output SPSS nampak bahwa pengaruh secara bersama-sama variabel independen tersebut ( NPL dan LDR ) terhadap ROA seperti ditunjukkan pada table 4.7 sebagai berikut:
Table 4.7
Hasil Perhitungan Regresi Simultan ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression .001 2 .000 3.837 .027a
Residual .005 57 .000
Total .006 59
a. Predictors: (Constant), LDR, NPL b. Dependent Variable: ROA
Sumber : Output SPSS versi 16: Regression ANOVA
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai F hitung sebesar 3,837 yang lebih besar dari F tabel sebesar 3,159 dan nilai signifikansi sebesar 0,27. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 5% maka model layak (goodness of fit).
(59)
3. Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi digunakan untuk menguji goodness-fit dari model regresi. Berdasarkan hasil output SPSS besarnya nilai adjusted R² dapat dilihat pada table 4.8 sebagai berikut:
Table 4.8
Uji Koefisien Determinasi (R²) Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .346a .120 .089 .00964
a. Predictors: (Constant), LDR, NPL b. Dependent Variable: ROA
Sumber ; Output SPSS versi 16; Model Summary
Dilihat dari table diatas, nilai koefisien Determinasi (adjusted R²) sebesar 0,089 atau 8,90% hal ini berarti 8,90% variasi ROA yang bisa dijelaskan oleh variasi dari variabel independen yaitu NPL dan LDR. Sedangkan sisanya sebesar 91,1% dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model regresi. Standar Error of estimate (SEE) sebesar 0,0964. Makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.
E. Pembahasan Hasil penelitian
Dari hasil pengujian regresi secara simultan menunjukkan adanya pengaruh signifikan variabel NPL dan LDR terhadap profitabilitas. Hal ini ditunjukkan oleh nilai Karena nilai F hitung sebesar 3,837 yang lebih besar dari nilai F tabel sebesar 3,159 . Angka adjusted R Square (R2) sebesar 0,089. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu
(60)
yang dilakukan oleh Ahmad Buyung Nusantara (2009) dan Imam Gozali ( 2007 ) yang menyatakan bahwa variabel NPL dan LDR mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas.
1. Pengaruh NPL terhadap ROA
Dari hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa NPL memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap ROA. NPL menunjukkan t hitung sebesar ( 2,477 ) dengan nilai signifikansi 0,016, sedangkan t tabel adalah sebesar 1,671 sehingga t hitung < t tabel (-2,477 < 1,671) yang menghasilkan Ho ditolak dan Ha diterima, maka non performing loan secara individual berpengaruh sinifikan negatif terhadap return on assets. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Imam Gozali (2007) yang menyatakan bahwa non performing loan secara parsial berpengaruh signifikan negatif terhadap return on assets
pada perusahaan perbankan di BEI. Koefisien regresi variabel non performing loan sebesar (0,002) menunjukkan bahwa setiap kenaikan non performing loan sebesar 1 satuan, maka profitabilitas yang dilihat dari nilai Y akan bertambah sebesar (0,002) dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. Hubungan non performing loan dan return on assets menurut hasil penelitian ini adalah negatif dimana return on assets tidak akan naik jika nilai non performing loan meningkat.
2. Pengaruh LDRterhadap ROA
Dari hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa loan to deposit ratio
memiliki pengaruh negative dan tidak signifikan terhadap profitabilitas. Loan 46
(61)
to deposit ratio menunjukkan t hitung sebesar (1,351) dengan nilai signifikansi 0,182, sedangkan t tabel adalah sebesar 1,671 sehingga t hitung < t tabel (-1,351 < 1,671) sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, maka loan to deposit ratio secara individual berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return on assets. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Imam Gozali (2007) yang menyatakan bahwa loan to deposit ratio secara parsial berpengaruh signifikan negatif terhadap return on assets pada perusahaan perbankan di BEI. Koefisien regresi variabel loan to deposit ratio sebesar (0,090), menunjukkan bahwa setiap kenaikan loan to deposit ratio sebesar 1 satuan, maka perubahan return on assets yang dilihat dari nilai Y tidak akan meningkat.
