Analisis Program Curhat Ngocol (Curcol) Bersama Abi Mus Di Radio Informasi Tangerang Selatan (RITS) 107.7 Fm

(1)

DI RADIO INFORMASI TANGERANG SELATAN (RITS) 107.7 FM

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I )

Oleh

EDY LARAS KASMAN NIM : 10905100190

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1434 H./2013 M.


(2)

(3)

(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh galar strata 1 (S1) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jakarta, September


(5)

i EDY LARAS KASMAN

109051000190

Analisis Program Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus di Radio Informasi Tangerang Selatan (RITS) 107.7 FM Tangerang Selatan

Radio merupakan media elektronik yang sangat fleksibel, karena dapat berada dimana saja; di tempat tidur, di dapur, di kantor, di mobil, dan di berbagai tempat lainnya. Selain radio sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, radio juga bisa dijadikan lahan bisnis yang menguntungkan. Berkat kecanggihan teknologi komunikasi, radio juga turut serta memengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk di dalamnya sebagai media dakwah.

Salah satu radio yang juga menyiarkan program dakwah adalah Radio Informasi Tangerang Selatan (RITS) 107.7 FM, yang beralamat di Kelurahan Parigi Lama, Kota Tangerang Selatan. Program acara tersebut bernama Curhat Ngocol (CurCol) bersama Abi Mus yang disiarkan setiap hari Minggu pukul 19.30 – 21.30 WIB. Acara ini memiliki format interactive and sharing talkshow dan bertujuan untuk memberikan solusi mengenai permasalahan hidup sehari-hari dengan berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadist dan juga dijadikan sebagai media curhat bagi pendengar dalam jangkauan radio RITS FM ini.

Metodologi yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis yang bersifat deskriptif seperti menurut Jalaludin Rahmat dalam bukunya Metode Penelitian Komunikasi. Sebagai teknik pengumpulan data, peneliti melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi serta kepustakaan. Setelah data-data diperoleh, barulah dianalisis secra deskriptif dengan menggunakan teori-teori yang ada.

Dalam program siaran CurCol bersama Abi Mus selaku narasumber yang memiliki pengalaman dalam konsultasi keagaman, pada tahap pra produksi, yang dilakukan adalah melihat setiap event, menentukan judul materi, melakukan riset, menentukan penyiar dan narasumber, dan mempersiapkan peralatan teknis. Proses produksinya disiarkan secara on air, berupa talkshow antara narasumber dan penyiar dengan mempersilahkan pendengar yang ingin secara interaktif bertanya langsung kepada narasumber yang berasal dari Pondok Pesantren Multimedia Al-Muqriyah dengan tema bahasan siaran yang berbeda-beda tiap minggunya. Pada tahap ini pula biasa terjadi gangguan atau kendala, seperti terputusnya sambungan telepon dan tidak terdengarnya suara ketika dipancarkan. Terakhir, pasca produksi, mengadakan evaluasi guna mengukur sejauh mana keberhasilan dari suatu program dengan melihat kekurangan dan kelebihan apa saja yang ada selama proses produksi dimulai hingga akhir, serta melihat peluang dan tantangan apa saja yang akan dihadapi sebagai bahan acuan produksi kedepannya nanti, agar menjadi lebih menarik minat para pendengar, lebih tepat sasaran, dan kesalahan-kesalahan yang terjadi tidak terulang lagi.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah wa syukurillah. Tak ada kata yang pantas dilepas dari lidah yang tak pernah puas. Selain untaian syukur atas nikmat yang diberikan tanpa batas, oleh Allah Yang Maha Luas. Sehingga kita masih diberikan nafas untuk dapat menjalankan seluruh aktivitas dan beribadah kepada Allah SWT dengan hati yang ikhlas. Shalawat bermahkotakan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, semoga kita akan mendapatkan syafaat beliau di hari kiamat nanti. Aamiin.

Alhamdulillah, dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul“Analisis Program Curhat

Ngocol (Curcol) Bersama Abi Mus Di Radio Informasi Tangerang Selatan

(RITS) 107.7 FM”, sebagai syarat kelulusan S1 pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Maka dengan niat suci dan ketulusan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Drs. Wahidin Saputra, MA selaku Pembantu Dekan Bidang Akademik, Drs. H. Mahmud Jalal, MA selaku Pembantu Dekan Bidang Administrasi, Drs. Study Rizal LK, MA selaku Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan. 2. Drs. Jumroni, M.Si sebagai Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam dan Dra. Hj. Umi Musyaroffah, MA sebagai Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Juga untuk Bapak Noor Bekti Negoro, SE, M. Si selaku Penasehat Akademik Kelas KPI F.


(7)

iii kepada penulis.

4. Seluruh dosen dan karyawan di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan kontribusi pemikiran melalui pengajaran dan diskusi yang berkaitan dengan skripsi ini.

5. Yang teristimewa kepada kedua orang tua penulis, ayahanda tercinta Niman dan ibunda tersayang Namah dan juga guru yang penulis sudah

anggap sebagai orang tua, Ayah Irfan Zainy ‘Abbas dan Umi Siti

Fatimah Fayumi, mereka semualah yang telah mengantarkan penulis hingga seperti sekarang dengan penuh kasih sayang, kesabaran, keikhlasan, serta do’a yang tiada hentinya agar penulis selalu diberikan

kelancaran dalam pendidikan.

6. Serta untuk kakakku terhebat, Uki Marwan dan juga My Twin Brother Edy Laras Kasmin yang juga tak bosan-bosannya memberikan motivasi dan menghibur penulis ketika penulis menemui kejenuhan. Semoga kita semua selalu diberikan kelancaran dalam segala urusan dan kelak akan di kumpulkan dalamjannah-Nya Tuhan.

7. KH. Muslihuddin SH. MM, selaku pengasuh dan pengurus Pondok Pesantren Multimedia Al-Murqriyah dan Radio Informasi Tangerang Selatan (RITS) 107.7 FM beserta staffnya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

8. Seluruh teman-teman KPI F angkatan 2009, Eron Sumantri, Yuli Astuti, Yunita Dwi Rahmayanti, Popi Ramadhana, Fahrizal, Tri


(8)

iv

Amirullah, Silvi Ariefyanti. Juga teman-teman dari KPI A,B,C,D,E dan G angkatan 2009.

9. Teman-teman KKN REAKSI Cipelang Bogor. Terima kasih.

10. Sahabat-sahabat penulis mulai dari IKRAB Stress Production New Generation, M. Gunawan, M. Gunadi, Komeng, Miftahul Huda, Fitri, Ratna, Ari, Agus, dan lain-lain.

11. Sahabat SMAN 90 angkatan 2009, Bondan Gustaman, Hiqbal Mulyana, Andri Nugraha, Rian Triarno, Rian Hidayat, Andi Rizky, Zakky Dzulfahmi Akbari dan lain-lain

12.Seluruh Pimpinan dan Dewan Guru di MTA Ibnu ‘Aly dan Yayasan Al-Hafidz Mubarokah.

13. Teman-teman Hadroh Al-Habsyi Ibnu ‘Aly, Hadroh Al-Hilaly Baiturrahim, dan Hadroh Al-Qudsiyah. Adi Purnawan, Marzuki, Amirullah, Suhaemi, M. Rizki, Ridwan Abdillah, Agi Pratama, Arief, Rafly, Zainal, Agung, Aji, Isal, Adit dan lain-lain

14. Teman-teman di Perguruan Silat Beksi Selempang Betawi, Baba H. Muslih, Bang Dillah, Bang Hadi, Bang Pai, Melati, Indra, Hafidz, 15.Jamaah Majlis Ta’lim dan Dzikir Tanbihul Ghafiliin dan Manaqib

Syaikh Abdul Qodir Al-Jaelany. Ustad Ma’mun Murod beserta jamaah yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis.

16. Serta semua pihak yang tidak disebutkan satu persatu namun tidak mengurangi rasa hormat dan terima kasih penulis.


(9)

v

pembaca.Jazakumullah khairan katsiran.

Ciputat, Oktober 2013


(10)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 6

D. Metodologi Penelitian ... 7

E. Tinjauan Pustaka ... 10

F. Sistematika Penulisan ... 11

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Analisis ... 13

B. Produksi 1. Pengertian Produksi ... 14

2. Produksi Siaran... 15

C. Program 1. Pengertian Program ... 16

2. Bentuk-bentuk Program ... 18

D. Proses Produksi Siaran Radio 1. Acuan Dasar Siaran Radio... 19

2. Tahapan Produksi ... 21

E. Analisis SWOT... 24 F. Ruang Lingkup Radio


(11)

vii

3. Karakteristik Radio... 28

G. Media Dakwah 1. Pengertian Media Dakwah... 30

2. Jenis-jenis Media Dakwah... 31

BAB III GAMBARAN UMUM RADIO INFORMASI TANGERANG SELATAN (RITS) 107.7 FM TANGERANG SELATAN A. Sejarah Radio RITS 107.7 FM ... 32

B. Visi dan Misi RITS 107.7 FM ... 33

C. Profile dan Program RITS 107.7 FM ... 34

D. Struktur Organisasi RITS 107.7 FM ... 40

E. Profil Program CurCol Bersama Abi Mus ... 41

BAB IV ANALISIS PROGRAM CURHAT BGCOL (CURCOL) BERSAMA ABI MUS DI RADIO RITS 107.7 FM A. Pra Produksi Program CurCol Bersama Abi Mus ... 44

B. Produksi Program Curcal Bersama Abi Mus ... 50

C. Pasca Produksi Program CurCol Bersama Abi Mus ... 54

D. Analisis SWOT... 56

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 60

B. Saran-saran ... 61 DAFTAR PUSTAKA


(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat sekarang ini telah membawa banyak perubahan kepada masyarakat, baik dalam cara berpikir dan tingkah laku. Perkembangan ini sebenarnya berasal dari keluhan masyarakat yang ingin mendapatkan akses mudah untuk dapat berhubungan dengan masyarakat lain yang berada di wilayah berbeda.

Kemajuan teknologi ini juga menyebabkan metode dan media yang digunakan dalam berkomunikasi dan berdakwah harus juga mengikuti serta menyesuaikan dengan perkembangan zaman dengan tanpa menghilangkan metode dan media lama yang tradisional dan klasik. Lajunya perkembangan zaman memacu tingkat kemajuan ilmu dan teknologi komunikasi sebagai sebuah sarana yang dapat menghubungkan antar manusia diwilayah yang berbeda dan juga mempengaruhi aspek kehidupan manusia.

Ciri utama yang paling jelas dimiliki media massa adalah bahwa institusi ini dirancang untuk mendapat menjangkau masyarakat luas. Potensi audience dipandang sebagai kumpulan orang dalam jumlah besar yang memiliki sifat tidak saling mengenal satu sama lain. Begitu pula hubungan antara pengirim pesan (sender), dan penerima pesan (receiver) adalah tidak saling mengenal.1

1


(13)

Berdasarkan kemajuan teknologi inilah kemudian lahirlah berbagai macam media yang dibuat tujuan untuk menjawab keluhan tersebut, salah satu dari medianya adalah radio.

