PANTI SOSIAL GAMBARAN KEMANDIRIAN LANSIA

dalam Papalia, 2008 mengatakan ketika orang menua, mereka cenderung menghabiskan sisa waktunya dengan orang lain. Dalam aktivitas lansia yang secara berkelompok seperti pergi ke pengajian dapat membantu lansia untuk tetap terhubung dengan teman seusianya. Hal ini merupakan nilai penting dalam diri mereka sendiri. Kemampuan lansia juga dipengaruhi oleh berat ringannya perubahan pada lansia. Fungsi dan aktivitas individu yang normalnya dilakukan tanpa bantuan orang lain Wallace, 1998. Menurut Stanhope dan Knolmuller 1997 menjelaskan bahwa kegiatan sehari-hari adalah hal yang dilakukan seseorang dengan dirinya sendiri dalam mempertahankan hidup, kesehatan, dan kesejahteraan. Katz, dkk 2005 juga menambahkan bahwa kegiatan sehari-hari dalam fungsi yang biasanya dilakukan tanpa bantuan, meliputi kegiatan mandi, berpakaian, dan makan. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan sehari- hari adalah kegiatan rutin yang secara normal dapat dilakukan tanpa bantuan orang lain meliputi; mandi, berpakaian, makan yang dilakukan agar kesehatan dan kesejahteraan seseorang individu tetap terjaga Nugroho, 2000.

C. PANTI SOSIAL

Hurlock 1999 panti sosial adalah tempat tinggal yang dirancang khusus untuk orang lansia, yang didalamnya disediakan semua fasilitas-fasilitas lengkap yang dibutuhkan lansia. Universitas Sumatera Utara Menurut Depsos RI 2003 menyatakan bahwa panti sosial merupakan unit pelaksana teknis yang memberikan pelayanan sosial bagi lansia yang berupa pemberian penampungan, jaminan hidup seperti makanan dan pakaian, pemeliharaan kesehatan, pengisian waktu luang seperti rekreasi, bimbingan sosial, mental agama, sehingga para lanjut usia dapat menikmati hari tuanya dengan diliputi ketentraman lahir dan bathin. Santrock 2002 mengatakan panti sosial merupakan lembaga perawatan ataupun rumah perawatan yang dikhususkan untuk orang-orang lansia yang menyediakan fasilitas kesehatan serta berbagai macam kebutuhan yang dibutuhkan oleh lansia. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa panti sosial adalah tempat tinggal yang dirancang khusus untuk orang lansia yang menyediakan berbagai fasilitas yang dibutuhkan oleh para lansia.

D. GAMBARAN KEMANDIRIAN LANSIA

Lansia merupakan individu yang memiliki usia 60 tahun ke atas Hurlock, 1999. Dalam usia ini, lansia memiliki tugas perkembangan untuk dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi, seperti perubahan psikososial. Hal ini membuat lansia untuk dapat mengembangkan kemandiriannya dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Menurut Steinberg 2002 kemandirian adalah kemampuan untuk mengatur perilaku sendiri dalam memilih dan memutuskan sendiri serta mampu melakukannya tanpa tergantung pada orang lain. Universitas Sumatera Utara Kemandirian individu memiliki hubungan dengan usianya. Hal ini didukung oleh penelitian Rina 2011 yang melaporkan bahwa adanya hubungan positif antara usia dengan kemandirian pada lansia, yang mana semakin meningkatnya usia maka akan semakin berkurangnya kemampuan dalam beraktivitas. Hal ini sesuai dengan pendapat Papalia 2008 yaitu dengan meningkatnya usia maka secara alamiah akan terjadi penurunan kemampuan fungsi untuk merawat diri sendiri maupun berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya dan akan semakin bergantung pada orang lain. Salah satu hasil penelitian dari Perig-Chiello, dkk 2006 melaporkan bahwa kemandirian dalam kegiatan sehari - hari memiliki hubungan yang positif dengan usia. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi usia maka tingkat kemandirian semakin melemah. Penelitian lain juga dilakukan oleh Haak, dkk 2007 yang menunjukkan bahwa lingkungan tempat tinggal lansia serta keinginan hidup untuk bebas memiliki hubungan positif dengan kemandirian, dimana lansia akan terus- menerus berjuang untuk hidup menjadi lebih mandiri ditempat tinggalnya dalam menjalani kehidupan sehari–hari dan mampu memberi kebebasan dalam melakukan hal-hal yang diinginkan. Hal ini juga dapat dilihat dalam penelitian Oswald 2007 yang mengatakan bahwa adanya hubungan antara kemandirian dengan jangkauan tempat tinggal dan kontrol hidup dalam kegiatan sehari-hari. Salah satu lingkungan lansia yang mempengaruhi tingkat kemandirian lansia adalah tempat tinggal lansia, seperti lansia yang tinggal di rumah Universitas Sumatera Utara bersama keluarga atau lansia yang tinggal di institusi tertentu seperti panti jompo. Menurut Noro Aro 1997 yang melakukan penelitian mengenai kemandirian pada lansia yang tinggal di rumah bersama keluarga dan lansia yang tinggal di institusi sosial. Hal ini menunjukkan bahwa lansia yang tinggal di institusi sosial memiliki kemandirian yang rendah dibandingkan lansia yang tinggal di rumah bersama keluarga. Penelitian lain pada lansia juga dilakukan oleh Sherlock dan Redondo 2009 yang menunjukkan bahwa lansia yang tinggal di panti jompo memiliki kemandirian yang rendah dalam melakukan kegiatan sehari-harinya. Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat bahwa terdapat hubungan antara usia dengan kemandirian pada lansia yang menunjukkan bahwa lansia memiliki kemandirian yang rendah. Lingkungan lansia seperti tempat tinggal lansia juga mempengaruhi kemandirian lansia, dimana lansia yang tinggal di panti jompo memiliki kemandirian yang rendah. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan unsur penting di dalam penelitian ilmiah karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menentukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggung jawabkan hasilnya Hadi, 2000. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif. Menurut Azwar 2000 metode deskriptif merupakan metode yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat, fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan bersifat deskriptif, tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi maupun mempelajari implikasi. Jenis penelitian ini mempersoalkan antar variabel dan tidak melakukan pengujian hipotesis. Hasil penelitiannya berupa deskriptif mengenai variabel-variabel tertentu dengan menyajikan frekuensi, angka rata-rata atau kualifikasi lainnya untuk setiap kategori di suatu variabel. Dalam pengolahan dan analisa data menggunakan pengolahan statistik yang bersifat deskriptif Faisal, 1999.

A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

Variabel adalah sesuatu yang berbeda atau bervariasi Brown dalam Sarwono,2006. Penelitian ini melibatkan kemandirian sebagai variabel penelitian. Universitas Sumatera Utara