Pengertian Peranan Peranan Camat

2. Hasil penelitian ini kiranya dapat berguna dan dapat menambah daftar bacaan dan referensi karya ilmiah bagi Universitas Sumatera Utara dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai peranan camat dalam meningkatkan potensi PBB.

1.5 Kerangka Teori

Teori adalah seperangkat konsep. Definisi dan dalil yang saling terkait secara sistemastis yang dikedapankan untuk menjelaskan dan mempradiksi fenomena yang terjadi Angha, Nader. 2002 Teori atau sumber proposisi ilmiah, cara mengujinya adalah melalui prosedur penelitian dengan asumsi atau hipotesis - hipotesis kemudian diuji atau dibuktikan berdasarkan data-data yang dikumpulkan Tamburaka, H.Rustam E:1999

1.5.1 Pengertian Peranan

Yang terpenting yang dilihat dalam melaksanakan suatu job analysis adalah bagaimana peranan dari suatu kelompok dalam mendukung dan mensukseskan suatu program dan rencana yang telah disusun dalam rangka mencapai tujuan. Dari peran inilah dapat dianalisa secara jelas apakah suatu kelompok atau unit organisasi perlu atau tidak dipertahankan keberadaannya dalam melaksanakan suatu program ataupun rencana kerja. Menurut Soekanto 1990 : 268 : “Peranan merupakan aspek dinamis dari kedudukan apabila seseorang melaksanakan hal – hal dan kewajiban – kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka ia menjalankan suatu peran” Menurut Thoha 1990 : 10 : “Peranan dirumuskan sebagai suatu rangkaian prilaku yang teratur yang ditimbulkan karena suatu jabatan tertentu atau karena adanya suatu kantor yang mudah dikenal” Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI dapat disimpulkan bahwa peranan mengandung arti perubahan atau hal yang diharapkan dimiliki dari tugas utama dalam proses yang harus dilaksanakan dan dikaitkan dengan kedudukan seseorang.