Seiring menjamurnya sarana komunikasi media baik cetak maupun elektronik, saat ini mayoritas masyarakat cenderung hanya memanfaatkannya kepada hal-hal yang bersifat hiburan saja, padahal radio sebagai media komunikasi massa memiliki tiga fungsi yaitu mendidik (to educate), menginformasi (to inform), dan menghibur (to entertaint).

Radio mempunyai kemampuan untuk mengirimkan pesan dengan jangkauan yang sangat luas hingga pelosok-pelosok pedesaan. Dengan kemajuan teknologi media, radio sekarang ini telah menggunakan satelit dan internet (radio web) yang memungkinkan orang dapat mendengarkan radio di berbagai penjuru dunia, walaupun di negera berbeda.2

Dalam dunia jurnalistik, radio merupakan salah satu media komunikasi massa yang memegang peranan penting. Radio menyampaikan pesan dengan cepat dan akurat. Selain itu, radio bersifat personal sehingga pesan dapat dimaknai secara unik dan pribadi.3

Selain radio sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan bisa dijadikan lahan bisnis yang menguntungkan, berkat kecanggihan teknologi komunikasi, radio juga turut serta memengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk di dalamnya sebagai media dakwah.

2

Burhan Bungin,Sosiologi Komunikasi Massa,(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), cet. II, h. 132.

3

Santi Indra Astuti,Jurnalisme Radio Teori dan Praktek,(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008), hal. 15.


(14)

3

Kecanggihan teknologi komunikasi radio, juga turut serta mempengaruhi proses produksi suatu program acara, termasuk di dalamnya kegiatan dakwah. Dengan mengetahui kelebihan radio, maka alat tersebut dapat digunakan sebagai media dakwah, sebab sangat diharapkan bahwa dakwah yang dilakukan melalui siaran-siaran radio dapat berjalan efektif dan efisien sebagai salah satu pola penyampaian informasi dan upaya transfer ilmu pengetahuan.4

Saat ini radio dapat menjadi sarana dakwah yang efektif, mengingat radio merupakan media yang sangat akrab dengan masyarakat baik di kota ataupun di desa. Dakwah yang dilakukan melalui radio, bukan hanya berbicara mengenai persoalan-persoalan siapa dan apa yang dilarang dan dibenarkan oleh agama saja, tetapi juga mampu melihat persoalan dan fakta yang ada pada masyarakat dan membuka wawasan yang lebih luas.5

Salah satu radio yang juga menyiarkan program dakwah adalah Radio Informasi Tangerang Selatan (RITS) 107.7 FM, yang beralamat di Jalan H. Sarmah, Kelurahan Parigi, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan. Radio ini berada dibawah manajemen Pondok Pesantren Multimedia Al-Muqriyah yang berada di sebelah kantor siar Radio RITS FM. Selain sebagai media komunikasi, Radio RITS ini sendiri juga sebagai media pembelajaran dan praktik para santrinya, agar lulusan dari Pondok Pesantren Multimedia Al-Muqriyah ini tidak hanya memiliki pengetahuan di bidang keagamaan saja, tetapi juga di bidang media dan komunikasi.

4

M. Bahri Ghazali,Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu komunikasi Dakwah(Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1997), h. 33

5


(15)

Radio RITS FM ini adalah radio pertama yang dimiliki oleh pondok pesantren, karena biasanya radio dimiliki oleh perorangan atau lembaga tertentu. Radio ini juga radio pertama yang menjadi mitra Pemkot Tangsel. Target RITS FM adalah mengumandangkan Dakwah, Pendidikan dan Seni budaya Islam bagi masyarakat Tangsel dan sekitar. Juga agar warga Tangsel mengetahui semua informasi dan kegiatan Pemerintahan Kota Tangsel.

Radio RITS FM menamakan dirinya sebagai radio dakwah karena program-program yang disiarkan bermuatan dakwah islamiyah seperti ceramah dan konsultasi keagamaan. Hal ini juga terlihat dari tagline yang di usung oleh Radio RITS FM yaitu Informasi, Edukasi, Dakwah.

Pada setiap program yang disiarkan, di samping mendengarkan, pendengar bisa secara interaktif mengajukan pertanyaan langsung kepada narasumber melalui nomor telepon yang disediakan. Pada program Curhat Ngocol ini pendengar diberikan kebebasan untuk mengajukan pertanyaan diluar tema yang sedang dibahas, artinya tidak harus terpaku dengan satu tema saja.

Program Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus, disiarkan secara on air setiap hari Minggu oleh RITS FM dari jam 19.30 hingga jam 21.30 WIB. Program Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus ini adalah program yang bertujuan untuk membahas semua persoalan yang terjadi di masyarakat berdasarkan pandangan Islam di sertai dalil dan nash yang berasal dari

Al-Qur’an dan Al-Hadist. Tema yang dibawakan setiap harinya selalu beragam dengan format sharing and interactive. Program ini juga dijadikan media


(16)

5

“curhat” para pendengar mengenai problema kehidupan yang dihadapinya dan dengan menghadirkan narasumber dari Pondok Pesantren Al-Muqriyah.6

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik mengangkat pembahasan ini ke dalam skripsi dengan judul “Analisis Program Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus Di Radio Informasi Tangerang Selatan (RITS) 107.7 FMTangerang Selatan.”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, agar menghasilkan penelitian yang maksimal dan tidak terlalu meluas, maka difokuskan kepada Analisis Produksi Program Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus selama bulan Juni 2013 di radio RITS FM Tangerang Selatan.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan yang ingin dikaji peneliti dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, yakni sebagai berikut:

a. Bagaimana proses produksi program acara Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus di Radio RITS 107.7 FM ?

b. Bagaimana analisis SWOT program acara Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus di Radio RITS 107.7 FM ?

6


(17)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah di atas, tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini yaitu:

a. Untuk mengetahui proses pra produksi program acara Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus di Radio RITS 107.7 FM. b. Untuk mengetahui proses produksi program acara Curhat Ngocol

(CurCol) Bersama Abi Mus di Radio RITS 107.7 FM.

c. Untuk mengetahui proses paska produksi program acara Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus di Radio RITS 107.7 FM. d. Untuk mengetahui hasil analisis SWOT dari siaran program acara

Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus di Radio RITS 107.7 FM.

2. Manfaat Penelitian a. Secara Akademis

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberi tambahan referensi bagi studi selanjutnya produksi acara di radio dan gambaran tentang penggunaan media massa untuk kepentingan dakwah secara menarik.

b. Secara praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan informasi awal bagi penelitian selanjutnya mengenai pembahasan produksi program radio, khususnya mengenai Curhat Ngocol (CurCol)


(18)

7

Bersama Abi Mus serta dapat memenuhi kebutuhan khalayak mengenai informasi keagamaan.

D. Metodologi Penelitian 1. Pendekatan penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.7

Metode deskriptif merupakan langkah-langkah yang melakukan representasi objek tentang semua informasi. Dengan kata lain metode ini tidak terbatas sampai pada pengumpulan data, tetapi juga meliputi juga analisis dan interpretasi tentang arti dari data tersebut.8

Pendekatan kualitatif ini digunakan karena bersifat luwes, sangat rinci, tidak rumit dalam mendefinisikan suatu konsep, serta memberikan kemungkinan bagi perubahan-perubahan manakala ditemukan fakata yang lebih mendasar, menarik, dan unik yang terjadi di lapangan.9

Dengan menggunakan metode deskriptif ini, data yang telah diperoleh dari penelitian (berbentuk tulisan atau lisan) dipaparkan atau digambarkan dalam sebuah tulisan ilmiah.

7

Lexy J. Moleong,Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999), cetakan I, hal. 138.

8

Soejono dan H. Abdurrahman, Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005). hal.24

9

Burhan Bungin, Analisa Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Radja Grafindo Persada, 2003), cet. 2 h. 39.


(19)

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek peneltian adalah sumber-sumber tempat memperoleh keterangan, sedangkan objek penelitian adalah sesuatu yang diteliti.10 Dalam peneletian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Radio RITS 107.7 FM Tangerang Selatan. Sedangkan yang menjadi objek penelitiannya adalah Program Acara Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus di Radio RITS 107.7 FM.

3. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama bulan Mei 2013 hingga bulan Juli 2013, bertempat di kantor serta studio Radio RITS 107.7 FM yang beralamat di Jalan H. Sarmah, Kelurahan Parigi, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi, adalah pengamatan yang dilakukan peneliti untuk memperoleh informasi tentang kelakuan manusia seperti yang terjadi dalam kenyataan, dengan observasi akan diperoleh sebuah gambaran yang jelas tentang kenyataan.11 Dalam hal ini peneliti melakukan kunjungan ke Radio RITS 107.7 FM Tangerang Selatan untuk melihat langsung proses produksi acara Curhat Ngocol ini.

b. Wawancara, merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab langsung tatap muka antara penanya dengan narasumber menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan

10

Tatang M. Arifin,Menyusun Rencana Penelitian (Jakarta; Rajawali Press, 1968) 11


(20)

9

wawancara).12 Hasil pembicaraan direkam dengan voice recorder, yang kemudian di transcript ke dalam bentuk tulisan. Penulis dalam penelitian ini melakukan wawancara dengan Bang Uban Pribadi sebagai manajer siaran, Bang Ade Thou sebagau announcer, dan Abi Mus sebagai nasrasumber di acara CURCOL ini.

c. Dokumentasi, adalah studi dokumen berupa data tertulis yang mengadung keterangan dan penjelasan serta pemikitan tentang fenomena yang aktual.13 Dokumentasi ini yaitu data-data, foto-foto yang berhubungan dengan program Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus, yang dapat memperkuat dan melengkapi data yang diperoleh dari metode terdahulu.

5. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini data akan dianalisis berdasarkan data-data yang telah diperoleh. Kemudian penulis mendeskripsikan, mengambarkan melaporkan bagaimana proses pra produksi, produksi, paska produksi, dan menganalisa denga menggunakan analisis SWOT dari program acara Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus tersebut.

Data yang dideskripsikan adalah data yang diperoleh dari wawancara, observasi, dokumentasi, dan juga temuan lainnya ke dalam tulisan penelitian skripsi ini secara jelas dan apa adanya, sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.

12

M. Nazir,Metodologi Pnelitian,(Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985), h. 63. 13

Nurul Hidayati, Metode Penelitian Dakwah dengan Pendekatan Kualitatif, (Jakarta; UIN Jakarta Press, 2006), h. 63.


