Wilayah Kabupaten Cianjur GAMBARAN UMUM KONDISI MASYARAKAT

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI MASYARAKAT

DESA SINDANGLAKA CIANJUR

A. Wilayah Kabupaten Cianjur

Secara geografis, kabupaten Cianjur terbagi dalam tiga wilayah yaitu, wilayah utara, tengah, dan selatan. Cianjur salah satu kabupaten di wilayah propinsi Jawa Barat pada tahun 2006 yang berpenduduk 1.931.480 jiwa terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 982.164 jiwa dan perempuan 949.676 jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk 1,48 per tahun. 26 Letak Kabupaten Cianjur yang strategis dilintasi dua jalur jalan negara antara Jakarta-Bandung. Luas wilayah kabupaten Cianjur adalah 350.148 Ha. Secara administratif, kabupaten Cianjur terdiri dari 26 kecamatan, 341 desa dan 6 kelurahan, 2.293 Rukun Warga RW dan 9.166 Rukun Tetangga RT. Cianjur dikelilingi oleh 5 kabupaten dan memiliki pantai sepanjang 75 Km. sebelah utara berbatasan dengan wilayah kabupaten Bogor dan Purwakarta, sebelah barat berbatasan dengan wilayah kabupaten Bandung dan Garut, sebelah selatan berbatasan dengan samudera Indonesia. 27 Berdasarkan sensus tahun 2006 jumlah pemeluk agama Islam di Cianjur mencapai 99,23 , atau 1.931.394 jiwa dari 1.931.480 jiwa. 26 Selayang Pandang Kabupaten Cianjur, http:KabupatenCianjur.go.id . 17.06.2008. 27 Ibid Sedangkan penduduk non muslim terdiri dari 0,77 atau 15.011 jiwa, Protestan 6.693 jiwa, Katolik 3.592 jiwa, Hindu 2.109 jiwa, Budha 2.463 jiwa dan lain-lain 154 jiwa. Jadi, mayoritas penduduk Cianjur beragama Islam. 28 Secara kuantitatif besarnya jumlah penduduk yang beragama Islam tersebut sekaligus merupakan potensi penting yang diharapkan mampu menunjang pelaksanaan dakwah Islamiyah. Sarana keagamaan tersebar dimana-mana seperti, masjid, langgar, mushalla, pondok pesantren, majelis taklim, dan lembaga keagamaan lainnya yang menjadikan Cianjur lebih kental dengan nuansa ke-Islamannya. 29 Sarana keagamaan dan sarana pendidikan Islam di kabupaten Cianjur saat ini tercatat; 4.462 masjid, 13.850 musholla atau langgar, 663 pondok pesantren, 1.099 majelis taklim, 1.668 Taman Pendidikan Al-Qur’an TPA, 473 Taman Kanak-kanak Al-Qur’an TKA, dan 59 Raudhatul Athfal RA. Ulamanya tercatat mencapai 4.169 orang, juru dakwah 4.046 orang, khatib 9.965 orang, dan penyuluh penerangan agama Islam 510 orang. 30 Potensi lain yang tak kalah pentingnya adalah sejumlah lembaga pendidikan formal seperti, pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi, disamping sejumlah lembaga swadaya masyarakat LSM yang kesemuanya diharapkan mampu membangun nilai-nilai ke-Islaman di daerah kabupaten Cianjur. 31 28 Ibid 29 http:www.Cianjur.go.idcontentisi-link-sekilas.php . 17.06.2008. 30 Ibid 31 Ibid Sejarah agama Islam masuk ke Cianjur berawal pada saat Cianjur dipimpin oleh Raden Aria Wira Tanu I 1593-1633 seorang Bupati Muslim. Menurut riwayat ayahnya, Raden Aria Wangsa Goparana adalah keturunan Prabu Siliwangi II dari Munding Sari Leutik. Ia sebagai putra mahkota yang secara diam-diam telah mempelajari agama Islam melalui pengikut Sultan Syarif Hidayatullah dari Cirebon. 32 Wira Tanu atau Wira Tanu Datar adalah gelar yang diberikan Aria Wangsa untuk anak cucunya. Jayasasana sebagai putra pertama, mendapat gelar R. Wira Tanu I. Sebagai penerus ayahnya, ia adalah seorang pemeluk agama Islam yang taat pada agamanya dan terus menerus mensyiarkan agamanya. Cianjur tidak pernah dijajah oleh Mataram dan VOC yang pernah mengadakan perang sengit keduanya sejak tahun 1628. 33 Cianjur memiliki filosofi, yakni ngaos-mamaos dan maen po, yang mengingatkan tentang tiga aspek kesempurnaan hidup. Ngaos adalah tradisi mengaji yang mewarnai suasana dan nuansa Cianjur dengan masyarakat yang kental dengan nilai-nilai ke-Islaman. Mamaos adalah seni budaya yang menggambarkan kehalusan budi dan rasa yang menjadikan perekat bagi persaudaraan dan kekeluargaan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat. 32 Sultan Syarif Hidayatullah adalah sala seorang dari Wali Sembilan, diantaranya: 1. Maulana Malik Ibrahim, tahun kelahirannya tidak diketahui, beliau meninggal pada tahun 1419 M; 2. Sunan Ampel, tahun kelahirannya tidak diketahui, beliau meninggal 1467 M; 3. Sunan Bonang, beliau hidup antara tahun 1465-1525 M; 4. Sunan Drajat, tahun kelahiran dan kematiannya tidak diketahui; 5. Sunan Giri, beliau lahir pada tahun 1365 M, tahun kematiannya tidak diketahui; 6. Sunan Muria, tahun kelahiran dan kematiannya tidak diketahui; 7. Sunan Kudus, tahun kelahirannya tidak diketahui, beliau meninggal pada tahun 1878 M; 8. Sunan Kalijaga, tahun kelahiran dan kematiannya tidak diketahui; dan, 9. Sunan Gunung Jati, beliau hidup antara tahun 1448-1570 M; Lihat, H. Soekama Karya dkk, Ensiklopedi Mini Sejarah dan Kebudayaan Islam, Jakarta: Logos, 1996, h. 36-37. 33 http:www.Cianjur.go.idcontentisi-link-sekilas.php . 17.06.2008. Maen po adalah seni beladiri pencak silat yang menggambarkan keterampilan dan ketangguhan. Nilai-nilai yang terkandung dalam filosofi itu menjadi inspirasi, motivasi dan orientasi bagi pembangunan kabupaten Cianjur yakni, mewujudkan kehidupan yang sugih mukti dan Islami didukung masyarakat yang religius, madani dan berbudaya tinggi dengan melaksanakan Gerbang Marhamah Gerakan Pembangunan Masyarakat dan Berakhlakhul Karimah. Sedangkan visi pembangunan Cianjur untuk kurun waktu 5 tahun dari tahun 2000 sampai 2005 adalah terwujudnya kabupaten Cianjur sebagai salah satu pusat agrabisnis dan pariwisata andalan Jawa Barat di Era Otonomi daerah. 34

B. Wilayah Desa Sindanglaka

Dokumen yang terkait

boarding school pondok pesantren islamic

0 10 8

Pengembangan Kelembagaan Pesantren Sebagai Upaya Pengembangan Masyarakat (Studi Kasus Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’ Desa Kertajaya Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat)

5 64 161

PERAN PONDOK PESANTREN TERHADAP PENDIDIKAN DAN KESEJAHTERAAN Peran Pondok Pesantren Terhadap Pendidikan Dan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus Pondok Pesantren Baitul Musthofa Mojosongo, Jebres, Surakarta).

0 1 17

PENDAHULUAN Peran Pondok Pesantren Terhadap Pendidikan Dan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus Pondok Pesantren Baitul Musthofa Mojosongo, Jebres, Surakarta).

0 1 16

PERAN PONDOK PESANTREN MODERN “IMAM SYUHODO” DALAM PEMBINAAN MASYARAKAT DESA WONOREJO PERAN PONDOK PESANTREN MODERN “IMAM SYUHODO” DALAM PEMBINAAN MASYARAKAT DESA WONOREJO KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2010.

0 1 14

BAB II PONDOK PESANTREN, FUNGSI DAKWAH DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT A. Batasan Tentang Pondok Pesantren 1. Pengertian Pondok Pesantren - Fungsi Dakwah Pondok Pesantren Muhammadiyah Sabilil Muttaqien dalam Pengembangan Masyarakat Islam Gisting Bawah Kabupat

0 2 51

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul - ANALISIS PEMBERDAYAAN EKONOMI PONDOK PESANTREN DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP KESEJAHTERAAN PONDOK PERSPEKTIF EKONOMI (Studi Pada Pondok Pesantren Al-Fatah Natar Lampung Selatan) - Raden Intan Repository

0 3 14

ANALISIS PEMBERDAYAAN EKONOMI PONDOK PESANTREN DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP KESEJAHTERAAN PONDOK PERSPEKTIF EKONOMI (Studi Pada Pondok Pesantren Al-Fatah Natar Lampung Selatan) - Raden Intan Repository

0 0 42

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Al Fatah Natar - ANALISIS PEMBERDAYAAN EKONOMI PONDOK PESANTREN DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP KESEJAHTERAAN PONDOK PERSPEKTIF EKONOMI (Studi Pada Pondok Pesantren Al-Fatah Natar Lampung Selat

0 0 18

BAB IV PEMBAHASAN A. Kontribusi Pemberdayaan Ekonomi Pondok Pesantren Al-Fatah terhadap Kesejahteraan Pondok 1. Kontribusi dari Koperasi Pondok Pesantren Al-Fatah - ANALISIS PEMBERDAYAAN EKONOMI PONDOK PESANTREN DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP KESEJAHTERAAN PO

0 0 12