Yuyun Yuniati, 2013 PEWARISAN NILAI-NILAI TARAWANGSA UNTUK MENGEMBANGKAN BUDAYA KEWARGANEGARAAN
CIVIC CULTURE Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
Peran metodologi sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu penelitian.
Salim 2006:11 mengungkapkan bahwa “metodologi adalah proses,
prinsip dan prosedur yang digunakan untuk mendekati suatu masalah dan mencari jawaban
”. Disamping itu, Moleong 2000:145 menjelaskan bahwa “metodologi adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian”.
Penelitian mengenai
pewarisan nilai-nilai
tarawangsa untuk
pengembangan budaya
kewarganegaraan civic
culture, untuk
tetap mempertahankan nilai-nilai budaya bangsa yang belakangan ini mulai tertinggal
dengan adanya modernisasi. Berdasarkan pada hal tersebut, secara metodologis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
“Hakikat penelitian kualitatif adalah untuk mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan
mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya
” Nasution, 2003:5. Adapun alasan penggunaan pendekatan ini agar peneliti dapat langsung mengamati objek yang diteliti. Dengan kata lain, peneliti
bertindak sebagai alat utama riset human instrument. Senada dengan apa yang diungkapkan Nasution 1996:
9 bahwa ”dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai penelitian utama key
instrument”. Dialah yang mengadakan sendiri pengamatan atau wawancara mendalam
sehingga dapat
menyelami dan
memahami kebermaknaan
pembelajaran dengan dibantu oleh pedoman wawancara dan observasi. Bogdan dan Taylor 1975 dalam Moleong 2000:130 mengatakan bahwa
“pendekatan kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang
diamati”. Maka dari itu, peneliti ingin mengetahui bagaimana bentuk implementasi nilai-nilai Tarawangsa dalam kaitanya dengan pengembangan
budaya kewarganegaraan civic culture di Desa Rancakalong. Sehingga, peneliti
Yuyun Yuniati, 2013 PEWARISAN NILAI-NILAI TARAWANGSA UNTUK MENGEMBANGKAN BUDAYA KEWARGANEGARAAN
CIVIC CULTURE Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
memperoleh gambaran tentang impelentasi nilai dari kesenian tarawangsa dalam kehidupan sehari-hari.
Metode penelitian memberikan pedoman mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian berkaitan dengan prosedur dan teknik yang
harus dilakukan dalam suatu penelitian. Sugiyono 2006:1 mengemukakan bahwa “metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu ”.
Berdasarkan apa yang dikemukakan di atas, maka metode yang sesuai dengan penelitian ini adalah metode studi kasus case study, karena peneliti
berusaha menggambarkan atau mendeskripsikan serta mengidentifikasi kejelasan implementasi nilai-nilai yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini
seperti yang dikemukakan oleh Nasution 2003:27, mengemukakan mengenai metode studi kasus sebagai berikut:
Case study adalah bentuk penelitian yang mendalam tentang suatu
aspek lingkungan sosial termasuk manusia di dalamnya. Case study dapat dilakukan terhadap seorang individu, sekelompok individu, segolongan
manusia, lingkungan hidup manusia atau lembaga sosial. Case study dapat mengenai perkembangan sesuatu, dapat pula memberi gambaran tentang
keadaan yang ada. Merujuk pada pendapat di atas, penulis menganggap bahwa metode studi
kasus dengan fokus penelitian ini yaitu mengenai pengembangan budaya kewarganegaraan civic culture melalui pewarisan nilai-nilai kesenian
Tarawangsa mampu menghimpun dan menganalisis data berkenaan dengan suatu kasus berupa implementasi nilai-nilai yang terkandung dalam kesenian
Tarawangsa.
B. Tekhnik Pengumpulan Data