URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN GAMBARAN UMUM KABUPATEN TAPANULI UTARA GAMBARAN UMUM KABUPATEN TAPANULI UTARA

BAB II: URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN

Bab ini menguraikan tentang pengertian pariwisata, pengertian sarana dan prasarana pariwisata, pengertian objek dan daya tarik wisata, dan atraksi wisata.

BAB III: GAMBARAN UMUM KABUPATEN TAPANULI UTARA

Bab ini menguraikan tentang letak geografis, keadaan penduduk, mata pencaharian, potensi wisata serta sarana dan prasarana. BAB IV: POTENSI BANDARA SILANGIT DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KABUPATEN TAPANULI UTARA Bab ini menguraian mengenai profil bandara Silangit, potensi bandar udara dalam mendukung kepariwisataan di Tapanuli Utara, peralatan dan fasilitas, upaya yang dilakukan dalam pengembangan pariwisata, kendala yang dihadapi serta dampak negatif dan positif yang diakibatkan pembangunan bandara silangit. BAB V : PENUTUP Menguraikan tentang kesimpulan penulis. DAFTAR PUSTAKA Universitas Sumatera Utara

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN

2.1 Pengertian Pariwisata Pariwisata merupakan suatu gejala yang kompleks dimana banyak unsur yang terkait didalamnya seperti akomodasi, transportasi, restaurant, dan lain sebagainya. Masing-masing unsur saling berkaitan satu sama lain dan saling melengkapi serta mendukung. Sektor pariwisata diharapkan mampu menjadi pengganti pemasok devisa utama setelah peran migas. Dibalik harapan yang begitu besar, Indonesia memang memiliki potensi alam dan budaya luar biasa yang melimpah dan benar-benar layak untuk dibanggakan sebagai tambang industri jasa pariwisata yang masih luas dan belum banyak terjamah. Dengan keragaman kekayaan alam dan budaya inilah pariwisata diharapkan mampu melakukan pengemasan yang berkualitas. Pendayagunaan itu secara maksimal harus direkayasa sedemikian rupa agar tidak merusak penyangga kekayaan alam-budaya. Sebaliknya, harus mampu secara optimal memberi nilai tambah ekonomis bagi setiap daerah pemilik potensi wisata. Kata pariwisata pertama sekali disusun oleh bapak Herman V. Schulalard seorang ahli ekonomi berkebangsaan Austria, dalam tahun 1910 memberikan batasan pariwisata bagi setiap orang yang melakukan perjalanan wisata. Menurut herman V. Schulalard, kepariwisataan adalah sejumlah kegiatan, terutama yang ada kaitannya dengan kegiatan perekonomian yang secara langsung berhubungan dengan masuknya budaya asing, adanya pendiaman dan bergeraknya orang-orang keluar masuknya suatu kota, daerah atau negara. Universitas Sumatera Utara Secara etimologi kata pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yaitu : pari, artinya berkali-kali, berputar-putar, dan keliling. Sedangkan wisata, artinya perjalanan atau bepergian. Jadi jika digabungkan pariwisata adalah perjalanan keliling atau perjalanan yang dilakukan dari satu tempat ke tempat lain. Prof. Salah Wahab dalam Yoeti: 1990, mengemukakan bahwa pariwisata adalah suatu aktivitas yang dilaksanakan secara sadar dan mendapatkan pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu Negara itu sendiri di luar negeri yang meliputi kediaman orang-orang daerah lain Negarabenua untuk sementara waktu dalam mencari sesuatu kepuasan yang beraneka ragam yang berbeda-beda dengan apa yang dialaminya di tempat dimana ia memperoleh pekerjaan tetap. Prof. Salah Wahab juga mengemukakan bahwa batasan pariwisata hendaknya memperlihatkan anatomi dari gejala-gejala yang terdiri dari tiga unsur yaitu : Manusia Man, yaitu orang yang melakukan perjalanan wisata, kemudian Ruang Space, yaitu daerah atau ruang lingkup tempat melakukan perjalanan, serta Waktu Time, yaitu waktu yang digunakan selama dalam perjalanan dan tinggal di daerah tujuan wisata. Bagi suatu negara yang menganggap pariwisata sebagai suatu industri yang menghasilkan produk yang dikonsumsi di tempat tujuan, maka ini dapat dianggap sebagai export yang tidak kelihatan invisible-exports, dan manfaat yang diperoleh dapat berpengaruh positif dalam perekonomian, kebudayaan dan kehidupan sosial masyarakat. Dari berbagai usaha pariwisata inilah yang membentuk industri pariwisata. Universitas Sumatera Utara Adapun pengertian industri pariwisata adalah: a. Secara Umum Industri pariwisata adalah kumpulan berbagai perusahaan yang secara bersama menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan wisatawan pada khususnya dan travelers pada umumnya dalam perjalanan. b. Menurut Prof. Ir. Kusudianto Hadiroto Industri pariwisata adalah suatu susunan organisasi baik pemerintah maupun swasta yang terkait dalam pengembangan produksi dan pemasaran produk suatu layanan yang memenuhi kebutuhan orang-orang yang bepergian pelancong. c. Menurut Dr. Hunzieker Tourism Enterprices all business with by combining varies means of production, provide good and services of a specially torist nature. Yang termasuk dalam industri pariwisata adalah: - Tour Operation - Accomodation - Transportation - Catering Bar, Restaurant - Souvenir Shop - Money Changer - Entertaiment Universitas Sumatera Utara

