d. Alat Ukur Kelelahan Kerja Pengukuran kelelahan kerja dilakukan dengan menggunakan alat ukur
reaction timer dengan menggunakan rangsangan bunyi. Hal ini dikarenakan ruangan yang digunakan untuk melakukan pengukuran kelelahan kerja memiliki
intensitas cahaya yang tinggi dan dalam keadaan kedap suara, hal ini mengakibatkan tidak memungkinkan untuk menggunakan perangsang cahaya
sehingga dipilihlah pengukuran kelelahan kerja dengan menggunakan perangsang bunyi. Pengukuran ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum
bekerja dan setelah bekerja, hal ini dilakukan untuk menghindari data hasil pengukuran kelelahan kerja yang disebabkan oleh faktor di luar pekerjaan. Cara
kerja: 1 Alat dihubungkan dengan sumber tenaga.
2 Alat dihidupkan dengan menekan tombol power ONOFF. 3 Meres
et angka penampil sehingga menunjukkan angka “0000” dengan menekan tombol nol.
4 Menekan tombol rangsang berupa rangsangan cahaya. 5 Responden diminta untuk secepatnya menekan tombol untuk memberikan
respon setelah mendengarkan bunyi dari sumber rangsang. 6 Layar akan menunjukkan angka waktu reaksi dengan satuan milidetik.
7 Pemeriksaan diulangi sampai 20 kali dalam satu kali pengukuran. 8 Angka waktu reaksi yang didapat kemudian diambil rata-rata yaitu hasil 10
kali pengukuran di tengah. 9 Hasil dicatat pada lembar pengukuran.
3.7 Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data dilaksanakan. Pada penelitian kuantitatif, pengolahan data secara umum dilaksanakan
melalui beberapa tahap, antara lain:
a. Pemeriksaan Editing Editing adalah kegiatan yang dilakukan setelah peneliti selesai menghimpun
data di lapangan. Kegiatan ini menjadi penting karena kenyataannya bahwa data yang terhimpun kadang kala belum memenuhi harapan peneliti, ada diantaranya
kurang atau terlewatkan, tumpang tindih, berlebihan bahkan terlupakan. Oleh karena itu, keadaan tersebut harus diperbaiki melalui editing ini Bungin, 2010.
b. Pemberian Identitas Coding Setelah tahap editing selesai dilakukan, kegiatan berikutnya adalah
mengklasifikasi data-data tersebut melalui tahapan coding. Maksudnya bahwa data yang telah diedit tersebut diberi identitas sehingga memiliki arti tertentu
pada saat dianalisis Bungin, 2010. c. Tabulasi Tabulating
Tabulasi adalah bagian terakhir dari pengolahan data. Maksud tabulasi adalah memasukkan data pada tabel-tabel tertentu dan mengatur angka-angka
serta menghitungnya Bungin, 2010.
3.8 Teknik Penyajian Data
Data yang telah terkumpul selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel dan tekstular. Penyajian data dalam bentuk tabel dimaksudkan agar orang mudah
memperoleh gambaran rinci tentang hasil penelitian yang telah dilakukan. Sedangkan penyajian dalam bentuk tekstular ialah penyajian data dalam bentuk tulisan narasi
yang dimaksudkan untuk melengkapi penyajian data dalam bentuk tabel Budiarto, 2001.
3.9 Teknik Analisis Data
Analisis data adalah kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,
menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah
diajukan Sugiyono, 2012. Dalam penelitian ini, analisis data baik univariat dan bivariat dilakukan dengan alat bantu berupa program aplikasi yaitu IBM SPSS for
Windows 22.0. Pengambilan keputusan didasarkan pada angka signifikasi yaitu: a. Dikatakan tidak signifikan apabila p hasil uji l
ebih besar dari α 0,05 atau Ho diterima artinya kedua variabel saling bebas tidak ada hubungan.
b. Dikatakan tidak signifikan apabila p hasil uji l ebih kecil dari α 0,05 atau Ho
ditolak artinya kedua variabel saling terikat ada hubungan. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. Analisis Univariat Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi Sugiyono, 2012. Dalam
penelitian ini analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan variabel bebas yaitu karakteristik responden meliputi umur, masa kerja, Indeks Massa Tubuh
IMT, kebiasaan merokok, kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol, kadar timbal Pb dalam darah, serta kelelahan kerja.
b. Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan
atau berkorelasi Notoatmodjo, 2012. Jenis analisis data pada analisis bivariat ini menggunakan uji korelasi
Spearman’s rho atau Lambda. Variabel yang akan dianalisis yaitu:
1 Hubungan karakteristik responden umur, masa kerja, indeks massa tubuh, dan kebiasaan merokok dengan menggunakan uji korelasi
Spearman’s rho. 2 Hubungan antara karakteristik responden kebiasaan mengkonsumsi
minuman beralkohol dengan menggunakan uji korelasi Lambda. 3 Hubungan antara kadar timbal Pb dalam darah dengan menggunakan uji
korelasi Spearman’s rho.
3.10 Alur Penelitian