(21)

E. Tinjauan Pustaka

Dalam menentukan judul skripsi ini, penulis mengadakan tinjauan kepustakaan di Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan juga di Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, diantaranya:

1. Analisis Program Mutiara Pagi The Power Of Life di Radio Trijaya FM karya Husni Mubarok, mahasiswa lulusan KPI tahun 2010 dengan NIM 206051003908. Skripsi ini membahas mengenai sejarah acara program Mutiara Pagi The Power Of Life, tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi produksi.

2. Analisis Deskriptif Produksi Program Siaran Hikmah Fajar Pada Radio Republik Indonesia 105.2 FM Jakarta karya Zaenal Abidin, mahasiswa lulusan KPI tahun 2010 dengan NIM 1005051001955. Skripsi ini mendeskripsikan semua kegiatan produksi Siaran Hikmah Fajar, mulai dari pra produksi, produksi, hingga paska produksi.

3. Analisis Program Temenan Bareng Mamah Dedeh Di Bens Radio 106,2 FM karya Yogi Nugraha, mahasiswa lulusan KPI tahun 2012 dengan NIM 208051000017. Skripsi ini membahas mengenai proses produksi program acara temenan bareng mamah dedeh, dengan menggunakan analisis SWOT.

Setelah melakukan tinjauan pustaka ini, penulis tidak menemukan adanya judul serupa yang diajukan penulis. Jadi yang membedakan skripsi ini dengan skripsi yang terdahulu adalah tentang programnya, waktu dan tempat penelitian, subyek dan objek penelitiannya pun berbeda.


(22)

11

F. Sistematika Penulisan

Agar lebih terarah dalam pembahasan dan gambaran sederhana agar memudahkna penulisan penelitian ini, maka penulis membuat sistematika penulisan yang tersusun dalam lima bab, yang masing-masing memiliki sub-sub dengan susunan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini meliputi; latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini memuat tentang pengertian analisis, pengertian analisis SWOT, pengertian program, bentuk-bentuk program, dan proses produksi program, ruang lingkup radio dan media dakwah.

BAB III GAMBARAN UMUM RADIO RITS FM

Pada bab ini meliputi sejarah berdiri dan profil Radio RITS FM, visi dan misi, struktur organisasi, tugas serta wewenangnya, dan program acara siaran pada radio RITS FM.

BAB IV ANALISIS PROGRAM CURHAT NGOCOL (CURCOL)

BERSAMA ABI MUS DI RADIO RITS 107.7 FM

Bab ini memuat hasil pembahasan penelitian yakni pra produksi program Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus, produksi program Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus, pasca produksi program Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus dan


(23)

analisis SWOT program acara Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bagian akhir dari seluruh rangkaian pembahasan dalam penelitian ini. Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran-saran dari penulis mengenai hal-hal yang dibahas dalam penelitian ini.


(24)

13 BAB II

LANDASAN TEORI A. Pengertian Analisis

Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antara bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.1Kata analisis sepadan dengan kata analisys, yaitu membuat atau menganalisa perancang alur, sehingga menjadi mudah dan jelas untuk dibuat maupun dibaca, dapat berarti juga menganalisa, pemisahan, pemerikasaan yang diteliti.2

Dalam peneliatian selelu dikenal dengan istilah analisis. Menurut Mattew B. Milles dan A, Michael Huberman, mereka menganggap bahwa analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu; reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Pertama, reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang

muncul dari temuan-temuan dilapangan. Kedua, penyajian data yaitu menyajikan data dari sekumpulan temuan-temuan yang sekiranya dapat memberikan kemungkinan menarik suatu kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dan yang ketiga, penarikan kesimpulan atau verifikasi, yaitu data-data yang telah terkumpul mulai dicari arti benda-benda, mencatat

1

TIM Penyusun Kamus Pusat Bahasa,Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), ed. 3, h. 43.

2

John M. Echols dan Hasan Shadily,Kamus Inggris-Indonesia,(Jakarta: PT. Gramedia, 1990), h. 28


(25)

keteraturan, pola-pola, penjelasan, alur sebab akibat dan proporsinya, sehingga dari semua itu dapat ditarik kesimpulan.3

Menurut Moleong, yang dikutip Rahmat Kriyanto mengungkapkan mengenai definisi analisis data yaitu sebagai kegiatan pengorganisasian serta mengurutkan data-data ke dalam pola, kategorisasi, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Kemudian Moleong menambahkan bahwa analisis dan interpretasi tidaklah sama. Menurutnya interpretasi data adalah kegiatan memberikan arti dari data yang telah dianalisis, menguraikan dan menjelaskan kategori, uraian data, dan mencari hubungan-hubungan antar dimensi-dimensi yang diuraikan.4 B. Produksi

1. Pengertian Produksi

Menurut Masduki, produksi siaran merupakan keterampilan memadukan wawasan, kreatifitas, dan kemampuan mengoperasikan peralatan produksi, karena produksi adalah wawasan kunci dalam aktivitas di radio siaran.5 Peliputan sebagai salah satu proses produksi, melaksanakan semua kegiatannya baik di studio, di lapangan, atau di studio maupun di lapangan. Proses liputan (shooting) juga disebuttaping.6

3

Mattew B. Milles dan A. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif. Penerjemah Tjetjep Rohendi Rohidi (Jakarta: UI-Press, 1992), h. 16-19.

4

Rahmat Kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: PT. Kencana Prenata Media Group, 2007), cet. ke-2. h. 163.

5

Masduki,Menjadi Broadcaster Profesional,(Yogyakarta: Pustaka Populer LKiS, 2004), cet. Ke-1, h. 45.

6

J.B Wahyudi,Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak,(Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1992), cet. Ke-1, h. 75.


(26)

15

Jadi, berdasarkan penjelasan diatas, dalam kaitannya dengan kegiatan siaran radio yang dimaksud dengan produksi adalah kegiatan menciptakan, membuat, dan menghasilkan sebuah program acara, yang melibatkan banyak orang dan alat, baik di dalam studio ataupun di luar studio untuk dapat diluaskan kepada khalayak.

2. Produksi siaran

Siaran adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, atau suara atau yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran.

Penyiaran adalah kegiatan pemancar luasan siaran melalui srana pemancaraan dan atau media lainnya untuk dapat diterima secera serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran.

Produksi siaran merupakan kegiatan penyelenggaraan siaran, yaitu rangkaian mata acara dalam bentuk audio atau visual yang ditransmisikan dalam bentuk sinyal suata melalui udara maupun kabel yang dapat diterima oleh pesawat (radio) di rumah-rumah. Karenanya proses penyiaran merupakan proses yang panjang tetapi memerlukan waktu yang relatif singkat.7

Dalam proses produksi dibutuhkan sebuah tim, dimana sebuah tim produksi harus mampu bekerja sama dengan satu tujuan mewujudkan suatu ide menjadi acara yang berkualitas. Kerjasama ini harus berkesinambungan dari mulai pra produksi, produksi acara, pasca

7

Tommy Suprapto, Berkarier di Bidang Broadcasting, (Yogyakarta: Media Pressindo, 2006), h. 10.


(27)

produksi, hingga sebuah acara disiarkan, tim tersebut harus menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing dalam koridor perencanaan yang telah disusun.8

Penyiaran dapat terjadi karena tersedianya alat-alat untuk siaran, sementara itu tujuan penyiaran yang klasik adalah “untuk membuat acara siaran” dan akhirnya mengarah pada tujuan akhir penyiaran, yakni

menghibur, mendidik, dan mewartakan.9

Produksi siaran radio mempunyai bermacam format dan materi, beberapa diantaranya terkadang memiliki prosedur atau tata laksana kerja yang berbeda. Namun, terkadang pula setiap materi program mendapatkan perlakuan khusus berdasarkan karakteristik dan spesifikasinya.

Dalam pengertian analisis produksi di sini adalah di mana dalam setiap produksi itu memiliki beberapa tahapan yang harus kita ketahui. Menganalisa berarti kita menyelidiki proses itu terjadi sehingga kita mengetahui dengan pasti akan kebenarannya.

C. Program

1. Pengertian Program

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, program adalah rancangan mengenai asas-asas serta usaha-usaha yang akan dijalankan.10

Secara etimologis, kata program berasal dari bahasa Inggris, programmeatauprogramyang berarti acara atau rencana. Undang-undang penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi 8

Fred Wibowo,Tekhnik Produksi Program Televisi,(Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2007), cet. Ke-1, h. 29.

9

Howard Gough,Programa Radio, (Jakarta: The Asia Foundation, 1999), h. 1. 10

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998) cet. Ke-1, h. 702.


(28)

17

menggunakan istilah ‘siaran’ yang didefinisikan sebagai pesan atau

rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Namun, kata

‘program’ lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran Indonesia daripada kata ‘siaran’ untuk mengacu kepada pengertian acara.

Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memnuhi kebutuhan audiennya. Dengan demikian program memiliki pengertian yang sangat luas. Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audien tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiunn penyiaran apakah itu radio atau televisi.11

Dalam program atau acara, tentunya ada pesan-pesan yang disampaikan kepada pendengarnya. Penyampaian isi program tersebut di Indonesia dikenal dengan istilah siaran. Dalam konteks ini, program diartikan sebagai segala sesuatu hal yang ditampilkan stasiun penyiaran (radio) untuk memenuhi kebutuhan pendengarnya.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 Pasal 1 menyebutkan bahwa siaran adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, atau suara dan gambar atau yang berbentuk grafis, karakter lainnya yang dapat diterima melalui saluran penerima siaran, baik yang bersifat interaktif maupun tidak. Kemudian mata acara adalah bagian dari siaran yang berisi muatan pesan yang disusun dalam suatu kemasan yang ditujukan kepada khalayak atau pendengar.12

11

Morissan,Media Penyiaran Strategi, Mengelola Radio dan Televisi,(Jakarta: Ramadina Prakarsa, 2005), cet. Ke-1, h. 97.

12


(29)

2. Bentuk-bentuk program

Berdasarkan pedoman dari UNESCO, membagi program radio siaran kedalam beberapa bentuk:13

a. Siaran Pemerintahan dan Penerangan Swasta (News and Information Program)

Adalah siaran yang merupakan pemberitahuan kepada khalayak tentang informasi yang akan disiarkan.

1) Warta Berita (Straight News) 2) Reportase (Current Affairs)

3) Penerangan Umum (General Information) 4) Pengumuman (Public Service)

b. Siaran Pendidikan (Education Program) 1) Siaran Kanak-kanak (Children Hours) 2) Siaran Remaja (Youth Program) 3) Siaran Sekolah (School Broadcasting) 4) Siaran Pedesaan (Rural Broadcasting)

5) Siaran Keluarga Berencana (Family Planning Program) 6) Siaran Keagamaan (Religius Program)

7) Ruangan Wanita (Women Hours) 8) Pengetahuan Dewasa (Adult Education) c. Siaran Kebudayaan (Culture Program)

13

Suyono W. Daneils Handoyo, Seluk Beluk Siaran Radio, (Yogyakarta: Yayasan Kanisius, 1978), h. 117-118.