1.5.2 Peranan Camat

Secara sederhana pengertian peranan dapat diartikan sebagai usaha – usaha yang diberikan kepada orang atau objek tertentu dalam bentuk kontribusi bantuan. Menurut Purwadarminta 1978 : 755 : “Peranan adalah sesuatu yang menjadi bagian atau yang memegang pimpinan yang terutama dalam terjadinya sesuatu hal atau peristiwa”. Dari pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa peranan merupakan sesuatu yang berpengaruh terhadap sesuatu peristiwa, dimana Camat selaku administrator mempunyai peranan dan wewenang yang penting dalam menyelenggarakan pemerintahan di daerahnya. Peranan dan kewenangan itu ada disemua bidang pemerintahan, kecuali di bidang politik, luar negeri, pertahanan dan keamanan, peradilan, moneter dan fiscal, agama serta kewenangan bidang lainnya yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah. Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 84 Tahun 2000 tentang pedoman organisasi perangkat daerah Presiden RI, Pasal 1 huruf P, Kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah KabupatenKota. Berdasarkan pasal 66 Undang – Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah memuat bahwa: a. Kecamatan merupakan perangkat daerah Kabupaten dan Kota yang dipimpin oleh Kepala Kecamatan. b. Kepala Kecamatan disebut Camat. c. Camat diangkat oleh BupatiWalikota atas usul Sekretaris Daerah KabupatenKota dari PNS yang memenuhi syarat. d. Camat menerima pelimpahan sebagian wewenang pemerintahan dari BupatiWalikota. e. Camat bertanggung jawab kepada BupatiWalikota. f. Pembentukan Kecamatan ditetapkan dengan peraturan daerah. Dari ketentuan – ketentuan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa camat yaitu: a. Camat adalah Kepala Pemerintahan wilayah Kecamatan, penguasa tunggal tertinggi dalam tertib sosial yang diangkat oleh BupatiWalikota atas usul Sekretaris Daerah KabupatenKota dari PNS yang memenuhi syarat. b. Camat dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada BupatiWalikota yang bersangkutan. c. Camat wakil pemerintah pusat, dimana pemerintah pusat adalah perangkat Negara kesatuan RI yang terdiri dari Presiden beserta pembantu – pembantunya. d. Camat sebagai wakil pemerintah adalah penguasa tunggal di bidang pemerintahan di wilayahnya, kecuali dalam bidang politik luar negeri, pertahanan, keamanan, peradilan, moneter, fiskal serta agama. e. Camat berkewajiban untuk memimpin penyelenggaraan pemerintahan, mengkoordinasikan pelaksanaan pembangunan serta membina kehidupan masyarakat dalam segala bidang. Dengan kata lain Camat adalah Administrator pemerintahan, administrator pembangunan, dan administrator kemsyarakatan. f. Camat adalah perangkat pemerintah wilayah kecamatan yang menyelenggarakan pelaksanaan tugas pemerintah yang meliputi bidang – bidang ketentraman dan ketertiban, politik, koordinasi, dan urusan pemerintahan lainnya yang tidak dalam tugas atau suatu instansi dan tidak termasuk dalam urusan rumah tangga dalam daerah. Menurut Bintoro Administrator memiliki 4 fungsi yaitu: a. Unsur Pembaharuan Sebagai unsur pembaharuan peranan administrator dalam birokrasi pemerintahan secara khusus adalah kemampuannya untuk mendisain strategi usaha berencana yang mendorong ke arah pembaharuan dan pembangunan dalam berbagai kebijaksanaan atau dalam suatu rencana maupun dalam realisasi pelaksanaannya. Unsure pembaharuan dari administrator terutama diharapkan di bidang kesediaan dan kemampuannya untuk mengadakan penyempurnaan – penyempurnaan dalam bidang administrasi pembangunan. b. Kepemimpinan Kepemimpinan seperti dirumuskan oleh Pfiffner dan Presthus 1967 : 88 adalah sebagai berikut: “Kepemimpinan adalah kemampuan yang sanggup meyakinkan orang lain supaya bekerjasama dibawah pimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai atau melakukan suatu tujuan tertentu. Kepemimpinan merupakan proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas – aktivitas yang ada hubungannya dengan pekerjaan para anggota kelompok Veithzal Rivai ; 2004 : 3. Tiga implikasi penting yang terkandung dalam hal ini yaitu: 1. Kepemimpinan melibatkan orang lain, baik itu bawahan maupun pengikutnya. 2. Kepemimpinan melibatkan pendistribusian kekuasaan antara pemimpin dan anggota kelompok secara seimbang, karena anggota kelompok bukanlah tanpa daya. 3. Adanya kemampuan untuk menggunakan bentuk kekuasaan yang berbeda untuk mempengaruhi tingkah laku pengikutnya melalui berbagai cara. Menurut GR. Tery 1995 : 17 dalam bukunya “Principle Of Management” kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang – orang agar mereka mau berusaha mencapai tujuan kelompok. Menurut Odway Tead 1995 : 12 berpendapat bahwa kepemimpinan adalah aktifitas mempengaruhi orang – orang agar mau bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan yang mereka inginkan. Sedangkan Fairchild 1993 : 23 berpendapat bahwa pimpinan adalah seseorang yang memimpin dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, menunjukkan, mengorganisasikan, mengontrol usaha atau upaya orang lainmelalui prestise, kekuasaan atau posisi. c. Analisa dan kebijaksanaan Seorang pemimpin, apalagi dalam kedudukan pimpinan pemerintahan yang tinggi, harus mengambil atau memutuskan suatu kebijaksanaan. Kegiatan mengambil atau memutuskan kebijaksanaan itu sering juga disebut sebagai pengambilan keputusan decision making.Proses tersebut ada yang formil dan ada yang informil, dan berjalan dalam suatu lingkungan tertentu tujuan-tujuan politik, tahap pertumbuhan ekonomi, perkembangan sosial dan lain-lain. Dan dalam konteks seperti ini administratur berperan dalam mengambil, merumuskan atau memutuskan suatu kebijaksanaan. Untuk memudahkan proses analisa dan pembentukan kebijaksanaan, Bintoro membagi substansi kebijaksanaan negarapemerintah dalam lima kelompok: 1. Analisa dan pembentukan kebijaksanaan tujuan-tujuan pembangunan nasional jangka jauh, dan dasar-dasar bagi kegiatan usaha negara dan masyarakat yang penting. 