BAB II GAIRAIGO DAN BUKU INTERMEDIATE
2.1 Gairaigo Dalam Bahasa Jepang
Gairaigo sebagai salah satu jenis kosakata dalam bahasa Jepang, apabila dilihat dari arti tulisannya dapat didefenisikan sebagai kata-kata yang berasal dari
bahasa asing yang menjadi bahasa Jepang, menurut Soni Mulyawan, Majalah Ilmiah Unikom, Vol.5 hlm 65-70.
Menurut Ishiwata; 2001: 7 dalam buku Ahmad Dahidi “Gairaigo ga gaikoku kara kita kotoba de aru naraba, kango mo mata chuugoku kara nihongo ni haitta
kotoba de ari, kango mo gairaigo de aru hazu de aru, to iu iken de aru. Oleh sebab itu, gairaigo bisa dibagi dua kelompok besar, yakni 1 kango
漢語 : dan 2 yougo
(洋 語
. Namun demikian, Ishiwata sendiri membagi gairaigo menjadi dua, yaitu gairaigo kelompok touyoukei
東洋系 dan seiyoukei
(西洋系)
Menurut Sudjianto 2004:105 karakteristik gairaigo berhubungan dengan hal-hal sebagai berikut:
1. Pemendekan gairaigo
Salah satu ciri kata bahasa Jepang adalah silabel pada setiap katanya sebagian besar berbentuk silabel terbuka, dengan kata lain setiap silabel diakhiri
dengan bunyi vokal. Oleh karena itu silabel tertutup pada kata bahasa asing yang akan dijadikan gairaigo bahasa harus di ubah menjadi silabel terbuka dengan cara
menambahkan bunyi vokal pada setiap konsonan pada silabel tersebut. Misalnya pada strike kalau dijadikan gairaigo akan menjadi sutoraiku.
2. Perubahan kelas kata pada gairaigo
Universitas Sumatera Utara
Kelas kata yang paling banyak terdapat di dalam gairaigo adalah nomina, selain itu ada juga kata-kata yang tergolong adjektiva. Didalam pemakaian
gairaigo ada beberapa kelas kata nomina dan adjektiva yang berubah menjadi verba. Misalnya:
demo + ru menjadi demoru dan sabo + ru menjadi saboru. 3.
Penambahan sufiks na pada gairaigo kelas kata adjektiva Salah satu ciri khas bahasa Jepang adalah di dalam kelas katanya memiliki
satu ciri khas bahasa Jepang adalah di dalam kelas katanya memiliki dua macam adjektiva i dan na. Ciri ini tidak dimiliki oleh bahasa lain sehingga tidak jelas
apakah suatu adjektiva dari bahasa asing itu termasuk adjektiva i atau na. Oleh sebab itu terjadilah proses penambahan sufiks na pada gairaigo kelas kata
adjektiva sehingga menjadi jelas bahwa gairaigo tersebut termasuk kelas kata adjektiva na bukan sebagai adjektiva i. Misalnya:
Yuniiku yuniikuna hansamu hansamuna
4. Pergeseran makna gairaigo
Masing-masing gairaigo memiliki makna sesuai dengan kata aslinya. Namun, sejalan dengan perkembangan pemakaiannya, ada gairaigo yang memiliki
makna terbatas pada makna kata aslinya dan ada juga gairaigo yang mengalami pergeseran makna dari makna aslinya. Sebagai contoh kata mishin pada mulanya
berarti mesin mashin= kikai. Tetapi sekarang kata mishin terbatas pada kikai yang dipakai untuk menjahit pakaian mesin jahit. Sedangkan untuk menyatakan
mesin pada umumnya dipakai kata kikai.
Universitas Sumatera Utara
Selain itu menurut Nashihin 2003 mengemukakan terdapat beberapa cara untuk membentuk kosakata- kosakata baru dalam bahasa Jepang, di antaranya
melalui proses:
1. Affiksasi, suatu proses sangat umum dalam pembentukan kata dalam bahasa
Jepang melalui proses affiksasi, yakni melalui prefiksasi dan sufiksasi. Ini merupakan proses-proses di mana sufiks atau prefiks sebagai suatu morfem
diinfleksikan ke sebuah bentuk dasar.
2. Penggabungan, penggabungan dalam bahasa Jepang dapat dibentuk dengan
satu ragam cara. Sebagai contoh, komposisikomposisi dari penggabungan bisa saja merupakan kata-kata asli, Sino-Jepang berasal dari China, atau
kombinasi dari kata-kata yang aslinya berbeda.
3. Reduplikasi, suatu proses di mana sebagian dari sebuah kata atau keseluruhan
kata diulangi untuk menciptakan suatu kata baru. Dua contoh dari reduplikasi dalam bahasa Jepang yaitu mimetik dan reduplikasi semu renyookei.
4. Serapan, yaitu sebagai suatu proses terakhir dalam pembentukan kata-kata
dalam bahasa Jepang adalah serapan pinjaman. Semua kata-kata serapan termasuk gabungan- gabungan Sino-Jepang berasal dari China, ada pada
kelompok ini.
2.2 Gairaigo Dalam Buku Intermediate
Gairaigo merupakan salah satu jenis goi kosa kata dalam bahasa Jepang yang sudah ditentukan pemakaiannya sesuai dengan aturan-aturan yang di
tentukan dalam kaidah bahasa Jepang. oleh karena itu gairaigo sebagai kosa kata dalam bahasa Jepang mendapatkan kedudukan dalam pemakaiannya di dalam
Universitas Sumatera Utara