Pemakaian Gairaigo Dalam Text Bacaan Buku Intermediate Japanese

(1)

PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN

BUKU INTERMEDIATE JAPANESE

INTERMEDIATE JAPANESE HON NO TEKISUTO NI OKERU

GAIRAIGO NO SHIYOU

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan Kepada Panitia Ujian Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana dalam bidang

Ilmu Sastra Jepang

Oleh

SEPRIDA HANUM HARAHAP NIM : 080722001

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA

PROGRAM STUDI EXTENSION SASTRA JEPANG

MEDAN


(2)

PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN

BUKU INTERMEDIATE JAPANESE

INTERMEDIATE JAPANESE HON NO TEKISUTO NI OKERU

GAIRAIGO NO SHIYOU

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan Kepada Panitia Ujian Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana dalam bidang

Ilmu Sastra Jepang Oleh

SEPRIDA HANUM HARAHAP NIM : 080722001

Disetujui Oleh,

Pembimbing I Pembimbing II

(Drs. Eman Kusdiyana, M. Hum)

NIP: 19600919 198803 1 001 NIP: 19580704 198412 1 001 (Prof. Drs. Hamzon Situmorang, M. S, PhD)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA

PROGRAM STUDI EXTENSION SASTRA JEPANG

MEDAN


(3)

Disetujui oleh Fakultas Sastra

Universitas Sumatera Utara Medan

Program Studi Extension Sastra Jepang Ketua Program Studi

NIP: 19580704 198412 1 001


(4)

Pengesahan Diterima Oleh:

Panitia ujian Fakultas Sastra Jepang Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana Sastra dalam Bidang Ilmu Sastra Jepang pada Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara

Pada : Tanggal : Hari :

Fakultas Sastra

Universitas Sumatera Utara Dekan

NIP: 19511013 197603 1 001 Dr. Syahron Lubis, M.A

Panitia Ujian

No. Nama Tanda Tangan 1. Drs. Eman Kusdiyana, M. Hum ( ) 2. Prof. Drs. Hamzon Situmorang, M.S, PhD ( ) 3. M. Pijono, SS, M.Hum ( )


(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T yag telah memberikan pertolongan dan kemudahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul ” Pemakaian Gairaigo Dalam Text Bacaan Buku Intermediate Japanese”. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat, dan berguna bagi siapa saja, terutama pada mahasiswa sastra Jepang Extension pada khususnya dan mahasiswa sastra Jepang pada umumnya yang ingin mengetahui bagaimana Pemakaian Gairaigo Dalam Text Bacaan Buku Intermediate Japanese.

Dalam penulisan skripsi ini tentu banyak yang penulis dapatkan dan tidak terlepas dari semua pihak yang membantu terselesainya skripsi ini, dukungan moril maupun materil yang secara langsung maupun tidak langsung penulis dapatkan. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu antara lain:

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Drs. Hamzon Situmorang, M.S, PhD, selaku ketua Jurusan Departemen sastra Jepang Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Eman Kusdiyana, M, Hum, selaku dosen pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu dan pikirannya dalam membimbing penulis.

4. Bapak Prof. Drs. Hamzon Situmorang, M.S, PhD, selaku dosen pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu dan pikirannya dalam membimbing penulis.


(6)

5. Para Staf Pengajar Jurusan Sastra Jepang Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik penulis selama perkuliahan.

6. Terima kasih penulis ucapkan untuk orang tua tercinta, Ayahanda H. B.E. Harahap dan Ibunda Hj. D. Barubara yang selama ini telah membesarkan, membimbing, mendoakan penulis, memberi nasehat, mendidik penulis hingga sekarang, serta telah memberikan dukungan moril maupun materil kepada penulis sehingga terselesainya skripsi ini, semoga Allah S.W.T melimpahkan kesehatan dan selalu dalam lindungan Allah S.W.T. Amin...

7. Terima kasih juga buat Abang Sutan Haraharp, S.H, M.Pd dan Adik Iskandar Muda Harahap, S.T, S.E, M.Si yang memberikan motivasi dan semangat sehingga terselesainya skripsi ini.

8. Terima kasih buat suamiku tercinta Wahyudi, S.E, yang senantiasa memberikan motivasi dan semangat serta dengan sabar menemani penulis dalam mengerjakan skripsi sehingga dapat terselesaikan.

9. Teman-teman Extension Sastra Jepang angkatan ’08 yaitu Ade, Bang Putra, Juli, Eka, Desi, Mila, Volga, Reni, Angga, Morina, Melati, Irwan, yang telah memberikan motivasi kepada penulis agar terselesainya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan yng disebabkan adanya keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak dalam penyempurnaan skripsi ini.


(7)

Akhirnya penulis juga berharap semoga skripsi ini dapat menambah wawasan serta dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Medan, 2010


(8)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Ruang Lingkup dan Pembahasan ... 5

1.4 Tinjauan Pustaka dan kerangka teori ... 5

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

1.6 Metode Penelitian ... 8

BAB II : GAIRAIGO DAN BUKU INTERMEDIATE BAHASA JEPANG ... 10

2.1 Gairaigo Dalam Bahasa Jepang ... 10

2.2 Gairaigo Dalam Buku Intermediate ... 11

2.2.1 Kelompok Kata Kerja ... 12

2.2.2 Kelompok Kata Benda ... 12

2.2.3 Kelompok Kata Sifat ... 17

2.3 Tujuan Buku Intermediate ... 18

BAB III : ANALISIS PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU INTERMEDIATE JAPANESE ... 19

3.1 Gairaigo dan Bahasa Jepang Asli ... 6

3.1.1 Kelompok Kata Kerja ... 3.1.2 Kelompok Kata Benda ... 1


(9)

3.1.3 Kelompok Kata Sifat ... 1

3.2 Gairaigo dan Tidak ada Padanannya Terhadap Bahasa Jepang Asli ... 1

3.2.1 Kelompok Kata Benda ... 1

3.2.1 Kelompok Kata Kerja ... 1

3.2.2 Kelompok Kata Sifat ... 1

3.3 Analisis Gairaigo Dalam Buku Intermediate Japanese ... 10

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 1

4.1 Kesimpulan ... 6

4.2 Saran ... 7

DAFTAR PUSTAKA ABSTRAK


(10)

ABSTRAK

JUDUL: PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU INTERMEDIATE JAPANESE, bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Selain itu bahasa juga sebagai alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada orang lain. Bahasa juga memiliki dua bentuk dalam penyampaian yaitu bahasa lisan dan tulisan, Menurut (Keraf, 1980:1). Bahasa Jepang sebagai salah satu bahasa asing yang banyak dipelajari memiliki banyak keistimewaan tersendiri dalam penulisannya karena menggunakan empat jenis huruf yaitu Kanji, Kana yang terdiri dari huruf hiragana dan katakana serta huruf

Romaji. Dalam bahasa Jepang mempunyai jenis kosakata yang dibagi menjadi

empat golongan yaitu Wago, Kango, Gairaigo, dan Konshugo.

Gairaigo adalah kosakata bahasa Jepang yang berasal dari bahasa asing yang merupakan istilah kata yang berasal dari barat, dan tidak termasuk yang berasal dari china. Pemakaian Gairaigo ( kata-kata serapan dari bahasa asing) akhirnya semakin berkembang dan juga digunakan dalam buku-buku pelajaran bahasa Jepang, dimana buku-buku bahasa Jepang yang digunakan merupakan bahasa Jepang modern, buku bahasa Jepang modern ini merupakan buku yang berisikan text bacaan yang mempunyai kosakata yang berbeda-beda, Pemakaian

Gairaigo yang terdapat dalam buku intermediate Japanese terdapat pada beberapa

kalimat pada text bacaan, diantaranya sebagai kata benda, kata kerja, dan kata sifat.

Gairaigo mempunyai padanan bahasa Jepang asli dan tidak mempunyai padanan bahasa Jepang asli, gairaigo yang mempunyai padanan bahasa Jepang


(11)

asli disebut dengan kango yang pada dasarnya kata ini berasal dari negara asing yaitu dari Cina. Sedangkan gairaigo yang tidak mempunyai padanan bahasa Jepangnya adalah Kosakata dari bahasa asing dalam bahasa Jepang atau gairaigo

(外来語) adalah

dari bahasa-bahasa Studi tentang gairaigo sering menghadapi kesulitan pada kata-kata yang sering dipakai di beberapa sektor media (contoh, televisi, majalah). Di beberapa kasus, Gairaigo pertama kali muncul di bidang teknologi baru, iklan dan juga digunakan oleh beberapa pemuda dan kalangan masyarakat. Gairago yang digunakan pada level percakapan, misalkan khusus percakapan antara orang-orang muda, tidak akan cocok diterapkan secara luas oleh masyarakat Jepang secara umum. Oleh karena itu, gairago tergantung pada trend sosial. Menurut Oshima (1997).

Selain itu menurut McNeil Rachel (2010) gairaigo digunakan lebih kepada budaya pemuda, dan gagasan bahwa pinjaman adalah untuk digunakan antara teman dan rekan dan harus dihindari ketika berbicara dengan atasan atau orang tua tercermin dalam kata-kata informal. Bagi penulis dengan adanya gairaigo dalam buku Intermediate Japanese maka pembelajaran bahasa Jepang mudah dipahami, selain itu juga pemakaian huruf digunakan dengan menggunakan huruf katakana sehingga memudahkan para pembaca untuk memahami kosa kata yang ada karena tidak menggunakan huruf kanji yang dikenal dengan kesulitannya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui padanan bahasa Jepang asli maupun tidak pada kelompok kata benda, kata kerja dan kata sifat pada text buku Intermediate Japanese.


(12)

Gairaigo dalam text Intemediate Japanese ini adalah gairaigo yang memiliki padanan bahasa Jepang asli seperti Berdasarkan pembahasan di atas yang termasuk ada padanan bahasa Jepangnya adalah untuk kelompok kata kerja: kelompok kata benda: レストラン(restaurant),サラリマン(businessman),デパー

ト(departemen store), スポーツ(olah raga), コマーシャル(komersil), レジャー

(liburan),レ ン ジ(jarak),ボ ー ナ ス(bonus), ポ ッ ト(pot),ス タ ン ド(posisi lampu

duduk),メ ー カ ー(industri), ホ テ ル(hotel), kelompok kata sifat: ユ ー モ ラ ス

(lucu), スマート(smart).