2. Analisa dan pembentukan kebijaksanaan tujuan-tujuan pembangunan jangka menengah. 3. Analisa dan pembentukan kebijaksanaan pembangunan atau program-program tahunan. 4. Analisa dan pembentukan kebijaksanaan negarapemerintah dalam rangka melaksanakan pemerintahan. 5. Analisa dan pembentukan kebijaksanaan dalam rangka pelaksanaan pembangunan, terutama masalah-masalah jangka pendek. d. Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan sebagai salah satu fungsi kepemimpinan administratif. Pengambilan keputusan adalah hal yang berat karena seringkali menyangkut kemungkinan adanya suatu kesalahan, atau menyangkut orang banyak. Menurut Chester I Barnard mengemukakan bahwa para intelektual sangat sulit mengambil keputusan karena mengingat begitu banyak aspek dan begitu banyak konsekuensi dari kegiatan tertentu, pengambilan keputusan dapat pula dilihat sebagai dari proses administrasi itu sendiri. Proses administrasi dalam pemerintahan dapat dibagi dalam pengambilan keputusan. Dalam proses administrasi diperlukan beberapa perhatian tertentu yang akan membantu masalah pengambilan keputusan pada eselon – eselon administatif bawahannya dan daripada pengambilan keputusan tingkat bawahan kepada atasannya. Pengambilan keputusan sebagai salah satu fungsi administrator mengandung dua unsur yaitu: mendasarkan diri atas fakta – fakta, dan kedua atas nilai – nilai yang dianut si pengambil keputusan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Beliau menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu: 1. Perencanaan Planning Perencanaan planning adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan. 2. Pengorganisasian Pengorganisasian organizing dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil. 3. Pengarahan Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan 4. Pengevaluasian Pengevaluasian evaluating adalah proses pengawasan dan pengendalian performa perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar. Camat yang memiliki tugas dan fungsi melaksanakan kewenangan pemerintah yang dilimpahkan oleh BupatiWalikota salah satunya adalah pelaksanaan pemungutan PBB dan retribusi daerah di wilayah kerjanya. Dalam melaksanakan tugasnya Camat dibantu oleh Sekretaris Camat, Seksi Pemerintahan, Seksi Ketentraman Sosial, Seksi Pelayanan Umum dan Kepala Jabatan Fungsional. Dalam melaksanakan tugas Camat, Sekretaris, para seksi dan kepala jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip – prinsip koordinasi, intergrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing – masing maupun antar satuan organisasi kecamatan sesuai dengan tugas pokok masing – masing.

1.5.3 Tugas dan Wewenang Camat dalam Pengelolaan PBB

Dokumen yang terkait

Analisis Yuridis Penetapan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Dalam Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Di Kota Banda Aceh

7 79 131

Pengaruh kenaikan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Terhadap Tingkat Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pada KP PBB Pratama Medan Belawan

46 237 108

PERANAN DISPENDA DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN UNTUK MENUNJANG SUMBER PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN NGAWI

1 7 2

PENGARUH FAKTOR PERILAKU WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI Pengaruh Faktor Perilaku Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan Di Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 1 16

PENGARUH FAKTOR PERILAKU WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI Pengaruh Faktor Perilaku Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan Di Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 1 19

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KABUPATEN BOYOLALI Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan Di Kabupaten Boyolali.

0 4 18

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KABUPATEN PEMALANG Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak bumi dan bangunan di Kabupaten Pemalang.

0 1 15

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KABUPATEN BLORA FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KABUPATEN BLORA.

0 0 17

Peranan Verifikasi / Pemeriksaan Atas Objek di Lapangan Dalam Upaya Meningkatkan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (Studi di Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Bandung Tiga).

0 0 35

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Peranan Camat Dalam Menningkatkan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat

0 0 31