Hasil Utama Penelitian Hasil Penelitian

a. Hasil Utama Penelitian

Hasil utama penelitian ini berupa gambaran kemandirian lanjut usia yang akan dikategorikan kedalam tiga kategori berdasarkan model distribusi normal, yaitu kemandirian tinggi, sedang dan rendah. Berikut akan diuraikan deskripsi umum skor kemandirian pada subjek penelitian yaitu : Tabel 7. Deskripsi Umum Skor Kemandirian DATA N MIN MAX MEAN STANDAR DEVIASI Hipotetik 66 28 140 84 18.66 Empirik 66 92 124 104.76 7.190 Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa nilai mean yang diperoleh dari data hipotetik lebih rendah dibandingkan dengan mean yang diperoleh dari data empirik. Nilai minimum data hipotetik lebih rendah daripada data empirik, namun nilai maksimum dan standar deviasi data hipotetik lebih tinggi dibandingkan data empirik. Subjek penelitian dapat dikategorisasikan berdasarkan skor kemandirian yang diperoleh dari penelitian. Norma kategorisasi kemandirian yang digunakan adalah sebagai berikut : Tabel 8. Norma Kategorisasi Kemandirian RENTANG NILAI KATEGORI X μ - 1.0σ Rendah μ - 1.0 σ ≤ X ≤ μ + 1.0 σ Sedang X ≥ μ + 1.0 σ Tinggi Universitas Sumatera Utara Keterangan : X = Skor yang diperoleh subjek μ = Mean hipotetik skala kemandirian σ = Standar deviasi Besar nilai rata-rata empirik kemandirian diri adalah 104.76 dengan standar deviasi 7.190 sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut : Tabel 9. Kategorisasi Data Kemandirian RENTANG NILAI KATEGORI JUMLAH N PERSENTASE X 65 Rendah 65 ≤ X 103 Sedang 28 42.42 X ≥ 103 Tinggi 38 57.58 JUMLAH 66 100 Berdasarkan tabel 9, tidak ada kemandirian yang tergolong rendah. Sementara itu, kemandirian yang tergolong sedang dengan jumlah subjek 28 orang atau 42.42 dan kemandirian yang tergolong tinggi dengan jumlah subjek 38 orang atau 57.58 . Penyebaran kategorisasi kemandirian pada sampel penelitian dapat dilihat pada grafik berikut : Universitas Sumatera Utara Grafik 3. Penyebaran Kemandirian Berdasarkan Kategorisasi Data penelitian yang ada juga digunakan untuk melihat gambaran skor yang diperoleh subjek penelitian berdasarkan dimensi dari kemandirian. Hal ini dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 10. Skor Berdasarkan Dimensi Kemandirian NO DIMENSI SKOR TOTAL MEAN 1 Kemandirian Perilaku 2253 34.14 2 Kemandirian Emosi 2239 33.92 3 Kemandirian Nilai 2422 36.70 Berdasarkan tabel 10 dapat dilihat bahwa skor tertinggi terdapat pada dimensi kemandirian nilai dengan skor total 2422 dan mean 36.70. Sementara itu skor terendah terdapat pada dimensi kemandirian emosi dengan skor total 5 10 15 20 25 30 35 40 Rendah Sedang Tinggi Jumlah Subjek Universitas Sumatera Utara 2100 2150 2200 2250 2300 2350 2400 2450 Kemandirian Perilaku Kemandirian Emosi Kemandirian Nilai Skor Total 32,5 33 33,5 34 34,5 35 35,5 36 36,5 37 Kemandirian Perilaku Kemandirian Emosi Kemandirian Nilai Mean 2239 dan mean 33.92. Penyebaran skor berdasarkan dimensi kemandirian dapat dilihat pada grafik berikut : Grafik 4. Penyebaran Skor Berdasarkan Dimensi Kemandirian Penyebaran nilai mean dari skor berdasarkan dimensi kemandirian juga dapat dilihat pada grafik berikut : Grafik 5. Penyebaran Mean Skor Berdasarkan Dimensi Kemandirian Universitas Sumatera Utara