Gairaigo yang tidak termasuk tidak ada padanan bahasa Jepangnya adalah untuk kelompok kata kerja:ゲットボール(memperoleh bola), サービス(service),

kelompok kata benda:テレビ(televisi) バス(bus),マスコミ(media), クレジント。

カード(kartu kredit), アパート(apartmen),ニュース(news), マンション(daerah

yang dikuasai bersama), 義 理 チ ョ コ 」/ ぎ り チ ョ コ(coklat yang diberikan

karena adanya sesuatu), kelompok kata sifat: バ レ ン タ イ ン 。 デ ー(hari


(13)

要旨

課題: INTERMEDIATE JAPANESE 本のテキストにおける外来語の

使用

言語は人間のいう用具に出される声、音のシンボルの形である社会

員の間のコミュニケーシオンの機関である。その他は、言語も他人に意見、

考え、意向、希望を伝えるための機関としてである。言語も伝うことには

二つの形であって、それは、書き言葉と話し言葉である(Keraf, 1980:1).。 日本語は多い人に勉強される一のつ外国語としては漢字、ひらがなとカタ

カナに含んでいるカナの字、ローマ字の四種の文字を使用するから、書く

ことには別の特徴をもっている。日本語には四つのグループの言葉の種類

があって、すなわち、和語、漢語、外来語、今主語である。

外来語は中国から来られなくて、西洋から来られる用語になる外国

語からの日本語の言葉である。外来語の使いはますます発展してきて、日

本語の科学の本によく使用し、また使用される日本語の本は現代の日本語

で、これらは違う

言葉をもっているテクストがある本である。中級日本語のテキスの本にあ

る外来語の使いはある文のテクストにあって、それは名詞、動詞、形容詞

としてである。

外来語は元の日本語のつり合いがあって、元の日本語のつり合いが


(14)

日本語に外国語から浸で、特にはヨーロッパからの言葉で、中国から由来

しない言葉である。

外来語の勉強についてはテレビ、雑誌などのあるメデイアブ部門で

よく使用される言葉にはよく難しさになる。あるケースには、外来語が最

初に新技術、広告の面、また 幾人の若い人と社会に使って出てくる。

会話のレベルに使用する外来語は、たとえのは若い人の中に専用の

会 話

が一般の日本人に広げて使うのが不適合である。だから、外来語は社会の

トレンドによって異なる。Oshima (1997).

その一方、McNeil Rachel (2010)によると、外来語は若い人にもっと 使われて、意見のは借り物はと同僚、友達の中のために使われて、普通の

言葉にはんえいするから両親と上長に話す時は避けなければならない。筆

者にとっては中級日本語のテキストの本のあることは、日本語の勉強する

ことも理解しやすくなるようになって、その他は文字の使いはカタカナの

文字で使用し、だから読者にある言葉を理解しやすくて、難しい漢字を使

用しないからである。この分析の目的は中級日本語のテキストにある名詞、

動詞、形容詞の品詞に元日本のつり合いかつり合いではないかをわかるた

めである。

この中 級日本 語の テキ ストの 外来 語は元 の 日本語 のつり 合い を持っ

ている外来語で、上記の説明のとおりのは、つり合いのあるの外来語は動

詞のグループ:名詞のグループの外来語は、レストラン、サラリマン、デ


(15)

ト、スタンド、メーカー、ホテル、形容詞グループのは、ユーモラス、ス

マートである。

日本語の つり 合いの ない外 来語 に動詞 のグ ループは 、ゲ ットボ ール、

サービス、名詞のグループのは、テレビ、バス、マスコミ、クレジント。

カード、アパート、ニュース、マンション、義理チョコ」/ ぎりチョコ、


(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, dalam berkomunikasi dengan seseorang dimana pun dan kapan pun, maka kita akan selalu menggunakan bahasa sebagai komunikasi. Penggunaan bahasa tersebut tergantung pada bahasa yang digunakan di setiap negara. Di Indonesia tentunya akan menggunakan bahasa Indonesia juga, akan tetapi ada juga yang menggunakan bahasa lain selain bahasa Indonesia yaitu bahasa Jepang.

Menurut (Keraf, 1980:1) yang menyatakan bahwa bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Selain itu bahasa juga sebagai alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada orang lain. Bahasa juga memiliki dua bentuk dalam penyampaian yaitu bahasa lisan dan tulisan.

Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa yang diminati oleh masyarakat. Hal ini dapat dilihat banyaknya lembaga-lembaga yang memberikan pengajaran bahasa Jepang. Akan tetapi banyak cara perkembangan bahasa Jepang yang ada yaitu salah satunya dengan menggunakan berbagai media yang bisa digunakan dalam mempelajari bahasa Jepang, yaitu dengan cara mendengarkan lagu-lagu Jepang, film Jepang, menggunakan media internet, dll. Dengan berbagai media yang digunakan tentu saja mempunyai kosa kata yang berbeda-beda. Seiring perkembangan zaman, bahasa Jepang juga mengalami perkembangan dalam hal kosa kata, dimana kosa kata yang di lihat dan didengar tentunya banyak


(17)

menggunakan istilah-istilah asing yang diserap dari berbagai negara dan dipakai di Jepang dan kosakata tersebut digunakan di berbagai bidang maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Bahasa Jepang sebagai salah satu bahasa asing yang banyak dipelajari memiliki banyak keistimewaan tersendiri dalam penulisannya karena menggunakan empat jenis huruf yaitu Kanji, Kana yang terdiri dari huruf hiragana dan katakana serta huruf Romaji. Dalam bahasa Jepang mempunyai jenis kosakata yang dibagi menjadi empat golongan yaitu Wago, Kango, Gairaigo, dan

Konshugo. Wago adalah kata yang berasal dari bahasa Jepang, Kango dan Gairaigo adalah kata yang termasuk dari Cina dan negara asing lainnya atau

dengan kata lain disebut juga sebagai kata pinjaman (Shayougo). Sedangkan yang dimaksud dengan Konshugo adalah kata yang merupakan gabungan lebih dari dua jenis bahasa dari tiga jenis bahasa yang disebut di atas. Sedangkan Gairaigo merupakan salah satu jenis kosa kata dalam bahasa Jepang, apabila dilihat dari arti tulisannya dapat didefinisikan sebagai katakana yang berasal dari bahasa asing yang menjadi bahasa Jepang, Menurut (Sony Mulyana Setiana, majalah ilmiah unikom Vol.5.hal. 65). misalnya kata dari bahasa asing sering sudah berbeda makna dari bahasa asalnya, misalnya: arubaito (アルバイト、kerja paruh waktu).

Pemakaian Gairaigo ( kata-kata serapan dari bahasa asing) akhirnya semakin berkembang dan juga digunakan dalam buku-buku pelajaran bahasa Jepang, dimana buku-buku bahasa Jepang yang digunakan merupakan bahasa Jepang modern, buku bahasa Jepang modern ini merupakan buku yang berisikan text bacaan yang mempunyai kosakata yang berbeda-beda. Kosakata yang dipakai dalam buku-buku bahasa Jepang sudah mempunyai banyak kata serapan dari


(18)

bahasa asing yang akhirnya sekarang telah menjadi kosakata bahasa Jepang. Dalam buku text bacaan Intermediate Japanese merupakan text yang berisikan tentang aktifitas masyarakat Jepang sehari-hari, dan kosakata yang digunakan banyak menggunakan Gairaigo.

Pemakaian Gairaigo yang terdapat dalam buku intermediate Japanese terdapat pada beberapa kalimat pada text bacaan, diantaranya sebagai kata benda, kata kerja, dan kata sifat. Buku Intermediate Japanese ini adalah buku yang digunakan untuk kalangan mahasiswa asing yang ingin belajar bahasa Jepang, dimana dalam buku ini tidak hanya text bahasa Jepang nya yang ada, tapi juga text bahasa inggris nya ada, oleh karena itu dalam text bahasa Jepang tersebut ada kata-kata yang digunakan dengan menggunakan gairaigo sebagai serapan dari bahasa asing, agar siapapun yang membaca buku tersebut dapat memahami kata apa yang dimaksud dalam text bacaan tersebut. Adapun contoh gairaigo yang terdapat dalam text sebagai berikut:

そ う し た ニ ュ ー ス が た び た び しんぶん

,新聞 に の っ た り 、 テ レ ビ の がめん

,画面

に で

,出

• Kata ニュース merupakan kata benda たりする。(Text 1)

Bahasa Jepang aslinya: 消息,shousoku, yang artinya berita

Berasal dari kata news yang artinya berita.

• kata テレビ merupakan kata benda

Bahasa Jepang aslinya: tidak ada


(19)

Berdasarkan latar belakang diatas berbagai contoh di atas, maka dapatlah diketahui bahwa Gairaigo mempunyai peranan penting dalam pembelajaran bahasa Jepang khusunya bagi orang asing yang ingin belajar bahasa Jepang. selain itu juga penulis merasa tertarik untuk membahas dan mengetahui gairaigo yang mempunyai padanan bahasa Jepang aslinya dan yang tidak mempunyai padanan bahasa Jepang aslinya. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk menganalisa pemakaian pemakaian Gairaigo dalam bahasa Jepang dan penulis mengambil judul penelitian ” PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU INTERMEDIATE JAPANESE”.

1.2 Perumusan Masalah

Gairaigo merupakan kata-kata yang berasal dari bahasa asing dan kemudia dipakai sebagai bahasa nasional (kakugo ’各語’) dalam pemakaiannya memiliki

aturan-aturan yang ada dalam tata bahasa Jepang termasuk dalam tata cara pengucapannya. Semetara untuk penulisanya, Gairaigo juga sudah memiliki aturan-aturan tertentu dalam bahasa Jepang. Gairaigo juga ternasuk salah satu jenis Goi (kosa kata atau kumpulan kata yang berhubungan dengan satu bahasa atau bidang-bidang tertentu dalam bahasa itu).

Gairaigo ini banyak terdapat pada buku Intermediate Japanese, dan buku ini diperuntukan bagi orang asing yang sedang belajar bahasa Jepang, dan sudah sewajarnya buku ini banyak mengandung gairaigo. Gairaigo yang terdapat pada buku Intermediare ini diambil dari berbagai bahasa yang ada di dunia ini dan didominasi oleh bahasa Inggris misalnya miruku (ミルク= susu) nōto (ノート=


(20)

buku catatan) , bahasa Jerman, misalnya Arbeit (bekerja), abekku (アベック=

pasangan muda dan belum menikah). Dan lain-lain.

Gairaigo yang diambil dari berbagai di luar Jepang pada kenyataannya ada yang memiliki padanan bahasa Jepang asli dan ada yang tidak memiliki padanan bahasa Jepang asli, misalnya レストラン(resutoran = restoran) padanan bahasa

Jepangnya (食堂, shokudou = kantin), dan yang tidak memiliki padanan bahasa

Jepangnya マ ス コ ミ(masukomi = media). Oleh karena itu buku Intermediate

Japanese merupakan buku yang diperuntukan untuk orang asing yang sedang belajar bahasa Jepang yang tentunya mempunyai tujuan pada setiap text yang ada, di dalam buku Intermediate Japanese tersebut mempunyai banyak gairaigo yang diserap ke dalam bahasa Jepang ternyata ada yang memiliki padanan bahasa Jepang asli dan tidak ada padanan bahasa Jepang aslinya, misalnya kata ニュース

merupakan kata benda yang bahasa Jepang aslinya: 消息,shousoku, yang artinya

berita, dalam bahasa inggrisnya adalah news yang artinya berita. Sedangkan kata

テ レ ビ merupakan kata benda yang bahasa Jepang aslinya: tidak ada, dalam

bahasa inggris tellevision yang artinya televisi. Dengan demikian mengapa kata terebi tidak mempunyai padanan bahasa Jepangnya adalah dikarenakan terebi merupakan bagian dari teknologi, sedangkan pada saat itu Jepang belum mengenal teknologi, sedangkan teknologi berasal dari barat dan kemudian masuk ke Jepang, hingga akhirnya kata terebi dipakai oleh Jepang hingga saat ini.

