BAB II KERANGKA TEORITIS
A. Komunikasi massa
1. Pengertian komunikasi massa
Dalam penelitian yang sudah dilaksanakan ini akan mengambil pembahasan yang mengacu pada komunikasi massa khususnya pada tayangan John Pantau,
maka sebelum mengulas lebih jauh maka penelitian ini akan membahas pengertian dari komunikasi massa itu sendiri. Komunikasi massa adalah
komunikasi yang dilakukan melalui media massa
1
. Sedangkan menurut Bittner komunikasi massa adalah pesan yang disampaikan melalui media massa pada
sejumlah orang, walaupun sebuah pesan disampaikan kepada sejumlah orang banyak namun tidak menggunakan media massa maka itu bukan komunikasi
massa.
2
Namun dalam bukunya Wawan Kuswandi yang berjudul Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi mengatakan bahwa komunikasi massa adalah
berkomunikasi dengan massa audiens atau khalayak sasaran. Sedangkan yang dimaksud massa di sini sebagai penerima pesan atau yang biasa disebut
komunikan yang memiliki status sosial dan ekonomi yang heterogen satu dengan
1
Onong. U, Effendy, Ilmu Teori Dan Filsafat Komunikasi Bandung : Citra Aditya Bakti, 2001, h. 79
2
Elvinaro Ardianto, dkk, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007, h.3
21
yang lainnya. Jika pada komunikasi pada umumnya terjadi feed back umpan balik yang langsung, namun pada komunikasi massa melalui media televisi ini
umpan balik yang terjadi bersifat tertunda dalam waktu yang relatif. Dan ciri-ciri massa pada komunikasi ini adalah 1 jumlahnya besar ; 2 antara individu tidak
ada hubungan; 3 memiliki latar belakang sosial yang berbeda.
3
Dalam komunikasi massa ini peran komunikator sangatlah penting seperti yang diungkapkan oleh Harold Laswell mengenai Control Studies, di mana
komunikator adalah pemegang kendali dalam pesan yang disampaikan melalui media massa, seorang komunikator melalui media massa yang mahir adalah
seseorang yang menemukan metode yang tepat dalam menyiarkan pesan guna membangun empati dengan jumlah terbanyak diantara komunikannya. Jadi dapat
disimpulkan bahwa ada dua tugas komunikator dalam komunikasi masa ini, yaitu mengetahui apa yang diinginkan oleh komunikannya dan mengetahui bagaimana
ia harus menyampaikan pesannya dalam rangka melakukan penetarasi pada benak khalayak.”
4
Begitu banyak pendapat para ahli yang mengungkapkan bahwa komunikasi massa haruslah menggunakan media massa, namun ada pendapat yang berbeda
yang diungkapkan oleh Josep A. De Vito dalam buku Komunikasi Massa Suatu Pengantar karangan Elvinaro Ardianto, yaitu sebagai berikut:
3
Wawan kuswandi, komunikasi Masa Sebuah analisis media tetlevisi, Jakarta, Rineka Cipta, 1996, hal 16
4
Onong. U, Effendy, Ilmu Teori Dan Filsafat Komunikasi Bandung : Citra Aditya Bakti, 2001, h.80
“komunikasi massa yang pada intinya merupakan penjelasan mengenai pengertian massa serta media yang digunakannya, lalu beliau mengungkapkan
definisinya dalam dua bagian, yaitu: pertama komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa
banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang menonton televisi, tetapi ini berarti bahwa khalayak itu besar
dan pada umumnya agak sukar didefinisikan. Kedua , komunikasi masa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio dan visual.
Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya: televisi, radio siaran, surat kabar, majalah dan
film.”
5
Berdasarkan keterangan Josep A. De Vito diatas dapat diambil simpulan bahwa komunikasi massa dilihat dari jumlah khalayaknya.
Maka dari sekian banyak pendapat pemuka di atas mengenai pengertian komunikasi massa saling melengkapi satu sama lainnya. Tapi dari itu semua para
pemuka pendapat sepakat bahwa media massa adalah satu kesatuan dari komunikasi massa.
2. Fungsi dan tujuan komunkiasi massa