(62)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan serta dari hipotesis yang telah disusun dan telah diuji pada bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan pengaruh variabel-variabel independen terhadap Return on Assets ( ROA ) sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 1 menunjukan secara parsial bahwa pada variabel NPL berpengaruh signifikan negatif terhadap variabel ROA yang ditunjukkan dengan besarnya nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,016 dengan nilai t hitung ( 2,477 ) lebih kecil dati t tabel 1,671 sehingga hipotesis 1 diterima.
2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 2 menunjukan secara parsial bahwa pada variabel LDR berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap variabel ROA sehingga hipotesis 2 diterima, hal tersebut ditunjukkan dengan besarnya tingkat yang tidak signifikans yang lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,182 dengan nilai t hitung sebesar ( 1,159 ) lebih kecil dari t tabel sebesar 1,671.
3. Berdasarkan pengujian hipotesis 3, secara simultan bahwa variabel NPL dan LDR berpengaruh signifikan terhadap variabel ROA. Dimana nilai F sebesar 3,837 dan nilai signifikan sebesar 0,027. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 5% maka hipotesis diterima.
(63)
B. Keterbatasan Penelitian
Sebagaimana diuraikan dimuka bahwa hasil penelitian ini terbatas pada pengamatan yang relatif pendek yaitu selama 3 tahun dengan sample yang terbatas pula sebanyak 20 sampel. Disamping itu rasio-rasio keuangan bank yang digunakan sebagai dasar untuk memprediksi ROA hanya terbatas pada NPL dan LDR saja.
C. Saran
Setelah mengkaji hasil penelitian ini maka implikasi manajerial yang dapat penulis ajukan sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan perbankan, agar lebih memperhatikan faktor fundamental perusahan yang pada penelitian ini mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA yaitu ( NPL dan LDR ). Karena perubahan NPL dan LDR mempunyai pengaruh yang negatif terhadap ROA. Pembiayaan yang relatif besar harus memperhatikan tingkat pengembalian pengelola modal yang sangat berpengaruh terhadap tingkat risiko kredit yang diberikan, bila tingkat NPL tersebut dapat ditekan seminimal mungkin maka bank dapat terus meningkatkan pembiayaan dan dapat dikategorikan bank yang sehat. Begitu juga dengan likuiditas yang merupakan variabel penting dalam mendukung kelancaran operasi dan kelangsungan hidup perusahaan perbankan. Oleh karena itu pihak manajemen harus senantiasa mampu melakukan pengendalian terhadap likuiditas secara optimal, artinya mampu mengatur lukuiditas perusahaannya sedemikian rupa agar kas yang
(64)
dipegang mampu mengatasi kewajiban – kewajibannya dan berkesempatan dalam memperoleh laba.
2. Penelitian ini hanya menggunakan ROA untuk menilai profitabilitas perusahaan. Untuk selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini dengan menilai rasio keuangan lainya yang dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan seperti ROA, ROE, NIM, deviden, dll. 3. Faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap perubahan profitabilitas
perusahaan sebaiknya mendapatkan perhatian sebelum mengambil keputusan. Sehingga tidak hanya rasio keuangan seperti NPL dan LDR saja, tetapi juga dapat menggunakan rasio-rasio lainnya yang dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Seperti Quick ratio, Cash ratio dan lainnya.
(65)
Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariabel dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Hanafi, Mamdah M, 2003. Manajemen Keuangan, BPFE Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Harahap, Sofyan Syafri, 1997. Analisi Atas Laporan Keuangan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Jurusan akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2004. Buku Petunjuk Teknis Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi, Medan.
Kasmir, 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi keenam, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Lubis, Ade Fatma, Arifin Akhmad dan Firman Syarif, 2007. Aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions) untuk penyusunan skripsi dan tesis, USU Press, Medan.
Kasmir, 2008. Analisis Laporan Keuangan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Manurung, Mandala dan Prathama Rahardja, 2004. Uang, Perbankan, dan
Ekonomi Moneter. FEUI, Jakarta.