Dengan demikian buku Intermediate memberikan informasi dan pemahaman berupa kata-kata yang mudah dipahami oleh orang asing yang sedang belajar bahasa Jepang, dan juga buku Intermediate Japanese sebagai acuan yang


(21)

merupakan buku modern bahasa Jepang karena menggunakan banyak istilah-istilah asing atau yang dikenal dengan istilah-istilah gairaigo.

Bagi penulis dengan adanya gairaigo dalam buku Intermediate Japanese maka pembelajaran bahasa Jepang mudah dipahami, selain itu juga pemakaian huruf digunakan dengan menggunakan huruf katakana sehingga memudahkan para pembaca untuk memahami kosa kata yang ada karena tidak menggunakan huruf kanji yang dikenal dengan kesulitannya.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis membuat perumusan masalah dalam bentuk pertanyaan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pemakaian Gairaigo yang mempunyai padanan bahasa Jepang asli dalam kelompok kata benda, kata kerja dan kata sifat pada buku Intermediate Japanese.

2. Bagaimana pemakaian Gairaigo yang tidak mempunyai padanan bahasa Jepang asli dalam kelompok kata benda, kata kerja dan kata sifat pada buku Intermediate Japanese.

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah menganalisis pemakaian

Gairaigo yang mempunyai padanan bahasa Jepang asli dan tidak mempunyai

padanan bahasa Jepang aslinya pada kelompok kata benda, kata kerja, dan kata sifat dalam text bacaan pada buku Intermediate Japanese.

Dalam skripsi ini pembahasannya lebih difokuskan pada penjelasan secara khusus mengenai gairaigo yang ada padanan bahasa Jepang aslinya dan


(22)

yang tidak mempunyai padanan bahasa Jepang aslinya serta segala permasalahannya.

Untuk lebih menjelaskan bagaimana pembahasan mengenai pemakaian

Gairaigo yang lebih akurat, maka penulis sebelum menjelaskan pembahasannya

yang akan dipaparkan pada BAB III, maka terlebih dahulu akan dijelaskan juga mengenai bagaimana Gairaigo dalam bahasa Jepang, gairaigo dalam buku Intermediate dan juga tujuan dari buku Intermediate Japanese.

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori a. Tinjauan Pusaka

Istilah gairaigo merupakan kata yang berasal dari bahasa asing atau juga kata pinjaman yang diserap dari bahasa asing. Hampir semua kata-kata pinjaman dalam bahasa Jepang yang berasal dari barat untuk pertama kali diperkenalkan ke publik oleh sejumlah kecil individu dan dengan orang-orang yang pernah mendengar atau membaca kata-kata pinjaman itu sebelumnya dan tidak ada sikap untuk mempermainkan kata-kata serapan tersebut karena kata-kata tersebut menggunakan kata-kata istilah asing. Menurut Tomoda (1999).

Dalam perkembangannya bahasa Inggris telah menjadi bahasa yang semakin global. pinjaman bahasa Inggris telah menjadi jauh lebih umum di seluruh dunia bukan hanya dalam bahasa Jepang, dan pinjaman ini datang dikemas dengan nilai-nilai budaya dan politik. Pinjaman dalam bahasa Jepang dari bahasa-bahasa Eropa lainnya cenderung disediakan


(23)

untuk tujuan terbatas, seperti untuk istilah musik Italia dan Jerman untuk yang medis (Stanlaw, 2004: 12) dalam McNeil (2010).

Sudjianto (2004:105) menerangkan bahwa pemakaian gairaigo tidaklah sembarangan sebab harus sesuai dengan aturan-aturan yang ada dalam bahasa Jepang. termasuk dalam tata cara pengucapannya, pada umumnya pengucapan gairaigo terlepas dari gaya pengucapan kata aslinya. Karena telah sesuai dengan aturan gaya bahasa Jepang.

Menurut Situmorang Hamzon (2007:5) Gairaigo (bahasa serapan dari luar) tersebut ditulis dengan cara mencocokkan bunyi yang di dengar dengan bunyi katakana yang mempunyai bunyi paling dekat dengan bunyi yang didengar tersebut. Dan dalam praktiknya banyak menggunakan bunyi panjang sebagai pengganti bunyi konsonan.

Dalam skripsi ini penulis akan menganalisa Gairaigo, Gairaigo merupakan kata-kata yang berasal dari bahasa asing (Gaikokugo ’外国語’)

kemudian dipakai sebagai bahasa nasional (Kakugo ’各 語’). Kata-kata

yang termasuk Gairaigo bahasa Jepang pada umumnya adalah kata-kata yang berasal dari negara-negara Eropa tidak termasuk Kango ’漢語’ yang

terlebih dahulu dipakai didalam bahasa Jepang sejak zaman dahulu.

Pemakaian Gairaigo harus sesuai dengan aturan-aturan yang ada didalam bahasa Jepang termasuk dalam tata cara pengucapannya. Oleh karena itu, Gairaigo memiliki ciri-ciri khusus dari Goi ’語彙’. Gairaigo

termasuk salah satu jenis dari jenis Goi, Goi berbeda dengan Tango ’単語’. Goi adalah kosa kata atau kumpulan kata yang berhubungan dengan suatu


(24)

kata adalah satuan terkecil dari bahasa yang sebagian besar dapat membantu Bunsetsu atau kalimat. Ciri khusus tersebut antara lain : (1)

Gairaigo ditulis dengan huruf Katakana. (2) terlihat kecenderungan

pemakaian Gairaigo pada bidang atau lapisan masyarakat yang cukup terbatas, frekuensi pemakaiannya juga rendah, (3) nomina konkrit relatif banyak, (4) ada juga Gairaigo buatan Jepang, (5) banyak kata yang dimulai denga bunyi Dakuon, Ishida (1988:93) dalam buku Sudjianto.

b. Kerangka Teori

Gairaigo dalam kosakata bahasa Jepang yang berasal dari bahasa

asing merupakan istilah kata yang berasal dari bahasa-bahasa Eropa Barat dan tidak termasuk kosakata dari bahasa Cina. Kata serapan tersebut sudah lazim dipakai dalam kehidupan sehari-hari seperti halnya kosakata asli bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang, kata-kata dari bahasa asing mudah dikenali karena ditulis dalam aksara katakana.

Pemakaian huruf katakana merupakan pemakaian huruf yang digunakan dalam serapan bahasa asing yang disebut dengan gairaigo. Kindaichi dalam Sudjianto (2004:104) bahwa gairaigo merupakan kata-kata yang berasal dari bahasa asing dan kemudian dipakai sebagai bahasa nasional (kakugo) dan dalam pemakaiannya memiliki aturan-aturan yang ada dalam tata bahasa Jepang termasuk dalam tata cara pengucapannya. Sementara penulisannya, gairaigo juga sudah memiliki aturan-aturan tertentu dalam bahasa Jepang.


(25)

Tomoda (1999: 232) mengamati bahwa kosakata Jepang secara umum dapat dikategorikan ke dalam empat jenis: kata-kata yang berasal dari Jepang kuno yang disebut wago (kata-kata Jepang-based); kata-kata yang berasal dari Cina disebut kango (Cina-asal kata), kata-kata pinjaman dari bahasa lain dari gairaigo disebut Cina (secara harfiah berarti "kata-kata yang datang dari luar"); dan "kata-kata-"kata-kata hibrida disebut konshugo ("kata-kata- (kata-kata dengan komponen dari kelas yang berbeda). Ia juga mencatat bahwa sebagian kecil gairaigo secara lokal diciptakan dari unsur-unsur bahasa Inggris dan bahwa kata-kata yang sering disebut sebagai wasei-eigo ("buatan Jepang-Inggris").

Tadjuddin (2003) mengemukakan bahwa kadar kualitas penguasaan bahasa tergantung pada dua faktor, yaitu: 1) sejauh mana kadar kualitas kemampuan penguasaan bahasa si penutur dalam mengungkapkan gagasan atau pikirannya, 2) sejauh mana kadar kualitas pikiran/gagasan yang hendak diungkapkannya. Kedua faktor itu saling mempengaruhi, yang satu tergantung pada yang lain. Bahasa Jepang sebagai salah satu bahasa asing yang banyak dipelajari di Indonesia pada saat ini memiliki keistimewaan tersendiri dalam sisitem penulisannya karena menggunakan empat perangkat huruf, yaitu: kanji, kana yang terdiri dari hiragana dan katakana, romaji .

Dengan demikian, berdasarkan konsep-konsep diatas penulis akan melihat pemakaian Gairaigo pada text bacaan buku Intermediate Japanese.


(26)

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui padanan bahasa Jepang asli pada kelompok kata

benda, kata kerja dan kata sifat pada text buku Intermediate Japanese. 2. Untuk mengetahui yang tidak mempunyai padanan bahasa Jepang asli

pada kelompok kata benda, kata kerja dan kata sifat pada text buku Intermediate Japanese.

Manfaat dari hasil penelitian yang diharapkan adalah:

1. Menambah pengetahuan mengenai padanan bahasa Jepang asli pada kelompok kata benda, kata kerja dan kata sifat dalam text bacaan buku Intermediate Japanese.

2. Menambah pengetahuan mengenai yang tidak mempunyai padanan bahasa Jepang asli pada kelompok kata benda, kata kerja dan kata sifat dalam text bacaan buku Intermediate Japanese.

3. Sebagai informasi kepada para orang asing yang ingin mempelajari buku Intermediate Japanese ini sehingga memudahkan para pembaca dalam hal memahami kata yg ada pada text.

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu metode yang digunaka oleh para penulis untuk melakukan suatu penelitian, penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang menggunakan metode pustakan yaitu dengan mengumpulkan data-data berupa kalimat bahasa Jepang yang bersumber dari buku-buku


(27)

linguistik bahasa Jepang dan juga buku-buku yang mempunyai referensi tentang Gairaigo.

Menurut Nasution (2001:14) metode kepustakaan adalah metode yang menggunakan beberapa aspek penting yang perlu di cari dan di gali dalam studi yang selaras dengan kegiatan penelitian antara lain: masalah yang ada, teori-teori, konsep-konsep dan penarikan kesimpulan serta saran.

Menurut Nawawi (1994:77) untuk menganalisis data digunakan metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan, melukiskan keadaan objek peneliti pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya. Metode deskriptif ini memusatkan perhatiannya pada penemuan fakta-fakta sebagaimana keadaan sebenarnya.


(28)

BAB II

GAIRAIGO DAN BUKU INTERMEDIATE

2.1 Gairaigo Dalam Bahasa Jepang

Gairaigo sebagai salah satu jenis kosakata dalam bahasa Jepang, apabila dilihat dari arti tulisannya dapat didefenisikan sebagai kata-kata yang berasal dari bahasa asing yang menjadi bahasa Jepang, menurut (Soni Mulyawan, Majalah Ilmiah Unikom, Vol.5 hlm 65-70).

