Analisis Hasil Penelitian Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Ellys Delfrina Sipangkar : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. regresi linier sederhana. Pengujian asumsi klasik dan regresi linier sederhana dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 16. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output-output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, didapat 18 perusahaan yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel dalam penelitian ini dan diamati selama periode 2005-2007. Tabel 4.1 Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur No Nama Perusahaan Kode Tanggal berdiri Tanggal Listing 1 PT Astra International Tbk. ASII 20 Feb 1957 04 Apr 1990 2 PT Astra Otoparts Tbk. AUTO 20 Sept 1996 15 Jun 1998 3 PT Gajah Tunggal Tbk. GJTL 31 Okt 1951 15 Nov 1990 4 PT Goodyear Indonesia Tbk. GDYR 20 Feb 1935 22 Des 1980 5 PT Hexindo Adiperkasa Tbk. HEXA 28 Nov 1988 13 Feb 1995 6 PT Indo Kordsa Tbk. BRAM 08 Jul 1981 05 Sep 1990 7 PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. IMAS 15 Sept 1985 15 Nov 1993 8 PT Indospring Tbk. INDS 05 Mei 1978 10 Agt 1990 9 PT Intraco Penta Tbk. INTA 30 Juni 1970 23 Agt 1993 10 PT Multi Prima Sejahtera Tbk. LPIN 28 Nov 1988 05 Feb 1990 11 PT Multistrada Arah Sarana Tbk. MASA 20 Juni 1988 09 Jun 2005 12 PT Nipress Tbk. NIPS 16 Jan 1975 24 Jul 1991 13 PT Polychem Indonesia Tbk. POLY 13 Jul 1951 20 Oct 1993 14 PT Prima Alloy Tbk. PRAS 14 Des 1984 12 Jul 1990 15 PT Selamat Sempurna Tbk SMSM 19 Jan 1976 09 Sep 1996 16 PT Sugi Samapersada Tbk. SUGI 26 Maret 1990 19 Jun 2002 17 PT Tunas Ridean Tbk TURI 24 Jul 1974 16 Mei 1995 18 PT United Tractor Tbk UNTR 13 Okt 1972 19 Sep 1989

B. Analisis Hasil Penelitian

Ellys Delfrina Sipangkar : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory berupa data keuangan sampel perusahaan manufaktur dari tahun 2005 sampai tahun 2007 yang dijabarkan dalam bentuk statistik. Variabel dari penelitian ini adalah perputaran persediaan inventory turnover sebagai variabel bebas independent variable dan Return On Asset sebagai variabel terikat dependent variable. Statistik deskriptif dari variabel tersebut dari sampel perusahaan manufaktur selama periode 2005 sampai dengan tahun 2007 disajikan dalam tabel 4.2 berikut. Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel Selama Tahun 2005 sampai Tahun 2007 Descriptive Statistics N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Perputaran_ persediaan 54 22.91 .97 23.88 321.51 5.9539 .63798 4.68815 ROA 54 30.26 -17.09 13.17 193.28 3.5793 .75550 5.55178 Ellys Delfrina Sipangkar : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. Descriptive Statistics N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Perputaran_ persediaan 54 22.91 .97 23.88 321.51 5.9539 .63798 4.68815 ROA 54 30.26 -17.09 13.17 193.28 3.5793 .75550 5.55178 Valid N listwise 54 Sumber: Output SPSS, diolah penulis, 2009. Statistik deskriptif ini memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimun, nilai rata-rata serta standar deviasi data yang digunakan dalam penelitian. Berdasarkan data dari tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa: a. variabel Perputaran persediaan memiliki nilai minimun 0.97 dan maksimum 23.88 dengan rata-rata perputaran persediaan sebesar 5.9359 dengan jumlah sampel sebanyak 54, b. variabel Return On Asset ROA memiliki nilai minimun -17.09 dan maksimun 13.17 dengan rata-rata ROA sebesar 3.5793 dengan jumlah sampel sebanyak 54.

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non parametrik Kolmogrov-Smirnov K-S dengan membuat hipotesis: Ho : Data residual terdistribusi normal, Ellys Delfrina Sipangkar : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. Ha : Data residual terdistribusi tidak normal. Apabila nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima, sedangkan jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak. Adapun hasil uji normalitas dengan menggunakan model Kolmogrov-Smirnov adalah seperti yang ditampilkan dalam tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 54 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 5.51493091 Most Extreme Differences Absolute .115 Positive .081 Negative -.115 Kolmogorov-Smirnov Z .845 Asymp. Sig. 2-tailed .472 a. Test distribution is Normal. Sumber: Data yang diolah penulis, 2009 Dari hasil pengolahan data tersebut, besarnya nilai Kolmogrov-Smirnov adalah 0,845 dan signifikansi sebesar 0,472. Setelah melihat tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa perhitungan Kolmogrov-Smirnov K-S menunjukkan data dalam model regresi terdistribusi secara normal, dimana nilai signifikansinya lebih dari 0,05 p = 0,472 0,05 maka Ho diterima. Dengan demikian, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai observasi data telah terdistribusi Ellys Delfrina Sipangkar : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. secara normal dan dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik lainnya. Untuk lebih jelas, berikut ini ditampilkan grafik histogram dan plot data yang terdistribusi normal. Gambar 4.1 Histogram Sumber: Output SPSS, diolah penulis, 2009. Ellys Delfrina Sipangkar : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot Sumber: Output SPSS, diolah penulis, 2009. Dengan cara membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal, dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal karena grafik histogram menunjukkan distribusi data mengikuti garis diagonal yang tidak menceng skewness ke kiri maupun ke kanan atau normal. Demikian pula dengan hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik plot. Pada grafik normal plot, terlihat titik-titik data berada di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data Ellys Delfrina Sipangkar : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. dalam penelitian ini sudah terdistribusi dengan normal atau sudah memenuhi asumsi mormalitas.

b. Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya. Masalah autokorelasi umumnya terjadi pada regresi yang datanya time series. Hasil dari uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut. Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .115 a .013 -.006 5.56771 2.352 a. Predictors: Constant, Perputaran_persediaan b. Dependent Variable: ROA Sumber: Output SPSS, diolah penulis, 2009. Tabel 4.5 Durbin watson Test Bound k=1 n dl du 6 . . . 55 0.61 . . . 1.53 1.4 . . . 1.60 Ellys Delfrina Sipangkar : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. Tabel 4.4 menunjukkan hasil autokorelasi variabel penelitian. Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil Durbin Watson DW adalah sebesar 2,352 dan berada pada daerah No Autocorelation yaitu diantara nilai du 1,60 dan 4-du 2,4 yang artinya tidak terjadi autokorelasi pada model regresi karena 1,602,3522,4.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedasitas, menurut Ghozali 2005:105 dapat dilihat dari grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heteroskedasitas. Sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas, serta titik- titik menyebar maka tidak terjadi heteroskedasitas. Hasil dari uji heteroskedasitas dapat dilihat pada grafik scatterplot berikut. Ellys Delfrina Sipangkar : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. Gambar 4.3 Scatterplot Sumber: Data yang diolah penulis, 2009 Dari grafik scatterplot di atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi dapat dipakai. Adanya titik-titik yang menyebar menjauh dari titik-titik yang lain dikarenakan adanya data observasi yang sangat berbeda dengan data observasi yang lain. Ellys Delfrina Sipangkar : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

3. Analisis Regresi

Dari hasil pengujian asumsi klasik disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi yang Best Linear Unbiased Estimator BLUE dan layak dilakukan analisis statistik selanjutnya, yaitu melakukan pengujian hipotesis. Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan analisis regresi linier sederhana.Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS versi 16, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Persamaan Regressi

Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linear, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, melalui pengaruh modal kerja X 1 dan operating assets turnover X 2 terhadap rentabilitas Y. Hasil regresi dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut. Tabel 4.6 Analisis Hasil Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.768 1.232 2.247 .029 Perputaran_persediaan .136 .163 .115 .835 .408 a. Dependent Variable: ROA Sumber: Data yang diolah penulis, 2009. Berdasarkan tabel di atas, didapatlah persamaan regresi sebagai berikut: Y = 2,768 + 0,136 X + e Ellys Delfrina Sipangkar : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. Keterangan: 1 Konstanta sebesar 2,768 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel independen X = 0 maka tingkat profitabilitas sebesar 2,768. 2 Nilai b sebesar 0,136 menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 pada Perputaran Persediaan akan diiikuti oleh kenaikan profitabilitas sebesar 0,136 dengan asumsi variabel lain tetap.

b. Analisis Koefisien Korelasi

Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0.5 dan mendekati 1. Tabel 4.7 Hasil Analisis Koefisien Korelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .115 a .013 -.006 5.56771 2.352 a. Predictors: Constant, Perputaran_persediaan b. Dependent Variable: ROA Sumber: Data yang diolah penulis, 2009. Menurut Sugiyono 1999:183, untuk memastikan tipe hubungan antar variabel dapat dilihat dari interpretasi berikut: • 0,00 – 0,199 : sangat rendah, Ellys Delfrina Sipangkar : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. • 0,20 – 0,399 : rendah, • 0,40 – 0,599 : sedang, • 0,60 – 0,799 : kuat, • 0,80 – 1,000 : sangat kuat. Pada model summary di atas, nilai koefisien korelasi R sebesar 0,115 berarti hubungan antara perputaran persediaan terhadap Return On Asset sangat rendah atau sangat tidak erat yaitu sebesar 11.5.

c. Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t. 1 Uji t Uji t dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 16, diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.8 Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.768 1.232 2.247 .029 Perputaran_persediaan .136 .163 .115 .835 .408 Ellys Delfrina Sipangkar : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.768 1.232 2.247 .029 Perputaran_persediaan .136 .163 .115 .835 .408 a. Dependent Variable: ROA Sumber: Data yang diolah penulis, 2009. Berdasarkan hasil pengujian statistik t pada table 4.8 dapat dijelaskan sebagai berikut: Nilai signifikansi = 0,408 menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk uji t individual lebih besar dari 0,05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara t hitung dengan t tabel yaitu perputaran persediaan tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset pada tingkat kepercayaan 95. Variabel perputaran persediaan memiliki t hitung 0,835. Dengan menggunakan fungsi TINV di Microsoft Excel, diperoleh t tabel untuk nilai TINV 0,05;52 adalah 2,006647. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung t tabel 0,835 2,006647 yang berarti Ho diterima, Ha ditolak artinya perputaran persediaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat profitabilitas.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang dan Size Perusahaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan ( Studi pada : Perusahaan Otomoti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2009-2013)

4 89 98

Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

54 290 74

Analisis Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas (ROA) Perusahaan (Studi Pada: Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2013)

15 212 73

Pengaruh Perputaran Piutang Usaha Dan Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Rentabilitas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 38 81

Pengaruh Perputaran Sediaan terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 20

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

3 7 126

PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

4 3 106

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2010 SAMPAI 2013

0 0 10

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 20

PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 16