(30)

19

Adalah penyiaran seputar masalah seni dan kebudayaan yang ada pada daerah tersebut, yang tujuannya untuk melestarikan agar tetap adan tidak hilang ditelan waktu.

1) Kesusastraan (Literature)

2) Kesenian Tradisional atau Daerah (Folklore) 3) Apresiasi Seni (Art Apreciating)

d. Siaran Hiburan (Entertainment)

Adalah siaran yang sifatnya hiburan semata seperti acara musik, drama klasik dan sebagainya.

1) Musik Daerah Populer (Local Music) 2) Musik Indonesia Populer (Nasional Music) 3) Musik Asing (Foreign Music)

4) Hiburan Ringan (Light Entertainment) e. Siaran lain-lain

1) Ruang Iklan (Commercial Spot Announcement) 2) Pembukaan atau Penutup Siaran (Opening or Closing) D. Proses Produksi Siaran Radio

1. Acuan Dasar Siaran Radio

Acuan dasar dibawah ini merupakan hal yang sangat penting di dalam merencanakan, memproduksi, dan menyiarkan suatu acara bagaimanapun bentuk dan sifatnya. Ada lima acuan dasar yang sangat penting, yaitu ide, pengisi acara, peralatan, satuan kerja produksi, dan pendengar. Kelima acuan ini satu sama lain tidak dapat dipisahkan, akan


(31)

saling terkait dengan yang lainnya dan saling melengkapi agar tercipta hasil produksi yang lebih baik.

a. Ide

Ide merupakan sebuah rencana dimana pada rencana tersebut akan disusun pesan-pesan yang akan disampaikan kepada komunikan (pendengar), melalui medium radio denga tujuan tertentu.

b. Pengisi acara

Pengisi acara terdiri dari penyiar, bintang tamu, artis, tokoh, pakar, cendikiawan, ulama dan sebagainya yang memiliki kemampuan tertentu dalam bidangnya untuk tampil dalam sebuah acara siaran.

c. Peralatan

Setidaknya sebuah studio harus dilengkapi dengan perlengkapan misalnya, seperangkat mixer audio, audio player (untuk memainkan musik), speaker (pengeras suara), turn table, ear phone, mikrofon, komputer, monitor, dan alat komunikasi yang dapat berhubungan dengan operator room.

d. Organisasi Pelaksana Produksi

Seorang produser harus memikirkan penyusunan organisasi pelaksanaan produksi yang sebaik-baiknya. Sebab bila tidak, akan menghambat jalannya produksi dan itu berarti kerugian waktu dan biaya. Dalam proses produksi, diperlukan waktu yang cukup panjang dan diantara kerabat kerja harus mampu menjalin kerjasama yang benar-benar kompak, karena itu harus mampu menciptakan suatu satuan kerja yang


(32)

21

Kelompok kerja produksi dibagi menjadi tiga satuan kerja yang terdiri dari:

1) Satuan kerja produksi/siaran 2) Satuan kerja fasilitas produksi

3) Satuan kerja teknisi atau operator teknik (engineering) e. Pendengar

Mereka adalah sasaran dari setiap acara yang disiarkan dan mereka merupakan factor yang ikut menentukan berhasil atau tidaknya acara yang telah disiarkan.

Menurut Wahyudi (1994), yang dikutip oleh Tommy Suprapto, siaran yang baik adalah siaran yang memenuhi tiga kriteria siaran, yaitu: 1. Siaran berkualitas adalah siaran yang kualitas suara dan atau

gamar/visualnya prima.

2. Siaran yang baikadalah siaran yang isi pesannya, baik audio dan atau visualnya bersifat informatif, edukatif, persuasif, akumulatif, komunikatif, dan stumulatif.

3. Siaran yang benar adalah siaran yang isi pesannya, baik audio dan atua visualnya diproduksi sesuai dengan sifat fisik medium radio dan atau televisi.14

2. Tahapan Produksi

Tahapan pelaksanaan produksi suatu program acara, baik di radio ataupun televisi, pasti melibatkan banyak orang dan juga banyak peralatan, serta biaya produksi yang tidak sedikit. Selain mem butuhkan organisasi

14

Tommy Supapto, MS, Berkarier di Bidang Broadcasting, (Yogyakarta: Media Pressindo, 2006),h. 12.


(33)

yang terstruktur, didalamnya juga diperlukan tahap pelaksanaan produksi yang lazim disebutStandar Operation Procedure(SOP).

a. Pra Produksi

Tahap ini sangat penting, sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah beres. Tahap pra produksi meliputi tiga bagian, yaitu:

1) Penemuan ide

Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan idea tau gagasan dalam membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah atau mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset.

2) Perencanaan

Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan naskah, pemilihan penyiar, estimasi biaya, penyediaan biaya, waktu siaran, dan rencana lainnya yang merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti.

3) Persiapan

Tahap ini meliputi semua hal dalam perencanaan, latihan penyiar, dan pembuatan setting suara, meneliti dan melengkapi semua perlatan yang diperlukan. Semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja (time schedule) yang sudah ditetapkan.15

15

Fred Wibowo.Teknik Produksi Program Televisi,(Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2007), h. 39.


(34)

23

b. Produksi

Produksi adalah seluruh kegiatan siaran, baik di dalam studio maupun di luar studio, baik dari tahap set up sampai selesai.16 Proses produksi juga ada yang dilaksanakan secara off airatau rekaman suara siaran, selain itu ada juga produksi yang dilakukan secararelay.

Menurut lokasi atau tempatnya, produksi siaran dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

1) Produksi yang diselenggarakan sepenuhnya di dalam studio 2) Produksi yang diselenggarakan sepenuhnya di luar studio 3) Produksi yang merupakan gabungan dari keduanya, di

dalam dan diluar studio.17 c. Pasca Produksi

Pasca produksi adalh proses evaluasi setelah sebuah program selesai disiarkan kepada pendengar. Adapun jenjang evaluasi adalah sebagai berikut:

1) Per Acara; dilakukan langsung usai acara disiarkan, melibatkan penyiar, pengisi acara, operator, dan pihak yang berhubungan dengan pembuatn program

2) Per Divisi; divisi musik atau berita, dilakukan mingguan atau bulanan, melibatkan kepala divisi, para staff pelaksana program divisi.

3) Antar Divisi; evaluasi menyeluruh, dilakukan bulanan atau tahunan melibatkan seluruh pengelola radio

16

Departemen Program TVRI,Standar Operating Procedure,(Jakarta: PT TVRI, 2008) 17


(35)

Tujuan dari evaluasi adalah:

1) Mengukur kekurangan materi dan kemasan acara 2) Mengukur disiplin dan kreatifitas pelaksana acara 3) Mengukur dampak acara (reaksi pendengar)

Proses evaluasi terdiri dari:

1) Analisa isi acara (materi yang disampaikan, kecakapan penyiar) 2) Analisa isi kemasan acara (pemandu, kualitas audio, durasi) 3) Pembenahan dan rencana (pengembangan acara selanjutnya)

E. Analisis SWOT

Analisis adalah suatu kegiatan untuk memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus, mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah. Sedangkan analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis situasi dengen mengidentifikasikan berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (strength) dan kelemahan-kelemahan (weaknesses) suatu organisasi dan kesempatan-kesempatan (opportunities) serta ancaman-ancaman (threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi organisasi.18

Kata SWOT merupakan merupakan perpendekan dari strength, weaknesses, opportunities, and threatsyang dapat diterjemahkan menjadi; kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Dalam metode atau pendekatan ini, suatu perusahaan harus memikirkan tetang kekuatan apa

18


(36)

25

saja yang dimiliki, kelemahan apa saja ang melekat pada diri atau perusahaan, dan keudian juga harus melihat kesempatan yang terbuka bagi perusahaan dan akhirnya perusahaan harus mampu untuk mengetahui ancaman, gangguan, hambatan serta tantangan (AGHT) yang menghadang di depan.19

Jadi dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah sebuah analisis situasi yang dapat digunakan untuk melihat situasi dari suatu perusahaan ataupun permasalahan dari empat sudut pandang yang berbeda, yaitu :

a. Strength atau kekuatan adalah suatu keunggulan sumber daya, keterampilan, kebutuhan dari pasar yang dilayani atau hendak dilayani oleh perusahaan.

b. Weaknesses atau kelemahan adalah keterbatasan atau kekekuranagn dalm sumber daya, keterampilan dan kemampuan yang secara serius menghalangi kinerja efektif suatu perusahaan.

c. Opportunities atau peluang adalah situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan.

d. Threatsatau ancaman adalah situasi yang tidak menguntungkan dalam lingkungannya. Apabila ancaman tersebut tidak segera diatasi akan terjadi sebuah kegagalan baik dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang.

19

Indriyo Gitosudarmo,Manajemen Strategis(Yogyakarta: Universitas Gajah Mada), h. 115.


(37)

F. Ruang Lingkup Radio 1. Pengertian Radio

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, radio adalah siaran (pengiriman) suara atau bunyi melalui udara.20Dalam Ensiklopedia, radio adalah suatu alat penyampaian informasi dengan pemanfaatan gelombang elektromagnetik melalui udara dengan kecepatan yang sangat tinggi melebihi kecepatan cahayanya.21

Radio adalah media auditif, yang hanya bisa dinikmati dengan alat pendengaran. Radio menjadi media penyampai gagasan, ide dan pesan melalui gelombang elektromagneti, berupa sinyal-sinyal audio. Menurut Masduki, produksi siaran merupakan keterampilan memadukan wawasan, kreatifitas, dan kemampuan mengoperasikan peralatan produksi, karena produksi adalah kawasan kunci dalam aktivitas di radio siaran.22

Dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 pasal 1, disebut dengan istilah penyiaran radio. Penyiaran radio adalah media komunikasi massa dengar, yang menyalurkan gagasan dan informasi dalm bentuk suara umum dan terbuka, berupa program yang teratur dan berkesinambungan.23

Maka dapat disimpulkan bahwa radio adalah media komunikasi massa yang dapat mengirimkan suara atau bunyi melalui siaran gelombang atau frekuensi yang bisa dinikmati melalui indera pendengaran.

20

Kamus Besar Bahasa Indonesia,Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h. 919. 21 “Radio” dalam

Ensiklopedi Nasional Indonesia, jilid XIV. (Jakarta: PT. Delta Pamungkas, 2004), h. 25

22

Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, (Yogyakarta: Pustaka Populer LKIS, 2004) cet I, h. 45.