Menurut (Ishiwata; 2001: 7) dalam buku Ahmad Dahidi “Gairaigo ga gaikoku kara kita kotoba de aru naraba, kango mo mata chuugoku kara nihongo ni haitta kotoba de ari, kango mo gairaigo de aru hazu de aru, to iu iken de aru. Oleh sebab itu,

gairaigo bisa dibagi dua kelompok besar, yakni (1) kango (漢語): dan (2) yougo(洋

語). Namun demikian, Ishiwata sendiri membagi gairaigo menjadi dua, yaitu gairaigo

kelompok touyoukei (東洋系) dan seiyoukei (西洋系)

Menurut Sudjianto (2004:105) karakteristik gairaigo berhubungan dengan hal-hal sebagai berikut:

1. Pemendekan gairaigo

Salah satu ciri kata bahasa Jepang adalah silabel pada setiap katanya sebagian besar berbentuk silabel terbuka, dengan kata lain setiap silabel diakhiri dengan bunyi vokal. Oleh karena itu silabel tertutup pada kata bahasa asing yang akan dijadikan gairaigo bahasa harus di ubah menjadi silabel terbuka dengan cara menambahkan bunyi vokal pada setiap konsonan pada silabel tersebut. Misalnya pada strike kalau dijadikan gairaigo akan menjadi sutoraiku.


(29)

Kelas kata yang paling banyak terdapat di dalam gairaigo adalah nomina, selain itu ada juga kata-kata yang tergolong adjektiva. Didalam pemakaian gairaigo ada beberapa kelas kata nomina dan adjektiva yang berubah menjadi verba. Misalnya:

demo + ru menjadi demoru dan sabo + ru menjadi saboru.

3. Penambahan sufiks na pada gairaigo kelas kata adjektiva

Salah satu ciri khas bahasa Jepang adalah di dalam kelas katanya memiliki satu ciri khas bahasa Jepang adalah di dalam kelas katanya memiliki dua macam adjektiva i dan na. Ciri ini tidak dimiliki oleh bahasa lain sehingga tidak jelas apakah suatu adjektiva dari bahasa asing itu termasuk adjektiva i atau na. Oleh sebab itu terjadilah proses penambahan sufiks na pada gairaigo kelas kata adjektiva sehingga menjadi jelas bahwa gairaigo tersebut termasuk kelas kata adjektiva na bukan sebagai adjektiva i. Misalnya:

Yuniiku yuniikuna hansamu hansamuna

4. Pergeseran makna gairaigo

Masing-masing gairaigo memiliki makna sesuai dengan kata aslinya. Namun, sejalan dengan perkembangan pemakaiannya, ada gairaigo yang memiliki makna terbatas pada makna kata aslinya dan ada juga gairaigo yang mengalami pergeseran makna dari makna aslinya. Sebagai contoh kata mishin pada mulanya berarti mesin (mashin= kikai). Tetapi sekarang kata mishin terbatas pada kikai yang dipakai untuk menjahit pakaian (mesin jahit). Sedangkan untuk menyatakan mesin pada umumnya dipakai kata kikai.


(30)

Selain itu menurut Nashihin (2003) mengemukakan terdapat beberapa cara untuk membentuk kosakata- kosakata baru dalam bahasa Jepang, di antaranya melalui proses:

1. Affiksasi, suatu proses sangat umum dalam pembentukan kata dalam bahasa Jepang melalui proses affiksasi, yakni melalui prefiksasi dan sufiksasi. Ini merupakan proses-proses di mana sufiks atau prefiks sebagai suatu morfem diinfleksikan ke sebuah bentuk dasar.

2. Penggabungan, penggabungan dalam bahasa Jepang dapat dibentuk dengan satu ragam cara. Sebagai contoh, komposisikomposisi dari penggabungan bisa saja merupakan kata-kata asli, Sino-Jepang (berasal dari China), atau kombinasi dari kata-kata yang aslinya berbeda.

3. Reduplikasi, suatu proses di mana sebagian dari sebuah kata atau keseluruhan kata diulangi untuk menciptakan suatu kata baru. Dua contoh dari reduplikasi dalam bahasa Jepang yaitu mimetik dan reduplikasi semu (renyookei).

4. Serapan, yaitu sebagai suatu proses terakhir dalam pembentukan kata-kata dalam bahasa Jepang adalah serapan (pinjaman). Semua kata-kata serapan termasuk gabungan- gabungan Sino-Jepang (berasal dari China), ada pada kelompok ini.

2.2 Gairaigo Dalam Buku Intermediate

Gairaigo merupakan salah satu jenis goi (kosa kata) dalam bahasa Jepang yang sudah ditentukan pemakaiannya sesuai dengan aturan-aturan yang di tentukan dalam kaidah bahasa Jepang. oleh karena itu gairaigo sebagai kosa kata dalam bahasa Jepang mendapatkan kedudukan dalam pemakaiannya di dalam


(31)

struktur kalimat bahasa Jepang, selain itu gairaigo juga mempunyai ciri yang dimilikinya sebagai penanda bahwa ia mempunyai status dalam kelas kata bahasa Jepang, baik itu sebagai doushi, meishi dan keiyoushi, dan juga gairaigo dapat ditentukan sebagai salah satu unsur pembentuk kalimat dalam bahasa Jepang melalui ciri kelas katanya.

Akan tetapi dalam text bacaan buku Intermediate Japanese juga mempunyai gairaigo, dimana penulis akan melihat kelompok kata benda, kata kerja dan kata sifat berdasarkan padanan bahasa Jepang asli dan yang tidak mempunyai padanan bahasa Jepang aslinya, dan ini tentunya akan dibahas pada bab berikutnya.

Berikut ini adalah beberapa gairaigo yang ada pada text bacaan buku Intermediate Japanese sebagai berikut:

2.2.1 Kelompok Kata Kerja TEXT 11

1. また、サービス

Mata, saabisu wo ukeru ichibanshimin ya joukyakunadomo, seifuku no hito ni sessuru toki, nantonaku anshinkan ga moteru.

を受ける一番市民や乗客なども、制服の人に接す

るとき、なんとなく安心感がもてる。

2.2.2 Kelompok Kata Benda TEXT 1

1. そうしたニュースがたびたび新聞にのったり、テレビ

Soushita nyuusu ga tabitabi shinbun ni nottari, terebi no gamen ni detarisuru.

の画面に出


(32)

2. 人に会うときはレストラン

Hito ni autokiwa resutoran ya kissaten wo ryou surukoto ga ookunattayoudearu.

や喫茶店を利用することが多くなった

ようである。

TEXT 2

1. 朝夕は通勤のサラリマン、昼ごろはデパート

Asayuu wa tsuukin no sarariman, hirugorowadepaato ni kayou shufu ga ooitoiukotodearuga, kourei no wa sukunai.

に通う主婦が多いと

いうことであるが、高齢の人は少ない。

2. いっぽう、バス

Ippou, basu wa roujin ga ooi.

は老人が多い。

TEXT 3

1. 「十月の料理」「秋のおしゃれ」「スポーツ

[Juugatsu no ryouri] [ aki no oshare] [ supootsuno aki] [dokushono aki] toutou.

の秋」「読書の秋」

等々。

2. テレビのコマーシャル

Terebi no komaasharu mo haymehayame ni deru. も早め早めに出る。

3. マスコミ

Masukomi ga shiki no utsurikawari wo hayame hayame ni oshieteiru が四季の移りかわりを早め早めに教えている。

4. 早く次の季節の準備をし、早く仕事をし、早くレジャーの予約を


(33)

Hayaku tsugino kisetsu no junbiwoshi, hayaku shigotowoshi,

hayakurejaa no yoyaku wo shiteiruuchini, hayaku

shindeshimounodehanakarouka. TEXT 4

1. 昔は火加減を見ながら長い時間をかけて煮こんだ料理も、現在の

電子レンジ

Mukashi wa hikagen wo minagara nagai jikan wo kakete nikon da ryouri mo, genzai no denshi renji nagarawazuka suufun dedekiteshimau

ならわずか数分でできてしまう。

2. 銀行不り込みやクレジント。カード

Ginkoufuri komiya kurejinto.kaado nadoga fukyuushita kekka, genkin wo tenisurukotoga sukunakunatta.

などが普及した結果、現金を

手にすることが少なくなった。

3. あるいは、ボーナス

Aruiwa, boonasu no detahi, itsumoyori atsui fuutou wo shikkarito nigitte ie e isogusoushita fuukei ga amarimirarenakunatta

の出た日、いつもより厚い封筒をしっかりと

握って家へ急ぐそうした風景があまりみられなくなった。

TEXT 5

1. 目の前にポット

Me no maeni potto to yunomiga attemo, jibun de cha wo irenaitoiu hitomoiru.

と湯のみがあっても、自分で茶を入れないという

人もいる。

2. 老妻が俳句の会やゲットボール、あるいは団体旅行に出かけたあ


(34)

をあげて台所に立ち、新聞の切り抜きなどを頼りに、そうめんを

ゆでるという風景が多くなったらし。

Rousaiga haikunokaiyagettobooru, aruiwa dantairyokou ni dekaketaato, hitori konosareta roudeishu wa, [yare, dokkeisho] to omoikoshi wo agete daidokoro ni tachi, shinbun no kiri nukinado wo tayorini, soumen wo yuderutoiu fuukei ga ooikunattarashi.

TEXT 6

1. スタンド

Sutandowokuwae, achikochini oitemite, donoichiga ichibankoukateki ga kenkyuushitehoshi] to atta.

を加え、あちこちに置いてみて、どの位置が一番効果的

が研究してほし」とあった。

2. これは電気器具メーカー

Korewa denkikigu meekaa no hanashi de aruga, ippon no kateidewa, shoumeino komakai kufuuwa amari mondai ni naranai.

の話であるが、一般の家庭では、照明の

こまかい工夫はあまり問題にならない。

3. また、米国東部の古めかしいホテル

Mata, beikokutoubu no furumekashii hoteru ni tomattatokiwa, shokuuudou no naka ga hijouni kurakute, ashi wo fimiirerunonichotto fuan wo

に泊まったときは、食堂の中

が非常に暗くて、足をふみ入れるのにちょっと不安を感じるほど


(35)

TEXT 8

1. 、この時期になると「義理チョコ

Kono jikininaruto [girichoko] toiukotoba ga wakai hito no kuchi ni noboru.

」ということばが若い人の口に

のぼる。

2. 「義理」という古くさいことばがチョコ

[Giri] toiu furukusaikotobaga choko to musubitsuiteirunowa omoshiroi

と結びついているのは面

白い。

TEXT 9

1. アパートやマンション

Apaatoya manshon ni sumuhitoga ookunattekitanode, kagimo ooi ni kairyousaretasoidearu.

に住む人が多くなってきたので、鍵も大い

に改良されたそうである。

2.2.3 Kelompok Kata Sifat TEXT 5

1. こうした男性がなれない手つきで包丁を握って大根に挑戦する

姿は、ユーモラス

Koushita dansei ga narenai kitsukite houchou wo nigitte daikon ni chousensuru sugatawa, yuumorasu nimomieru.

にも見える。

TEXT 8

1. 最近は バレ ンタイン。 デー

Saikinwa barentain.deetoiu gairai no shuukan ga hiromari hajimetaga.


(36)

TEXT 9

1. 空き巣の進入方法を見ると、鍵のかかっていない玄関から入る

のが四十三パーセント

Akisuno shinnyuuhouhou wo miruto, kagi no kakatteinai genkan kara hiru no ga yonjuusan paasento de, mottomo ooi.

で、最も多い。

2. 錠をあけたりこわしたりして入るのは、わずか二十パーセント

Jouwo aketari kowashitarishite hairunowa, wazuka nijuu paasento dearu.

である。

TEXT 10

1. 体の重しそうな人ばかりでなく、スマート

Karada no omoshisounahito bakaridenaku, sumattona wakai hitodemo, suwarikata ni ki wo tsukenaito, tonari no hitoga meiwakusuru.

