2.4 Penentuan Bilangan Iodin
Asam lemak yang tidak jenuh dalam minyak dan lemak mampu menyerap sejumlah iod dan membentuk senyawa jenuh, besarnya jumlah iod yang diserap
menunjukkan banyaknya ikatan rangkap atau ikatan tidak jenuh. Bilangan iod dinyatakan sebagai jumlah gram iod yang diserap oleh 100 gram
minyak atau lemak. Standar ini menggambarkan beberapa metode Mengenai penentuan nilai iodin dari minyak dan lemak. Terdapat 3 metode penentuan Bilangan
iodin yaitu metode Wijs, metode Hanus, motode Hubl. Metode Hanus dan Wijs untuk proses industri dan untuk analisa umum. Metode Hubl masih sangat sedikit
dipergunakan. C.Paquot. 1987
2.4.1 Metode Wijs
• Prinsip Percobaan
Penambahan larutan iodin monoklorida dalam campuran asetat dan karbon tetraklorida, setelah waktu standarisasi bereaksi, maka penentuan kelebihan halogen
berlebih, dengan menambahkan larutan encer kalium iodida dan dititrasi iodin bebas tersebut dengan sebuah larutan standar natrium tiosulfat. C.Paquot. 1987
Reaksi yang terlibat adalah : ICl + R-CH=CH-R’
→ R-CHI-CHCl-R’ ICl + 2KI
→ KCl + KI + I
2
I
2
+ 2Na
2
S
2
O
3
→ 2NaI + Na
2
S
4
O
6
Bilangan iod = G
B-S x N x 12,69
B = Jumlah mL Na
2
S
2
O
3
untuk titrasi blanko S
= jumlah mL Na
2
S
2
O
3
untuk titrasi contoh
Universitas Sumatera Utara
N = Normalitas larutan Na
2
S
2
O
3
G = bobot contoh gram
12,69 =
10
bobot atom iodium
Penentuan Bilangan iodin dengan metode Wij’s telah di akui inggris dan standart nasional dan ISO 3961 1979. Ketelitian penentuan bilangan iodine dapat
juga dipengaruhi oleh ketidak stabilan regensia wij’s yang sudah agak lama atau larutan tiosulfat, sebaiknya ini harus distandarisasi kembali, dengan menggunakan
larutan kalium dikromat pada interval yang teratur dan juga mengadakan uji blanco pada regensia wijs. R.J.Hamilton,1986
• Pembuatan larutan Wijs
Preaksi Wijs di buat dari larutan 16 g iod monoklorida dalam 1000 mL asam asetat glasial. Atau cara lain dengan melarutkan 13 g iod dalam 1000 mL asam asetat
glasial, kemudian di aliri gas klor sampai terlihat perubahan warna yang menunjukkan bahwa gas klor yang dimasukkan sudah cukup. Pembuatan larutan ini agak sukar dan
bersifat tidak tahan lama, larutan ini sangat peka terhadap cahaya dan panas serta udara, sehingga harus di simpan di tempat yang gelap, sejuk dan tertutup rapat.
Ketaren,1986
2.4.2 Metode Hanus
• Prinsip Percobaan
Penambahan larutan iodin monobromida kedalam campuran asam asetat dan karbon tetraklorida, setelah waktu standarisasi bereaksi, maka penentuan kelebihan
halogen berlebih, dengan menambahkan larutan encer kalium iodida dan dititrasi iodin bebas tersebut dengan sebuah larutan standar natrium tiosulfat. C.Paquot. 1987
Universitas Sumatera Utara
Metode Hanus mengunakan pereaksi iodium bromida dalam larutan asam asetat glacial larutan Hanus. Larutan ini dibuat dengan 20 g Iodium bromida
dilarutkan dalam 1000 mL alkohol murni yang bebas dari asam asetat, jumlah larutan yang digunakan tergantung dari perkiraan besarnya Bilangan iod, yaitu sekitar 0,5
gram untuk lemak, 0,25 gram untuk minyak, dan 0,1 sampai 0,2 gram untuk minyak dengan derajat ketidak jenuhan yang tinggi. Jika ditambahkan 25 mL pereaksi harus
ada kelebihan pereaksi sekitar 60 persen. Ketaren,1986
2.4.1 Metode Hulb