2.4 Rangka Pembagian Kalimat Majemuk Untuk Kajian
Dalam kajian ini pola kalimat majemuk BMDDM akan dikaji berdasarkan pembagian seperti berikut ini :
Kalimat majemuk
setara Kalimat Majemuk
Kalimat Majemuk Bertingkat Kalimat
Majemuk Campuran
9
Rozanna Mulyani: Kalimat Majemuk Bahasa Melayu Dialek Deli Medan : Suatu Kajian Transformasi Generatif, 2002
USU Repository ©2006
Rozanna Mulyani: Kalimat Majemuk Bahasa Melayu Dialek Deli Medan : Suatu Kajian Transformasi Generatif, 2002
USU Repository ©2006
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
3.1 Tujuan Penelitian
Penulis mendapati bahwa hasil kajian para ahli tentang sintaksis, khususnya kalimat majemuk bahasa Melayu dialek Deli Medan masih sangat terbatas dan masih menggunakan
teori deskriptif. Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengkaji bidang sintaksis, khususnya tentang kalimat majemuk bahasa Melayu dialek Deli Medan dengan
menggunakan teori Transformasi Generatof TG. Tujuan selanjutnya adalah penulis ingin memperkenalkan di samping menjaga dan melestarikan salah satu bahasa daerah di Indonesia
yaitu bahasa Melayu dialek Deli Medan BMDDM.
3.2 Manfaat Penelitian
Bahasa Melayu dialek Deli Medan sebagai salah satu bahasa daerah di Indonesia perlu dikaji lebih mendalam lagi, karena bahasa Melayu ini mempunyai ciri khas yang unik.
Bahasa Melayu dialek Deli Medan ini perlu dijaga agar tetap lestari sebagai salah satu kekayaan budaya, atau sebagai bukti sejarah kejayaan suku Melayu di Sumatera Timur.
10
Rozanna Mulyani: Kalimat Majemuk Bahasa Melayu Dialek Deli Medan : Suatu Kajian Transformasi Generatif, 2002
USU Repository ©2006
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
Secara umum kajian ini menggunakan pendekatan tatabahasa Transformasi Generatif TG. Teori ini berdasarkan prinsip tatabahasa itu sendiri,yaitu sebagai “a grammer which
generates - describes, defines, characterizes, specifies, enumerates, or predics, all of and only the well- formed sentences of the languages: a sentences- generating grammer. Halle, 1962
Sebagai dasar untuk menganalisis Kalimat Majemuk BMDDM penulis menerapkan dua konsep dasar teori TG, Yaitu konsep Struktur Dalaman SD dan Struktur Permukaan SP.