な若い人でも、すわ

りかたに気をつけないと、隣のひとが迷惑する。

TEXT 12

1. 幅も奥行きも三十センチ

Habamo okuyukimo sanjuusenchiguraino homonagai hondana ya shokkidana dearu.

ぐらいの細長い本棚や食器棚である。

2.3 Tujuan Buku Intermediate Japanese

Gairaigo ini banyak terdapat pada buku Intermediate Japanese, dan buku ini diperuntukan bagi orang asing yang sedang belajar bahasa Jepang, dan sudah sewajarnya buku ini banyak mengandung gairaigo Dalam buku Intermediate


(37)

Japanese merupakan sebuah perancangan buku yang ditujukan untuk para siswa yang telah belajar bahasa Jepang, dan paling tidak sudah mempunyai pengetahuan dasar dalam belajar bahasa Jepang, sehingga buku ini merupakan lanjutan dari belajar bahasa Jepang yang disebut dengan buku Pengantar Modern Jepang. Dalam buku ini memiliku pemahaman yang kuat tentang konjugasi kata kerja dan aspek lain dari tata bahasa jepang dasar.

Adapun tujuan dari buku Intermediate Japanese ini adalah untuk dapat memahami setiap pelajaran yang ada dari beberapa text bacaan, selain itu setiap text tentu saja mempunyai topic yang berbeda-beda, maka setiap siswa diharapkan dapat memahami berbagai pelajaran dan juga setiap text disertakan berbagai kosa kata, kosa kata yang digunakan juga ada yang menggunakan gairaigo sehingga memudahkan setiap siswa yang membaca buku ini akan dapat memahami isi pelajaran yang ada pada buku Intermediate Japanese ini.


(38)

BAB III

ANALISIS PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN

BUKU INTERMEDIATE JAPANESE

3.1 Gairaigo dan Bahasa Jepang Aslinya 3.1.1 Kelompok Kata Benda

TEXT 1

3. 人に会うときはレストラン

Hito ni autokiwa resutoran ya kissaten wo ryou surukoto ga ookunattayoudearu.

や喫茶店を利用することが多くなった

ようである。

Artinya:

Ketika bertemu dengan orang sepertinya banyak hal yang menggunakan restoran dan kopi.

4. そうしたニュースがたびたび新聞にのったり、テレビ

Soushita nyuusu ga tabitabi shinbun ni nottari, terebi no gamen ni detarisuru.

の画面に出

たりする。

Artinya:

Berita yang seperti itu kerap muncul disurat kabar, muncul di layar televisi.


(39)

Analisisnya:

Gairago yang berasal dari kata restaurant yang artinya restaurant atau tempat makan memiliki padanan bahasa Jepang aslinya yaitu 食 堂

(shokudou) yang artinya juga rumah makan, dimana bahasa Jepang berasal dari China dan memakai huruf kanji. Istilah resutoran untuk digunakan orang untuk tempat makan, dengan berkembangnya Jepang dan semakin banyaknya budaya asing yang masuk ke Jepang sehingga terjadinya suatu pergeseran kata yang dikenal dengan restaurant, dimana orang asing diluar Jepang khususnya orang Eropa menggunakan restaurant bukan hanya sebagai tempat makan, tapi juga bisa sebagai tempat bertemunya rekan bisnis atau tempat berkumpulnya suatu keluarga dan membicarakan sesuatu. Sedangkan syokudo merupakan kantin yang juga sebagai tempat makan, kata shokudo lebih akrab dikenal diJepang, sedangkan untuk jenis kata restoran dipakai untuk kalangan tertentu saja. Saat ini masyarakat Jepang tetap masih memakai kedua kata tersebut.

レストラン

Gairagi yang berasal dari kata news yang mempunyai arti berita, mempunyai padanan dalam bahasa Jepang yaitu : 消息,shousoku, yang

artinya berita, dimana bahasa Jepang berasal dari China. kata ニュース ニュース

adalah berita yang disiarkan dalam televisi, yang juga merupakan bagian dari teknologi, sedangkan news merupakan berita yang disiarkan di televisi. Dahulu teknologi yang ada di Jepang sekarang ini merupakan


(40)

teknologi yang berasal dari barat, dan pada saat itu Jepang belum mengenal teknologi sehingga Jepang langsung mengambil kata dan memakainya di Jepang hingga saat ini.

TEXT 2

3. 朝夕は通勤のサラリマン、昼ごろはデパート

Asayuu wa tsuukin no sarariman, hirugorowadepaato ni kayou shufu ga ooitoiukotodearuga, kourei no wa sukunai.

に通う主婦が多いと

いうことであるが、高齢の人は少ない。

Artinya:

Pagi dan sore karyawan pergi ke kantor, siang hari ibu rumah tangga banyak yang pergi ke departement store, tetapi orang jompo sedikit. Analisisnya:

Pada kata sarariman dimana sarariman makna katanya adalah businessman, mempunyai padanan bahasa Jepang aslinya adalah会社員

(kaishain) yang artinya pegawai yang bekerja diperusahaan, pada kalimat di atas menerangkan bahwa pegawai atau karyawan setiap pagi pergi ke kantor untuk bekerja, dari dulu para pegawai di Jepang dengan disiplinnya pergi bekerja, sedangkan kata sarariman merupakan istilah yang sama dengan karyawan atau pegawai, akan tetapi mengapa dipakai di dalam buku ini, karena buku ini merupakan buku modern bahasa Jepang yang sudah tentu menggunakan istilah-istilah yang khusus terhadap istilah karyawan.


(41)

Mempunyai bahasa Jepang aslinya adalah 店(mise) yang artinya toko, di

Jepang mempuyai banyak toko sejak dulu, toko disini mengandung arti semua barang-barang rumah tangga ataupun yang lain-lain ada dan tersedia, sedangkan kata デパート mengandung arti bahwa departement

store yang artinya toko serba ada, kalau kita lihat arti dari kalimat di atas adalah bahwa setiap pagi para ibu rumah tangga pergi ke departemen store untuk berbelanja keperluan rumah tangga, hal ini kalau kita lihat bahwa istilah depato berasal dari bahasa asing. Di Indonesia sebagai perbandingan mempunyai banyak kesamaan yaitu adanya suwalayan merupakan toko yang lebih kecil dibandingkan dengan supermarket, dan supermarket juga termasuk toko yang lebih kecil lagi dari hypermarket, atau gambaran hipermarket ini adalah seperti toko serba ada, yang menjual segala keperluan rumah tangga secara lengkap.

デパート

TEXT 3

5. 「十月の料理」「秋のおしゃれ」「スポーツ

[Juugatsu no ryouri] [ aki no oshare] [ supootsuno aki] [dokushono aki] toutou.

の秋」「読書の秋」

等々。

Artinya:

Masakan bulan oktober, pakaian di musim gugur, olah raga musim gugur, buku bacaan musim gugur, dan lain-lain


(42)

Artinya:

Iklan televisi pun cepat-cepat keluar

7. 早く次の季節の準備をし、早く仕事をし、早くレジャー

Hayaku tsugino kisetsu no junbiwoshi, hayaku shigotowoshi,

hayakurejaa no yoyaku wo shiteiruuchini, hayaku

shindeshimounodehanakarouka.

の予約を

しているうちに、早く死んでしもうのではなかろうか。

Artinya:

Cepat persiapkan musim berikutnya, cepat bekerja, cepat memesan tempat hiburan, bahkan akhirnya ini cepat mati

Analisisnya:

Bahasa Jepang aslinya : 運動(undo = gerakan), sedangkan kata ス

ポ ー ツ yang artinya sport(olah raga) yang merupakan olah raga, dan

kalau dibandingkan dengan padanan bahasa Jepang aslinya adalah undo yang merupakan olah raga yang sifatnya gerakan dan semua olah raga pasti menggerakkan tubuh, akan tetapi yang dimaksud dengan supootsu pada kalimat di atas adalah suatu persiapan musim yang akan yaitu musim gugur untuk selalu dapat berolah raga, agar badan tidak kaku dan selalu dalam kondisi yang sehat walaupun adanya pergantian musim. Akan tetapi mengapa kata supootsu yang dipakai di dalam buku ini, karena istilah sport merupakan istilah yang dapat diterima umum yang mengandung arti olah raga, jadi berdasarkan kalimat di atas pada musim


(43)

gugur, tidak terbatas untuk membuat gerakan yang penting sifatnya olah raga.

Bahasa Jepang aslinya : 商業(shougyou = bisnis), sedangkan kata コ

マ ー シ ャ ル mempunyai maksud commercial yang artinya komersil,

yang di maksud dengan bisnis berdarkan padanan bahasa Jepang aslinya adalah suatu usaha yang mempunyai tujuan untuk mendapatkan keuntungan, sedangkan istilah コマーシャル (komasharu = komersil)

mengandung arti iklan yang ada di televisi yang sifatnya mempromosikan suatu barang atau produk yang dijual dengan harapan iklan tersebut dapat diterima masyarakat, dan pada akhirnya barang yang ada di iklan tersebut dipakai oleh masyarakat, sehingga pada akhirnya para produsen atau pebisnis tersebut mendapatkan keuntungan sesuai dengan yang diharapkannya, dan istilah komasharu ini sangat cocok digunakan dalam buku ini karena buku ini merupakan buku modern bahasa Jepang, tentunya memnggunakan istilah-istilah yang dapat dikenal oleh masyarakat umum atau orang asing yang berada diluar Jepang.

コマーシャル

レ ジ ャ ー mempunyai padanan bahasa Jepang aslinya adalah 休 み

(yasumi) yang berasal dari kata leisure, vacation yang diserap dari bahasa asing yang artinya hiburan. kata liburan atau rejaa pada kalimat di atas dimaksud adalah liburan pada waktu tertentu, dimana apabila kita


(44)

tempat dulu dengan cepat, karena menurut kebiasaan orang Jepang selalu akan menyediakan waktu untuk liburan apabila waktunya. Sedangkan kata yasumi juga merupakan libur, tapi libur yang dimaksud disini adalah libur dalam waktu yang singkat, misalnya hari kerja enam hari maka hari ketujuhnya adalah libur, atau misalnya karyawan yang bekerja di perusahaan yang bekerjanya menggunakan shif atau bekerja denagn masuk pagi, masuk siang atau masuk malam, tentu liburnya juga bergantian, ada yang off senin, off selasa, dll.

TEXT 4

4. 昔は火加減を見ながら長い時間をかけて煮こんだ料理も、現在の

電子レンジ

Mukashi wa hikagen wo minagara nagai jikan wo kakete nikon da ryouri mo, genzai no denshi renji nagarawazuka suufun dedekiteshimau

ならわずか数分でできてしまう。

Artinya:

Dahulu masakan yang direbus dengan menghabiskan waktu yang panjang sambil melihat keadaan api, kalau kompor elektron sekarang, hanya beberapa menit dapat selesai.

5. あるいは、ボーナス

Aruiwa, boonasu no detahi, itsumoyori atsui fuut ou wo shikkarito nigitte ie e isogusoushita fuukei ga amarimirarenakunatta

の出た日、いつもより厚い封筒をしっかりと

握って家へ急ぐそうした風景があまりみられなくなった。


(45)

Hari keluarnya bonus seperti biasanya buru-buru pulang kerumah dan menjepit dengan erat amplop yang tebal, pemandangan seperti ini menjadi jarang dilihat.

