Keadaan Demografis Gambaran Umum Desa Sigara-gara Kec. Patumbak Kab. Deli Serdang 1. Keadaan Geografis

Dari data tersebut di atas, dapatlah kita lihat bahwa dusun IV memiliki wilayah paling luas yaitu 132 Ha, namun hanya memiliki 11 RT dan 5 RW. Sedangkan dusun yang paling kecil adalah dusun V dengan luas wilayah 105 Ha.

2. Keadaan Demografis

Penduduk yang berdomisili di Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak tersebar di V dusun yaitu dusun I, dusun II, dusun III, dusun IV dan dusun V. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2. Jumlah Penduduk Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak No Dusun Laki-laki Perempuan Jumlah L+P 1 Dusun I 493 510 1003 2 Dusun II 777 1001 1778 3 Dusun III 896 913 1809 4 Dusun IV 797 837 1634 5 Dusun V 580 583 1163 3543 3844 7387 Sumber Data : Kantor Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah penduduk yang berada di Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak sebanyak 7837 jiwa. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 3543 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 3844 jiwa. Jadi jelas terlihat bahwa penduduk perempuan lebih banyak dari penduduk laki-laki. Dari data tersebut juga dapat diketahui bahwa dusun III memiliki jumlah penduduk terbanyak yaitu 1809 jiwa, sedangkan dusun V memiliki jumlah penduduk paling sedikit yaitu 1163 jiwa. Bekerja merupakan salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan bekerja seseorang mendapatkan uang untuk membeli segala keperluan hidupnya. Bermacam ragam jenis pekerjaan yang menjadi mata pencaharian penduduk Desa Sigara- gara Kecamatan Patumbak. Untuk lebih jelasnya mengenai pekerjaan atau mata Universitas Sumatera Utara pencaharian penduduk Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3. PekerjaanMata Pencaharian Penduduk Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak. No Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase 1 Buruh 924 32,74 2 PNS ABRI 139 4,93 3 Pegawai swasta 102 3,61 4 Pedagang 920 32,60 5 Petani 737 26,12 6 Jasa-jasa - Total 2822 100,00 Sumber Data : Kantor Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak Melihat data-data tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar pekerjaan masyarakat Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak adalah buruh sekitar 32,74 . Sedangkan jenis pekerjaan atau mata pencaharian yang paling sedikit adalah pegawai swasta hanya sekitar 3,61 saja, karena memang wilayah Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak merupakan daerah perindustrian. Kemudian dalam menunjang suksesnya suatu pendidikan dan meningkatkan mutu dan kwalitas masyarakat Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak, tidak terlepas dari adanya sarana dan prasarana pendidikan, mulai dari pendidikan TK sampai SLTP. Untuk lebih jelasnya mengenai sarana dan prasarana pendidikan yang ada di Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4. Sarana Pendidikan di Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak . Jenis Sekolah Jumlah 1. TK 3 unit 2. Sekolah Dasar Negeri 2 unit 3. SLTP 1 unit 4. Pendidikan Khusus Madrasah 1 unit Sumber Data: Kantor Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak Universitas Sumatera Utara Dari data tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa sarana pendidikan yang ada di Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak kurang cukup memadai dan tidak lengkap. Karena letak sekolah yang dekat dan mudah dijangkau baik dengan berkendaraan maupun dengan jalan kaki, maka para orang tua memilih untuk pendidikan dasar bagi putra putrinya di sekolah yang berada di daerahnya sendiri. Sedangkan untuk sekolah lanjutan biasanya orang tua memperbolehkan putra putrinya bersekolah di tempat lain. Selain dari sarana pendidikan sebagai penunjang mutu dan kwalitas sumber daya masyarakat Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak, terdapat juga sarana-prasarana olah raga sebagai sarana penunjang kesehatan masyarakat. Untuk lebih jelas mengenai sarana-prasarana olah raga yang ada di Desa Sigara- gara Kecamatan Patumbak dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5. Sarana Olah Raga Yang Ada di Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak . No Sarana olah raga Jumlah 1 Lapangan sepak bola 2 2 Lapangan bola volley 1 3 Lapangan badmintonbulu tangkis 8 4 Rumah bilyard 2 Sumber Data : Kantor Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak C. Kebudayaan dan Agama Masyarakat Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak terdiri dari berbagai sukuetnis, di antaranya suku Jawa, Melayu, Batak Karo, Batak Toba dan lain-lain. Dengan keragaman suku yang ada, tidak menjadikan suatu konflik-konflik yang memecahkan persaudaraan. Untuk lebih jelas dapat dilihat tabel jumlah penduduk berdasarkan suku : Tabel 6. Jumlah Penduduk Berdasarkan Suku Universitas Sumatera Utara No Suku Jumlah Persentase 1 Jawa 2165 29,31 2 Melayu 2832 38,34 3 Batak Karo dan Batak Toba 1672 22,63 4 Lain-lain 718 9,72 Sumber Data : Kantor Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak Dari tabel di atas dapat dilihat dengan jelas bahwa mayoritas penduduk Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak bersuku melayu sekitar 2832 38,34 , jawa 2165 29,31 . Kedua suku ini termasuk suku-suku yang mendominasi di Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak. Namun dengan beragam suku yang