Kesiapan Sumber Daya Manusia

50 pelayanan kepada wajib pajak. Upaya KPP Kebayoran Lama tidak cukup hanya dengan meminta kepada wajib pajak agar mematuhi ketentuan perpajakan saja, tetapi KPP Kebayoran Lama juga berkewajiban untuk dapat selalu memberikan informasi dan edukasi kepada wajib pajak, serta selalu meyakinkan bahwa tindakan memenuhi kewajiban perpajakan dapat dilakukan semudah dan sesederhana mungkin.

8. Penegakan Hukum

Untuk menjaga moral dan menegakkan asas keadilan bagi wajib pajak yang patuh maka terhadap wajib pajak yang tidak patuh akan dilakukan tindakan lebih berupa dilakukannya pemeriksaan khusus dan penagihan aktif. Ketidakpatuhan wajib pajak tersebut bukan saja karena unsur kesengajaan namun juga karena kekurangpahaman atas ketentuan perpajakan dari kelalaian untuk melakukan suatu kewajiban. Untuk itu, tindakan pemeriksaan dan penagihan aktif selalu memprioritaskan resiko tertinggi sesuai analisis resiko yang dibuat oleh AR. Sebelum dilakukan tindakan pemeriksaan khusus, AR akan mengirimkan surat himbauan, surat tegoran dan panggilan konseling kepada wajib pajak.

9. Kesiapan Sumber Daya Manusia

Sebagai kantor pelayanan pajak modern yang menerapkan prinsip good governance dalam memberikan pelayanan kepada Wajib Pajak, maka setiap pegawai KPP Kebayoran Lama telah dibekali pengetahuan perpajakan serta standar perilaku yang secara jelas mengatur tentang kewajiban dan larangan pegawai kode etik pegawai DJP. Peningkatan 51 pengetahuan pegawai dilakukan dengan melakukan pembelajaran bersama secara rutin dan diskusi terbuka atas kasus permasalahan wajib pajak sehingga dicapai solusi terbaik. KPP Kebayoran Lama akan selalu meningkatkan kemampuan pegawai sampai pada tingkat reputasi yang baik dalam hal kecakapan teknis, efisien dan efektif dalam hal kecepatan pelayanan, tepat dan memberikan keputusan yang adil. Setiap pegawai KPP Kebayoran Lama telah menyadari bahwa setiap tindakan, sikap dan keputusan yang dibuat kepada wajib pajak dalam rangka pelaksanaan tugasnya akan mempunyai pengaruh langsung terhadap kepercayaan Wajib Pajak kepada Direktorat Jenderal Pajak DJP. Tabel 4.2 Komposisi Sumber Daya Manusia KPP Pratama Kebayoran Lama Tingkat Pendidikan No Golongan SD SMP SMA DI DII DIII DIV S1 S2 S3 Jumlah 1 I 1 1 2 II 2 8 4 15 4 33 3 III 21 1 9 32 5 7 75 4 IV 1 2 1 4 Sumber: KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama

B. Statistik Deskriptif Responden

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu dengan cara membagikan kuesioner yang berjumlah 120 buah kepada wajib pajak berdasarkan data Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Kebayoran Lama. Karakteristik responden disajikan dalam tabel 4.3 berikut ini: 52 Tabel 4.3 Data Statistik Responden Jenis Kategori Keterangan Jumlah Responden Persentase 1. Jenis Kelamin a. Laki-laki b. Perempuan 78 orang 42 orang 65 35 2. Usia a. 20 tahun b. 20 - 30 tahun c. 31 - 40 tahun d. 41 - 50 tahun e. 50 tahun - 60 orang 36 orang 18 orang 6 orang - 50 30 15 5 3. Pendidikan a. SMASederajat b. D3 c. S1 d. S2 e. S3 f. Lainnya D1 24 orang 18 orang 63 orang 12 orang - 3 orang 20 15 52,5 10 - 2,5 4. Status a. Belum Menikah b. Menikah 57 orang 63 orang 47,5 52,5 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa responden laki-laki lebih dominan dalam pengisian kuesioner yaitu berjumlah 78 orang sedangkan responden perempuan berjumlah 42 orang. Selanjutnya berdasarkan tabel tersebut usia responden tidak ada yang berumur di bawah 20 tahun, usia responden yang berumur 20-30 tahun lebih banyak yaitu berjumlah 60 orang, kemudian diikuti responden yang berumur 31-40 tahun berjumlah 36 orang, dan responden yang berumur 41-50 tahun berjumlah 18 orang, kemudian usia di atas dari 50 tahun berjumlah 6 orang. Pada tabel 4.3 di atas juga dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan jenjang pendidikan terakhir tersebar pada pendidikan tingkat SMASederajat dengan kategori non perguruan tinggi sebanyak 24 orang atau 53 20, sedangkan responden yang berpendidikan terakhir perguruan tinggi yang meliputi Diploma D1, D2, D3, S1, S2, S3 berjumlah 96 orang atau 80. Artinya, kondisi ini menggambarkan bahwa Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Kebayoran Lama sebagian besar berpendidikan terakhir hingga perguruan tinggi. Kemudian berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini rata-rata telah menikah yaitu berjumlah 63 orang atau 52,5, sedangkan yang belum menikah berjumlah 57 orang atau 47,5.

C. Analisis Data

1. Uji Kualitas Data

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KETIDAKPATUHAN PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG TERDAFTAR PADA KPP PRATAMA JEMBER

0 5 19

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANGMEMPENGARUHI PERILAKU KETIDAKPATUHAN PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG TERDAFTAR PADA KPP PRATAMA JEMBER

0 13 19

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan wajib pajak dalam penyampaian surat pemberitahuan (SPT) tahunan wajib pajak badan (Studi kasus pada KPP Pratama Kebayoran Lama)

2 11 202

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus Pada KPP Pratama Surakarta)

0 2 6

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Surakarta

0 4 7

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKPATUHAN WAJIB PAJAK YANG TERDAFTAR PADA KPP PRATAMA SUKOHARJO Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Wajib Pajak yang Terdaftar Pada KPP Pratama Sukoharjo.

0 2 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKPATUHAN WAJIB PAJAK YANG TERDAFTAR PADA KPP Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Wajib Pajak yang Terdaftar Pada KPP Pratama Sukoharjo.

0 2 18

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Wajib Pajak yang Terdaftar Pada KPP Pratama Sukoharjo.

0 2 11

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus Pada KPP Pratama Surakarta).

0 2 14

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus Pada KPP Pratama Surakarta).

0 2 6