Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

13 1 Tinjauan Yuridis Pos Bantuan Hukum di Lingkungan Pengadilan AgamaAnalisis SEMA No. 10 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum Jainul Amidin Mekanisme pembentukan, pelaksanaan Pos Bantuan Hukum di linkungan Peradilan Agama yang ditinjau dari hukum yang berlaku di Negara Indonesia Analisa Efektifitas dan faktor yang menghambat dan mendukung pelaksanaan Bantuan Hukum meliputi Bantuan Hukum Prodeo, Bantuan Hukum Sidang Keliling, dan Pos Bantuan Hukum di Pengadilan Agama Jakarta Timur pasca SEMA No. 10 Tahun 2010 tentang bahasan yang sedang penulis bahas didalam skripsi studi terdahulu, penulis hanya mendapatkan tinjauan kajian terdahulu dari penulis Jainul Amidin. Ahwal Syakhsiyyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta . Yaitu tentang “Tinjauan Yuridis Pos Bantuan Hukum di 14 Lingkungan Peradilan Agama Analisis SEMA No. 10 Tahun 2010 Tentang P edoman Pemberian Bantuan Hukum”. Penulis tersebut memfokuskan tentang Pembentukan, pelaksanaan Pos Bantuan Hukum di lingkungan Peradilan Agama di tinjau dari hukum yang berlaku di Negara Indonesia. Sedangkan penulis memfokuskan tentang analisa efektifitas dan faktor yang menghambat dan mendukung pelaksanaan Bantuan Hukum meliputi Bantuan Hukum Prodeo, Bantuan Hukum Sidang Keliling, dan Pos Bantuan Hukum di Pengadilan Agama Jakarta Timur Pasca Surat Edaran Mahkamah Agung No. 10 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa perbedaan yang paling mendasar ialah dari bahasan dan objeknya.

E. Metode Penelitian

Adapun metode penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk menghasilkan data yang valid adalah sebagai berikut. 1. Pendekatan masalah Penelitian ini mendasarkan pada penelitian hukum yang dilakukan dengan memakai pendekatan yuridis sosiologis terhadap bantuan hukum di Pengadilan Agama sehingga memperoleh kejelasannya. Penelitian yuridis sosiologis adalah