Melisa, 2014 Pembinaan Narapidana Tindak Pidana Korupsi Untuk Mengembangkan Watak
Kewarganegaraan Civic Disposition Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian tentang pembinaan narapidana tindak pidana korupsi untuk mengembangkan watak kewarganegaraan Civic Disposition menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Dipilihnya pendekatan kualitatif dalam penelitian ini didasarkan pada dua alasan, pertama, permasalahan yang
dikaji dalam penelitian tentang suatu kajian pembinaan narapidana tindak pidana korupsi ini membutuhkan sejumlah data lapangan yang sifatnya aktual dan
kontekstual. Kedua, pemilihan pendekatan ini didasarkan pada keterkaitan masalah yang dikaji dengan sejumlah data primer dari subjek penelitian yang
tidak dapat dipisahkan dari latar yang diamatinya. Pemilihan pendekatan penelitian kualitatif ini dikarenakan secara menyeluruh situasi sosial di Lembaga
Pemasyarakatan Klas I sukamiskin Bandung. Sejalan apa yang diungkapkan menurut Zuriah 2006, hlm. 83 pada
hakekatnya adalah mengamati orang dalam lingkungannya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitar.
Hal tersebut menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah proses penelitian untuk memehami suatu fenomena berdasarkan tradisi metodologi penelitian yang
khas, yang menggali atau mengeksplorasi suatu masalah sosial. Pendekatan penelitian kualitatif ini digunakan untuk meneliti kondisi obyek
kajian dalam keadaan yang sebenarnya dilapangan, peneliti sebagai instrumen penting dalam penelitian dengan mencari fakta melalui kegiatan yang sebenarnya
dalam lembaga pemasyarakatan. Untuk kepentingan tersebut ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:
a. Memilih lokasi penelitian, sesuai dengan masalah penelitian sebagaimana
dikemukkan diatas, maka Lembaga Pemasyarakatan Klas I Sukamiskin Bandung merupakan lokasi penelitian ini.
Melisa, 2014 Pembinaan Narapidana Tindak Pidana Korupsi Untuk Mengembangkan Watak
Kewarganegaraan Civic Disposition Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
b. Untuk memperoleh makna yang lebih mendalam tentang pembinaan
narapidana tindak
pidana korupsi
untuk mengembangkan
watak kewarganegaraan civic disposition, maka penelitian hanya difokuskan pada
petugas seksi Bimbingan Pemasyarakatan, dan narapidana tindak pidana korupsi berdasarkan tingkat pendidikan terakhir para narapidana.
c. Memahami pikiran, perasaan, dan harapan informan, baik dari para petugas
lembaga pemasyarakatan maupun para narapidana berkaitan dengan pembinaan narapidana tindak pidana korupsi.
d. Menggali pengalaman hidup, baik pengalaman berupa penderitaan, kejahatan
maupun kebahagiaan dalam kaitannya dengan pembinaan narapidana tindak pidana korupsi.
e. Mengamati gejala-gejala yang muncul dari ekspresi dan isyarat pemahaman,
sikap dan perilaku responden. f.
Mencatat segala sesuatu yang terjadi di lokasi penelitian, baik yang diperoleh melalui dokumen, pengamatan maupun wawancara. Pencatatan dilakukan apa
adanya dan segera setelah suatu kegiatan berlangsung. Dengan pendekatan ini, diharapkan terkumpul data ekslusif untuk menjawab
permasalahan sesuai dengan tujuan penelitian ini. Untuk itu, selama berada di lapangan peneliti berusaha tidak mengganggu suasana. Dengan demikian, peneliti
dengan bebas dapat melakukan penelitian dalam keadaan wajar sesuai tujuan yang telah dirumuskan.
2. Metode Penelitian