23


(38)

27

2. Fungsi Radio

Berbicara tentag fungsi siaran, tidak terlepas dari media massa itu sendiri. Dalam hal ini Harold D. Laswell, seperti dikutip Onong Uchjana Effendi, menyebutkan bahwa media massa mempunyai fungsi utama: a. The surveillance of the environment(mengungkapkan dan menyebarkan

informasi mengenai kejadian di suatu lingkungan dan penggarapan berita)

b. The correlation of part of society in responding to the environment (kegiatan yang mencakup tentang interpretasi terhadap informasi mengenai lingkungan dalam beberapa hal ini dapat dikatakan sebagai tajuk rencana atau propaganda)

c. The transmission of social heritage from one generation to the next (difokuskan dari generasi ke generasi lain atau dari anggota dan norma sosial dari generasi ke generasi lain atau dari anggota kepada pandangan baru, ini sama dengan kegiatan pendidikan).24

Aktifitas penyiaran (dalam hal ini radio) tidaklah semata merupakan kegiatan ekonomi, tetapi juga memiliki peranan sosial yang tinggi sebagai medium komunikasi. Kecenderungan ini nampak jelas sebagaimana dikemukakan oleh Mulyana (2000), fungsi komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur. Atas dasar hal tersebut, maka media (dalam hal ini siaran

24

Onong Uchjana Effendi,Dimensi-dimensi Komunikasi,(Bandung: Mandar Maju, 1986) h.13.


(39)

radio) sering dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan sosial seperti kampanye anti narkoba, imunisasi, dan lain sebagainya.25

3. Karakteristik Radio

Selain memiliki fungsi, radio juga memiliki sifat khas (karakteristik), sehingga radio dapat dibedakan dari media massa lainnya. Dalam bukunya Media Fack Book-KBP, Pedrice, Toledo, dan Montilla mengungkapkan bahwa karakteristik radio memberikan manfaat yang unik, diantaranya:

1) Menarik imajinasi

2) Cepat, karena radio merupakan alat informasi yang efisien 3) Mudah dibawa

4) Tidak memerlukan kemampuan membaca dan menulis

5) Tidak memerlukan konsentrasi yang penuh dari pendengarnya 6) Cukup murah

7) Mudah digunakan.26

Sedangkan, menurut Djamaludin Abidin radio juga memiliki sifat khas (karakteristik), sehingga dapat membedakan dari media massa lainnya:

a. Sifat siaran radio hanya untuk didengar

b. Bahasa yang dipergunakan haruslah bahasa tutur

c. Orang yang mendengar dalam keadaan santai, bekerja dan sebagainya.

25

Tommy Suprapto, Berkarier di Bidang Broadcasting, (Yogyakarta: Media Pressindo, 2006) h. 2-3.

26

Harley Prayudha,Radio: Penyiar is not just talk,(Jawa Timur: Banyumedia Publishing) h. 12.


(40)

29

d. Siaran radio harus mempunyai daya reka

e. Siaran radio hanya bersifat komunikasi satu arah.27

Dengan demikian, agar pesan atau materi yang disampaikan oleh seorang penyiar itu sampai ke pendengar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya:

a. Karena kemampuan pendengar terbatas, maka pesan radio siaran harus disusun secara singkat dan jelas.

b. Oleh karena hanya indera pendengar yang digunakan khalayak, dan pesannya pun selintas, maka radio siaran dapat mengajak komunikannya untuk berimajinasi dan mampu menggugah emosi pendengar.

c. Penyiar diharapkan akrab terhadap pendengar, seolah-olah penyiar ada disamping pendengar.

d. Materi pada radio siaran sebaiknya bergaya percakapan.28

Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa karakteristik radio siaran perlu dipahami komunikator agar dalam menyusun dan menyampaikan pesan dengan menggunakan media radio, komunikator dapat melakukan penyesuaian, sehingga komunikasi tepat sasaran karena melihat waktu siaran yang relatif singkat dan tidak bisa diulang-ulang, maka disinilah tantangan yang harus dihadapi oleh para penyiar sebagai komunikator.29

27

Djamaludin Abidin, Komunikasi dan Bahasa Dakwah, (Jakarta: Gema Insani Press, 1996), cet. Ke-1, h. 125.

28

Karlinah,Buku Materi Pokok Komunikasi Massa,(Jakarta: Universitas Terbuka, 1999) cet. Ke-1, h. 77

29


(41)

G. Media Dakwah

1. Pengertian Media Dakwah

Menurut istilah, media adalah sarana atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator dari komunikan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dakwah adalah penyiaran agama dan pengembangannya dikalangan masyarakat; seruan untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama.30

Media dakwah adalah hal, keadaan, benda, alat, yang dapat digunakan sebagai perantara untuk melaksanakan dakwah yang digunakan oleh juru dakwah untuk menyampaikan pesan dakwahnya kepada mad’u.31

Kepandaian seorang juru dakwah dalam memilih media merupakan salah satu unsur keberhasilan dakwah. Adapun sarana atau media dakwah menjadi tiga bagian, yaitu:

a. Spoken words,yakni media dakwah yang berbentuk ucapan atau bunyi yang ditangkap dengan indera telinga, seperti radio, telepon,handphone,dan lainnya.

b. Printed writing, berbentuk tulisan, gambar, lukisan, dan sebagainya yang ditangkap oleh mata.

c. Audio visual, berbentuk gambar hidup yang dapat didengar dan sekaligus dapat dilihat, seperti televisi, video, film, dan lain sebagainya.32

30

Kamus Besar Bahasa Indonesia,Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h. 232 31

Syukir,Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam,h. 163. 32

Moh. Ardani,Memahami Permasalahan Fikih Dakwah, (Jakarta: Mitra Cahaya Utama, 2006), h. 37-38.


(42)

31

2. Jenis-jenis Media Dakwah a. Media Cetak

1) Surat Kabar

Sebagai media cetak, surat kabar memiliki beberapa keunggulan, diantaranya mudah dijangkau oleh masyarakat, karena relatif, murah dibandingkann media massa lainnya. Disamping itu, sesuai dengan sifat atau karakteristiknya, surat kabar dapat dijadikan media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah, dimana berdakwah melalui surat kabar dapat dilakukan dalam bentuk tulisan-tulisan didalam artikel surat kabar tersebut. Hal ini dirasa efektif, karena surat kabar penyebarannya cukup luas dikalangan masyarakat.

2) Majalah

Majalah memiliki beberapa keungulan, diantaranya adalah content (isi) yang lebih terfokus, biasanya majalah memiliki segmen tersendiri dalam target publikasinya seperti majalah olah raga, music, ekonomi, dan lain sebagainya. Berdakwah melalui majalah dapat dilakukan sesuai dengan corak majalah tersebut. Misalnya, berdakwah tentang wanita dapat disammpaikan melalui majalah wanita, dan seterusnya tentang ekonomi, bisnis, politik dan sebagainya dapat dilakukan dengan segemen yang sesuai.

3) Buku

Buku merupakan kumpulan tulisan seseorang yang telah disusun dengan sedemikian rupa, sehingga dapat dibaca secara sistematis tentang apa yang diungkapkan oleh penulisnya. Dengan membaca buku, seseorang dapat memperoleh infromasi dan memperluas wawasan pengetahuan tentang suatu hal. Ini menunjukkan bahwa buku merupakan salah satu media yang cukup


(43)

tepat dalam menyebarluaskan informasi, termasuk didalamnya materi dakwah.33

b. Media Elektronik 1. Radio

Radio adalah salah satu sarana informasi yang cukup efektif di zaman sekarang ini, karena radio memiliki sifat langsung dalm arti, pesan yang disampaikan oleh radio akan langsung sampai pada audiennya, ditambah keunggulan lain seperti, murah, tidak mengenal jarak dan dapat dinikmati kapanpun. Hal inilah yang membuat radio menjadi sarana efektif untuk berdakwah.

2. Televisi

Martin Essin (dalam Saktiyanti Jahja, 2006) menyebut era sekarang ini sebagai The Age of Television,dimana televisi saat ini telah menjadi kotak ajaib yang membius para penghuni gubuk-gubuk reyot masyarakat didunia. Karena keunggulannya inilah masyarakat tak pernah mampu melepaskan diri dari hubungan dengan dunia penyiaran.34 Televisi dirasa tepat dijadikan sebagau salah satu media dakwah karena memiliki banyak peminat dan siarannya dapat diulang.

3. Internet

Saat ini, dunia internet sudah maju sangat pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan munculnya situs-situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter ataupun Historee. Selain situs jejaring sosial, ada juga blog-blog

33

Slamet Muhaemin Abda, Prinsip-prinsip Metodologi Dakwah, (Surabaya: Nasional, 1992) h. 20.

34

Tommy Suprapto, Berkarier di Bidang Broadcasting, (Yogyakarta: Media Pressindo, 2006) h. 1-2


(44)

33

khusus untuk mempublikasikan idea tau tulisan sesorang. Kecanggihan dan kelebihan dari internet inilah yang bbisa dimanfaatkan sebagai media dakwah. Seperti kita ketahui, saat ini sudah banyak beredar grup-grup akwah di situs jejaring sosial Facebook, bahkan yang dikelola langsung oleh ulama, misalnya PPIQ asuhan Ust. Yusuf Mansyur. Begitupula banyak bermunculan blog-blog yang mempresentasikan tentang kegiatan dakwah. Hal inilah yang membuat internet menjadi salah satu media dakwah yang efektif.


(45)

(46)

32 BAB III

GAMBARAN UMUM RADIO INFORMASI TANGERANG SELATAN (RITS) 107.7 FM TANGERANG SELATAN

A. Sejarah Radio RITS 107.7 FM

Radio Informasi Tangerang Selatan (RITS) didirikan atas ide dari pengasuh Pondok Pesantren Al-Muqriyah, KH. Muslihuddin, SH., MM. Beliau menginginkan sebuah pondok pesantren yang berbasis multimedia, dimana radio menjadi salah satu sarana kegiatan santrinya.

Radio ini resmi berdiri pada tanggal 10 November 2008, yang beralamat di Jalan H. Sarmah, Kelurahan Parigi, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan. Radio ini menjadi radio pertama yang dimiliki oleh pondok pesantren di kawasan Tangerang Selatan.

Selain radio, Pondok Pesantren Al-Muqriyah juga memiliki Tabloid RITS, yang digunakan oleh santrinya yang ingin menyalurkan bakatnya dalam dunia jurnalistik. Baik radio dan tabloid ini, keduanya bernaung di


(47)

bawah badan usaha CV. RITS Advertising and Entertaiment dengan Ijin Usaha Perdagangan Menengah 503/000502-BP2T/30-08/PM/X/2010 serta terdaftar di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).1

Sejak On Air 10 November 2008, RITS FM selalu menjadileader yang dipercaya dan kompeten dalam dunia penyiaran serta senantiasa memberikan kepuasan bagi para pendengar di seantero Tangerang Selatan dan sekitarnya. RITS FM sendiri didukung oleh manajemen yang professional, tenaga muda kreatif, inovatif, penuh dedikasi dan berpengalaman. Begitupula dengan program-program yang menarik, heboh, kuis, music, pemberitaan yang aktual serta dikemas dalam gaya yang kocak dan menarik. Sehingga suasana siaran menjadi lebih santai namun tetap berisi.

