Siaran yang benar adalah siaran yang isi pesannya, baik audio dan Tahapan Produksi

b. Produksi Produksi adalah seluruh kegiatan siaran, baik di dalam studio maupun di luar studio, baik dari tahap set up sampai selesai. 16 Proses produksi juga ada yang dilaksanakan secara off air atau rekaman suara siaran, selain itu ada juga produksi yang dilakukan secara relay. Menurut lokasi atau tempatnya, produksi siaran dapat dibagi menjadi tiga yaitu: 1 Produksi yang diselenggarakan sepenuhnya di dalam studio 2 Produksi yang diselenggarakan sepenuhnya di luar studio 3 Produksi yang merupakan gabungan dari keduanya, di dalam dan diluar studio. 17 c. Pasca Produksi Pasca produksi adalh proses evaluasi setelah sebuah program selesai disiarkan kepada pendengar. Adapun jenjang evaluasi adalah sebagai berikut: 1 Per Acara; dilakukan langsung usai acara disiarkan, melibatkan penyiar, pengisi acara, operator, dan pihak yang berhubungan dengan pembuatn program 2 Per Divisi; divisi musik atau berita, dilakukan mingguan atau bulanan, melibatkan kepala divisi, para staff pelaksana program divisi. 3 Antar Divisi; evaluasi menyeluruh, dilakukan bulanan atau tahunan melibatkan seluruh pengelola radio 16 Departemen Program TVRI, Standar Operating Procedure, Jakarta: PT TVRI, 2008 17 Darwanto Sastro Soebroto, Produksi Acara Televisi, Op Cit, h.47. Tujuan dari evaluasi adalah: 1 Mengukur kekurangan materi dan kemasan acara 2 Mengukur disiplin dan kreatifitas pelaksana acara 3 Mengukur dampak acara reaksi pendengar Proses evaluasi terdiri dari: 1 Analisa isi acara materi yang disampaikan, kecakapan penyiar 2 Analisa isi kemasan acara pemandu, kualitas audio, durasi 3 Pembenahan dan rencana pengembangan acara selanjutnya

E. Analisis SWOT

Analisis adalah suatu kegiatan untuk memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus, mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah. Sedangkan analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis situasi dengen mengidentifikasikan berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan strength dan kelemahan- kelemahan weaknesses suatu organisasi dan kesempatan-kesempatan opportunities serta ancaman-ancaman threats dari lingkungan untuk merumuskan strategi organisasi. 18 Kata SWOT merupakan merupakan perpendekan dari strength, weaknesses, opportunities, and threats yang dapat diterjemahkan menjadi; kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Dalam metode atau pendekatan ini, suatu perusahaan harus memikirkan tetang kekuatan apa 18 http:one.Indoskripsi.comnode5094 diunduh pada tanggal 23 September 2013 saja yang dimiliki, kelemahan apa saja ang melekat pada diri atau perusahaan, dan keudian juga harus melihat kesempatan yang terbuka bagi perusahaan dan akhirnya perusahaan harus mampu untuk mengetahui ancaman, gangguan, hambatan serta tantangan AGHT yang menghadang di depan. 19 Jadi dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah sebuah analisis situasi yang dapat digunakan untuk melihat situasi dari suatu perusahaan ataupun permasalahan dari empat sudut pandang yang berbeda, yaitu : a. Strength atau kekuatan adalah suatu keunggulan sumber daya, keterampilan, kebutuhan dari pasar yang dilayani atau hendak dilayani oleh perusahaan. b. Weaknesses atau kelemahan adalah keterbatasan atau kekekuranagn dalm sumber daya, keterampilan dan kemampuan yang secara serius menghalangi kinerja efektif suatu perusahaan. c. Opportunities atau peluang adalah situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. d. Threats atau ancaman adalah situasi yang tidak menguntungkan dalam lingkungannya. Apabila ancaman tersebut tidak segera diatasi akan terjadi sebuah kegagalan baik dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang. 19 Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Strategis Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, h. 115.

F. Ruang Lingkup Radio 1. Pengertian Radio

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, radio adalah siaran pengiriman suara atau bunyi melalui udara. 20 Dalam Ensiklopedia, radio adalah suatu alat penyampaian informasi dengan pemanfaatan gelombang elektromagnetik melalui udara dengan kecepatan yang sangat tinggi melebihi kecepatan cahayanya. 21 Radio adalah media auditif, yang hanya bisa dinikmati dengan alat pendengaran. Radio menjadi media penyampai gagasan, ide dan pesan melalui gelombang elektromagneti, berupa sinyal-sinyal audio. Menurut Masduki, produksi siaran merupakan keterampilan memadukan wawasan, kreatifitas, dan kemampuan mengoperasikan peralatan produksi, karena produksi adalah kawasan kunci dalam aktivitas di radio siaran. 22 Dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 pasal 1, disebut dengan istilah penyiaran radio. Penyiaran radio adalah media komunikasi massa dengar, yang menyalurkan gagasan dan informasi dalm bentuk suara umum dan terbuka, berupa program yang teratur dan berkesinambungan. 23 Maka dapat disimpulkan bahwa radio adalah media komunikasi massa yang dapat mengirimkan suara atau bunyi melalui siaran gelombang atau frekuensi yang bisa dinikmati melalui indera pendengaran. 20 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka, 2007, h. 919. 21 “Radio” dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia, jilid XIV. Jakarta: PT. Delta Pamungkas, 2004, h. 25 22 Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, Yogyakarta: Pustaka Populer LKIS, 2004 cet I, h. 45. 23 Sudirman Tebba, Hukum Media Massa Nasional, Ciputat: Pustaka Irvan, 2007, h. 77.