Zinkum Zn Dr. Tini Sembiring,MS

elemen penting bagi kesehatan manusia kekurangan mangan juga dapat menyebabkan efek kesehatan. Ini adalah efek berikut: 1. Kegemukan , 2. Gula,3. Pembekuan Darah,4. Masalah kulit,5. Menurunkan kadar kolesterol,6. Gangguan Skeleton ,7. Kelahiran cacat,8. Perubahan warna rambut,9. Gejala Neurological. Mangan kronis dapat mengakibatkan keracunan dari lama menghirup debu dan asap. Sistem saraf pusat adalah situs utama kerusakan dari penyakit, yang dapat mengakibatkan cacat permanen. Gejala termasuk kelembekan, kantuk, kelemahan, gangguan emosi, gaya berjalan spastik, berulang kram kaki, dan kelumpuhan. Insiden tinggi pneumonia dan infeksi saluran pernapasan atas lainnya telah ditemukan pada pekerja yang terkena debu atau asap dari senyawa mangan.

2.4 Zinkum Zn

Zinkum seng adalah unsur kimia dengan lambang kimia Zn, nomor atom 30, dan massa atom relatif 65,39. Seng tidak diperoleh dengan bebas di alam, melainkan dalam bentuk terikat. Mineral yang mengandung seng di alam bebas antara lain kalamin, franklinit, smithsonit, willenit dan zinkit. Dalam industri seng mempunyai arti penting : 1. melapisi besi atau baja untuk mencegah proses karat, 2. digunakan untuk bahan batere, 3. Seng dan aliasenya digunakan untuk cetakan logam, penyepuhan listrik dan metalurgi bubuk , 4. seng dalam bentuk oksida digunakan untuk industri kosmetik, plastik, karet, sabun, pigmen dalam cat dan tinta, 5. seng dalam bentuk sulfida digunakan untuk industri tabung Universitas Sumatera Utara televisi dan lampu pendar, 6. seng dalam bentuk klorida digunakan untuk pengawetan kayu. Dalam bahasa sehari-hari, seng juga dimaksudkan sebagai plat seng yang digunakan sebagai bahan bangunan. Seng telah diketahui sejak tahun 1934 sebagai elemen penting bagi kehidupan hewan tikus dan defisiensi seng pada manusia baru diketahui sekitar tahun 1961. Pada waktu itu diketahui adanya keterkaitan antara kekurangan seng dalam konsumsi sehari-hari dengan gangguan pertumbuhan dan kematangan seksual. Gangguan lainnya yang berkaitan dengan defisiensi seng, adanya hambatan penyembuhan luka, gangguan fungsi pengecap dan gangguan nafsu makan. Gejala ini berangsur-angsur hilang bila dalam menu sehari-hari diberikan makanan yang mengandung seng. Meski di Indonesia penelitian- penelitian tentang seng Zn belum banyak dilakukan, hal ini bukan berarti defisiensi seng tidak ada. Justru peluang terjadinya defisiensi seng di Indonesia diperkirakan lebih besar mengingat menu masyarakat Indonesia, terutama pada golongan sosial ekonomi rendah, umumnya rendah protein hewani padahal jenis protein ini banyak mengandung seng. Sebaliknya menu masyarakat Indonesia relatif tinggi fitat dan serat yang menghambat absorbsi seng, seperti kebiasaan minum teh setiap hari, bahkan pada golongan masyarakat tertentu mengkonsumsi teh kental. Selain itu juga banyak mengkonsumsi kacang-kacangan dan serelia, termasuk hasil olahannya. Bahan makanan ini banyak mengandung fitat Universitas Sumatera Utara atau tannin . Sehingga potensi kekurangan zat seng Zn ini pada masyarakat Indonesia cukup tinggi karena penyerapan zat seng Zn akan terganggu. 2.4.1 Fungsi Zinkum Zn Zinkum adalah mikromineral yang ada di mana-mana dalam jaringan manusiahewan dan terlibat dalam fungsi berbagai enzim dalam proses metabolisme. Tubuh manusia dewasa mengandung 2 - 2,5 gram seng. Tiga perempat dari jumlah tersebut berada dalam tulang dan mobilisasinya sangat lambat. Dalam konsentrasi tinggi seng ditemukan juga pada iris, retina, hepar, pankreas, ginjal, kulit, otot, testis dan rambut, sehingga kekurangan seng berpengaruh pada jaringan-jaringan tersebut. Di dalam darah seng terutama terdapat dalam sel darah merah, sedikit ditemukan dalam sel darah putih, trombosit dan serum. Kira-kira 13 seng serum berikatan dengan albumin atau asam amino histidin dan sistein. Dalam 100 ml darah terdapat 900 ml seng dan dalam 100 ml plasma terdapat 90 – 130 mg seng. Seng terlibat pada lebih dari 90 enzim yang hubungannya denga metabolisme karbohidrat dan energi, degradasisintesis protein, sintesis asam nukleat, biosintesis heme, transpor CO 2 anhidrase karbonik dan reaksi-reaksi lain. Pengaruh yang paling nyata adalah dalam metabolisme, fungsi dan pemeliharaan kulit, pankreas dan organ- organ reproduksi pria, terutama pada perubahan testosteron menjadi dehidrotestosteron yang aktif. Dalam pankreas, seng ada hubungannya dengan banyaknya sekresi protease yang dibutuhkan untuk pencernaan . Juga ada Universitas Sumatera Utara hubungannya dengan insulin, walaupun tidak memegang peranan secara langsung terhadap aktivitas insulin. 