Gambaran Umum Pemuda Pancasila Pasca Reformasi

masyarakat. Terdapat tiga hal yang diminta Pemuda Pancasila yaitu pendidikan, lapangan pekerjaan dan penegakkan hukum. Karena tiga hal itu menjadi program kerja Pemuda Pancasila di Indonesia Pasca Reformasi. 69 Kesimpulan dari semua bahasan diatas memang awalnya Pemuda Pancasila didirikan untuk memperjuangkan ideologi pancasila dari faham komunisme yang ingin merubah faham Negara Kesatuan Republik Indonesia. Setelah berhasil mempertahankan itu, Pemuda Pancasila mulai aktif didalm pemerintahan dan bergabung dengan Golongan Karya yang mendapatkan hasil kursi parlemen untuk Pemuda Pancasila. Kedekatan Pemuda Pancasila dengan kalangan militer terlihat jelas didalam peristiwa DPP PDI yaitu kerusuhan 27 Juli 1996 yang dimana militer menginstruksikan Pemuda Pancasila sebagai barisan depan untuk mengamankan kerusuhan, akan tetapi dibantah oleh Pangdam Jaya yang mengatakan tidak menggunakan organisasi Pemuda Pancasila sebagai parisan keamanan militer. Kedekatan Pemuda Pancasila dengan Golongan Karya terlihat jelas dimana petinggi organisasi Pemuda Pancasila mendapatkan jabatan penting di Golkar serta menduduki kursi parlemen pemerinthan. Pasca runtuhnya Orde Baru dan keluarnya Pemuda Pancasila dari Golongan Karya, akhirnya Pemuda Pancasila membentuk Partai Politik yang bernama Partai Patriot Pancasila untuk mengikuti pemilihan umum. Namun, karena suara partai tersebut tidak mencapai lima persen, maka Partai Patriot Pancasila gagal mendapatkan kursi di parlemen. 69 Wawancara pribadi dengan Ketua Bidang Organisasi dan Kepemudaan Pemuda Pancasila Gunung R Hutapea pada tanggal 05 Desember 2012.