ada, tidak menimbulkan perbedaan yang besar. Akan tetapi dengan adanya perbedaan tersebut menjadikan masyarakatnya saling hormat menghormati terutama ketika sedang mengadakan acara adat istiadat masing-masing. Masyarakat Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak tidak hanya beragama Islam saja, akan tetapi juga ada yang beragama Kristen dan Hindu. Untuk lebih jelas dapat dilihat jumlah penganut tiap-tiap agama pada tabel berikut ini : Tabel 7. Agama Yang Dianut Penduduk Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak No Agama Jumlah Persentase Islam 4950 67,01 Kristen 2421 32,77 Hidu 16 0,22 Budha - Total 7387 100,00 Sumber Data : Kantor Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak . Dari data tersebut, secara umum dapat kita ketahui bahwa mayoritas penduduk Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak adalah beragama Islam, yakni 4950 orang 67,01 , Kristen 2421 orang 32,77 , dan yang paling sedikit adalah beragama Hindu yakni 16 orang 0,22 saja. Universitas Sumatera Utara Setiap agama tentunya memiliki sarana-sarana ibadah masing-masing sebagai tempat melaksanakan aktivitas keberagamaan. Untuk lebih jelas mengenai jumlah sarana ibadah yang ada di Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 8. Jumlah Sarana Ibadah di Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak No Sarana ibadah Jumlah 1 Mesjid 3 2 Langgar Mushalla 3 3 Gereja 4 4 KlentengVihara - Sumber Data : Kantor Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak B. Pemberdayaan Pemerintahan Desa dalam Upaya Mewujudkan Otonomi Desa Sigara-gara Kec. Patumbak Kab. Deli serdang Tujuan utama dari pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Beragam usaha dari berbagai sektor terus dikembangkan dalam usaha pencapaian tujuan tersebut. 51 Kegagalan usaha tersebut dikarenakan pendekatan utama dalam pembangunan yang dilaksanakan justru memang tidak dilakukan pada masyarakat yang marginal dan masyarakat desa. Perencanaan pembangunan tidak memperhatikan semua aspek dari Namun demikian, seringkali terjadi bahwa usaha dan minat baik tersebut tidak mencapai seluruh masyarakat terutama masyarakat di pedesaan. Di samping itu, banyak terjadi kerusakan lingkungan karena pendayagunaan yang berlebihan dalam mengejar target pembangunan tertentu dan juga terjadi pelanggaran norma-norma kehidupan masyarakat di pedesaan. 51 Widjaja, AW, Kepemimpinan Pemerintahan Daerah, Bahan Kuliah, Palembang, 2001, hal. 43- 45 Universitas Sumatera Utara pembangunan adalah perencanaan yang bersifat dari atas ke bawah top down planning, dimana pendekatan seperti itu hanya menjadikan masyarakat sasaran pembangunan objek bukan pelaku pembangunan subjek. Mengingat dan menyadari adanya hambatan dan kegagalan pendekatan dan pembangunan yang bersifat cetak biru blue print, maka perlu suatu alternative paradigm pembangunan yang baru. Pendekatan ini didasarkan pada pengalaman desa-desa yang masyarakatnya bekerja secara efektif dalam mengelola sumber daya yang ada di desa tersebut dan lingkungannya. Undang-undang pemerintahan daerah telah memberikan keluangan dan kesempatan bagi desa dalam memberdayakan masyarakat desa serta desa. Masyarakat desa dapat mewujudkan masyarakat yang otonom desa otonom sebagai otonomi yang asli. Desa yang otonom akan member ruang gerak yang luas pada perencanaan pembangunan yang merupakan kebutuhan nyata masyarakat dan tidak banyak terbebani oleh program-program kerja dari berbagai instansi dan pemerintah. Apabila otonomi desa benar-benar terwujud, maka tidak akan terjadi urbanisasi tenaga kerja potensial ke kota untuk menyerbu lapangan kerja pekerjaan di sektor-sektor internal. Untuk melakukan otonomi desa, maka segenap potensi desa baik berupa kelembagaan, sumber daya alam dan sumber daya manusia harus dapat dioptimalkan. Untuk itu, tahap awal ketiga potensi tersebut perlu diidentifikasikan terlebih dahulu baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Ketiga potensi itu saling berkaitan dan bergantung. Potensi alam yang besar dan bernilai tidak akan bertahan lama langgeng apabila tidak dikelola dan dimanfaatkan Universitas Sumatera Utara secara baik dan benar. Pengelolaan yang baik dan benar adalah pengelolaan yang berprinsip pada pembangunan yang berkesinambungan dan kelestarian lingkungan. Untuk itu dituntut sumber daya manusia yang terampiol dan inovatif sehingga dapat memanfaatkan dan memperbarui potensi alam. Di lain pihak, sumber daya manusia yang sedemikian masih sangat langka di desa, hal ini disebabkan oleh pengalaman masa lalu yang lebih menekankan pada pembangunan yang bersifat fisik dan tidak diimbangi dengan meningkatkan pembangunan sumber daya manusia. Untuk mempercepat ketertinggalan kualitas sumber daya manusia, maka diperlukan cara-cara pendekatan yang dapat mewadahi seluruh komponen sumber daya manusia dengan kualitas yang ada yang mampu ikut serta berpartisipasi. Selain itu, dalam proses menuju desa yang otonom, pengelolaan sumber daya alam harus berbasis kemasyarakatan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran. Dengan kata lain, kemitraan dengan masyarakat dalam mengelola sumber daya alam merupakan syarat utama dalam otonomi desa. Pemerintahan Desa Sigara-gara terdiri dari Badan Permusyawaratan Desa dan Pemerintah Desa. Pemberdayaan kedua lembaga pemerintahan desa tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Badan Permusyawaratan Desa BPD