2.2 Sarana dan Prasarana Pariwisata

Seorang wisatawan yang melakukan perjalanan wisata terlebih dahulu ia ingin mengetahui tentang: a. Fasilitas Transportasi Membawa dari dan ke daerah tujuan wisata yang ingin dikunjungi. b. Fasilitas Akomodasi Merupakan tempat tinggal sementara di daerah atau tempat tujuan yang dikunjunginya. c. Fasilitas Catering Service Memberi pelayanan mengenai makanan dan minuman. d. Objek dan Atraksi Wisata Objek dan atraksi wisata yang ada di daerah tujuan wisata yang akan dikunjungi. f. Fasilitas Perbelanjaan Wisatawan dapat membeli barang-barang pada umumnya dan souvenir pada khususnya. g. Aktivitas Rekreasi Kegiatan yang dilakukan sebelum kita mempromosikan suatu daerah tujuan wisata. 2.2.1 Sarana Kepariwisataan Pengertian sarana kepariwisataan secara umum adalah semua bentuk perusahaan yang dapat memberikan pelayanan pada wisatawan, namun perusahaan tersebut tidak selamanya tergantung pada wisatawan. Universitas Sumatera Utara Sarana kepariwisataan terbagi atas 3 macam Suwantoro:1997, yaitu: A. Sarana Pokok Kepariwisataan Main Tourism Suprastructure, adalah Perusahaan yang usahanya sangat tergantung pada kedatangan wisatawan. Adapun perusahaan yang dimaksud adalah perusahaan-perusahaan yang usaha kegiatannya mempersiapkan dan merencanakan suatu perjalanan wisata seperti: travel agent dan tour operator, perusahaan angkutan wisata, hotel dan jenis akomodasi lainnya, restaurant dan bar, serta objek wisata dan atraksi wisata. Ketentuannya apabila tidak ada wisatawan, maka perusahaan tersebut tidak dapat beroperasi sebagaimana biasanya. B. Sarana Pelengkap kepariwisataan Suplementing Tourism Suprastructure, adalah perusahaan yang menyediakan fasilitas-fasilitas untuk rekreasi yang fungsinya tidak hanya melengkapi sarana pokok sedemikian rupa, sehingga fungsinya dapat membuat agar para wisatawan dapat lebih lama tinggal di daerah yang dikunjunginya. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah: Sarana olah raga, seperti lapangan tennis, lapangan golf, kolam renang, daerah perburuan, pelayaran dan sebagainya. C. Sarana ketangkasan, seperti billiard, jackpot dan sebagainya. Sarana Penunjang Kepariwisataan Supporting Tourism Suprastructure, adalah perusahaan yang menunjang sarana pelengkap dan sarana pokok yang berfungsi tidak hanya membuat wisatawan lebih lama tinggal dan lebih penting agar wisatawan lebih banyak membelanjakan uangnya di tempat yang dikunjunginya. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah : - Night Club - Casino Universitas Sumatera Utara - Discotique - Dan lain sebagainya 2.2.2 Prasarana Kepariwisataan Pengertian prasarana kepariwisataan adalah semua fasilitas yang dapat memungkinkan proses perekonomian dapat berjalan lancer sedemikian rupa, sehingga dapat memudahkanmanusia untuk dapat memenuhi kebutuhan. Prasarana kepariwisataan ada 2 yaitu: a. Prasarana Umum General Infrastructure, yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan orang banyak umum yang pengadaannya bertujuan untuk membantu kelancaran roda perekonomian. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah: - Sistem penyediaan air bersih - Pembangkit tenaga listrik - Sistem jaringan jalan raya dan rel kereta api - Sistem irigasi - Sistem Telekomunikasi - Airport, Pelabuhan laut, Terminal, Stasiun b. Kebutuhan Masyarakat Banyak Basic Needs of Civilized Life, yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan orang banyak, termasuk dalam kelompok ini adalah rumah sakit, apotik, kantor pos, bank, pompa bensin, administrasi pemerintah polisi dan pengadilan, pemerintahan umum dan bahan legislatif lainnya. Pembagian prasarana kepariwisataan adalah sebagai berikut: 1. Receptive Tourist Plan, yaitu segala bentuk badan usaha atau organisasi yang kegiatan khususnya untuk mempersiapkan kedatangan wisatawan pada suatu daerah tujuan wisata. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah: Universitas Sumatera Utara - Perusahaan yang kegiatannya merencanakan dan menyelenggarakan perjalanan bagi orang yang melakukan perjalanan wisata, misalnya Tourist Information Centre. - BadanOrganisasi yang memberikan penerangan, penjelasan promosi dan propaganda tentang suatu daerah tujuan wisata. 2. Residental Tourist Plan, yaitu semua fasilitas yang dapat menampung kedatangan para wisatawan untuk sementara waktu di daerah tujuan wisata. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah: - Semua bentuk akomodasi yang diperuntukkan bagi wisatawan seperti hotel, pension, cottages dan sebagainya. - Rumah makan, restoran, cafeteria, bar dan sebagainya. 3. Recreative and sportive plan, yaitu semua fasilitas yang dapat digunakan untuk tujuan rekreasi dan olah raga. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah fasilitas main golf, main ski, kolam renang, perahu layar, surfing, lapangan tennis dan lain-lain. 2.3 Pengertian Objek dan Daya Tarik Wisata Objek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukan danatau aktivitas dan fasilitas yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk datang ke suatu daerahtempat tertentu. Daya tarik yang tidak atau belum dikembangan semata-mata hanya merupakan sumber daya potensial dan belum dapat disebut sebagai daya tarik wisata, sampai adanya suatu jenis pegembangan tertentu. Misalnya penyediaan aksesibilitas Universitas Sumatera Utara atau fasilitas. Oleh karena itu, suatu daya tarik dapat dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata. Objek dan daya tarik wisata merupakan dasar bagi kepariwisataan. Tanpa adanya daya tarik disuatu arealdaerah tertentu, maka kepariwisataan akan sulit untuk dikembangkan. Pariwisata biasanya akan lebih cepat berkembang atau dikembangkan, jika disuatu daerah terdapat lebih dari satu jenis objek dan daya tarik wisata. 2.3.1 Jenis-Jenis Objek dan Daya Tarik Wisata Terdapat banyak jenis daya tarik wisata dan dibagi dalam berbagai macam sistem klasifikasi daya tarik. Secara garis besar daya tarik wisata diklasifikasikan ke dalam tiga bagian: a. Daya Tarik Alam Daya tarik alam ialah segala sesuatu yang behubungan dengan alam, misalnya flora dan fauna, air, pegunungan, dan sebagainya. Beberapa alasan mengapa alam menarik bagi wisatawan • Banyak wisatawan yang tertarik oleh kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan di alam terbuka. Misalnya di daerah pegunungan wisatawan itu bisa mendaki gunung, berkuda, dan lain-lain. : • Seseorang yang melakukan perjalanan ingin terbebas dari rutinitas sehari-hari sehingga mungkin ia mengunjungi tempat-tempat yang memberikan suasana tenang misalnya ke pantai, danau, dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara • Alam juga sering menjadi bahan studi untuk wisatawan budaya. Untuk berbagai keperluan wisatawan ini meneliti, mengamati, bagaimana keunikan, keanekaragaman yang ditawarkan oleh alam. b. Daya Tarik Budaya Budaya sangat penting perananya dalam pariwisata. Salah satu hal yang menyebabkan orang ingin melakukan perjalanan wisata adalah adanya keinginan untuk melihat cara hidup dan budaya orang lain. Istilah “budaya” bukan saja mengarah pada seni atau sastra tetapi juga keseluruhan cara hidup yang dipraktikkan manusia dalam kehidupannya sehari-hari dan diwariskan dari generasi ke generasi. Adapun sumber daya budaya yang dapat dikembangkan menjadi daya tarik wisata diantaranya: • Bangunan bersejarah, situs, monumen, galeri seni, situs budaya kuno, dan lain-lain. • Seni dan patung, arsitektur, pusat kerajinan tangan, pusat desain, dan lain- lain. • Seni pertunjukan, drama, lagu daerah, tari, festival, atau even khusus lainnya. • Peninggalan keagamaan seperti pura, candi, masjid, dan lain-lain. • Kegiatan dan cara hidup masyarakat lokal, sistem pendidikan, alat-alat tradisional, cara kerja, dan sebagainya. • Perjalanan ke tempat bersejarah menggunakan alat transportasi unik contohnya: dokar. • Mencoba kuliner khas daerah yang dikunjungi. Melihat persiapan, cara membuat, menyajikan, dan cara menyantapnya merupakan daya tarik budaya yang menarik bagi wisatawan. Universitas Sumatera Utara c. Daya Tarik Buatan Manusia Manusia juga memiliki potensi untuk menciptakan hal-hal yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Dengan imajinasi dan kreatifitas manusia dapat menciptakan produk wisata yang mampu menjadi daya tarik tersendiri. Misalnya dibukanya Dunia Fantasi sebagai tempat rekreasi. 2.4 Pengertian Atraksi Wisata Atraksi wisata adalah atraksi yang diidentifikasikan dalam suatu penelitian dan telah dikembangkan menjadi atraksi wisata yang berkualitas. A Atraksi dapat digolongkan menjadi: 1. Atraksi resource-based, yang unik, langka, dan tidak ada di daerah-daerah tujuan wisata yang berdekatan. Jenis atraksi ini memiliki daya tarik yang kuat untuk mendatangkan wisatawan. Contohnya: Candi Borobudur. 2. Atraksi consumer oriented, seperti kolam renang, air terjun, dan sebagainya. Atraksi ini memiliki daya tarik pengunjung lokal dan kurang menarik perhatian wisatawan jarak jauh. 3. Atraksi Primer atau atraksi utama, mendapatkan prioritas untuk dikembangkan. Bersamaan dengan pengembangan atraksi primer turut juga dikembangan atraksi sekunder. Dengan demikian dapat menahan wisatawan untuk tinggal lebih lama di suatu daerah tujuan wisata. B Atraksi dapat dibedakan sebagai: 1. Atraksi geografis daerah, yang diperhatikan dalam usaha pengembangan daerah. 2. Peristiwa menarik, seperti festival Borobudur, festival Danau Toba. Peristiwa menarik perlu dipromosikan sebagai bentuk persaingan dalam pasar wisata. Universitas Sumatera Utara

BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN TAPANULI UTARA

3.1 Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara secara geografis terletak diantara 1° 20 - 2° 41 Lintang Utara dan 98° 05 - 99° 15 Bujur Timur dengan Tarutung sebagai ibukota Kabupaten. Wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Toba Samosir di sebelah utara, Kabupaten Tapanuli Selatan di sebelah selatan, Kabupaten Tapanuli Tengah di sebelah barat dan Kabupaten Labuhan Batu di sebelah timur. Kabupaten Tapanuli Utara secara administratif terdiri dari 16 kecamatan dengan 213 desa dan 11 kelurahan, luas wilayah 364.557.79 Ha. Sesuai dengan UU Drt. No. 7 Thn 1956, di daerah propinsi dibentuk daerah otonom kabupaten. Salah satu kabupaten yang dibentuk dalam UU Drt. tersebut adalah Kabupaten Tapanuli Utara. Mengingat luasnya wilayah Kabupaten Tapanuli Utara, maka untuk meningkatkan daya guna pemerintahan dan pemerataan hasil-hasil pembangunan di daerah ini, maka pada tahun 1964 Kabupaten Tapanuli Utara dimekarkan menjadi 2 dua kabupaten, yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan Dairi. Pemekaran Kabupaten Dairi dari Kabupaten Tapanuli Utara sesuai dengan UU No. 15 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Dairi. Pada tahun 1998 untuk kedua kalinya Kabupaten Tapanuli Utara dimekarkan menjadi 2 dua kabupaten, yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Toba Samosir, sesuai dengan UU No. 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Toba Samosir dan Kabupaten Daerah Tingkat II Mandailing Natal. Universitas Sumatera Utara Kemudian pada tahun 2003, Kabupaten Tapanuli Utara untuk yang ketiga kalinya dimekarkan menjadi 2 dua kabupaten, yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan sesuai dengan UU No. 9 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat, dan Kabupaten Humbang Hasundutan di Propinsi Sumatera Utara. Pemekaran wilayah kabupaten ini dimaksudkan untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan kepada masyarakat dan pelaksanaan pembangunan serta untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di daerah ini. 3.2 Kependudukan Kesejahteraan penduduk merupakan sasaran utama dari pembangunan sebagaimana tertuang dalam GBHN. Untuk itu pemerintah telah melaksanakan berbagai usaha dalam rangka memecahkan masalah kependudukan. Usaha-usaha yang mengarah pada pemerataan penyebaran penduduk melalui transmigrasi telah dilakukan. Selain itu dengan mulai diberlakukannya otonomi daerah, diharapkan dapat mengurangi perpindahan penduduk. Usaha untuk menekan laju pertumbuhan penduduk juga telah dilakukan melalaui Program Keluarga Berencana yang dimulai awal tahun 1970-an. 3.2.1 Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2006 sebesar 262.642 jiwa yang terdiri dari 130.429 jiwa laki-laki dan 132.213 jiwa perempuan. Rasio jenis kelamin Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2006 sebesar 98,65 ini berarti bahwa jumlah penduduk perempuan di Tapanuli Utara lebih banyak dari pada jumlah Universitas Sumatera Utara penduduk laki-laki. Sedang tingkat kepadatan penduduk relatif rendah, yaitu 69,23 penduduk per kilometer persegi. 