E. Tinjauan Kepustakaan
1. Pajak daerah
Pajak daerah adalah pajak yang wewenang pemungutannya ada pada pemerintah daerah yang pelaksanaannya dilakukan oleh Dinas Pendapatan
Daerah. Pajak pusat diatur dalam undang-undang dan hasilnya akan masuk ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD. Pajak Daerah yang diatur
dalam Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, terdiri atas 5 jenis pajak daerah provinsi dan 11 jenis pajak daerah
Hiburankota adalah sebagai berikut Jenis Pajak provinsi terdiri atas:
a. Pajak Kendaraan Bermotor;
b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;
c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor;
d. Pajak Air Permukaan; dan
e. Pajak Rokok.
Jenis Pajak Hiburankota terdiri atas: a.
Pajak Hotel; b.
Pajak Restoran; c.
Pajak Hiburan; d.
Pajak Hiburan; e.
Pajak Penerangan Jalan; f.
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
Universitas Sumatera Utara
g. Pajak Parkir;
h. Pajak Air Tanah;
i. Pajak Sarang Burung Walet;
j. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; dan
k. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
3
2. Fungsi Pajak Daerah
Pajak daerah adalah bentuk pajak yang dipungut oleh negara yang pelaksanaan pemungutannya diserahkan kepada daerah. Maka pajak daerah
merupakan sumber pendapatan daerah yang penting guna membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di daerah dalam konteks
Negara Kesatuan Republik Indonesia, oleh karena itu pelaksanaannya tetap diatur dalam peraturan perundangan-undangan. Dalam hal pemungutannya secara
konstitusional Undang Undang Dasar 1945 menentukan sebagai berikut: Pasal 5 ayat 1 yang menyatakan: Presiden memegang kekuasaan membentuk Undang
Undang dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat”. Pasal 18 yang menyatakan: “Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah
provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas Kota, dan kota itu mempunyai peme
rintahan daerah, yang diatur dengan Undang Undang”. “Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk Undang Undang”. Pasal 23 ayat 2
3
Undang-Undang Republik Indonesia , Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Pustaka Yustisi, 2010 hal 11
Universitas Sumatera Utara
menyatakan: “ Segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan Undang Undang. Dengan berlakunya Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang
Pemerintahan Daerah, di antara pasal-pasalnya menentukan antara lain : 1.
Pasal 157 yang menyatakan bahwa Sumber Pendapatan Daerah terdiri dari : a.
Pendapatan Asli Daerah yang selanjutnya disebut PAD, yaitu : 1
Hasil Pajak Daerah; 2
Hasil Retribusi Daerah; 3
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan; dan 4
Lain-Lain PAD yang sah. b.
Dana Perimbangan. c.
Lain-Lain Pendapatan Daerah yang sah. 2.
Pasal 158 ayat 1 yang menyatakan bahwa Pajak daerah dan retribusi daerah ditetapkan dengan Undang Undang yang pelaksanaannya di daerah diatur
lebih lanjut dengan Peraturan Daerah Perda. Pada dasarnya dengan berlakunya Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014,
tentang Pemerintahan Daerah dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan pembangunan daerah, maka dalam hal ini fungsi pemungutan pajak daerah dan
retribusi daerah adalah sebagai berikut:
4
a. Fungsi anggaran Fungsi budgeter, Sebagai sumber pendapatan negara,
pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara. Untuk menjalankan tugas-tugas rutin negara dan melaksanakan pembangunan,
4
Djafar Saidi, Pembaharuan Hukum, Pajak edisi revisi, Jakarta: Rajagrafindo Persada 2007, hal 38
Universitas Sumatera Utara
negara membutuhkan biaya. Biaya ini dapat diperoleh dari penerimaan pajak. Dewasa ini pajak digunakan untuk pembiayaan rutin seperti belanja
pegawai, belanja barang, pemeliharaan, dan lain sebagainya. Untuk pembiayaan pembangunan, uang dikeluarkan dari tabungan pemerintah,
yakni penerimaan dalam negeri dikurangi pengeluaran rutin. Tabungan pemerintah ini dari tahun ke tahun harus ditingkatkan sesuai kebutuhan
pembiayaan pembangunan yang semakin meningkat dan ini terutama diharapkan dari sektor pajak
b. Fungsi mengatur fungsi regulerend
Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijaksanaan pajak. Dengan fungsi mengatur, pajak bisa digunakan sebagai alat untuk
mencapai tujuan. Contohnya dalam rangka menggiring penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri, diberikan berbagai macam fasilitas
keringanan pajak. Dalam rangka melindungi produksi dalam negeri, pemerintah menetapkan bea masuk yang tinggi untuk produk luar negeri.
c. Fungsi investasi, yang dimaksud dengan fungsi investasi adalah wajib
pajak telah menyisihkan sebagian pengahsilan atau kekayaan untuk kepentingan Negara maupun daerah. Sebenarnya pajak yang dibayar
merupakan peran serta wajib pajak menanamkan modal agar dapat mengurangi dan bahkan memberantas kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
3. Pajak Hiburan Pajak Hiburan adalah pajak atas penyelenggaraan hiburan.
5
Pajak Hiburan adalah pajak atas penyelenggaraan hiburan. Selain itu, Pajak Hiburan dapat pula
diartikan sebagai pungutan daerah atas penyelenggaraan hiburan. Dalam pemungutan Pajak Hiburan terdapat beberapa terminologi yang perlu diketahui.
terminologi tersebut antara lain: a.