RITS FM memiliki tagline “Jelas Untuk Semua”. Tagline tersebut

bukan asal diusung oleh radio ini. Sebab di dalamnya terdapat kandungan makna mendalam yang menyangkut berbagai hal, seperti gaya hidup, visi dan misi, hingga filosofi. “Jelas Untuk Semua” melambangkan bahwa RITS FM

tidak membeda-bedakan suku, ras, dan agama ataupun pribumi dan kaum perantau.2

B. Visi dan Misi RITS 107.7 FM Visi

Menjadi radio yang dipercaya dan kompeten dalam dunia penyiaran serta senantiasa memberikan informasi dan edukasi kepada seluruh masyarakat di wilayah Tangsel dan sekitarnya.

1

Dokumen Radio RITS 107.7 FM 2


(48)

34

Misi

a. Menyebarluaskan Dakwah, Pendidikan, dan Seni Budaya Islam kepada masyarakat Tangerang Selatan dan sekitarnya.

b. Membantu mencerdaskan siswa didik, baik dari Pondok Pesantren sendiri, atau dari sekolah-sekolah lain yang ingin berkarier di dunia penyiaran.

c. Menjadi wadah silaturahim antar masyarakat Tangsel yang memiliki keragaman suku dan budaya.

C. Profil dan Program RITS FM 1. Company profile RITS 107.7 FM

Radio RITS berada dalam kawasan Pondok Pesantren Al-Muqriyah yang beralamat di Jalan H. Sarmah, Kelurahan Parigi dengan profil perusahaan sebagai berikut:

Tabel 3.1

Company profile RITS 107.7 FM Perusahaan CV. RITS Advertising and Entertaiment Call station PM10 BP2T/000502 no 503-8/2008

TX 1000 watt

Service Area Tangerang Selatan, Bintaro, dan Parigi

Alamat Jalan H. Sarmah, Kelurahan Parigi, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, 15227

Telpon 021–98497307–9255900 Email radioritsfm@gmail.com


(49)

Radio ini juga mempunyai porsentase target pendengar untuk memberikan gambaran siapa saja pendengar berdasarkan kriteria pendidikan, jenis kelamin dan usia. Serta mempunyai klasifikasi siaran berdasarkan siaran informasi atau penerangan, komersil dan hiburan.

Tabel 3.2 Target Pendengar

Kriteria Pendidikan SD/MI > 10% SMP/MTs > 25% SMA/MA > 50% Perusahaan > 10% Lain-lain > 5% Kriteria Jenis Kelamin Laki-laki 45 %

Perempuan 55% Kriteria Usia 17 tahun–50 tahun

Tabel 3.3 Klasifikasi Siaran

Penerangan Berita 20%

Agama 20%

Pendidikan 20 % Layanan masy. 40%

Komersil Loose Spot 80 %

Pariwara 20%

Hiburan Program Musik 70 %


(50)

36

2. Program-program Radio RITS FM a. Daily Program

Tabel 3.4

Daily Program Radio RITS FM

Waktu Siaran Nama Acara Hari Keterangan

06.00–07.00 Qultum Senin–Minggu Acara siaran konsultasi keagaman dengan tema-tema yang berbeda setiap

harinnya 07.00–10.00 PATAS

(Pagi Tangsel)

Senin–Minggu Acara siaran informasi di seputar wilayah Tangsel. Dengan sumber berita dari internet, kora, dan laporan langsung 10.00–12.00 Aksi Pagi Senin–Minggu Acara ini berisikan

tips-tips mengenai kesehatan, gaya hidup dan

sebagainya, juga dengan pemutaran lagu-lagu pop by request.

13.00–16.00 DASBOL (Dangdut Siang

Bolong)

Senin–Minggu Dangdutby requestdan karaoke.


(51)

realigi danby request

religi dan pada pukul 5 sore hingga menjelang maghrib diadakan acara cerama agama. Setelah itu dilanjutkan dengan

pemutaran music religi lagi.

17.00–19.00 Tirai Sore Senin - Minggu Siaran ceramah agama dan dzikir bersama 19.00–22.00 Santri On Air Senin– Jum’at Acaracare and share

yang dibawakan oleh santri dari PonPes Al-Muqriyah dengan kajian islam. Ada satu santri sebagai penyiar, satu santri sebagai narasumber dan satu santri sebagai bintang tamu.

22.00–01.00 Pos Dangdut Senin–Minggu Acara dangdut untuk menemani ronda malam.


(52)

38

b. Weekly Program

Tabel 3.5 Weekly Program

Waktu Siaran Nama Acara Hari Keterangan

Selasa Malam Arisan Mingguan Selasa Arisan seluruh pengurus dan fans radio RITS FM 07.00–09.00 Senam sehat

bersama RITS FM dengan instruktur senam Betty Panjaitan

Rabu Senam bersama

seluruh pengurus dan fans Radio RITS FM di parkir barat PonPes Al-Muqriyah

Malam jumat Pengajian Malam Jum’at

minggu kedua

Pengajian di studio RITS dengan ceramah agama.

19.00–22.00 Sonata Music Sabtu Request lagu-lagu Rhoma Irama Sabtu malam Talkshow Shinsei

Modern Serpong

Sabtu Acara talkshow kesehatan dan bisa sharing dan tanya langsung dengan narasumber.


(53)

19.30–21.30 Curhat Ngocol (CurCol) Bersama

Abi Mus

Minggu Acara dakwah dengan tema siaran mengenai kehidupan sehari-hari dalam

pandangan Islam berdasarkan pada Qur’an dan Al-Hadist.


(54)

40


(55)

E. Profil Program Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus

Program Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus, disiarkan secara on air setiap hari Minggu oleh RITS FM dari jam 19.30 hingga jam 21.30 WIB. Program Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus ini adalah program yang bertujuan untuk membahas semua persoalan yang terjadi di masyarakat berdasarkan pandangan Islam di sertai dalil dan nash yang berasal dari Al-Qur’an dan Al-Hadist. Tema yang dibawakan setiap harinya selalu beragam dengan format sharing and interactive. Program ini juga dijadikan media “curhat” para

pendengar mengenai problema kehidupan yang dihadapinya dan dengan menghadirkan narasumber dari Pondok Pesantren Al-Muqriyah.

Program ini juga didukung oleh sarana dan prasarana di Radio RITS 107.7 FM, lengkap dan memadai untuk fasilitas siaran. Serta didukung oleh sumber daya manusia yang professional. Siaran selalu dilakukan secaraon air.

Program ini adalah pengganti dari program dakwah terdahulu, yaitu Qultum. Program Qultum dihentikan siarannya karena bentuk acaranya yang terlalu serius yang menyebabkan sepi pendengar. Maka dibuatlah program baru, yaitu CurCol (Curhat Ngocol) yang tetap sama mengenai acara dakwah dan curhat, namun dengan pembawaan yang lebih santai, dengan diselingi humor.

Ada tiga program dakwah yang disiarkan di Radio RITS FM, yaitu Tirai Pagi, Tirai Sore, dan Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus. Ketiga acara ini berada pada waktu yang berbeda-beda. Sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.

Narasumber pada acara Curhat Ngocol in adalah Pengasuh Pondok Pesantren Al-Muqriyah, KH. Muslihuddin, SH., MM yang lebih dikenal dengan


(56)

42

Abi Mus. Beliau siap untuk menyampaikan materi siaran yang temanya disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada di masyarakat. Pendengar juga diperbolehkan untuk bertanya langsung kepada Abi Mus ketika siaran berlangsung, baik sesuai dengan tema ataupun diluar tema.

Program Curhat Ngocol bertujuan untuk memberikan solusi mengenai problematika kehidupan di masyarakat dalam pandangan syariat agama Islam dan sesuai dengan kebutuhan yang ada di masyarakat. Program ini diaditujukan kepada siapa yang ingin mendengarkannya, terlebih ditujukan kepada orang tua atau orang yang baru pulang kerja, bisa sambil bersantai dan beristirahat mendengarkan siaran Curhat Ngocol.


(57)

43

BERSAMA ABI MUS DI RADIO RITS 107.7 FM

Dalam suatu program di radio memiliki beberapa proses yang harus dilalui sesuai dengan Standart Operasional Procedure (SOP) yang terdiri dari 3 tahap penting, yaitu :

1. Pra produksi, yang terdiri dari penemuan ide, perencanaan dan persiapan 2. Produksi, yakni pelaksanaan proses siaran program

3. Pasca produksi, yakni evaluasi pada program acara setelah produksi.

Merujuk pada penjelasan diatas, maka program Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus melalui tiga tahapan, yaitu :

A. Pra Produksi Program Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus

Keberhasilan sebuah produksi siaran radio bisa dilihat dari seberapa serius proses pra produksi ini dijalankan. Semakin baik perencanaannya, maka semakin baik pula hasil produksi yang dihasilkan dari suatu program. Pada tahap ini pula, kerja tim yang kompak dan maksimal, juga mempengaruhi kebrhasilan dari suatu program di radio.

Sebelum acara siaran dimulai, tim produksi, yakni produser, operator produksi, penyiar dan narasumber harus sudah stand by lebih kurang 30 menit untuk melakukan persiapan prosuksi dan untuk meminimalisir kesalahan saat produksi. Untuk menarik minat masyarakat, produser memberikan informasi melalui media online, seperti Facebook, Twitter bahwa program acara Curhat


(58)

44

Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus mulai disiarkan. Operator produksi mempersiapkan alat siaran, seperti mixer, microphone, earphone, dan komputer yang menunjang ketika proses produksi siaran berlangsung.1

1. Pencarian Ide

Program Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus disiarkanon airoleh RITS 107.7 FM setiap hari Minggu malam, pada pukul 19.30 s/d 21.30 WIB. Program ini dimaksudkan untuk memberikan ceramah agama di waktu santai, setelah pulang kerja dan menjadi tempat curhat bagi seluruh pendengar radio RITS FM.

Agar tetap menjadi minat pendengar, acara ini selalu menghadirkan tokoh-tokoh yang berpengaruh dan sudah diketahui keilmuannya. Seperti anggota DPRD Kota Tangsel, Selain itu, penyiar juga membawakan acara ini dengan memberikan humor-humor agar acara menajdi lebih santai dan tidak monoton. Seperti yang disampaikan oleh Uban Pribadi selaku Manajer Siaran di Radio RITS;

“Tahap persiapan kami biasa membicarakan topik siaran yang sudah dicari seminggu sebelumnya, kemudian didisukusikan dengan narasumber dan penyiarnya, supaya mereka mempersiapkan apa saja yang akan disampaikan, selanjutnya kita persiapkan segala perangkat siarannya (mixer, mic, dan lain-lain).”2

Dalam setiap ide mata acara, pihak radio biasanya selalu berpegang pada momen atau kejadian yang sedang booming di masyarakat. Misalnya, jika

1

Wawancara dengan Uban Pribadi, tanggal 7 Juli 2013 di studio RITS FM 2


(59)

dalam suasana peringatan hari besar Islam, baik itu Muharrom, Maulid ataupun Isra’ Mi’raj, maka radio akan menyiarkan materi acara yang berhubungan dengan momen itu sebagai bahan siaran.

