4.3 Peralatan dan Fasilitas Bandar Udara
Setiap peralatan dan fasilitas yang dioperasikan pada Bandar udara harus dipelihara sehingga memenuhi standar yang berlaku. Inspeksi terhadap bandara
untuk memastikan bahwa bandara dapat melayani pesawat udara dengan selamat, terutama pada keadaan:
• Setelah terjadi angin kencang, badai dan cuaca buruk lainnya;
• Setelah terjadinya kecelakaan atau insiden pesawat udara di bandara.
• Saat diminta oleh Dirjen Perhubungan Udara.
Fasilitas pergerakan pesawat udara, antara lain: a. Landasan pacu runway
Pada umumnya, landasan pacu runway dan landasan-hubung taxiway harus diatur untuk memberikan pemisahan yang secukupnya dalam pola lalu-lintas
udara, memberikan keterlambatan dan gangguan sekecil mungkin dalam operator pendaratan, gerakan di landas hubung dan lepas landas juga untuk memberikan jarak
landas hubung yang sependek mungkin dari daerah terminal menuju ujung landas pacu serta memberikan jumlah landas hubung yang cukup sehingga pesawat yang
mendarat dapat meninggalkan landasan pacu secepat mungkin dan mengikuti rute yang paling pendek ke daerah terminal.
b. Jalan penghubung landasan pacu taxiway Fungsi utama landasan hubung adalah untuk memberikan jalan masuk dari
landasan pacu ke daerah terminal dan hanggar pemeliharaan atau sebaliknya. Landas hubung harus diatur sedemikian rupa sehingga pesawat yang baru mendarat tidak
mengganggu gerakan pesawat yang sedang bergerak perlahan untuk lepas landas.
Universitas Sumatera Utara
c. Apron Pada Bandar udara yang sibuk, harus disediakan apron tunggu holding dan
pemanasan yang berdekatan dengan ujung-ujung lepas landas dari landasan pacu. Apron-apron tersebut harus dirancang untuk menampung tiga atau mungkin empat
pesawat dengan ukuran maksimum yang diantisipasi akan mendarat, dengan ruangan yang cukup sehingga satu pesawat dapat melewati yang lain.
Alat Bantu visual di Bandara, antara lain:
Marka
Rambu dan tanda yang ada di runway, taxiway dan apron; alat bantu yang berupa lampu di bandara dan sekitarnya termasuk lampu untuk halangan
obstacle yang ada disekitar bandara. 4.4 Upaya yang Dilakukan dalam Pengembangan Pariwisata
Pengembangan akan membutuhkan panduan yang luas dan pengalaman, sehingga akan membutuhkan tenaga-tenaga ahli yang terdiri dari kelompok spesialis
yang terbagi dalam kategori-kategori yang luas seperti dari service-service teknik, spesialis marketing, orang-orang yang membuat rencana dan ahli-ahli ekonomi.
Umumnya yang lebih dominan ialah seperti spesialis ahli-ahli pengembangan yang termasuk:
♦ Ahli-ahli dagang
♦ Orang-orang yang membuat rencana fisik
♦ Ahli-ahli ekonomi
♦ Ahli mesin infrastucture
♦ Ahli mesin transportasi
Universitas Sumatera Utara
♦ Ahli-ahli gambar dan designer-designer
♦ Ahli-ahli hukum
Selain faktor individunya, hal- hal yang perlu dipertimbangkan juga adalah daerah yang menjadi tujuan wisata. Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam
pengembangan objek dan daya tarik wisata ini antara lain: a. Penerapan zonasi
b. Fasilitas usaha terkonsentrasi atau mengelompok, bisa disebut sebagai visitor center, yang terdiri dari pusat informasi, ios, rumah makan, ruang pandang-
dengar museum, P3K, WC atau MCK, tempat parkir, akomodasi dan lain-lain. c. Fasilitas lain di dalam taman, jaln setapak, scenic-viewpoints. Tempat berteduh,
area piknik, MCK, tempat sampah, rambu-rambu penunjuk arah, lahan perkemahan.
d. Bentuk bangunan dan bahan bangunan harus sesuai dengan lingkungan alam sekitar.
4.5 Kendala yang Dihadapi
Kemajuan perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat di suatu daerah, tidaklah semata-mata tergantung kepada modal dan fasilitas. Karena pada akhirnya,
kualitas sumber daya manusianya juga yang akan menentukan. Sumber daya manusia yang baik adalah, mereka yang benar-benar memiliki etos kerja yang tinggi, yang
terampil, yang dilandasi oleh kepatuhan terhadap nilai-nilai moral dan norma-norma hukum. Di samping itu, sikap ramah tamah dan rendah hati juga sangat perlu untuk
dikembangkan. Hal ini tidak saja menjadi modal yang penting dalam setiap kegiatan ekonomi, namun berkaitan juga dengan jati diri bangsa. Kita harus mampu
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan kepada orang lain, bahwa kita adalah masyarakat yang penuh rasa persahabatan, jujur dan dapat dipercaya.
Masyarakat juga harus mampu menunjukkan kepada orang lain, bahwa mereka adalah masyarakat yang ramah dan rendah hati. Salah satu faktor yang
menyebabkan suatu daerah gagal dalam mengembangkan pariwisata adalah, disebabkan kekhawatiran bangsa-bangsa lain terhadap masyarakat kita. Kita sering
dianggap tidak ramah, kurang bersahabat dan kurang menciptakan rasa aman kepada wisatawan asing yang datang berkunjung.
Masyarakat harus berani menerima kritik yang disampaikan orang lain, demi untuk perbaikan dan kemajuan daerah itu sendiri. Keramahtamahan dan sikap hormat
menghormati adalah kunci keberhasilan dalam mengembangkan pariwisata. Akan sia-sia potensi besar yang dimiliki, seperti keindahan alam dan keunikan budaya,
jika anggapan-anggapan negatif masih melekat pada wisatawan, baik wisatawan domestik, apalagi wisatawan mancanegara.
Suatu hal yang harus diingatkan kepada semua pihak, yang terlibat dalam pengelolaan bandar udara ini ialah, perlunya menegakkan dan memelihara budaya
disiplin. Disiplin itu tidak saja harus ditegakkan kepada manajemen dan teknisi pengoperasian bandar udara ini, tetapi juga kepada warga masyarakat. Masyarakat
harus mengakui bahwa pelayanan di berbagai bandar udara yang ada, baik domestik maupun internasional, sering kurang memuaskan. Hal yang kurang sempurnanya
fasilitas yang dimiliki, namun lebih banyak disebabkan oleh faktor manusianya.
Universitas Sumatera Utara
4.6 Pengaruh Penyelenggaraan Pembangunan Pariwisata