BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
3.1.1 Riset kepustakaan Library Research Metode ini menggunakan data-data dari berbagai buku, jurnal
penelitian, majalah, dan sumber bacaan elektronis yang tersedia di internet yang berkaitan dengan masalah keamanan jaringan komputer
dan sistem monitoring jaringan. 3.1.2 Observasi
Pengamatan secara langsung sistem jaringan yang sedang digunakan. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan dokumentasi sistem jaringan
terakhir yaitu bulan Januari tahun 2010 dan hasil analisa penulis.
3.2 Metodologi Pengembangan Sistem
Penelitian yang penulis lakukan berjudul Analisis dan Implementasi SSL
dengan Metode Pertukaran Kunci Diffie-Hellman pada Nagios Network Monitoring
System. Dalam impelementasi sistem ini penulis menggunakan Metodologi System Development Life Cycle Siklus Hidup Pengembangan
Sistem. Disebut SDLC, karena terdiri dari beberapa tahapan-tahapan pengembangan sistem yang membentuk suatu siklus hidup yaitu tahap
analisis, desain, implementasi dan perawatan Jogiyanto, 2005 : 9. Ada
beberapa model SDLC. Dalam skripsi ini penulis memakai model SDLC waterfall
yang banyak digunakan.
Dalam sebuah siklus SDLC terdapat 7 tahap umum Hartono, 2004 : 18-19. Siklus hidup pengembangan ini dapat diuraikan tahapan-tahapannya
sebagai berikut : 1. Tahap Perencanaan Planning
Pada tahap ini dilakukan feasibility study, lokasi waktu, dan cakupan dari aplikasi yang akan dikembangkan.
2. Tahap Analisa Analysis Pada tahap ini akan diuraikan mengenai keadaan sistem sekarang, analisis
proses komunikasi client-server monitoring, identifikasi masalah dan solusi pemecahan masalah.
3. Tahap Desain Design Tahap ini untuk menggambarkan topologi jaringan yang digunakan.
4. Tahap Pengembangan Development Pada tahap ini penulis melakukan pengembangan dengan instalasi dan
konfigurasi terhadap komponen-komponen sistem yang diperlukan. 5. Tahap Testing
Pengujian dilakukan dengan metode Black Box terhadap sistem yang telah selesai dibangun.
6. Tahap Implementasi Implementation
Implementasi dilakukan dengan menerapkan sistem yang telah selesai melalui tahap pengujian untuk digunakan oleh user.
7. Tahap Pengoperasian dan Pemeliharaan Operations and Maintenace Pada tahap terakhir ini yang dilakukan adalah kegiatan-kegiatan untuk
mendukung beroperasinya sistem yang akan dilakukan oleh admin. Siklus SDLC ini dijalankan secara berurutan, mulai dari tahap 1
hingga tahap 7. Setiap tahap yang telah selesai harus dikaji ulang review, kadang-kadang bersama expert user, terutama dalam langkah perencanaan dan
desain untuk memastikan bahwa langkah-langkah dikerjakan dengan benar dan sesuai dengan harapan. Jika tidak maka langkah tersebut perlu diulangi
lagi atau kembali ke langkah sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan secara garis besar mengenai tahapan-tahapan siklus SDLC model waterfall.
3.2.1 Tahap Perencanaan Planning
Yaitu tahap dimana semua pekerjaan dan aktivitas yang dikerjakan sebelum aplikasi ini diproduksi secara nyata, dalam tahap
ini dilakukan : 1.
Feasibility Study Feasibility Study
yaitu membuat studi kelayakan untuk sistem yang akan dibuat, dengan melakukan beberapa kegiatan seperti
observasi pada instansi yang bersangkutan, dengan melakukan
penelitian mengenai sistem monitoring jaringan di Phillip Securities.
2. Alokasi Waktu
Alokasi waktu yaitu membuat alokasi waktu untuk keseluruhan pembangunan sistem, langkah demi langkah mulai dari
perencanaan sampai saat sistem dapat digunakan. 3.
Cakupan Scope Yaitu mentukan batasan ruang lingkup penelitian, dalam kasus
ini yaitu Implementasi SSL dengan Metode Pertukaran Kunci Diffie-Hellman pada Nagios Network Monitoring System.
3.2.2 Tahap Analisis Analysis
Setelah perencanaan selesai, langkah berikutnya adalah membuat analisa analysis. Semua hasil analisa akan didokumentasi
dan dipakai sebagai pedoman saat melakukan desain proses di langkah ke 3 SDLC.
Dalam tahap analisa Implementasi SSL dengan Metode Pertukran Kunci Diffie-Hellman, penulis melakukan analisa terhadap:
1. Sistem yang berjalan
2. Identifikasi masalah
3. Solusi pemecahan masalah
3.2.3 Tahap Perancangan Design
Setelah dilakukannya analisa, maka yang dilakukan berikutnya adalah menentukan perancangan topologi jaringan, yang meliputi
firewall, router, switch, client monitoring, dan server monitoring.