“Ooh kalo tema, kami selalu diskusi tiap minggunya, kira-kira enaknya ngomomgin apa nih, liat masyarakat juga, lagi rame-ramenya kasus apa, nah itu yang bisa kita jadikan tema siaran dan tetap pembahasan dengan kacamata islam dan dalam kaidah al-quran dan hadits.”3

Ataupun, misalnya dalam masyarakat sedang ada kegiatan penerimaan murid baru, maka radio pun akan menyiarkan materi acara yang berhubungan dengan kegiatan tersebut. Atau bahkan, misalnya di masyarakat sedang ada rumor mengenai nikah usia dini, pihak radio juga akan menyiapkan materi acara untuk membahas permasalahan tersebut. Semua materi juga harus selalu menggunakan pandangan dalam kacamata keislaman dan berpedoman pada Al-Qur’an dan Al-Hadist.

2. Format Program

Program Cuhat Ngocol ini menggunakan format sharing and interactive, yaitu baik penyiar, narasumber, dan pendengar bisa saling berbagi pengetahuan dan pengalaman. Pendengar juga bisa berkomunikasi melalui line telephone untuk menanyakan seputar permasalahan agama, ataupun problema kehidupan langsung kepada narasumbernya. Atau jika tidak, pendengar bisa mengirimkan pesan singkat ke nomor yang telah disediakan oleh pihak radio. Produser membuatkanrundownagar waktu yang disediakan bisa digunakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.

3


(60)

46

Tabel 4.1

Rundown Program Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus4

Waktu Kegiatan Keterangan

19.30–20.00 Pemutaran lagu realigi, promosi seluruh kegiatan yang ada di Pondok Pesantren Al-Muqriyah dan insert.

Lagu realigi diputar ketika acara akan dimulai, biasanya 2–3 buah lagu. Promosi program pendidikan di Pondok Pesantren Al-Muqriyah. Insert berupa potongan ayat Al-Qur’an atau hadist yang disampaikan secara singkat melalui rekaman yang telah dibuat oleh tim kreatif sebagai pengantar acara.

20.00–20.30 - Pembukaan

- Penyampaian materi dan taushiyah dari narasumber

- Penyiar membuka acara

- Penyampaian taushiyah oleh narasumber mengenai tema yang dibahas saat siaran.

20.30–20.40 Promosi dan pemutaran lagu realigi

20.40–21.00 Interaktif Pada bagian ini adalah ketika penyiaran membuka line telephone agar pendengar bisa berkonsultasi

4


(61)

lansung kepada narasumber.

Atau juga penyiar membacakan pertanyaan dari pendengar yang diterima melalui sms dan media sosial.

Pendengar diperbolehkan untuk bertanya diluar tema yang sedang dibahas.

21.00–21.05 Promosi 21.05–21.25 Interaktif

21.25–21.30 Kesimpulan dan penutup Narasumber memberikan kesimpulan mengenai tema yang dibahas saat siaran.

Acara ditutup oleh penyiar

3. Materi

Untuk menentukan materi yang dibawakan pada setiap siaran acara Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus, produser maupun penyiar dalam hal ini tidak menentukan materi yang akan dibahas oleh narasumber.

“Setelah tema sudah didapat, baru kita bahas dengan sumber dari alquran dan hadis. Misalnya gini, di masyarakat lagi rame-ramenya ngomongin penerimaan murid baru, nah kami bahas dah tuh pentingnya menuntut ilmu, perintah menuntut ilmu dalam islam, hukum dan manfaat


(62)

48

menuntut ilmu itulah yang kita jadikan materi siaran. Yang penting cara penyampaiannya yang santai dan mudah dipahami.”5

Narasumber bebas menyampaikan materi yang akan disampaikan kepada pendengar disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang sedang dialami oleh masyarakat dan materi-materi yang disampaikan bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadist.

4. Pengisi Acara a. Penyiar

Penyiar bertugas untuk memimpin jalannya acara siaran. Penyiarlah yang akan membuka dan menutup acara, dan juga yang mempersilahkan narasumber untuk menyampaikan taushiyahnya. Kecakapan dan keterampilan penyiar radio juga sangat mempengaruhi suksesnya program siaran tersebut.

Bang Ade Thou adalah penyiar Program Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus. Beliau sudah enam tahun menjadi penyiar dan pembawa acara, dan juga pengisi acara di berbagai radio dan televisi dan sudah masuk pada tahun kedua menjadi penyiar di radio RITS FM dan juga tergabung dalam PASKI (Persatuan Seniman Komedi Indonesia) Tangerang Selatan bersama Yadi Sembako.6 Oleh karena itu, Bang Ade Thou dipercaya menjadi penyiar mendampingi Abi Mus sebagai narasumbernya, karena memiliki wawasan luas, berpengalaman, mampu

5

Wawancara dengan Abi Mus, tanggal 30 Juni 2013 di studio RITS FM 6


(63)

menghidupkan materi, serta dapat berimprovisasi. Dalam acara Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus ini, penyiar dituntut untuk mampu berinteraksi dengan pendengar yang memiliki banyak perbedaan karakter dan juga berimprovisasi agar acara menjadi lebih hidup.

b. Narasumber

Narasumber Program Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus dibawakan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Multimedia Al-Muqriyah, KH. Muslihuddin, SH., MM atau biasa dikenal Abi Mus. Beliau memiliki abanyak pengalaman dalam menyampaikan taushiyah dan ilmu agama, hal ini bisa diketahui dari seringnya Abi Mus mengisi acara Tabligh Akbar, Khutbah Jum’at, juga menjadi narasumber di acara Etalase Hati yang di siarkan di Cahaya Televisi (CTV) Banten.7Dan sudah barang tentu, dalam memberikan jawaban kepada pendengar, Abi Mus selalu berlandaskan kepada Al-Qur’an dan Al-Hadist.

5. Waktu Siaran

Program Curhat Ngocol disiarkan setiap hari Minggu, selama dua jam mulai pukul 19.30–21.30 WIB,livedari studio di Radio RITS 107.7 FM.

“Acara ini ditujukan buat semuanya, laki perempuan, tua muda, kaya miskin, islam ataupun non-islam, tidak ada batasan dan kriteria khusus, asal dia mao dengerin itu juga udah sukur, kalo ada perubahan kearah yg lbh baik, istilah katanya insyaf gitu, yaa justru Alhamdulillah, berarti dakwahnya berhasil.”8

7

Wawancara dengan Abi Mus, tanggal 30 Juni 2013 di studio RITS FM 8


(64)

50

Program ini diperuntukan bagi siapa saja yang berada dalam jangkauan siaran radio. Program ini dimaksudkan untuk memberikan siraman rohani diwaktu santai setelah pulang kerja dan menjadi tempat curhat bagi seluruh pendengar radio RITS FM.

6. Biaya Produksi

Sumber biaya produksi acara Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus ini bersumber dari pendapatan iklan yang mempromosikan produk yang dipasarkan melalui Radio RITS 107.7 FM.9 Sponsor yang pernah bergabung dengan Radio RITS adalah Teh Pucuk Harum, Indosat, Properti Bintaro, PASKI, dan Shinshei Modern Serpong.

B. Produksi Program Cuhat Ngocol (CurCol)

Setelah proses perencanaan selesai dilaksanakan, tahap selanjutnya adalah proses produksi. Dalam proses produksi, kesalahan teknis maupun non-teknis perlu dihindari, karena kesalahan tersebut dapat mempengaruhi kualitas produksi siaran. Dalam proses produksi program acara Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus dilibatkan seorang produser, operator produksi, penyiar dan narasumber. Keempat komponen ini sangat berpengaruh terhadap jalannya produksi acara. Jika salah satu saja dari mereka tidak ada, maka produksi tidak akan berjalan dengan baik dan lancar.

9


(65)

1. Pelaksanaan Siaran

“Tahap produksi, kita jalankan semua prosedur siaran, semuanya diserahkan kepada penyiar dan narasumber mao bagaimana pembawaan acaranya, paling saya atau produsernya cuma mengingatkan penjadwalan waktu persesinya.”10

Penyiar bertugas untuk membuka dan menutup acara, berinteraksi dengan penelepon dan tentunya berinteraksi dengan narasumber. Ketika ada penelpon, penyiarlah yang akan menyapa dan menanyakan nama dan alamat si penelepon, setelah itu penelepon dipersilahkan untuk mengajukan pertanyaan langsung kepada narasumber.

Dalam hal ini, penyiar harus memiliki sifat luwes dan kemampuan berkomunikasi yang bagus. Kriteria lain, penyiar harus memiliki wawasan keilmuan tentang agama Islam yang cukup, karena acara yang dibawakan bermuatan dakwah.

Operator produksi bertugas menyiapkan dan mengoperasikan segala alat yang dibutuhkan ketika proses siaran berlangsung. Seperti microphone, earphone, computer dan lain sebagainya. Operator juga bertugas menerima dan menyaring telepon dan sms masuk agar tidak terjadi gangguan. Kekompakkan antara penyiar, narasumber dan operator produksi harus terjalin dengan baik agar proses produksi berjalan dengan lancar.

Produser acara tentunya bertugas mengawasi jalannya acara, untuk meminimalisir kesalahan selama proses produksi berlangsung.

10


(66)

52

2. Materi Produksi

Materi yang disiarkan di acara Curhat Ngocol ini adalah mengenai seputar kehidupan sehari di masyarakat. Abi Mus menyampaikan materi sekaligus mengajak kepada para pendengar untuk menjalankan kehidupan sehari-hari berdasarkan tuntunan dari Al-Qur’an dan Al-Hadist.

Adapun materi yang disampaikan pada tanggal 23 Juni 201311, yakni mengenai Nikmatnya Mencari dan Berbagi Ilmu. Abi menjelaskan bahwa menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap muslim dan muslimah, terlebih menuntut ilmu agama. Dengan banyak belajar ilmu agama, seorang muslim akan bisa menjalani hidup ini sesuai dengan tuntunan dalam agamanya. Terlebih dengan mempelajari ilmu pengetahuan lain selain ilmu agama, maka wawasan pengetahuan seorang muslim menjadi lebih luas. Setelah ilmu itu benar-benar dipahami dan dikuasai, maka tugas selanjutnya adalah mengamalkan dan mengajarkannya kepada sesama muslim.