B. PEMBAHASAN

Setiap individu menjalani periode perkembangan dengan tugas perkembangan pada masing-masingnya. Salah satunya adalah masa lanjut usia yang berada pada rentang usia diatas 60 tahun. Pada periode ini, lansia mengalami proses penuaan yang terkait dengan masa yang tidak produktif lagi. Hal ini ditandai dengan perubahan fisik, mental, psikologis dan sosial yang terjadi secara perlahan. Perubahan tersebut mempengaruhi kemampuan lansia dalam mengaktualisasikan diri dan tingkat ketergantungannya dengan orang lain yang dikenal dengan istilah kemandirian. Dalam perkembangannya, lansia ingin diakui keberadaan dan kemandirian dalam memutuskan hal-hal yang berhubungan dengan kehidupannya. Lansia juga memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang lain, khususnya dengan sesama lansia lain hidup secara berkelompok. Salah satu tempat yang menfasilitasi lansia untuk dapat hidup secara berkelompok adalah panti sosial. Salah satunya adalah Panti Sosial Tresna Werdha Abdi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 66 orang subjek lansia yang tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha Abdi diperoleh bahwa gambaran kemandirian lansia secara umum tergolong tinggi yaitu 38 orang 57.58. Hal ini menggambarkan bahwa lansia yang tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha Abdi memiliki kemampuan untuk bersikap dan bertingkah laku dengan sendiri dan tanpa ketergantungan dengan orang lain. Lansia memiliki kemampuan untuk menimbang berbagai pilihan yang ada dan pada akhirnya mampu membuat keputusan dengan mandiri serta mempertanggungjawabkannya. Universitas Sumatera Utara Selain itu, lansia juga mampu menyampaikan kondisi emosionalnya dengan orang lain, mengambil keputusan sendiri dan memiliki prinsip tentang benar atau salah dan tentang apa yang penting dan tidak penting. Hal ini dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tempat tinggal lansia. Lansia yang tinggal di Panti Jompo Tresna Werdha Abdi dalam kehidupan sehari-harinya berinteraksi dan hidup berkelompok dengan lansia lainnya. Selain itu, lansia juga dibantu oleh petugas panti jompo dalam melakukan kegiatan sehari- harinya. Panti sosial ini bertugas untuk memberikan pelayanan kepada lansia sehingga dapat terwujud kesejahteraan lansia. Lingkungan yang membantu dan mendukung kegiatan dan kehidupan lansia dapat membantu lansia dalam mengembangkan kemandiriannya. Hal ini didukung oleh penelitian oleh Allen dkk dalam Kulbok, 2004 yang menunjukkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kemandirian adalah lingkungan. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dengan manusia lain dan juga lingkungan tempat tinggalnya. Lingkungan yang baik dapat mendukung lansia untuk mandiri. Pendapat lain dikemukakan oleh Monks 2002 yang menyatakan bahwa lansia masih mampu dalam kehidupan sehari-harinya meskipun banyak mengalami kemuduran fisik, untuk secara aktif memberikan arti pada hidupnya dan hidup mandiri. Monks 2002 juga menyatakan bahwa lansia dapat memberikan arti baru pada lingkungannya dan masih dapat mengatur dirinya sendiri. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dan saran sehubungan dengan hasil yang diperoleh dari penelitian. Pada bagian pertama akan diuraikan kesimpulan dari penelitian kemudian dilanjutkan dengan saran praktis dan saran metodologis yang diharapkan dapat berguna bagi penelitian berikutnya.

A. KESIMPULAN

Berikut ini akan dijelaskan kesimpulan yang diperoleh berdasarkan analisa data yaitu : 1. Hasil utama penelitian menunjukkan bahwa : a. Lansia yang tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha Abdi Binjai rata-rata memiliki tingkat kemandirian yang tinggi.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan kemandirian pada lansia yaitu :

1. Saran Metodologis