Kerangka teori Pelaksanaan Eksekusi Diatas Hak Pengelolaan (HPL) NO. 3 Milik PT. Kawasan Industri Medan (PERSERO) (Studi Kasus Putusan Peninjauan Kembali No. 94 PK/PDT/2004)

24 pelaksanaannya tidak mengikuti seluruh ketentuan formal menurut Pasal 29 Undang-undang Jaminan Fidusia terutama dalam hal ini ketentuan mengenai pengumuman pada surat kabar yang beredar di Medan. Oleh karena itu, dengan berkeyakinan bahwa judul tesis ini dan permasalahan yang diajukan belum pernah diteliti dan dibahas, sehingga dapat dikatakan asli.

F. Kerangka Teori dan Konsepsi

1. Kerangka teori

Kerangka teori merupakan landasan dari teori atau dukungan teori dalam membangun atau memperkuat kebenaran dari permasalahan yang dianalisis. Kerangka teori dalam penelitian hukum sangat diperlukan untuk membuat jelas nilai- nilai oleh postulat-postulat hukum sampai kepada landasan filosofinya yang tertinggi. 16 Teori hukum sendiri boleh disebut sebagai kelanjutan dari mempelajari hukum positif, setidak-tidaknya dalam urutan yang demikian itulah kita merekonstruksikan kehadiran teori hukum secara jelas. 17 Bagi suatu penelitian, teori dan kerangka teori mempunyai kegunaan. Kegunaan tersebut paling sedikit mencakup hal-hal sebagai berikut : 18 a. Teori tersebut berguna untuk lebih mempertajam fakta; b. Teori sangat berguna dalam klasifikasi fakta ; c. Teori merupakan ikhtiar dari hal-hal yang diuji kebenarannya. Teori menguraikan jalan pikiran menurut kerangka yang logis artinya mendudukkan masalah penelitian yang telah dirumuskan didalam kerangka teoritis 16 Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, Bandung : PT.Citra Aditya Bakti : 1991, hal. 254. 17 Satjipto Raharjo, Op.cit. hal. 253. 18 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : UI Press : 1981, hal. 121. Universitas Sumatera Utara 25 yang relevan, yang mampu menerangkan masalah tersebut. Adapun kerangka teori yang digunakan sebagai pisau analisis dalam penelitian ini adalah teori kepastian hukum. Teori kepastian hukum merupakan salah satu penganut aliran positivisme yang lebih melihat hukum sebagai sesuatu yang otonom atau hukum dalam bentuk peraturan tertulis. Artinya, karena hukum itu otonom sehingga tujuan hukum semata- mata untuk kepastian hukum dalam melegalkan kepastian hak dan kewajiban seseorang. Van Kant berpendapat bahwa tujuan hukum adalah menjaga setiap kepentingan manusia agar tidak diganggu dan terjamin kepastiannya. 19 Berdasarkan hal tersebut maka kerangka teori dapat diartikan sebagai kerangka pemikiran atau butir-butir pendapat, tesis yang diteliti ini mengenai suatu kasus atau permasalahan problem, yang merupakan masukan eksternal dalam penelitian ini. 20 Kerangka teori yang dijadikan sebagai fisio analisis dalam penelitian ini adalah kepastian hukum, yakni teori yang menjelaskan bahwa suatu pendaftaran tanah harus mempunyai kekuatan hukum yang pasti dengan segala akibatnya dapat dipertanggungjawabkan menurut hukum. Tugas kaidah-kaidah hukum tersebut, masyarakat sungguh-sungguh menyadari bahwa bersama akan tertib apabila terwujud kepastian dalam hubungan antara sesama manusia, 21 sehingga pada saat muncul suatu 19 Jonatan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, Yogyakarta : Graha Ilmu : 2006, hal. 74. 20 M. Solly Lubis, Filsafat Ilmu dan Penelitian Bandung : CV. Mandar maju : 1994 21 Sudarsono, Pengantar Ilmu Hukum Jakarta : Rineka Cipta : 1995, hal. 49-50. Universitas Sumatera Utara 26 permasalahan hukum yang berujung pada pelaksanaan putusan ekesekusi maka pelaksanaan ekesekusi tersebut dapat dijalankan tanpa mencederai rasa keadilan bagi para pihak yang berperkara.

2. Konsepsi

Dokumen yang terkait

Analisis Tentang Putusan Mahkamah Agung Dalam Proses Peninjauan Kembali Yang Menolak Pidana Mati Terdakwa Hanky Gunawan Dalam Delik Narkotika

1 30 53

Eksekusi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 609 K/Pdt/2010 Dalam Perkara Perdata Sengketa Tanah Hak Guna Bangunan Dilaksanakan Berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri

3 78 117

Pelaksanaan Hak Pengelolaan Atas Tanah Pada PT. Pelabuhan Indonesia I (PERSERO)Cabang Belawan

6 61 112

Tinjauan Yuridis Mengenai Upaya Hukum Peninjauan Kembali (PK)/Herziening Yang Diajukan Oleh Jaksa (Analisa Terhadap Putusan MA RI No. 55 PK/Pid/1996, Putusan MA RI No. 109 PK/Pid/2007 dan Putusan MA RI No. 07 PK/Pidsus/2009)

2 111 125

Penetapan Luas Tanah Pertanian (Studi Kasus : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 11/Puu-V/2007 Mengenai Pengujian Undang-Undang No: 56 Prp Tahun 1960 Terhadap Undang-Undang Dasar 1945)

4 98 140

Perjanjian Tukar-Menukar (Barter) Tanah Hak Milik (Studi Kasus : Gugatan Perdata NOMOR:06/Pdt.G/2006/PN. Tembilahan-Riau)

23 200 102

STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NO. 183 PK/PID/2010 TENTANG PENINJAUAN KEMBALI YANG DIAJUKAN OLEH TERPIDANA ATAS PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI YANG DIAJUKAN OLEH JAKSA PENUNTUT UMUM.

0 0 1

STUDI KASUS PUTUSAN MA NO 39 PK/Pid.Sus/2011 TENTANG PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI YANG MENERAPKAN KETENTUAN PIDANA YANG LEBIH RINGAN DENGAN DIDASARKAN KEPADA ADANYA KEKHILAFAN HAKIM ATAU KEKELIRUAN YANG.

0 0 1

Pelaksanaan Eksekusi Diatas Hak Pengelolaan (HPL) NO. 3 Milik PT. Kawasan Industri Medan (PERSERO) (Studi Kasus Putusan Peninjauan Kembali No. 94 PK PDT 2004)

0 0 3

Pelaksanaan Eksekusi Diatas Hak Pengelolaan (HPL) NO. 3 Milik PT. Kawasan Industri Medan (PERSERO) (Studi Kasus Putusan Peninjauan Kembali No. 94 PK PDT 2004)

0 0 1