Analisisnya:

レ ン ジ mempunyai padanan bahasa Jepang aslinya yaitu 間(aida =

diantara) yang artinya diantara dua pilihan, sedangkan kata レ ン ジ

(renji) yang berasal dari kata range yang artinya jarak. Berdasarkan kalomat di atas renji yang dimaksud adalah masak sudah menggunakan teknologi yang canggih, karena hanya dengan memasak sudah dapat memperkirakan kira-kira berapa menit masakan itu baru masak, artinya jarak waktu yang di perkirakan sudah dapat diketahui kira-kira berapa menit atau sudah mempuyai batas intervalnya, tergantung masak apa.

レンジ

ボーナス mempunyai padanan bahasa Jepang aslinya : 賞 与

(shouyo) yang artinya uang jasa, sedangkan istilah ボーナス (boonasu)

yang berasal dari kata bonus yang juga mempunyai arti uang jasa adalah imbalan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan dikarenakan sesuatu hal, misalnya karena hasil kerjanya yang bagus, atau karena perusahaan mendapatkan keuntungan dua kali lipat, dll. Pada kalimat diatas, istilah bonus mempunyai arti bahwa hal yang jarang sekali dilihat sehingga karyawan mempunyai rasa ingin tahu yang hebat tentang isi amplop tersebut, karena kalau sudah ada bonus ini merupakan hal yang


(46)

bonus bisa karena perusahaan itu mendapatkan keuntungan dua kali lipat, atau pemberian bonus bagi karyawan yang mempunyai dedikasi tinggi terhadap kerjanya, dll.

TEXT 5

3. 目の前にポット

Me no maeni potto to yunomiga attemo, jibun de cha wo irenaitoiu hitomoiru.

と湯のみがあっても、自分で茶を入れないという

人もいる。

Artinya:

Ada juga orang yang dikatakan tidak bisa memasak sendiri teh sendiri, meskipun ada chawan dan ceret didepan matanya.

Analisisnya:

ポット mempunyai padanan bahasa Jepang nya adalah 茶碗(chawan)

yang mempunyai arti yang sama denga potto, dahulu kala chawan digunakan orang Jepang untuk acara minum teh, akan tetapi istilah potto juga sudah dikenal dikalangan masyarakat Jepang, karena pengaruh budaya asing yang masuk ke Jepang, sehingga muncullah kata potto yang merupakan seperti layaknya teko kecil yang digunakan untuk minum, tapi bukan itu saja, saat ini di zaman yang moder ini, di manapun kita ingin minum misalnya direstoran apabila ingin minum teh atau kopi selalu disediakan ceret atau teko kecil baik itu tempat gulanya, atau air gula langsung, agar para pengunjung dapat menyesuaikan rasa yang sesuai dengan selera.


(47)

TEXT 6

4. スタンド

Sutandowokuwae, achikochini oitemite, donoichiga ichibankoukateki ga kenkyuushitehoshi] to atta.

を加え、あちこちに置いてみて、どの位置が一番効果的

が研究してほし」とあった。

Artinya:

Ada keinginan meneliti dimana letak efektif, dan meletakkan/ mencoba meletakkan beberapa posisi disana situ dengan menambah.

5. これは電気器具メーカー

Korewa denkikigu meekaa no hanashi de aruga, ippon no kateidewa, shoumeino komakai kufuuwa amari mondai ni naranai.

の話であるが、一般の家庭では、照明の

こまかい工夫はあまり問題にならない。

Artinya:

Ini ada berbicara merek peralatan listrik, tetapi dalam rumah tangga secara umum berusaha dengan detail tentang penerangan sedikit tidak menjadi masalah.

6. また、米国東部の古めかしいホテル

Mata, beikokutoubu no furumekashii hoteru ni tomattatokiwa, shokuuudou no naka ga hijouni kurakute, ashi wo fimiirerunonichotto fuan wo

に泊まったときは、食堂の中

が非常に暗くて、足をふみ入れるのにちょっと不安を感じるほど

であった。


(48)

Kemudian, ketika menginap dihotel tradisional di bagian timur Amerika, direstoran karena sangat gelap untuk menginjakkan kaki merasa lebih was-was.

Analisisnya:

ス タ ン ド mempunyai padanan bahasa Jepang aslinya yaitu 電 灯

(dentoo) yang artinya lampu. Sedangkan sutando merupakan istilah bahasa asing yang berasal dari kata stand yang artinya berdiri. Berdasarkan kalimat diatas kata sutando mengandung arti posisi dari lampu, bukan saja letaknya di atas, akan tetapi posisi lampu juga bisa dimana aja, bisa diletakkan di atas meja, di dinding rumah atau posisi lampu juga sudah dapat dibawa kemana-mana tergantung pada kondisi tertentu.

スタンド

メ ー カ ー mempunyai padanan bahasa Jepang aslinya yaitu 工 業

(kougyou) yang mengandung arti industri. Sedangkan kata メ ー カ ー

berasal dari kata maker yang artinya pembuat. Pembuat dalam hal ini dapat di interpretasikan sebagai produsen, dimana produsen adalah orang yang menghasilkan sesuatu untuk kebutuhan konsumen atau para pembeli, sama halnya dengan industri yang mempunyai arti juga menghasilkan barang atau membuat barang dan kemudian dijual ke pasar. Berdasarkan kalimat diatas bahwa kata メーカー(meekaa) adalah

membicarakan tentang merek peralatan listrik atau sama artinya pembuat listrik tersebut.


(49)

ホ テ ル mempunyai padanan bahasa Jepang asli yaitu 旅 館(ryokan =

losmen), sedangkan kata ホテル (hoteru = hotel) adalah tempat

penginapan yang fungsinya sama dengan losmen. Hotel dengan losmen bila dilihat hampir sama tapi berbeda, kalau hotel merupakan tempat penginapan yang sudah mempunyai level seperti hotel bintang lima, hotel bintang satu, dll sedangkan pada zaman dulu tempat penginapan disebut dengan losmen, dimana losmen ini adalah tempat yang fungsinya hanya sebagai penginapan sedangkan hotel selain sebagai tempat penginapan juga berfungsi sebagai tempat seminar, tempat untuk mengadakan sesuatu atau bisa juga gedungnya disewakan bagi seseorang yang berkepentingan.

ホテル

3.1.2 Kelompok Kata Sifat TEXT 5

2. こうした男性がなれない手つきで包丁を握って大根に挑戦する

姿は、ユーモラス

Koushita dansei ga narenai kitsukite houchou wo nigitte daikon ni chousensuru sugatawa, yuumorasu nimomieru.

にも見える。

Artinya:

Laki-laki seperti ini bentuk memotong dengan menggenggam pisau dengan bentuk tidak biasa, ada lucunya juga.


(50)

ユーモラス mempunyai padanan bahasa Jepang aslinya yaitu こ っ け

い な(kokkeina) yang artinya lucu, sedamgkan kata ユ ー モ ラ ス

(humorous) yang juga artinya lucu. Berdasarkan kalimat diatas kata ユ

ー モ ラ ス mengandung arti bahwa cara yang digunakan dalam

menggemgam pisaunya kelihatan lucu, bukan berarti orangnya yang lucu.

TEXT 10

2. 体の重しそうな人ばかりでなく、スマート

Karada no omoshisounahito bakaridenaku, sumattona wakai hitodemo, suwarikata ni ki wo tsukenaito, tonari no hitoga meiwakusuru.

な若い人でも、すわ

りかたに気をつけないと、隣のひとが迷惑する。

Artinya:

Tidak hanya orang yang badannya berat, orang yang langsing kalau cara duduknya tidak baik, akan mengganggu orang sebelah.

Analisisnya:

ス マ ー ト mempunyai padanan bahasa Jepang aslinya yaitu 上 手

(jouzu = pintar, cerdas), sedangkan スマート yang berasal dari kata

smart yang juga artinya pintar, cerdas. Berdasarkan kalimat diatas kata smart adalah sikap seseorang bagaimana berfikir agar dapat duduk dengan nyaman walaupun di tempat yang sempit, dan tidak mengganggu orang disebelahnya.

スマート


(51)

3.2 Gairaigo yang Tidak Ada Padanan Bahasa Jepang Aslinya 3.2.1 Kelompok Kata Kerja

TEXT 11

1. また、サービス

Mata, saabisu wo ukeru ichibanshimin ya joukyakunadomo, seifuku no hito ni sessuru toki, nantonaku anshinkan ga moteru.

を受ける一番市民や乗客なども、制服の人に接す

るとき、なんとなく安心感がもてる。

Artinya:

Dan para pelayan menerima orang pada umumnya penumpang pun ketika berhubungan dengan orang yang memakai seragam, ada perasaan yang aman.

Analisisnya:

サービスtidak mempunyai padanan bahasa Jepang aslinya, Pada kata

サ ービ ス(saabisu) yang mempunyai makna service yang artinya

pelayanan, mempunyai bahasa Jepang aslinya yaitu tidak ada. Pada kata saabisu, servise yang dimaksud adalah yang memakai seragam mempunyai tugas melayani masyarakat atau dengan kata lain yang memberikan pelayanan umum.

サービス

TEXT 5

1. 老妻が俳句の会やゲットボール、あるいは団体旅行に出かけたあ


(52)

をあげて台所に立ち、新聞の切り抜きなどを頼りに、そうめんを

ゆでるという風景が多くなったらし。

Rousaiga haikunokaiyagettobooru, aruiwa dantairyokou ni dekaketaato, hitori konosareta roudeishu wa, [yare, dokkeisho] to omoikoshi wo agete daidokoro ni tachi, shinbun no kiri nukinado wo tayorini, soumen wo yuderutoiu fuukei ga ooikunattarashi.

Artinya:

Kelihatannya banyak istri yang sudah tua setelah pergi untuk bertamasya atau main sport, getball atau kelompok putra, situasi yang sudah tua tinggal sendirian, pergi kedapur dengan memegang pinggang yang berat [apa boleh buat, terpaksa] membuat mie sambil melihat klipping disurat kabar.

Analisisnya:

ゲットボールtidak mempunyai bahasa Jepang aslinya . kata gate ball

mempunyai arti memperoleh bola. Kata gate ball juga diserap dari bahasa asing dan dipakai di Jepang hinggan kini. Olah raga merupakan hal yang digemari seseorang, istilah gate ball digunakan untuk olah raga tertentu yaitu yang sifatnya memperoleh bola, misalnya sepak bola, kipper selalu berusaha untuk memperoleh bola agar tidak gol oleh lawan, demikian juga pada olah raga basket, juga bagaimana untuk memperoleh bola.


(53)

3.2.2 Kelompok Kata Benda TEXT 1

1. そうしたニュースがたびたび新聞にのったり、テレビ

Soushita nyuusu ga tabitabi shinbun ni nottari, terebi no gamen ni detarisuru.

の画面に出

たりする。

Artinya:

Berita yang seperti itu kerap muncul disurat kabar, muncul di layar televisi.

