1.4.2. Kerangka Teori
Setiap penelitian memerlukan titik tolak atau landasan berfikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Penelitian menurut Prof.Dr.Wiryono
Nitisastro defenisi research itu bararti attention : “penyelidikan atau investigasi secara ilmiah dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya
tentang keadaan 1981:8. Maka dari itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok–pokok pikiran yang nenggambarkan dari sudut mana penelitian
akan disoroti Nawawi, 2001:39-40. Teori merupakan pengetahun ilmiah yang mencakup penjelasan mengenai
suatu sektor tertentu dari sebuah disiplin keilmuan. Teori pada hakikatnya merupakan hubungan antara dua fakta atau lebih, atau pengaturan fakta menurut
cara–cara tertentu. Fakta tersebut merupakan sesuatu yang dapat diamati dan pada umumnya dapat diuji secara empiris.
Penelitian yang dilakukan terhadap novel Samurai ‘Kastel Awan Burung Gereja’ ini merupakan penelitian sosiologis, yang merupakan proses
pengungkapan kebenaran, yang didasarkan pada penggunaan konsep-konsep dasar yang dikenal dalam sosiologi sebagai ilmu. Konsep-konsep dasar tersebut
merupakan sarana ilmiah yang dipergunakan untuk mengungkapkan kebenaran yang dipergunakan untuk mengungkapkan kebenaran yang ada dalam masyarakat
Soekanto, 2003:411. Di dalam penelitian ini dibahas mengenai analisis sosiologis terhadap
novel “Kastel Awan Burung Gereja”, oleh karena itu teori yang digunakan adalah sosiologi. Menurut Nyoman 2004:60 dasar filosofis pendekatan sosiologis
adalah adanya hubungan antara karya sastra dengan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Pada prinsipnya, menurut Laurensen dan Swingewood dalam Suwardi 2008:79 terdapat tiga perspektif berkaitan dengan sosiologi sastra, yaitu: 1
penelitian yang memandang karya sastra sebagai dokumen sosial yang didalamnya merupakan refleksi pada masa karya sastra tersebut diciptakan, 2
penelitian yang mengungkapkan sastra sebagai situasi social penulisnya, dan 3 penelitian yang menangkap sastra sebagai manifestasi peristiwa sejarah dan
keadaan sosial budaya. Hal ini menegaskan bahwa sering kali tampil terikat. dengan momen khusus dalam sejarah masyarakat.
Novel Samurai “Kastel Awan Burung Gereja” berlatar belakang akhir keshogunan Tokugawa yang telah terjadi pada masa lalu, sehingga dalam hal
menganalisis novel ini juga menggunakan pendekatan historis. Pendekatan historis adalah suatu pendekatan yang menekankan pada pemahaman tentang
biografi pengarang, latar belakang peristiwa kesejarahan yang melatarbelakangi masa-masa terwujudnya cipta sastra yang dibaca, serta tentang bagaimana
perkembangan kehidupan penciptaan maupun kehidupan sastra itu sendiri pada umumnya dari zaman ke zaman.
Pendekatan historis pada umumnya lebih relevan dalam kerangka sejarah sastra tradisional, sejarah sastra dengan implikasi para pengarang karya sastra, dan
periode-periode tertentu dengan objek karya-karya individual. Hakikat karya sastra adalah imajinasi tetapi imajinasi yang memiliki konteks sosial dan sejarah.
Dengan hakikat imajinasi karya sastra adalah wakil zamannya Nyoman, 2004: 66. Melalui pendekatan diatas, novel Samurai ‘Kastel Awan Burung Gereja’
dapat dilihat kehidupan sosial masyarakat Jepang pada saat itu.
Universitas Sumatera Utara
Dengan pandangan kerangka teori di atas, maka di dalam penelitian ini akan ditunjukkan mengenai interaksi antar golongan dalam masyarakat pada akhir
keshogunan Tokugawa yang dapat dilihat pada novel Samurai “Kastel Awan Burung Gereja” karya Takashi Matsuoka.
1.5. Tinjauan dan Manfaat Penelitian 1.5.1. Tujuan Penelitian