Pengertian Majelis Ta’lim

15 puisi sastra, seni teater, seni musik. Kemudian ditambah lagi dengan seni pantomin dan novel. Kesemuannya merupakan pemahaman dari sebuah karya film yang terpadu dan biasa kita lihat. 12 Film dimasukkan dalam kelompok komunikasi massa yang mengandung aspek hiburan, juga memuat aspek edukatif. Namun, aspek kontrol sosialnya tidak sekuat pada surat kabar, majalah serta televisi yang memang menyiarkan berita berdasarkan fakta yang terjadi. 13 Fakta film ditampilkan secara abstrak dimana tema cerita bertolak dari fenomena yang terjadi di tengah masyarakat. Bahkan dari itu, dalam film cerita dibuat secara imajinatif. 14 Menurut Onong Uchyana Effendi film merupakan medium komunikasi yang ampuh, bukan saja untuk hiburan, tetapi juga untuk penerangan dan pendidikan. Bahkan, Jakob Sumardjo dari pusat pendidikan film dan televisi, menyatakan bahwa film berperan sebagai pengalaman dan nilai. 15 Film hadir dalam bentuk audio visual, melalui audio visual inilah film dapat memberikan pengalaman-pengalaman baru kepada para penontonnya, pengalaman itu menyampaikan berbagai nuansa perasaan apektif, dan pemikiran kognitif kepada penontonnya, akan tetapi efek yang paling signifikan dari film adalah efek 12 Muchlisin Riadi, Pengertian, Sejarah dan unsur-unsur film, http:www.kajianpustaka.com201210pengertian-sejarah-dan-unsur-unsur- film.htmlixzz2eIhetjGZ Diakses pada tanggal 17 Agustus 2013 13 William L. Rivers-Jay W. Jensen, Theodore Peterson, Media Massa dan Mayarakat Modern, Jakarta: Kencana 2004,h. 252 14 Mafri Amir, Etika Komunikasi Massa dalam Pandangan Islam, Jakarta: Logos, 1999, h. 20 15 Aep Kusnawan. Et.al, Komunikasi dan Penyiaran Islam, Bandung : Benang Merah Press, 2004, cet.ke-1, h.94 16 terhadap kognitifnya dibandingkan dengan afektifnya. 16 Maka dari sinilah film bisa dijalankan sebagai media komunikasi yang berfungsi sebagai media tabligh, yaitu media untuk mengajak kepada kebenaran dan kembali menginjakan kakinya di jalan Allah SWT. 2. Jenis-jenis Film Film yang telah beredar memiliki beberapa jenis, jenis tersebut dapat diklasifikasikan kepada : a. Drama, adalah suatu kejadian atau peristiwa hidup yang hebat, mengandung konflik pergolakan, Clash atau benturan antara dua orang atau lebih. Sifat drama : romance, tragedy, dan komedi. b. Realisme, adalah sebuah film yang mengandung relevansi dengan kehidupan keseharian. c. Film Sejarah, melukiskan tokoh tersohor dan peristiwa. d. Film Perang, menggambarkan peperangan atau situasi didalamnya atau setelahnya. e. Film Futuristik, menggambarkan masa depan secara khayali. f. Film Anak, mengupas kehidupan kehidupan anak-anak. g. Cartoon, cerita bergambar yang mulanya lahir di media cetak yang diolah sebagai cerita bergambar, bukan saja sebagai storyboard melainkan yang selalu bergerak dengan teknik animation atau single stroke operation. 16 Achmad Mubarok, Psikologi Dakwah, Jakarta : Pustaka Firdaus, 1999, cet.ke-1, h.158 17 h. Adventure, film pertarungan tergolong film klasik. i. Crime Story, pada umumnya mengandung sifat-sifat heroik. j. Film Religi, berisikan mengenai ajaran-ajaran agama.