3.2.4 Tahap Pengembangan
Development
Setelah dilakukan perancangan sistem dan diketahui komponen-komponen pendukung yang diperlukan untuk membangun
sistem monitoring jaringan di Phillip Securities, maka tahap berikutnya adalah pembangunan sistem. Secara umum langkah –
langkah yang dilakukan dalam pembangunan insfrastruktur mencakup instalasi dan setting konfigurasi yang akan dilakukan sebagai berikut :
1. Instalasi dan konfigurasi FAN di Server 2. Instalasi Windows Server 2003 di Server
3. Instalasi dan konfigurasi Hmailserver di Windows Server 2003 Server
4. Instalasi Ubuntu server 8.04 di Server 5. Instalasi Apache webserver di Ubuntu Server
6. Instalasi dan konfigurasi NSClient++ di client 7. Instalasi Wireshark di client
8. Instalasi dan konfigurasi plugin NRPE di Ubuntu Server 8.04
3.2.5 Tahap Ujicoba Testing
Pada tahap ini akan dilakukan testing atau pengujian program secara keseluruhan dari Implementasi SSL dengan Metode Pertukaran
Kunci Diffe-Hellman pada Nagios Network Monitoring System. Tujuan dari tahap ini adalah untuk memastikan agar sistem ini sudah
benar-benar layak untuk dipublikasikan. Adapun testing terhadap program dapat dilakukan dengan black box.
Untuk pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian black box
memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan persyaratan fungsional
untuk suatu program Roger, 2002 : 551. Metode black box dilakukan tanpa melihat source code program dan dijalankan oleh tester atau user
untuk mengamati apakah program telah menerima input, memproses, dan menghasilkan output dengan benar.
3.2.6 Tahap Implementasi
Implementation
Implementasi adalah proses untuk menerapkan sistem monitoring jaringan dengan Nagios yang mengaplikasikan SSL dengan
metode pertukaran kunci Diffie-Hellman. Pada tahap ini, implementasi dilakukan dengan beberapa proses, yaitu :
1. Memberitahu User Notify User
2. Melatih User User Training
3. Memasangkan Sistem Install System
Setelah berhasil melewati semua proses implementasi, berarti sistem monitoring jaringan dengan Nagios yang mengaplikasikan SSL
dengan metode pertukaran kunci Diffie-Hellman ini sudah dapat digunakan.
3.2.7 Tahap Pengoperasian dan Pemeliharaan Operation and
Maintenance
Langkah paling akhir dalam siklus SDLC adalah pengoperasian dan pemeliharaan operations and maintenance yang
dijalankan selama sistem monitoring jaringan dengan Nagios yang mengaplikasikan SSL dengan metode pertukaran kunci Diffie-Hellman
ini beroperasi. Selama sistem ini beroperasi terdapat beberapa pekerjaan rutin yang perlu dilakukan, antara lain:
1. System Maintenance
2. Backup Recovery
3. Data Archive
4. System Modification Enhancement
5. System Code Review
.
3.3 Bahan dan Peralatan
Adapun bahan atau peralatan yang akan digunakan dalam perancangan sistem ini adalah sebagai berikut :
3.3.1 Bahan Bahan yang digunakan penelitian ini adalah data-data dari studi
pustaka dan internet. 3.3.2 Peralatan
Peralatan penelitian yang digunakan terbagi menjadi dua bagian, yaitu perangkat keras dan perangkat lunak.
1. Lingkungan peranti keras Peranti keras yang digunakan dalam penelitian ini sebagai
simulasi jaringan adalah sebagai berikut : a. Komputer Nagios server sebagai sistem yang bertugas melakukan
monitoring jaringan, dengan spresifikasi yang digunakan, Intel Pentium dual core E5300 2,6 Ghz, memori DDR2 2048 MB,
hardisk 160 GB, dan monitor VGA 14 Inci. b. Komputer Mail server yang akan digunakan untuk notifikasi
email ke admin Nagios bila ada service atau resource yang mengalami masalah, dengan spesifikasi Intel Pentium dual core
E5300 2,6 Ghz, memori DDR2 1024 MB, hardisk 320 GB, dan monitor VGA 14 Inci.
c. Komputer Web server yang berfungsi sebagai host monitoring, dengan spesifikasi yang digunakan, procesor AMD Athlon X2
240 2,8 Ghz, memori DDR2 1024 MB, hardisk 160 GB, dan monitor VGA 14 Inci.
d. Sebuah Switch dengan spesifikasi Dlink DES-1005D.
2. Lingkungan peranti lunak Piranti lunak yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi
dua, yaitu kebutuhan piranti lunak untuk server dan kebutuhan piranti lunak untuk client.
a. Piranti Lunak komputer Nagios server, berupa sistem operasi Fully Automated Nagios
yang merupakan turunan dari sistem operasi Centos 5.4, Windows Server 2003 Standard Edition yang
difungsikan sebagai mail server, dan ubuntu server 8.04 yang difungsikan sebagai web server dengan software yang digunakan
sebagai berikut : 1 FAN yang di dalamnya sudah terinstall software seperti Nagios,
Centreon, Nagvis, dan Nareto. 2 Windows Server 2003 : Hmailserver dan XAMPP
3 Ubuntu Server 8.04 : Apache webserver 4 Piranti Lunak komputer client, berupa sistem operasi windows Xp
Professional Service Pack 2 dan NSClient++.
3.4. Ilustrasi Penelitian