3.2.2. Mata Pencaharian Sektor Pertanian merupakan tulang punggung perekonomian daerah ini, baik sebagai penghasil nilai tambah maupun sumber penghasilan. Beberapa jenis tanaman pangan diusahakan di Kabupaten Tapanuli Utara seperti padi, jagung, kacang tanah, ubi jalar dan ubi kayu. Tanaman buah-buahan yang produksinya besar di daerah ini adalah nenas, jeruk dan durian. Terutama nenas dan jeruk produksinya cukup besar untuk pasokan industri pengolahan buah. Komoditi perkebuan yang banyak diusahakan masyarakat Tapanuli Utara diantaranya adalah kopi, karet dan kemenyan. Jenis ternak yang diusahakan di Tapanuli Utara adalah kerbau, babi dan itik. Populasi ternak babi cukup menonjol di daerah ini dan perkembangannya dari tahun ke tahun terus meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa minat masyarakat untuk mengusahakan ternak tersebut cukup besar karena didukung oleh kondisi dan lingkungan daerahnya. 3.3 Potensi Wisata Kabupaten Tapanuli Utara memiliki berbagai potensi alam, budaya dan sejarah yang dapat digali serta dilestarikan menjadi salah satu aset dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata. Obyek wisata yang berpotensi dikembangkan adalah obyek wisata air panas yang ada di daerah Hutabarat, Sipoholon, Sait Nihuta, Ugan. Juga ada pemandian air soda yang sangat terkenal karena pemandian seperti ini hanya ada 2 didunia yaitu di Venezuela dan di Tarutung, Tapanuli Utara. Universitas Sumatera Utara Selain itu Kabupaten Tapanuli Utara juga memiliki obyek wisata rohani yaitu Salib Kasih Siatas Barita dan Monumen Sejarah misionaris Kristen yang dibanggakan dan terkenal, makam misionaris Munson dan Lyman di Lobupining Kecamatan Adian Koting, gereja dame dan kantor pusat HKBP Pearaja dan makam Pendeta Johanes Siregar dikecamatan Muara. Untuk mendukung kepariwisataan di Kabupaten Tapanuli Utara, maka dukungan dunia usaha akomodasi termasuk hotel sangat menentukan. 3.4 Sarana dan Prasarana Kabupaten Tapanuli Utara memiliki sarana dan prasarana transportasi darat dan udara, disamping itu tersedia sarana dan prasarana lain seperti hotel, listrik, telekomunikasi dan air bersih. Hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara telah memiliki listrik PLN, namun untuk air minum baru beberapa kecamatan. HOTEL DAN PENGINAPAN - Glory Hotel Tarutung - Penginapan Salomo Salib Kasih Siatas Barita - Bali Hotel Tarutung - Penginapan Parsoran - Perdana Hotel Tarutung - Losmen Segar Tarutung - Safari Hotel Tarutung - BBC sibole-bole Café Hotel - Kenari Hotel Tarutung - Losmen Bahagia - Palapa Hotel tarutung - Losmen Murni Tarutung - Losmen Murni Tarutung Universitas Sumatera Utara

BAB IV POTENSI BANDARA SILANGIT DALAM PENGEMBANGAN