a. Absorbsi Timbal Pb 1 Absorbsi timbal Pb melalui saluran pernapasan
Timbal Pb di udara ambien terdiri dari aerosol partikel yang dapat disimpan dalam saluran pernapasan ketika aerosol terhirup. Jumlah dan pola
pengendapan partikel aerosol pada saluran pernapasan dipengaruhi oleh ukuran partikel yang dihirup, faktor yang berkaitan dengan usia yang
menentukan pola pernapasan misalnya seperti bernapas dengan hidung atau bernapas dengan mulut, geometri jalan napas, dan kecepatan aliran udara
dalam saluran pernapasan. Penyimpanan Pb yang telah terserap melalui pernapasan dipengaruhi oleh ukuran partikel dan kelarutan serta pola daerah
pengendapan dalam saluran pernapasan. Partikel yang lebih besar 2,5 µ disimpan
dalam saluran
udara bersilia
nasofaring dan
daerah trakeobronkial kemudian dapat ditransfer oleh transportasi mukosiliar ke
kerongkongan dan kemudian akan tertelan. Partikel yang lebih kecil 1 µ, disimpan di daerah alveolar, dapat diserap setelah pembubaran ekstraseluler
atau konsumsi oleh sel fagosit ATSDR, 2009.
Tingkat absorbsi Pb oleh mukosa saluran pernapasan antara lain dipengaruhi oleh daya larut, bentuk dan ukuran partikel, kebiasaan merokok,
kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol, serta penyakit saluran pernapasan yang menahun Faktor makanan dietary factors seperti pada
defisiensi kalsium, zat besi dan protein, kadaan ini dapat meningkatkan absorbsi Pb melalui saluran pencernaan Siswanto, 1994. Kerentanan
terhadap pajanan Pb antara lain:
a Wanita lebih rentan daripada laki-laki. b Orang yang mempunyai kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol
memiliki risiko kerusakan sistem syaraf lebih besar dibandingkan dengan orang yang tidak mengkonsumsi minuman beralkohol.
c Orang dengan sumbatan hidung juga memungkinkan peningkatan risiko, bernapas dengan mulut akan menghirup partikel udara yang lebih besar.
d Malnutrisi, hemoglobinopati, dan enzymipati seperti anemia, defisiensi dehidrogenase glukosa-6-fosfat, dan pajanan timbal dari pekerjaan
sebelumnya juga meningkatkan kerentanan. 2 Absorbsi timbal Pb melalui mulut
Tingkat penyerapan timbal Pb melalui mulut dipengaruhi oleh faktor fisiologis individu misalnya usia, puasa, kalsium, status gizi, kehamilan, serta
karakteristik fisikokimia media yang dicerna misalnya ukuran partikel, mineralogi, dan kelarutan ATSDR, 2009.
3 Absorbsi timbal Pb melalui kulit Tingkat penyerapan timbal Pb melalui kulit umumnya dianggap jauh
lebih sedikit daripada penyerapan melalui saluran pernapasan dan penyerapan melalui mulut. Pb terdeteksi di lapisan atas dari stratum korneum
pada pekerja di industri baterai. Sebagian besar penyerapan Pb terjadi dalam waktu paparan 12 jam. Studi yang dilakukan pada hewan memberikan bukti
tambahan bahwa penyerapan Pb kulit secara substansial lebih rendah dari penyerapan dari inhalasi atau oral ATSDR, 2009.
b. Distribusi Timbal Pb Menurut Siswanto 1994 ± 95 dari timah hitam Pb yang terdapat di
dalam tubuh akan diikat oleh sel-sel darah merah. Pb yang terdapat di dalam
tubuh dapat digolongkan menjadi:
1 Exchangeable fraction adalah Pb yang terdapat di dalam darah dan jaringan lunak, terdapat keseimbangan antara kadar Pb dalam darah dan dalam
jaringan lunak the concentration of lead in blood is in equilibrium with that of lead in soft tissues.
2 Stable fraction adalah kadar Pb yang terdapat dalam tulang dan gigi.
c. Ekskresi Timbal Pb