5. Pengawasan Intern Penerimaan dan pengeluaran Kas
Ruang lingkup pengawasan intern tidak hanya pada bidang akuntansi tetapi dapat mencakup seluruh kegiatan organisasi. Namun setiap transaksi memerlukan suatu dasar
pengukuran yaitu kas. Jadi diperlukan pengawasan intern kas yang efektif agar dapat mengidentifikasi kecurangan kas atau kesalahan yang mungkin dilakukan dalam
akuntansi kas. Meskipun sistem pengawasan yang paling lengkap sekalipun tidak dapat secara total menghapus kemungkinan terjadinya penyelewengan atau kesalahan. Maka
dengan itu perlu adanya pengawasan intern dalam setiap bagian dalam perusahaan khususnya dalam penerimaan dan pengeluaran kas.
Salah satu pengawasan intern pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan adalah dengan diadakannya rekonsiliasi yang dilakukan oleh Bagian Urusan Kas dan
Bank pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan. Tujuan rekonsiliasi bank adalah untuk memastikan bahwa saldo buku bank dan saldo buku perusahaan mengenai
kas di bank adalah sama. Perlu diingat masing-masing bank dan perusahaan membuat catatan tersendiri mengenai kas di bank. Setiap dua minggu sekali petugas yang
ditentukan menyiapkan rekonsiliasi bank untuk memeriksa apakah kedua catatan yang saling independen tersebut mempunyai saldo yang sama. Dengan dibuatkan daftar
rekonsiliasi bank, maka kesalahan dalam pencatatan transaksi kas dapat diketahui.
a Pengawasan Intern Penerimaan Kas
Adapun pengawasan intern penerimaan kas yang dilakukan PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan untuk meminimalisasi adanya kesalahan ataupun
penyelewengan adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Pemisahan fungsi penyimpanan kas, pencatatan dan pelaksanaan dimana
penyimpan kas dilakukan dikasir untuk kas perusahaan, dan di bank untuk kas di bank. Kasir bertugas untuk menerima uang dan membuat bukti penerimaan,
bukti setoran ke bank mengeluarkan kas bila diperlukan dan membuat buktinya.
2. Bukti-bukti penerimaan yang telah direalisasikan pada laporan kas dan
laporan bank dilakukan, direkup dan diregister sesuai tanggalnya. 3.
Faktur lain yang berperan memperlancar pelaksanaan penerimaan kas yaitu fungsi penjualan membuat faktur penjualan dan fungsi pengiriman membuat
bukti barang keluar. 4.
Untuk menjamin kebenaran transaksi penerimaan kas diperlukan dokumen berupa faktur penjualan, pita register ks, bukti setoran bank, dan kwitansi.
5. Yang melaksanakan rekonsiliasi dengan bank adalah Bagian Urusan Kas dan
Bank. Rekonsiliasi bank dilakukan per dua minggu sekali dengan membandingkan antara saldo menurut laporan perusahaan dengan saldo
menurut rekening koran bank untuk diserahkan ke bagian pembukuan. 6.
Jika kasir berhalangan akan digantikan bagian keuangan lainnya yang ditunjuk kepala bagian keuangan.
7. Kas di perusahaan disimpan dalam brangkas.
8. Untuk transaksi penerimaan kas, pemeriksaan intern dilakukan internal audit
dengan meminta bukti dan dokumen pendukung.
Universitas Sumatera Utara
b Pengawasan Intern Pengeluaran Kas pengawasan intern pengeluaran kas harus dilakukan sesuai dengan jumlah yang
menjadi kewajiban perusahaan. Sistem pengawasan pengeluaran kas mempunyai tujuan untuk memastikan bahwa pengeluaran kas telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan telah dicatat dengan kebijakan akuntansi yang terkait dengan pembayaran- pembayaran yang dilakuakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan perusahaan.
Pengeluaran kas yang dilakukan PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan meliputi biaya opersional revenue expenture dan pengeluaran modal capital expenture.
Adapun pengawasan intern pengeluaran kas PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan adalah sebagai berikut:
a. Pengeluaran Operasi
1. Terdapat pemisahan fungsi antara yang menggunakan dan melakukan
pembelian barang inventaris atau pembayaran atas pengeluaran operasi lainnya seperti gaji.
2. Otorisasi atas setiap pengeluaran telah memadai sesuai dengan tingkat
kewenangan yang telah dituntukan. 3.
Terdapat pemisahan antara bagian yang mengusulkan pencatatan dan penghapusbukuan inventaris dengan yang melakukan pencatatan
inventaris tersebut. 4.
Distribusi dokumen pengeluaran kas kepada pihak-pihak yang seharusnya menerima dokumen tersebut dan telah mencerminkan
saling kontrol antar bagian.
Universitas Sumatera Utara
b. Pengeluaran Modal
1. Terdapat pemisahan fungsi antara yang menggunakan dan melakukan
pembelian aktiva tetap. 2.
Otorisasi atas setiap pengadaan aktiva tetap atau pengeluaran modal lainnya telah memadai sesuai dengan tingkat keewenangan yang telah
ditentukan. 3.
Terdapat pemisahan antara bagian yang mengusulkan pencatatan dan penghapusbukuan aktiva tetap dengan yang melakukan pencatatan.
4. Distribusi dokumen pengeluaran kas kepada pihak-pihak yang
seharusnya menerima dokumen tersebut dan telah mencerminkan saling kontrol antar bagian.
B. Analisis Hasil penelitian 1. Analisis Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Kas
Efektivitas pengendalian intern kas dapat dinilai jika ketentuan-ketentuan, standar-standar dan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan dijalankan dengan
sepenuhnya oleh setiap personil yang ada dalam perusahaan tersebut. Pengendalian intern kas juga dapat dikatakan efektif jika tujuan dari pengelolaan kas itu sendiri
tercapai. Dengan demikian semakin memadai pengendalian intern yang ada dalam perusahaan dan semakin dipatuhinya pengendalian intern tersebut oleh seluruh
personil perusahaan, maka semakin efektif pengelolaan kas yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan. Sebaliknya jika pelaksanaan pengendalian intern
Universitas Sumatera Utara