Munawir, S, 1997. Analisa Laporan Keuangan, Cetakan Ketujuh, Liberty, Yogyakarta.
Raya, Ira Windi, 2008. “Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”, Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Saragih, Kamalia, 2008. “Pengaruh Kecukupan Modal dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas pada Bank Umum di Indonesia”, Skripsi Fakultas Ekonomi
Situmorang, Syafrizal Helmi, 2010. Analisis Data Untuk Riset Manajemen dan Bisnis, USU Press, Medan.
,
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Siamat, Dahlan, 2005. Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan Perbankan, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
(66)
Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kesembilan, CVAlfabeta, Bandung.
Usman, H dan Sri Rahayu, 2006. Aplikasi Komputer, Citapustaka Media, Bandung.
Wild, John J, K. R. Subramanyam, 2010. Analisis Laporan Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.
Yuliana.Desember, 2007. “Hubungan Efisiensi Operasional Dengan Kinerja Profitabilitas Pada Sektor Perbankan yang Go Publik Di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal manajemen dan Bisnis Sriwijaya, Volume 5 Nomor 10.
http: //www.eco.uc3m.es/~ricmora/ECII/materials/ Durbin_Watson_tables .pdf.
Diakses pada tanggal 22 Mei 2011 jam 09.00 WIB.
http : //www.statsoft.com/textbook/distribution-tables/ - Diakses pada tanggal 22 Mei 2011 jam 08.10 WIB.
http: //www. idx. co.id / Listedcompanies / Report Document / tabid / 91 / Language / id. ID / Default. Aspx. Diakses pada tanggal 12 Maret 2011 jam 21.00 WIB.
http ://www.brothersoft.com/downloads/spss-16.0.html. Diakses pada tanggal 22 Mei 2011 jam 09.30 WIB.
Diakses pada tanggal 22 Juni 2011 jam 22.00 WIB
(67)
DAFTAR POPULASI BANK YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2007 – 2009
NO KODE NAMA BANK KRITERIA
SAMPLE
SAMPLE
1 2 3 4
1 AGRO Bank Agroniaga Tbk -
2 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk
SAMPEL 1
3 BBKP Bank Bukopin Tbk SAMPEL 2
4 BNBA Bank Bumi Artha Tbk SAMPEL 3
5 BABP Bank Bumiputera Indonesia Tbk SAMPEL 4 6 BACA Bank Capital Indonesia Tbk -
7 BBCA Bank Central Asia Tbk SAMPEL 5
8 BCIC Ank Century Tbk -
9 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk SAMPEL 6
10 BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk -
11 BEKS Bank Eksekutif Internasional Tbk - 12 SDRA Bank Himpunan Saudara 1906
Tbk
SAMPEL 7
13 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk -
14 BKSW Bank Kesawan Tbk SAMPEL 8
15 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk SAMPEL 9
16 MAYA Bank Mayapada Tbk SAMPEL 10
17 MEGA Bank Mega Tbk SAMPEL 11
18 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk SAMPEL 12
19 BNGA Bank Niaga Tbk SAMPEL 13
20 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk SAMPEL 14
21 NISP Bank OCBC NISP Tbk SAMPEL 15
22 PNBN Bank Panin Indonesia Tbk SAMPEL 16
23 BNLI Bank Permata Tbk SAMPEL 17
24 BJBR Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk
-
25 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
SAMPEL 18
26 BSIM Bank Sinar Mas Tbk -
27 BSWD Bank Swadesi Tbk SAMPEL 19
28 BTPN Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk
-
29 BBTN Bank Tabungan Negara
(Persero)Tbk
-
30 BVIC Bank Victoria Internasional Tbk SAMPEL 20
31 MCOR Bank Windu Kentjana
Internasional Tbk
(68)
