Kalimat Majemuk Bertingkat Kalimat Majemuk Bahasa Melayu Dialek Deli Medan : Suatu Kajian Transformasi Generatif

5.3 Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat Majemuk Bertingkat ialah kalimat yang hubungan pola-pola kalimatnya tidak sederajat. Pola yang lebih tinggi derajat atau kedudukannya adalah induk kalimat. Kalimat Majemuk Bertingkat BMDDM dalam bentuk rumus dapat diuraikan seperti berikut : Ket å [KH K 2 ] Rumus di atas menyatakan bahwa Kalimat keterangan Ket terdiri dari kata hubung dan K 2 . K 2 ialah kalimat kecil yang dipancangkan ke dalam kalimat induk melalui kata hubung. Ket dipancangkan ke dalam P, kalimat induk yaitu berada di bawah FN atau FK, kedudukan keterangan dalam kalimat induk diperlihatkan seperti berikut : K Rozanna Mulyani: Kalimat Majemuk Bahasa Melayu Dialek Deli Medan : Suatu Kajian Transformasi Generatif, 2002 USU Repository ©2006 FN P FKFN Ket KH K 2 Kedudukannya tidak tetap. Ket boleh hadir di belakang ataupun di hadapan kalimat induk. Kata hubung yang digunakan dalam Kalimat Majemuk Bertingkat adalah, make ‘maka’, sebab, supaye ‘supaya’. Contoh-contoh Kalimat Majemuk Bertingkat dalam BMDDM adalah seperti berikut : 19 9. Anak ian menggaru-garu saje [sebab[ digigit nyamuk] K 2 ] Ket. 10. ‘Anak itu mengggaruk-garuk saja digigit nyamuk’ Ket dalam kalimat 10 terdiri dari kata sebab, yang diikuti oleh K 2 . K 2 telah mengalami transformasi penguguran FN subjek ‘Anak ian’. Struktur dasar K 2 ialah ‘Anak ian menggaru-garu digigit nyamuk’. Dengan demikian struktur dasar kalimat 10 ialah : 10.a K FN P Rozanna Mulyani: Kalimat Majemuk Bahasa Melayu Dialek Deli Medan : Suatu Kajian Transformasi Generatif, 2002 USU Repository ©2006 Anak ian FK Ket menggaru-garu saje KH K2 sebab anak ian digigit nyamuk Dengan pengguguran FN Subjek dalamK 2 , maka terbitlah struktur kalimat seperti kalimat 10 di atas dan tergambar dalam rajah pohon yang berikut : 20 K Rozanna Mulyani: Kalimat Majemuk Bahasa Melayu Dialek Deli Medan : Suatu Kajian Transformasi Generatif, 2002 USU Repository ©2006 FN P Anak ian FK Ket menggaru-garu saje KH K2 sebab digigit nyamuk Contoh-contoh lain seperti berikut : 11. Pembalok-pembalok ian mengilerke kayunye selagi naek aer pasang ‘Pekerja balok itu menghilirkan kayunya selagi air pasang’ 11. Ie sudah beristerike anak tetangge kite [make haruslah ie dipanggil]K 2 Ket ‘Dia sudah beristrikan anak tetangga kita maka haruslah dia dipanggil’

5.4 Kalimat Majemuk Campuran