Hiburan adalah semua jenis pertunjukkan, permainan, permainan ketangkasan, dan atas keramaian dengan nama dan bentuk apa pun, yang ditontotn atau
dinikmati oleh setiap orang dengan dipungut bayaran, tidak termasuk penggunaan fasilitas untuk berolahraga.
b. Penyelenggara hiburan adalah orang pribadi atau badan yang bertindak baik
untuk atas namanya sendiri atau badan yang bertindak baik untuk atas namanya sendiri atau untuk dan atas nama pihak lain yang menjadi
tanggungannya dalam menyelenggarakan suatu hiburan. c.
Penonton atau pengunjung adalah setiap orang yang menghadiri suatu hiburan untuk melihat dan atau mendengar atau menikmatinya atau menggunakan
fasilitas yang disediakan oleh penyelenggara hiburan, kecuali penyelenggara, karyawan, artis para pemain, dan petugas yang menghadiri untuk melakukan
tugas pengawasan. d.
Pembayaran adalah jumlah yang diterima atau seharusnya diterima dalam bentuk apa pun untuk harga pengganti yang diminta atau seharusnya diminta
5
Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan, Pasal 1 angka 8
Universitas Sumatera Utara
wajib pajak sebagai penukar atas pemakaian dan atau pembelian jasa hiburan serta fasilitas penunjangnya termasuk pula semua tambahan dengan nama apa
pun juga yang dilakukan oleh wajib pajak yang berkaitan langsung dengan penyelenggaraan hiburan. Termasuk dalam pengertian pembayaran adalah
jumlah yang diterima atau seharusnya diterima, termasuk yang akan diterima, antara lain pembayaran yang dilakukan tidak secara tunai.
e. Tanda masuk adalah semua tanda atua alat atau cara yang sah dengan nama
dan dalam bentuk aapa pun yang dapat digunakan untuk menonton, menggunakan fasilitas, atau menikmati hiburan. Tanda atau alat atau cara
yang sah adalah berupa tanda masuk yang dilegalsasu oleh Dinas Pendapatan Daerah HiburanKota. Termasuk tanda masuk di sini adalah tanda masuk
dalam bentuk dan dengan nama apa pun, misalnya karcis, tiket undangan, kartu langganan, kartu anggota
membership
, dan sejenisnya. f.
Harga tanda masuk, selanjutnya disingkat HTM, adalah bayaran nilai uang yang tercantum pada tanda masuk yang harus dibayar oleh penonton atau
pengunjung.
4. Kedudukan Pajak dalam Hukum Administrasi Negara
Dalam ilmu hukum terdapat pembagian hukum ke dalam dua macam yaitu Hukum Privat dan Hukum Publik. Penggolongan ke dalam Hukum Privat dan
Hukum Publik itu tidak lepas dari isi dan sifat hubungan yang diatur, hubungan mana bersumber dari kepentingan- kepentingan yang hendak dilindungi.
Adakalanya kepentingan itu bersifat perorangan individu privat tetapi ada pula
Universitas Sumatera Utara
yang bersifat umum publik. Hubungan hukum itu memerlukan pembatasan yang jelas dan tegas yang melingkupi hak-hak dan kewajiban-kewajiban dari dan
terhadap siapa orang itu berhubungan. Hukum publik, yaitu hukum yang mengatur tiap
– tiap hubungan di antara negara atau alat-alat negara sebagai pendukung kekuasaan penguasa di satu pihak
dengan warga negara pada umumnya di lain pihak atau setiap hukum yang mengatur hubungan antara negara dan alat-alat perlengkapannya, begitu pula
hubungan antara alat-alat perlengkapan negara yang satu dengan alat-alat perlengkapan negara yang lain. Secara singkat dapat dikatakan bahwa Hukum
Publik adalah hukum yang mengatur hubungan antara negara atau perlengkapannya dengan perseorangan warga negara yang satu dengan
warganya atau hukum yang mengatur kepentingan umum, seperti Hukum Pidana, Hukum Tata Negara dan lain sebagainya.
6
Hukum Privat adalah hukum yang mengatur hubungan antara orang yang satu dengan yang lain atau mengatur
kepentingan individu, seperti Hukum Perdata, Hukum Dagang dan lain sebagainya. Hukum Administrasi Negara itu merupakan bagian dari Hukum
Publik karena berisi pengaturan yang berkaitan dengan masalah-masalah kepentingan umum. Kepentingan umum yang dimaksud adalah kepentingan
nasional bangsa, masyarakat dan negara.
6
Philipus M. Hadjon, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Yogakarta: Gajah Mada University Press, 2008, hal 45.
Universitas Sumatera Utara
F. Metode Penelitian