BAB IV KIPRAH PEMUDA PANCASILA DAN MUNCULNYA PREMAN-

PREMAN BERIDEOLOGI AGAMIS DAN ETNIK PASCA REFORMASI

A. Kiprah Pemuda Pancasila

Lorn Ryter mengatakan didalam bukunya “Pemuda Pancasila The Loyalist Free men of Soeharto Order” mengatakan bahwa, organisasi-organisasi kepemudaan ini dimanfaatkan oleh elite-elite politik untuk melakukan sejenis kegiatan premanisme dengan menggunakan ancaman dan kekerasan sebagai metode utamanya untuk mendapatkan keuntungan politik. Militer pun berupaya kuat agar kelompok pemuda berpartisipasi demi membasi musuh-musuh politik pemerintahan dan kemudian kelompok kepemudaan itu dijadikan sebagai mitra guna memberantas masalah keras selama Orde Baru. 70 Mengenai Pemuda Pancasila menurut Loren Ryter patut diperhatikan. Menurutnya, muncul dan mengemukanya Pemuda Pancasila di akhir zaman Soeharto adalah akibat dari kebutuhan yang sudah dirancang atau direncanakan sejak awal Orde Baru itu terbentuk, yang bertujuan untuk mentransformasikan nasionalisme revolusioner pemuda setelah kemerdekaan kedalam nasionalisme yang diekspresikan melalui negara. Transformasi ini dilakukan tanpa mengorbankan pengorbanan semangat yang dimiliki pemuda. Karenanya 70 Lorn Ryter, “Pemuda Pancasila: The Loyalist Free men of Suharto’s Order?.” dalam Indonesia no.66, 1998, h.45-73 perjuangannya itu harus selalu memperoleh dan menghasilkan imbalan material yang bersifat pribadi, para pemuda itu lalu berubah menjadi preman. 71 Pada tahun-tahun saat mulai kebangkitan Pemuda Pancasila, Yapto diundang untuk menghidupkan kembali Pemuda Pancasila, karena Yapto dianggap sebagai sosok yang sangat berkualitas dan memiliki kharismatik tinggi khususnya ketika masih merajai geng Siliwangi. 72 Berbicara mengenai pemimpin Pemuda Pancasila tentu tidak luput membicarakan Yapto Soerjosoemarno yang pernah terlibat dalam kelompok Siliwangi Boys Club yang banyak disegani masayarakat ketika itu. Siliwangi Boys Club yang dikenal pula dengan nama 234 SC, hal ini dikarenakan anggotanya yang kerap mengisap rokok Ji Sam Soe yang artinya 234. Komunitas ini memiliki sayap yang begitu lebar dan terkenal, sehingga tidak sedikit orang yang menginginkan untuk ikut bergabung. Pemuda pancasila sebagai alat yang digunakan pemerintah suharto untuk membatu kegiatan kepemerintahannya. Dengan kata lain Pemuda Pancasila adalah tangan kanan dari pemerintah Suharto dalam menjalankan fungsinya dalam menyelasaikan “permasalahan vertikal” pemerintah terhadap rakyatnya. Seperti contohnya menekan aktifis- aktifis “Prodem” pro demokrasi dan melakukan perlawanan terhadap demonstran yang menentang rezim suharto, menjaga kantor- kantor Non Goverment Organisation NGO dan partai-partai politik lain agar tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kepemerintahan suharto, mengintimidasi para akademisi dan aktifis khususnya pada saat sebelum 71 Hairus Salim Hs, KELOMPOK PARAMILITER NU, Yogyakarta: LKiS, 2004, h.14 72 Ibid, h.19 pemilihan umum, mencari dan membebaskan tanah-tanah serta memaksa para pemilik tanah untuk menjual tanahnya dengan harga murah, menjadi “body guard” dari Keluarga Cendana, menjadi pengawal Golkar dalam pemilihan umum. Gerakan ini dimotori oleh Yapto dan Yoris. Hal-hal inilah yang menciptkan opini publik bahwa Pemuda Pancasila adalah “Preman, bajingan, penjahat” dan segala sesuatu yang buruk. Maka publik pun menyimpulkan bahwa Pemuda Pancasila adalah “Organisasi Preman” yang tujuan utamanya adalah menjaga seluruh kepentingan Suharto. 73 Pemuda Pancasila sering sekali melakukan aksi-aksi represif terhadap para penentang rezim soeharto, bukan hanya para pembangkang dan kelas menengah saja yang merasakn sikap represif Pemuda Pancasila, tetapi juga masyarakat biasa kena imbasnya. Pemuda Pancasila juga bekerja sama dengan Militer yang bertujuan menggusur penduduk demi pembebasan lahan Kawasan Niaga Terpadu Sudirman. 74 Yang paling menarik dari kelompok ini yang menandai solidaritas mereka dan seolah membuat kelompok ini menjadi kelompok yang ditakuti adalah ultimatum dari ketuanya yakni: “apabila salah seorang teman kita ada yang disakiti, maka kita semua akan merasa tersakiti dan kita diharuskan membalas siapapun yang mencubit teman kita tersebut. Kita tidak diperbolehkan menyusahkan orang lain. Jika mereka menjual, 73 Lorn Ryter, “Pemuda Pancasila: The Loyalist Free Man of Suharto’s Order?.” dalam Indonesia no.66, 1998, h.124-126 74 George Junus Aditjondro, Korupsi Kepresidenan Reproduksi Oligarki Berkaki Tiga: Istana, Tangsi dan Partai Penguasa, Yogyakarta: LKiS, 2006, h. 20. kita bernegosiasi dengan baik. Apabila mereka sudah kelewatan, maka kita borong semuanya”. 75 Dari tahun 1980-an sampai dengan 1990, Pemuda Pancasila menjadi gerakan pemuda yang paling menonjol yang sebagai gerakan masyarakat yang menuntut dan memberantas perjudian, prostitusi, peredaran narkoba, pemerasan, dan premanisme. Pada saat itu juga Pemuda Pancasila juga dianggap sebagai pendukung militan rezim Soeharto serta sebagai pengawal pribadi dari keluarga Soeharto beserta kroni-kroninya baik secara politik maupun bisnis. Keanggotaan Pemuda Pancasila secara nasional diperkirakan bekisar 4-10 juta anggota diakhir tahun 1990-an, Keanggotaannya yang bekisar hampir 4 dari total keseluruhan masyarakat Indonesia Serta diduduki oleh anak-anak di bawah umur 25 tahun. 76 Perubahan situasi politik pasca Orde Baru banyak terjadinya perang antar kelompok dan persaingan antar institusi dan perusahaan. Indonesia telah menjadi saksi perubahan tersebut setelah runtuhnya rezim suharto, dimana pemilihan umum yang relatif kompetitif dan juga parlemen yang lebih aktif dari sebelumnya, semua perubahan itu memberikan definisi baru dari premanisme, konsentrasi terhadap definisi premanisme tersebut pun menjadi semakin penting ketika adanya pemberontakan- pemberontakan di aceh, ambon ketapang dan timor timur. Dapat dikatakan bahwa premanisme bertransformasi ke bentuk yang lain, dan juga bentuk dari pemuda pancasila itu sendiri pun berubah, dan diperlukan tinjau ulang dan observasi atas dinamika premanisme ini. 77 75 Loren Ryter, Youth Gangs and Otherwise in Indonesia, h.5 76 Ibid, h.3 77 L orn Ryter, “Pemuda Pancasila: The Loyalist Free Man of Suharto’s Order?.” dalam Indonesia no.66, 1998, h.154