Analisisnya:

テレビyang berasal dari kata television juga tidak mempunyai padanan

bahasa Jepangnya, dimana kata televisi merupakan media eletronik yang juga merupakan bagian dari teknologi, sedangkan news merupakan berita yang disiarkan di televisi. Dahulu teknologi yang ada di Jepang sekarang ini merupakan teknologi yang berasal dari barat, dan pada saat itu Jepang belum mengenal teknologi sehingga Jepang langsung mengambil kata dan memakainya di Jepang hingga saat ini.

テレビ

TEXT 2

1. いっぽう、バス

Ippou, basu wa roujin ga ooi.

は老人が多い。

Artinya:


(54)

Analisisnya:

バ ス tidak mempunyai padanan bahasa Jepang asli yang berasal dari

kata bus, yang artinya juga bus, berdasarkan kaimat di atas bahwa bus merupakan transportasi umum yang digunakan di Jepang, biasanya digunakan para orang tua, orang yang tidak begitu sehat jasmaninya, dll.

バス

TEXT 3

1. マスコミ

Masukomi ga shiki no utsurikawari wo hayame hayame ni oshieteiru が四季の移りかわりを早め早めに教えている。

Artinya:

Mas media memberitahukan dengan cepat perubahan empat musim

2. 現実の季節とマスコミの季節と、二つの季節を同時に経験する生

活は、精神的にいそがしく、 つか

,疲

Genjitsu no kisetsu to masukomi no kisetsuto, futatsu no kisetsu wo douji ni keiken suru seikatsuwa, seishintekini isogashiku, tsukareru.

れる。

Artinya:

Kehidupan yang mengalami dua musim yang nyata dan musim mas media, secara mental menyibukkan dan melelahkan.

Analisisnya:

マスコミtidak mempunyai padanan bahasa Jepang aslinya, kata マスコ ミ berasal dari kata mass media yang artinya media. Media merupakan

sarana yang memberikan informasi, media terbagi atas media cetak


(55)

misalnya koran, majalah dan juga media elektronik misalnya televisi, internet, dll. Berdasarkan kalimat di atas bahwa マ ス コ ミ adalah

sumber informasi yang selalu berubah, dimana masyarakat juga dengan cepatnya mengikuti informasi yang ada hingga lelahnya..

TEXT 4

1. 銀行不り込みやクレジント。カード

Ginkoufuri komiya kurejinto.kaado nadoga fukyuushita kekka, genkin wo tenisurukotoga sukunakunatta.

などが普及した結果、現金を

手にすることが少なくなった。

Artinya:

Akibat telah populernya kartu kredit, membayar lunas melalui bank, hal membayar uang pas menjadi berkurang.

Analisisnya:

クレジント。カード tidak mempunyai bahasa Jepang aslinya, karena

kartu kredit juga merupakan bagian dari teknologi yang digunakan di setiap bank, dengan perkembangan teknologi memungkinkan seseorang dimanapun berada tetap bisa melakukan transaksi baik tunai maupun kredit. Berdasarkan kalimat diatas kartu kredit merupakan salah satu alat pembayaran yang digunakan di zaman modern ini dimana dalam pembayaran tersebut tidak menggunakan uang tunai, sehingga pada masyarakat jarang sekali menyimpan uang dalam ukuran yang besar.


(56)

TEXT 8

1. 、この時期になると「義理チョコ

Kono jikininaruto [girichoko] toiukotoba ga wakai hito no kuchi ni noboru.

」ということばが若い人の口に

のぼる。

Artinya:

Kata-kata girichoko pada saat ini (pada hari valentine) menjadi pembicaraan dikalangan mahasiswa.

2. 「義理」という古くさいことばがチョコ

[Giri] toiu furukusaikotobaga choko to musubitsuiteirunowa omoshiroi

と結びついているのは面

白い。

Artinya:

Kata-kata kuno yang disebut dengan giri berkaitan dengan choko menjadi hal yang menarik.

Analisisnya:

チ ョ コ tidak mempunyai padanan bahasa Jepang aslinya, kata choko

berasal dari kata chocolate yang artinya coklat. Berdasarkan kalimat diatas coklat dapat di interpretasikan sebagai pemberian yang penuh makna kepada seseorang, misalnya pada hari valentine days seseorang mengunggapkannya dalam bentuk pemberian coklat, dan ini merupakan suatu budaya bagi kalangan remaja.


(57)

TEXT 9

1. アパートやマンション

Apaatoya manshon ni sumuhitoga ookunattekitanode, kagimo ooi ni kairyousaretasoidearu.

に住む人が多くなってきたので、鍵も大い

に改良されたそうである。

Artinya:

Karena banyak orang yang tinggal di apartemen dan losmen katanya kuncinya pun diperbaiki besar-besaran.

2. 空き巣の進入方法を見ると、鍵のかかっていない玄関から入るの

が四十三パーセント

Akisuno shinnyuuhouhou wo miruto, kagi no kakatteinai genkan kara hiru no ga yonjuusan paasento de, mottomo ooi.

で、最も多い。

Artinya:

Kalau melihat cara masuk “akhisu” hal masuk dari pintu depan yang tidak terkunci adalah 43 %, hal ini adalah yang paling banyak.

3. 錠をあけたりこわしたりして入るのは、わずか二十パーセント

Jouwo aketari kowashitarishite hairunowa, wazuka nijuu paasento dearu.

である。

Artinya:

Hal masuk dengan merusak, membuka gembok adalah hanya sedikit sekitar 20%.


(58)

アパートtidak mempunyai padanan bahasa Jepang asli yang berasal

dari kata apartmen yang artinya tempat tinggal, tapi yang dimaksud tempat tinggal disini adalah hanya memiliki rumah tapi tidak memiliki tanah. Berdasarkan kalimat diatas kata apaato merupakan tempat tinggal seseorang.

マ ン シ ョ ン tidak mempunyai padanan bahasa Jepang asli yang

berasal dari kata condominium yang artinya daerah bersama, tapi yang dimaksud マ ン シ ョ ン disini adalah daerah bersama. Seperti pada

kalimat di atas orang yang tinggal di apartemen memiliki daerah bersama.

マンション

パ ー セ ン ト tidak mempunyai padanan bahasa Jepang aslinya yang

berasal dari kata percent yang artinya juga persent yang termasuk didalamnya jumlah, berdasarkan kalimat diatas kata persent menggambarkan jumlah dari suatu keadaan, yaitu gembok hanya sedikit sekitar 20%.

パーセント

3.2.3 Kelompok Kata Sifat TEXT 8

1. 最近は バレ ンタイン。 デー

Saikinwa barentain.deetoiu gairai no shuukan ga hiromari hajimetaga.

という外来の習慣が広まり始めたが、


(59)

Akhir-akhir ini mulai meluas kebiasaan barat tentang hari valentine, Analisisnya:

バ レ ン タ イ ン 。 デ ー tidak mempunyai padanan bahasa Jepang

aslinya, yang berasal dari kata valentine’s day yang artinya hari valentine. Hari valentine merupaka suatu kebiasaan yang dilakukan di Jepang sebagai akibat masuknya budaya asing ke Jepang. Berdasarkan kalimat diatas kata valentine days bahwa semua kalangan masyarakat khususnya remaja selalu mempersiapkan valentine days, dan ini sudah menjadi suatu kebiasaan.

バレンタイン。デー

TEXT 12

1. 幅も奥行きも三十センチ

Habamo okuyukimo sanjuusenchiguraino homonagai hondana ya shokkidana dearu.

ぐらいの細長い本棚や食器棚である。

Artinya:

lemari dan rak buku panjangnya kira-kira 13 cm kedalamannya terlalu lebar.

Analisisnya:

センチtidak mempunyai padanan bahasa Jepang aslinya, yang berasal

dari kata centimeter yang artinya sentimeter. Berdasarkan kalimat diatas bahwa kata sentimeter menggambarkan suatu ukuran bahwa panjang lemari kira-kira 13 centimeter.


(60)

3.3 Analisis Gairaigo Dalam Text Bacaan Buku Intermediate Japanese Gairaigo merupakan kosa kata yang berasal dari serapan kata asing, dimana gairaigo yang dibahas dalam buku Intermediate Japanese ini mempunyai padanan kata bahasa Jepang aslinya dan juga yang tidak mempunyai padanan kata bahasa Jepangnya. Pada kosa kata yang mempunyai padanan kata bahasa Jepang aslinya mempunyai beberapa kosa kata yang mempunyai aturan tertentu dalam pemakaiannya misalnya kata レ ジ ャ ー(leisure, vacation) yang artinya liburan,

demikian juga 休み(yasumi) yang juga artinya liburan, akan tetapi liburan pada

kata yang dimaksud adalah leisure, vacation adalah liburan pada waktu tertentu misalnya liburan panjang, dll, sedangkan kata yasumi yang juga artinya liburan adalah liburan yang sifatnya singkat seperti halnya liburan diantara hari kerja.

Sedangkan kosa kata yang tidak mempunyai padanan bahasa Jepangnya adalah kosa kata yang diserap dari luar dan kosa kata tersebut dipakai di Jepang, dan masyarakat Jepang juga sudah mengerti dan memahami maksud dari kosa kata tersebut. Misalnya kata テレビ(terebi) yang artinya televisi, kata terebi tidak

mempunyai padanan kata bahasa Jepangnya karena terebi yang artinya televisi termasuk elektronik dan merupakan bagian dari teknologi. Pada zaman dulu teknologi berasal dari Eropa yang kemudian teknologi tersebut masuk ke Jepang, dan kata-kata televisi diserap dan dipakai di Jepang dengan menggunakan huruf karatakan yaitu テレビ(terebi) yang artinya juga televisi.

Studi tentang gairaigo sering menghadapi kesulitan pada kata-kata yang sering dipakai di beberapa sektor media (contoh, televisi, majalah). Di beberapa kasus, Gairaigo pertama kali muncul di bidang teknologi baru, iklan dan juga digunakan oleh beberapa pemuda yang mana berdifusi ke seluruh masyarakat.


(61)

Gairago yang digunakan pada level percakapan, misalkan khusus percakapan antara orang-orang muda, tidak akan cocok diterapkan secara luas oleh masyarakat Jepang secara umum. Oleh karena itu, gairago tergantung pada trend sosial. Item gairaigo muncul di periklanan tapi akan segera hilang dari kosakata umum. Menurut Oshima (1997).

Dengan demikian buku Intermediate Japanese ini sangat baik dan cocok untuk orang asing yang sedang belajar bahasa Jepang, selain itu juga banyak literatur kosa kata yang digunakan untuk melengkapi text bacaan yang ada.


(62)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis mengambil suatu kesimpulan sebagai berikut:

1. Gairaigo merupakan kata serapan bahasa asing yang dipakai di Jepang yang sebagian besar berasal dari Barat. Sedangkan serapan bahasa asing yang berasal dari China disebut kango.

2. Gairaigo ini banyak terdapat pada buku Intermediate Japanese, dan buku ini diperuntukan bagi orang asing yang sedang belajar bahasa Jepang, sehingga banyak terdapat gairaigo.

3. Gairaigo yang ada pada buku Intermediate Japanese ini dilihat berdasarkan ada tidaknya padanan bahasa Jepang aslinya.

4. Berdasarkan pembahasan di atas yang termasuk ada padanan bahasa Jepangnya adalah untuk kelompok kata kerja: kelompok kata benda: レスト

ラ ン(restaurant),サ ラ リ マ ン(businessman),デ パ ー ト(departemen store),

スポーツ(olah raga), コマーシャル(komersil), レジャー(liburan),レンジ

(jarak),ボーナス(bonus), ポット(pot),スタンド(posisi lampu duduk),メー

カー(industri), ホテル(hotel), kelompok kata sifat: ユーモラス(lucu), スマ

ート(smart).