Pada tanggal 30 Juni 201312, Abi Mus membahas mengenai Pernikahan Dini, dalam hal ini, beliau berusaha mengajak agar masyarakat, khususnya remaja muslim, untuk menjauhi segala perbuatan maksiat yang hanya menjerumuskan kepada kenikmatan sesaat, karena menjalani rumah tangga tidaklah mudah. Abi Mus juga menghimbau kepada para orang tua, untuk selalu mengawasi pergaulan anak-anaknya.

11

Dokumen Radio RITS 107.7 FM 12


(67)

3. Pelaksana Produksi

Produser : Uban Pribadi

Penyiar : Ade Thou

Narasumber : KH. Muslihuddin, SH., MM (ABI MUS) Operator Produksi : Fajar

4. Sarana dan Prasarana Produksi

Dalam kegiatan produksi, dibutuhkan perlatan untuk mendukung jalannya proses produksi dengan baik. Adapun beberapa peralatan yang digunakan dalam proses produksi acara Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus, yakni :

1. Mixer, digunakan untuk mengatur suara. Baik dari dalam studio ataupun suara penelepon yang masuk ketika siaran sedang berlangsung.

2. Pemancar Radio, digunakan untuk menyebarluaskan jangkauan siaran. a. Microphone, digunakan agar kualitas suara penyiar dan narasumber

terdengar dengan jelas ke pendengar

b. Earphone,digunakan untuk memonitor suara

c. Recorder, digunakan untuk merekam siaran yang berlangsung

d. Computer, digunakan untuk memutar lagu dan menerima sms yang masuk yang ditampilkan di monitor.

Prasarana juga dibutuhkan untuk menunjang jalannya proses produksi. Setidaknya ada beberapa prasarana penunjang dalam produksi di studio siaran, diantaranya:


(68)

54

a. Ruang studio yang nyaman (ber-AC)

b. Ruang studi yang tidak bising dan kedap suara

c. Properti pendukung, seperti sofa, meja dan mini panggung. 5. Set up dan Rehearsal

Dalam acara Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Mus, set up dan rehearsalterkadang dilakukan oleh tim produksi. Untukset upatau persiapan yang bersifat teknis, biasanya tim produksi melakukannya setengah jam sebelum acara dimulai yaitu, jam 18.30 WIB. Mereka hanya mengecek kesiapan peralatan seperti, mixer, earphone, microphone, komputer, serta perlatan lainnya.

Tim produksi hanya memberikan garis besar permasalahan dari tema yang akan dibahas dan biasanya mereka mengabari pengisi acara, baik penyiar maupun narasumber melalui telepon. Sedangkan untuk kru produksi jarang dilakukan karena mereka sudah terbiasa dengan kegiatan produksi semacam ini, adapun pelatihan dilakukan apabila ada perubahan saja.

C. Pasca Produksi Program Cuhat Ngocol (CurCol)

Pasca produksi merupakan tahap terakhir dari seluruh rangkaian proses produksi sebuah acara di radio. Pada tahap ini dilakukan evaluasi acara mulai dari awal hingga akhir siaran. Tujuan diadakannya evaluasi ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kesuksesan sebuah program acara dan kendala apa saja yang biasa terjadi.


(69)

“Tahap akhirnya kita evaluasi, jika ada kendala yang terjadi saat itu, maka saat itu pula kita bahas evaluasinya dan kita masukan dalam agenda evaluasi bulanan.”13

“ada, tentu ada evaluasi, kan biar acara ini lebih bisa menarik minat, setidaknya bisa dicarikan strategi yang tepat supaya acara ini tdk ditinggal pendengarnya kan.”14

Pada program Curhat Ngocol (CurCol) Bersama Abi Musada dua cara evaluasi, yakni evaluasi langsung dan evaluasi tidak langsung. Evaluasi langsung dilakukan ketika durasi yang terlalu panjang yang melewati batas waktu acara yang ditentukan. Sedangkan evaluasi tidak langsung dilakukan pada rapat program harian, yang membahas permasalahan dan kesalahan pada saat siaran. Evaluasi pada lingkup kecil selalu diadakan satu pekan sekali, yakni setiap hari Minggu. Evaluasi besar diadakan setia 6 bulan sekali, tujuannya untuk mengadakan perubahan acara atau merekrut orang-orang baru.

Setiap kali melakukan evaluasi, yang menjadi pembahasannya adalah: a. Kinerja personil

b. Team work atau kerjasama tim

c. Evaluasi sejauh mana respon positif dari pendengar dan pengaruhnya d. Evaluasi tema-tema yang cukup popular danpasbagi pendengar

e. Evaluasi program siaran (termasuk penyiar, narasumber, dan materi siarannya)

Pada tahap ini pula selalu dibahas mengenai startegi apa yang bisa digunakan untuk mengembangkan program acara agar tetap diminati oleh

13

Wawancara dengan Uban Pribadi, tanggal 7 Juli 2013 di studio RITS FM 14


(1)

Edy : Kalau siaran sesi interaktif, apakah yang ditanyakan harus sesuai dengan topic mareri yang di sampaikan ?

Abi : bebas, pendengar bebas mao tanya apa aja, tidak harus sesuai dengan tema.

Edy : Upaya apa yang dilakukan agara acara ini terus diminati ?

Abi : memperluas jaringan dan kerjasama dengan siapa saja demi tercapainya visi dan misi radio ini

Edy : Harapan bapak dari adanya acara ini apa?

Abi : abi berharap dengan adanya acara ini, banyak pendengar yang terbantu dlm menjawab problem hidupnya, krn disini kan berusaha memberikan solusi sesuai dgn quran dan sunnah, agar tidak jauh menyimpang.

Interviwee

KH. MUSLIHUDDIN SH MM (ABI MUS) Narasumber CurCol


(2)

HASIL WAWANCARA DENGAN MANAJER SIARAN Nama : Uban Pribadi

Jabatan : Manajer Siaran Lokasi : Studio siar RITS FM Hari,tanggal : Minggu, 7 Juli 2013

Edy : Apa latar belakang berdirinya radio ini?

Uban : radio inni berdiri atas dasar inisitif abi mus, beliau pengen punya pondok yg berbeda dengan pondok pada umumnya, kan biasanya pondok pesantren itu yang diajarin macam kitab kuning dsb, nah beliau pengen, selain diajarkan kitab tersebut, santri disini jg memiliki keterampilan dibidang media dan informasi. Makanya pondok dibawah asuhan abi mus ini pondok yang berbasis multimedia, ada radio, ada majalah, percetakan, dan dalam waktu dekat ini akan dibangun stasiun tv komunitas. Mohon doanya.

Edy : Apa visi dan misi nya?

Uban : intinya ingin menyebarluaskan dakwah, pendidikan, dan seni budaya islam kepada masyarakat tangerang selatan dan sekitarnya.

Edy : Bagaimana sejarah adanya acara dakwah curcol ini?

Uban : acara ini adalah pembaharuan dari acara dakwah sebelumnya, sebelumnya nama acara ini adalah Qultum, namun minat pendengar sedikit, krn format acaranya yang monoton dan terlalu serius, makanya acara itu kami rombak dengan penggantian narasumber dan penyiarnya. Waktu dan jam siarnya juga kami ganti. Kalo sebelumnya (acara Qultum, pen) itu siaran setiap hari setiap jam 17.00 WIB hingga menjelang maghrib. Tapi untuk curcol ini kami pindah ke setiap hari minggu jam 19.30–21.30 WIB

Edy : Apa saja acara yang ada di radio ini ?

Uban : ada acara patas (pagi tangsel), dasbol (dangdut siang bolong), kreasi dan prestasi, wahana music indonesia, iwan fals by request dll. Kalo untuk acara siaran dakwahnya, ada tirai pagi, berdialog dengan Tuhan, qultum, cengar-cengir dan curhat ngocol bareng abi mus.


(3)

Edy : Kenapa diberikan nama curcol ?

Uban : curcol itu kan curhat ngocol, yaa startegi menarik minat pendengar. Yaa biar pendengar bisa certain apa aja yang menjadi masalahnya, kemudian diberikan solusi sesuai dengan quran, ditambah dengan kata ngocol karena dgn pembawaan yang santai, tidak monoton dan dengan canda tawa.

Edy : Berapa durasinya? Uban : 2 jam

Edy : Bagaimana persiapan pra,produksi,dan pasca (evaluasi) acara ini ?

Uban : tahap persiapan kami biasa mencari topik siaran, kemudian didisukusikan dengan narasumber dan penyiarnya, supaya mereka mempersiapkan apa saja yang akan dismapaikan, selanjutnya kita persiapkan segala perangkat siarannya (mixer, mic, dll). Kemudian masuk tahap produksi, kita jalankan semua prosedur siaran, semuanya diserahkan kepada penyiar dan narasumber mao bagaimana pembawaan acaranya, paling saya atau produsernya cuma mengingatkan penjadwalan waktu persesinya, dan tahap akhirnya kita evaluasi, jika ada kendala yang terjadi saat itu, maka saat itu pula kita bahas evaluasinya dan kita masukan dalam agenda evaluasi bulanan.

Edy : Apa ada kriteria khusus dalam menentukan tema atau topic pembahasan ?

Uban : biar lebih ngena, kami sesuaikan dengan kondisi yang sedang terjadi di masyarakat

Edy : Apakah hanya Ustadz Abi Mus saja yang menjadi narasumbernya ?

Uban : iya, hanya beliaulah narasumber tunggal, namun jika beliau berhalangan, maka digantikan oleh muridnya Ustadz Qomaruddin

Edy : Kelebihan dan kekurangan acara ini apa saja ?

Uban : kelebihannya format acara yang lebih santai dibanding dengan program dakwah yg ada di radio ini, acara disiarkan di jam prime time, materi yang disampaikan lebih beragam, waktu siaran lebih lama, kesempatan bertanya jg lbh lama, tenaga kerja yg professional, dan banyak sarana penujangan yang dapat menambah nilai plus dalam siaran. Kalo untuk kekurangannya


(4)

mungkin dari segi dana, karena masih sedikit iklan yang promo diradio ini, juga dari hal jaringan media.

Edy : Kendala apa saja yang biasa dihadapi ?

Uban : tidak ada kendala yang berarti, hanya sebatas sambungan dan jaringan

Edy : Strategi apa yang di gunakan untuk menghadi persaingan dari acara radio lain ?

Uban : menjalin kerjasama dengan pihak manapun demi mendukungnya setiap program acara di radio ini, mengadakan acara off air dengan para fans radio, memperluas jaringan dengan memanfaatkan media sosial.

Edy : Harapan yang ingin di capai dari program ini apa?

Uban : masyarakat menjadi lebih paham mengenai agama Islam, bahwa semua masalah kehidupan ada solusinya dalam islam. Selain itu acara ini juga bisa dijadikan media curhat seluruh warga disekitaran radio rits.

Interviewee

UBAN PRIBADI Manajer siaran


(5)

Studio siar Radio RITS 107.7 FM


(6)

Yadi Sembako, Penulis, Abi Mus, dan Pak Robert, setelah shooting acara curcol di CTV Banten