Lampiran ii Daftar Sampel
No. Kode Nama Bank
1 BACA Bank Capital Indonesia Tbk
2 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk 3 BBKP Bank Bukopin Tbk
4 BNBA Bank Bumi Artha Tbk
5 BABP Bank Bumiputera Indonesia Tbk 6 BVIC Bank Victoria Internasional Tbk 7 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 8 SDRA Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 9 BKSW Bank Kesawan Tbk
10 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 11 MAYA Bank Mayapada Tbk
12 MEGA Bank Mega Tbk
13 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk 14 BNGA Bank Niaga Tbk
15 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk 16 NISP Bank OCBC NISP Tbk
17 PNBN Bank Panin Indonesia Tbk 18 BNLI Bank Permata Tbk
19 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 20 BSWD Bank Swadesi Tbk
(69)
Lampiran iii
PERHITUNGAN NPL, LDR DAN ROA
BANK NPL LDR ROA
BBCA 0.81 0.42 0.04
INPC 3.77 0.8 0.01
BBKP 3.57 0.64 0.02
BNBA 2.27 0.51 0.01
BABP 6.1 0.82 0.01
BVIC 3.67 0.54 0.01
BDMN 2.27 0.86 0.03
SDRA 1.18 0.91 0.02
BKSW 6.81 0.68 0.01
BMRI 7.33 0.49 0.02
MAYA 0.48 1.02 0.01
MEGA 1.53 0.46 0.02
BBNI 8.18 0.54 0.01
BNGA 3.03 0.77 0.02
BBNP 1.89 0.48 0.01
NISP 2.53 0.84 0.01
PNBN 3.06 0.92 0.02
BNLI 4.6 0.81 0.02
BBRI 3.44 0.63 0.03
(1)
Lampiran viii
Variables Entered/Removedb
Model
Variables Entered
Variables
Removed Method
1 LDR, NPLa . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: ROA
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted
R Square
Std.Error
of the
Estimate
Change Statistics
Durbin-watson
R Square
Change
F
Change
df1
df2
Sig. F
Change
1
.346a
.120
.089
.00964
.120
3.870
2
57
.027
1.904
a.
Predictors: (Constant),LDR,NPL
b.
Dependent Variable: ROA
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .001 2 .000 3.870 .027a
Residual .005 57 .000
Total .006 59
a. Predictors: (Constant), LDR, NPL b. Dependent Variable: ROA
(2)
Lampiran ix
Coefficient
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. Correlations Collinearity Statistics
B Std.Error Beta Zero-order Partial Part Tolerance VIP
1 (Constant) NPL LDR
.031
-.002
-.009
.006
.001
.008
-.321
-.144
4.907
-2.579
-1.159
.000
.013
.251
-.314
-.130
-.323
-.152
-.320
-.144
.998
.998
1.002
1.002
a. Dependent Variable : ROA
Coefficient Correlationsa
Model LDR NPL
1 Correlations LDR 1.000 .045
NPL .045 1.000
Covariances LDR 6.327E-5 2.602E-7 NPL 2.602E-7 5.256E-7 a. Dependent Variable: ROA
Collinearity Diagnosticsa
Model
Dimensi
on Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions (Constant) NPL LDR
1 1 2.798 1.000 .00 .03 .01
2 .180 3.939 .02 .91 .05
3 .022 11.405 .97 .07 .94
(3)
Lampiran x
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value .0109 .0258 .0188 .00349 60
Std. Predicted Value -2.270 1.993 .000 1.000 60
Standard Error of Predicted Value
.001 .004 .002 .001 60
Adjusted Predicted Value .0111 .0244 .0188 .00348 60
Residual -.01322 .02450 .00000 .00948 60
Std. Residual -1.371 2.541 .000 .983 60
Stud. Residual -1.418 2.662 .000 1.009 60
Deleted Residual -.01414 .02690 .00000 .00999 60
Stud. Deleted Residual -1.431 2.820 .007 1.028 60
Mahal. Distance .020 9.759 1.967 1.928 60
Cook's Distance .000 .232 .018 .035 60
Centered Leverage Value .000 .165 .033 .033 60
a. Dependent Variable: ROA
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 60
(4)
(5)
(6)