5. Berdasarkan pembahasan di atas yang tidak termasuk tidak ada padanan bahasa Jepangnya adalah untuk kelompok kata kerja:ゲ ッ ト ボ ー ル


(63)

(televisi) バス(bus),マスコミ(media), クレジント。カード(kartu kredit),

ア パ ー ト(apartmen),ニ ュ ー ス(news), マ ン シ ョ ン(daerah yang dikuasai

bersama), 義 理 チ ョ コ 」/ ぎ り チ ョ コ(coklat yang diberikan karena

adanya sesuatu), kelompok kata sifat: バレンタイン。デー(hari valentine),

センチ(sentimeter), パーセント(pasento).

6. Pada dasarnya gairaigo yang digunakan dalam buku Intermediate Japanese merupakan gairaigo yang berkaitan dengan kehidupan modern yang syarat dengan kemajuan teknologi dan budaya asing yang masuk ke Jepang.

4.2

Saran

Dalam pembahasan yang berhubungan dengan gairaigo tentulah banyak yang harus diperhatikan agar para pembaca memahami pemakaian gairaigo yang ada pada text bacaan. Dengan demikian para pembaca khususnya orang asing yang sedang mempelajari bahasa Jepang dapat dengan mudah memahami isi text tersebut. Terkadang masih ada beberapa text yang sulit di interpretasikan oleh si pembaca terhadap gairaigo yang dimaksud. Misalnya kata ドシンと yang dapat

di artikan sebagai with a thump, plop atau di interpretasikan sebagai bunyi yang kedebuk, celepuk. Kalau di lihat secara huruf ditulis dengan menggunakan huruf katakana, tapi bukan sebagai gairaigo melainkan sebagai anomatope. Adapun sebagai saran adalah agar para pembaca dalam membaca text, ada baiknya pahami dulu kata-kata yang ada pada text tersebut, kemudian perhatikan pemakaian gairaigonya, dan coba interpretasikan kata gairaigo itu kedalam topic text yang sedang di baca, dan sesuaikan dengan kamus standar katakata untuk


(64)

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 1992. Pengantar Linguistik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta Chandra,T. 1991. Kamus Indonesia- Jepang. Jakarta: Evergreen Japanese Course Gory, Keraf. 1980. Course in General Linguistics. Fontana: Collin

Mizutani, Nobuko.1989. Intermediate Japanese An Intergrated Course: First Semester. Japan: Bonjinsha

Matsuura, Kenji. 1994. Kamus Bahasa Jepang-Indonesia. Kyoto: Japan Nasution, M. Arif. 2001. Metode Penelitian. Jakarta: Gramedia

Nawawi, H. Hadari dan H. Mimi Marlini. 1994. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Nashihin, A. 2003. Konstruksi Serapan Bahasa Asing Dalam Kosakata Bahasa

Jepang, Makalah Simposium Internasional The Japanese Languange

Education Reasearch-Past, Present and The Future-: UNPAD

Oshima, Kimie. 1997. The Movement of GairaigoUsage:The Case Of The Ashahi Newspaper From 1952-1997

Sudjianto, Ahmad Dahidi. 2004. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc

Setiana, Sony Mulyana. --- majalah ilmiah unikom Vol.5.hal. 65

Situmorang, Hamzon. 2007.Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Medan: USUPress

Sutedi, Dedi. 2003. Dasar-dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung : Humaniora Utama Press


(65)

Tadjuddin, M. 2003. Bahasa dan Kebudayaan. Orasi Ilmiah Sidang Terbuka Senat UNIKOM : Bandung

Tomoda Takako. 1999. The impact of loan-words on modern Japanese. Australia: Monash University


(1)

3.3 Analisis Gairaigo Dalam Text Bacaan Buku Intermediate Japanese Gairaigo merupakan kosa kata yang berasal dari serapan kata asing, dimana gairaigo yang dibahas dalam buku Intermediate Japanese ini mempunyai padanan kata bahasa Jepang aslinya dan juga yang tidak mempunyai padanan kata bahasa Jepangnya. Pada kosa kata yang mempunyai padanan kata bahasa Jepang aslinya mempunyai beberapa kosa kata yang mempunyai aturan tertentu dalam pemakaiannya misalnya kata レ ジ ャ ー(leisure, vacation) yang artinya liburan,

demikian juga 休み(yasumi) yang juga artinya liburan, akan tetapi liburan pada

kata yang dimaksud adalah leisure, vacation adalah liburan pada waktu tertentu misalnya liburan panjang, dll, sedangkan kata yasumi yang juga artinya liburan adalah liburan yang sifatnya singkat seperti halnya liburan diantara hari kerja.

Sedangkan kosa kata yang tidak mempunyai padanan bahasa Jepangnya adalah kosa kata yang diserap dari luar dan kosa kata tersebut dipakai di Jepang, dan masyarakat Jepang juga sudah mengerti dan memahami maksud dari kosa kata tersebut. Misalnya kata テレビ(terebi) yang artinya televisi, kata terebi tidak

mempunyai padanan kata bahasa Jepangnya karena terebi yang artinya televisi termasuk elektronik dan merupakan bagian dari teknologi. Pada zaman dulu teknologi berasal dari Eropa yang kemudian teknologi tersebut masuk ke Jepang, dan kata-kata televisi diserap dan dipakai di Jepang dengan menggunakan huruf karatakan yaitu テレビ(terebi) yang artinya juga televisi.

Studi tentang gairaigo sering menghadapi kesulitan pada kata-kata yang sering dipakai di beberapa sektor media (contoh, televisi, majalah). Di beberapa kasus, Gairaigo pertama kali muncul di bidang teknologi baru, iklan dan juga digunakan oleh beberapa pemuda yang mana berdifusi ke seluruh masyarakat.


(2)

Gairago yang digunakan pada level percakapan, misalkan khusus percakapan antara orang-orang muda, tidak akan cocok diterapkan secara luas oleh masyarakat Jepang secara umum. Oleh karena itu, gairago tergantung pada trend sosial. Item gairaigo muncul di periklanan tapi akan segera hilang dari kosakata umum. Menurut Oshima (1997).

Dengan demikian buku Intermediate Japanese ini sangat baik dan cocok untuk orang asing yang sedang belajar bahasa Jepang, selain itu juga banyak literatur kosa kata yang digunakan untuk melengkapi text bacaan yang ada.


(3)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis mengambil suatu kesimpulan sebagai berikut:

1. Gairaigo merupakan kata serapan bahasa asing yang dipakai di Jepang yang sebagian besar berasal dari Barat. Sedangkan serapan bahasa asing yang berasal dari China disebut kango.

2. Gairaigo ini banyak terdapat pada buku Intermediate Japanese, dan buku ini diperuntukan bagi orang asing yang sedang belajar bahasa Jepang, sehingga banyak terdapat gairaigo.

3. Gairaigo yang ada pada buku Intermediate Japanese ini dilihat berdasarkan ada tidaknya padanan bahasa Jepang aslinya.

4. Berdasarkan pembahasan di atas yang termasuk ada padanan bahasa Jepangnya adalah untuk kelompok kata kerja: kelompok kata benda: レスト ラ ン(restaurant),サ ラ リ マ ン(businessman),デ パ ー ト(departemen store), スポーツ(olah raga), コマーシャル(komersil), レジャー(liburan),レンジ

(jarak),ボーナス(bonus), ポット(pot),スタンド(posisi lampu duduk),メー カー(industri), ホテル(hotel), kelompok kata sifat: ユーモラス(lucu), スマ ート(smart).

5. Berdasarkan pembahasan di atas yang tidak termasuk tidak ada padanan bahasa Jepangnya adalah untuk kelompok kata kerja:ゲ ッ ト ボ ー ル


(4)

(televisi) バス(bus),マスコミ(media), クレジント。カード(kartu kredit), ア パ ー ト(apartmen),ニ ュ ー ス(news), マ ン シ ョ ン(daerah yang dikuasai

bersama), 義 理 チ ョ コ 」/ ぎ り チ ョ コ(coklat yang diberikan karena

adanya sesuatu), kelompok kata sifat: バレンタイン。デー(hari valentine), センチ(sentimeter), パーセント(pasento).

6. Pada dasarnya gairaigo yang digunakan dalam buku Intermediate Japanese merupakan gairaigo yang berkaitan dengan kehidupan modern yang syarat dengan kemajuan teknologi dan budaya asing yang masuk ke Jepang.

4.2

Saran

Dalam pembahasan yang berhubungan dengan gairaigo tentulah banyak yang harus diperhatikan agar para pembaca memahami pemakaian gairaigo yang ada pada text bacaan. Dengan demikian para pembaca khususnya orang asing yang sedang mempelajari bahasa Jepang dapat dengan mudah memahami isi text tersebut. Terkadang masih ada beberapa text yang sulit di interpretasikan oleh si pembaca terhadap gairaigo yang dimaksud. Misalnya kata ドシンと yang dapat

di artikan sebagai with a thump, plop atau di interpretasikan sebagai bunyi yang kedebuk, celepuk. Kalau di lihat secara huruf ditulis dengan menggunakan huruf katakana, tapi bukan sebagai gairaigo melainkan sebagai anomatope. Adapun sebagai saran adalah agar para pembaca dalam membaca text, ada baiknya pahami dulu kata-kata yang ada pada text tersebut, kemudian perhatikan pemakaian gairaigonya, dan coba interpretasikan kata gairaigo itu kedalam topic text yang sedang di baca, dan sesuaikan dengan kamus standar katakata untuk menyesuaikan serapan kata yang dipakai.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 1992. Pengantar Linguistik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta Chandra,T. 1991. Kamus Indonesia- Jepang. Jakarta: Evergreen Japanese Course Gory, Keraf. 1980. Course in General Linguistics. Fontana: Collin

Mizutani, Nobuko.1989. Intermediate Japanese An Intergrated Course: First Semester. Japan: Bonjinsha

Matsuura, Kenji. 1994. Kamus Bahasa Jepang-Indonesia. Kyoto: Japan Nasution, M. Arif. 2001. Metode Penelitian. Jakarta: Gramedia

Nawawi, H. Hadari dan H. Mimi Marlini. 1994. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Nashihin, A. 2003. Konstruksi Serapan Bahasa Asing Dalam Kosakata Bahasa Jepang, Makalah Simposium Internasional The Japanese Languange Education Reasearch-Past, Present and The Future-: UNPAD

Oshima, Kimie. 1997. The Movement of GairaigoUsage:The Case Of The Ashahi Newspaper From 1952-1997

Sudjianto, Ahmad Dahidi. 2004. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc

Setiana, Sony Mulyana. --- majalah ilmiah unikom Vol.5.hal. 65

Situmorang, Hamzon. 2007.Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Medan: USUPress

Sutedi, Dedi. 2003. Dasar-dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung : Humaniora Utama Press


(6)

Tadjuddin, M. 2003. Bahasa dan Kebudayaan. Orasi Ilmiah Sidang Terbuka Senat UNIKOM : Bandung

Tomoda Takako. 1999. The impact of loan-words on modern Japanese. Australia: Monash University