2.6.3. Lingkungan Biologi
Lingkungan biologi terdiri dari bakteri, jamur dan artropoda.
A. Infeksi Bakteri
Pada kulit manusia terdapat 2 jenis bakteri yaitu bakteri parasit yang menimbulkan penyakit dan bakteri komensal yang merupakan flora normal kulit.
Floral normal dapat dibedakan lagi atas floral penghuni sementara transient dan flora penghuni resident. Flora penghuni sementara terdiri atas berbagai jenis
mikroorganisme yang hidup di permukaan kulit dan berasal dari lingkungan sekitar kita. Bakteri ini tidak berproliferasi di permukaan kulit dan akan segera
meninggalkan kulit karena beberapa garutan saja. Flora penghuni terdiri atas sejumlah kecil mikroorganisme. Bakteri ini berlipat ganda di permukaan kulit
oleh garutan, contoh penyakit kulit oleh karena infeksi bakteri yaitu paronikia, merupakan suatu reaksi peradangan mengenai lipatan kulit dan jaringan disekitar
kuku. Paronikia akut paling seringdi akibatkan oleh infeksi bakteri, umumnya Stapylococcus aureus atau Pseudomonus aeruginosa, sedangkan paronikia kronis
disebabkan oleh jamur Candida albicans. Paronikia ditandai dengan jaringan kuku menjadi lembut dan membengkak
serta dapat mengeluarkan pus nanah, kuku bertambah tebal, berubah warna dan membentuk garis punggung melintang. Bila infeksi telah kronis, maka terdapat
cerah horizontal pada dasar kuku biasanya menyerang satu sampai tiga jari. Penyakit ini berkembang pada orang-orang yang tangannya lama terendam
air kalau jari terluka sedikit saja, maka basil atu jamur akan merusak jaringan sekitar kuku. Penderita diabetes atau kekurangan gizi lebih mudah diserangnya.
10
B. Infeksi Jamur
Universitas Sumatera Utara
Indonesia adalah negara tropis yang beriklim panas dan lembab. Dalam keadaan demikian ditambah hygiene yang kurang sempurna, infestasi jamur kulit
cukup banyak. Terminology dan pembagian penyakit jamur kulit disebut mikosis superfisialis atau dermatomikosis. Dermatomikosis adalah penyakit pada kulit dan
adneksa yang disebabkan jamur. Pada umumnya golongan penyakit ini dibagi atas infeksi superfisialis dan infeksi kutan. Sedangkan infeksi subkutis juga termasuk
dermatomikosis. Otomikosis dan keratitis mikotika juga sebetulnya termasuk dermatomikosis.
7
Penyakit Jamur Kulit terbagi atas : 1.
Pitriasis versikolor Pitiriasis versikolor atau panu, kadang-kadang disebut kromofitosis, tinea
flava, liver spots dan terakhir disebut pitirosporosispitiriasis. Penyakit ini adalah dermatomikosis superfisialis yang disebabkan oleh Malassezia furfur atau
Pityrossporum orbiculare yang bersifat ringan, menahun, biasanya tanpa keluhan gatal.
2. Dermatofitosis Ring-worm infection
Dermatofitosis adalah golongan penyakit jamur superfisialis yang disebabkan oleh jamur dermatofita yaitu Trichopyton spp T, Microsporum spp
M, Epidermophyton spp E. Penyakit ini menyerang jaringan yang mengandung zat tanduk, yakni pada epidermis, rambut dan kuku.
Klasifikasi Dermatofitosis Ring-worm infection: 1.
Tinea kapitis Tinea kapitis adalah kelainan kulit pada daerah kepala berambut yang
disebabkan oleh jamur golongan dermatofita, dan sering terjadi pada anak-anak.
Universitas Sumatera Utara
Kadang-kadang penyakit ini ditularkan dari hewan peliharaan, misalnya kucing, anjing dan sebagainya, berwarna putih kelabu. Infeksi Trichopyton spp, biasanya
menimbulkan bercak kecil-kecil di kepala dengan rambut yang putus-putus tepat di permukan kulit. Sehingga terlihat bintik-bintik hitam pada bercak tersebut yang
disebut black dots. 2.
Tinea barbe Tinea barbe adalah penyakit yang disebabkan infeksi jamur dermatofita di
daerah janggut, jambang dan kumis, sering pada orang-orang dewasa yang banyak kontak dengan hewan atau tanah. Keluhan penderita adalah gatal pada beberapa
tempat di janggut, kumis atau jambang disertai putusnya rambut di tempat tersebut.
3. Tinea korporis
Tinea korporis adalah penyakit karena infeksi jamur dermatofita pada kulit halus glabrous skin di daerah muka, leher, badan, lengan dan gluteal. Penyebab
tersering kelainan ini adalah Trychopyton rubrum dan Trychopyton mentagrophytes. Penderita mengeluh rasa gatal yang kadang-kadang meningkat
waktu berkeringat. 4.
Tinea kruris Tinea kruris adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur
dermatofita di daerah genitokrusal. Faktor yang berpengaruh di sini adalah lembab oleh karena keringat dan obesitas. Keluhan penderita adalah rasa gatal di
daerah lipatan paha, sekitar anogenital, dan dapat meluas ke bokong dan perut bagian bawah.
Universitas Sumatera Utara
5. Tinea unguium
Tinea unguium adalah kelainan kuku yang disebabkan oleh infeksi jamur dermatofita. Keluhan penderita berupa kuku menjadi rusak, warnanya menjadi
suram. Bergantung jamur penyebabnya, destruksi kuku mulai dari distal, lateral proksimal ataupun keseluruhan. Bila disertai paronikia maka sekitar kuku akan
terasa nyeri dan gatal. 6.
Tinea imbrikata Kelainan kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur T.concentcum dimana
terjadi gambaran klinis yang khas. Penyakit ini banyak didapatkan di bagian timur kepulauan kita, sering disebut pula penyakit cascade, tokelau, ringworm dan
sebagainya. Keluhan berupa rasa gatal pada daerah yang terkena kulit jadi bersisik dengan sisik yang melingkar-lingkar.
7
C. Artropoda