2.4.2 Absorbsi dan Metabolisme Proses absorbsi seng menyerupai absorbsi besi dalam tubuh, dimana untuk absorbsi membutuhkan alat angkut, proses ini terjadi dalam usus halus duodenum, seng diangkut oleh albumin dan transferin masuk kealiran darah dan dibawa ke hati. Kelebihan seng disimpan dalam hati dalam bentuk metalotionein, lainnya dibawa ke pankreas dan jaringan tubuh yang lain. Di dalam pankreas seng digunakan untuk membuat enzim pencernaan, yang pada waktu makan dikeluarkan ke dalam saluran cerna. Dengan demikian saluran cerna menerima seng dari dua sumber, yaitu dari makanan dan dari cairan pencernaan yang berasal dari pankreas. Absorbsi seng diatur oleh metalotionein yang disintesis di dalam sel dinding saluran cerna. Bila konsumsi seng tinggi, dalam sel dinding saluran cerna sebagian diubah menjadi metalotionein sebagai simpanan, sehingga absorbsi berkurang. Banyaknya seng yang diabsorbsi berkisar antara 15-40. Absorbsi seng dipengaruhi oleh status seng tubuh. Jika lebih banyak seng yang dibutuhkan, lebih banyak pula jumlah seng yang diabsorbsi. Seng dikeluarkan tubuh terutama melalui feses. Disamping itu seng dikeluarkan melalui urin, dan jaringan tubuh yang dibuang, seperti jaringan kulit, sel dinding usus halus, cairan haid dan sperma. Universitas Sumatera Utara 2.4.3 Kebutuhan dan Sumber Seng Zn Kebutuhan seng sangat bervariasi tergantung fisiologik, patologik, dan menu sehari-hari. Pada orang dewasa sehat, jumlah seng yang hilang melalui urin, feses, kulit, semen, rambut dan kuku adalah 2,6 mghari. Dengan asumsi bahwa daya serap usus terhadap seng hanya sekitar 25 dan adanya variasi individual, maka jumlah kecukupan seng yang dianjurkan adalah 15 mghari. Widya Karya Pangan dan Gizi tahun 1998 menetapkan angka kecukupan seng untuk Indonesia sebagai berikut: a. Bayi : 3 – 5 mg. b. 1 – 9 tahun : 8 – 10 mg. c. 10 - 60 tahun : 15 mg baik pria maupun wanita d. Ibu hamil : + 5 mg e. Ibu menyusui : + 10 mg Umumnya seng diperoleh dari bahan makanan asal hewani seperti daging, hati, dan ayam. Bahan makanan asal hewani yang diperoleh dari laut seperti tiram, kerang dan ikan haring mengandung seng dalam jumlah sangat tinggi. Sebaliknya kadar seng dalam bahan makanan nabati seperti kacang-kacangan dan padi-padian selain ditemukan rendah, juga mengandung zat fitat yang menghambat absorbsi seng Zn . Kadar seng Zn pada buah-buahan juga rendah. Data dari berbagai negara menunjukan bahwa kandungan seng Zn dalam makanan sehari-hari sangat rendah. Meskipun di Indonesia belum mencantumkan kadar seng Zn dalam Daftar Universitas Sumatera Utara Komposisi Bahan Makanan yang dikeluarkan oleh Direktorat Gizi Depkes RI, namun bila dilihat dari pola menu masyarakat pada umumnya , diperkirakan kandungan seng Zn dalam makanan sehari-hari juga rendah. Apabila masukan makanan rendah seng tersebut berkurang, maka masukan seng Zn makin berkurang dan ada kemungkinan tidak mencukupi kebutuhan. 2.4.4 Akibat Defisiensi Seng Zn Kekurangan seng pertama dilaporkan pada tahun 1960-an, yaitu pada anak dan remaja laki-laki di Mesir, Iran, dan Turki dengan karakteristik tubuh pendek, dan keterlambatan pematangan seksual. Diduga penyebabnya makanan penduduk sedikit mengandung daging, ayam dan ikan yang merupakan sumber utama seng dan tinggi konsumsi serat dan fitat. Mengingat banyaknya enzim yang mengandung seng, maka pada keadaan defisiensi seng reaksi biokimia dimana enzim - seng berperan akan terganggu. Defisiensi seng dapat terjadi pada golongan rentan, yaitu anak-anak, ibu hamil dan menyusui serta orang tua. Manifestasi klinis defisiensi seng pada manusia, dapat terlihat sebagai berikut : 1. Kecepatan pertumbuhan menurun, 2. Nafsu makan dan masukan makanan menurun, 3. Lesiepitel lain seperti glositis, kebotakan, 4. Gangguan sistem kekebalan tubuh, 5. Perlambatan pematangan seksual dan impotensi 6. Fotopobia dan penurunan adaptasi dalam gelap, 7. Hambatan penyembuhan luka, dekubitus, lukabakar, Universitas Sumatera Utara 8. Perubahan tingkah laku, 9. Gangguan perkembangan fetus. 2.4.5 Akibat Kelebihan Seng Zn Kelebihan seng Zn hingga dua sampai tiga kali AKG menurunkan absorbsi tembaga. Kelebihan sampai sepuluh kali AKG mempengaruhi metabolisme kolesterol, mengubah nilai lipoprotein, dan tampaknya dapat mempercepat timbulnya aterosklerosis. Dosis konsumsi seng Zn sebanyak 2 gram atau lebih dapat menyebabkan muntah, diare, demam, kelelahan yang sangat, anemia, dan gangguan reproduksi. Suplemen seng Zn bisa menyebabkan keracunan, begitupun makanan yang asam dan disimpan dalam kaleng yang dilapisi seng Zn Almatsier, 2001 .

2.5 Magnesium Mg