4. Uji Autokorelasi
Penyimpangan autokorelasi dalam penelitian ini diuji dengan uji Durbin- Watson DW-test. Hasil regresi dengan lavel of signifikan 0,05
α=0,05 dengan sejumlah variabel independen 2 dan banyak data n = 60 . Adapun
hasil dari uji autokorelasi dapat dilihat pada table 4.5 sebagai berikut;
Table 4.5 Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
1 .346
a
.120 .089
.00964 1.904
a. Predictors: Constant, LDR, NPL b. Dependent Variable: ROA
Sumber : Ouput SPSS versi 16: Model Summary
b
Berdasarkan hasil uji Durbin-Watson sebesar 1,904; sedangkan dalam table DW untuk “k” = 2 dan N = 60 besar DW-tabel: dl batas luar = 1,514
dan du batas dalam =1,652 ; 2 – du = 0,348 dan 2 – dl = 0,486 . Oleh karena nilai DW 1,904 lebih besar dari batas du 1,652 dan DW kurang dari
2 – 1,652, maka dapat disimpulkan bahwa DW-test tidak dapat menolak Ho yang menyatakan bahwa tidak ada autokorelasi positif atau negatif atau
dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.
5. Analisis Regresi Berganda
Analisis pengaruh rasio keuangan NPL dan LDR terhadap profitabilitas peusahaan ROA pada perusahaan perbankan di Bursa Efek
Indonesia BEI dapat dilihat dari hasil analisis regresi berganda. Pengujian koefisien regresi bertujuan untuk menguji signifikansi hubungan antara
Universitas Sumatera Utara
variabel independen X dengan variabel dependen Y baik secara bersama- sama dengan uji F maupun secara individual dengan uji t serta dengan uji
koefisien determinasi. Dalam penelitian ini uji hipotesis yang digunakan meliputi; uji parsial t-test, uji pengaruh simultan F-test, uji koefisien
determinasi R².
D. Uji Hipotesis 1. Uji t Uji pengaruh secara parsial
Berdasarkan hasil output SPSS nampak bahwa pengaruh secara parsial dua variabel independen tersebut NPL dan LDR terhadap ROA seperti
ditunjukkan pada table 4.6 sebagai berikut:
Table 4.6 Uji t Uji Pengaruh Secara Parsial
Coefficients
a
Model Unstandardiz
ed Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta
Tolerance VIF 1 Constant
.031 .006
5.242 .000
NPL -.002
.001 -.308 -2.477
.016 .998 1.002
LDR -.090
.008 -.144 -1.159
.251 .998 1.002
a. Dependent Variable: ROA Sumber : Output SPSS versi 16:
Coefficients
Dari hasil analisis regresi linier berganda dengan program SPSS seperti terlihat pada table 4.6, persamaan regeresi linier yang terbentuk adalah:
ROA = 0,31 - 0,002 NPL - 0,090 LDR + e
Dari hasil persamaan regresi linier berganda tersebut diatas maka dapat dianalisis sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara