Penelitian yang Relevan Kerangka Pemikiran

commit to user xcviii ditolakkan, tubuh tetap seimbang dan tidak ada bagiannya yang menyentuh daerah diluar lingkaran tempat tolak peluru dilakukan’.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dibutuhkan dalam mendukung kajian teori yang dikemukan, hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah Penelitian yang dilakukan oleh Rumpis Agus Sudarko, 2003 dengan menggunakan sampel penelitian sejumlah 75 siswa putra umur antara 15-18 tahun. Hasil kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut : 1 Latihan Mendorong dan Latihan melempar keduanya dapat meningkatkan kekuatan otot lengan sangat signifikan p0,01, 2 Latihan mendorong dan melempar tidak diperoleh adanya perbedaan yang signifikan p0,05 dalam meningkatkan hasil tolak peluru, 3 Latihan mendorong lebih efektif dalam meningkatkan kekuatan otot lengan dibanding dengan Latihan melempar p0,01.

C. Kerangka Pemikiran

Dari kajian teori yang diuraikan diatas, maka dapat disusun kerangka pemikiran sebagai berikut : 1. Perbedaan pengaruh latihan Heavy Bag Thrust dan Medicine Ball Chest Pass terhadap prestas tolak peluru. Prestasi tolak peluru bisa meningkat jika latihan-latihan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan gerak kekuatan dan kecepatan. Heavy Bag Thrust dan Medicine Ball Chest Pass adalah latihan yang sangat tepat terutama untuk meningkatkan power otot lengan dalam tolak peluru, tetapi masing-masing memiliki kelemahan dan kekurangan dalam pelaksanaan penerapan latihannya sehingga dapat dipastikan akan menimbulkan pengaruh yang berbeda pula. commit to user xcix Latihan Heavy Bag Thrust memiliki kelebihan membiasakan mendorong beban sansak yang berat menggerakkan mendorong dan menekuk siku lengan akan menambah kekuatan otot lengan.Kelemahannya jika diterapkan pada kekuatan otot tinggi kecepatannya mendorong kurang efektif karena fleksibelitasnya ke depannya kecil. Latihan Medicine Ball Chest Pass memiliki kelebihan gerak kecepatan karena beban dorongan bola bebannya lebih ringan dibandingkan mendorong sansak gerakan dorongan dengan mudah dilakukan. Kelemahannya adalah ketika diterapkan pada siswa yang kekuatan otot lengannya tinggi kecepatannya kurang kareana fleksibelitasnya otot tangan kurang. 2. Perbedaan prestasi tolak peluru antara siswa yang memiliki kekuatan otot lengan tinggi dan rendah. Berdasarkan pembahasan kekuatan otot lengan di atas, menyebutkan bahwa orang yang kekar umumnya mempunyai kekuatan otot lengan yang kuat, Prestasi tolak peluru membutuhkan postur tubuh yang kekar sehingga menambah kekuatan dan kecepatan untuk menolak. Apalagi ditunjang dengan latihan yang benar yang bisa meningkatkan power dan kecepatan lengan tangan maka akan dicapai prestasi yang diharapkan. Kekuatan otot lengan tinggi dan rendah memiliki kelebihan dan kelemahan sehingga akan menimbulkan perbedaan prestasi. Jika menyangkut perbandingan kekuatan dan kecepatan, untuk siswa yang kekuatan otot lengan tinggi jika diberi latihan kecepatan akan lebih efektif hasil tolakannya. commit to user c Untuk siswa yang memilki kekuatan otot lengan rendah memiliki kelebihan jika diberi latihan plyometric dengan kategori mendorong dapat meningkatkan kekuatan otot lengan yang optimal. Kelemahannya adalah jika diberikan latihan yang membutuhkan kecepatan yang ditimbulkan kecil jadi kurang efektif. 3. Pengaruh interaksi antara latihan Plyometric dan kekuatan otot lengan terhadap prestasi tolak peluru. Setiap siswa memiliki kekuatan otot lengan yang berbeda-beda, sehingga memiliki karakteristik yang berbeda pula, apalagi diberi latihan yang berbeda maka hasil prestasinya pasti berbeda. Jadi pengaruh interaksinya dapat dipastikan selalu ada. Sesuai dengan kajian teori yang disebutkan di atas untuk Heavy Bag Thrust lebih cocok diterapkan pada siswa dalam kelompok sampel yang memiliki kekuatan otot lengan rendah, karena gerakannya ada unsur gerak mendorong dengan beban sehingga cocok pada siswa yang kekuatannya kurang yang bisa sangat efektif dalam pencapaian kekuatan otot lengan. Latihan Medicine Ball Chest Pass lebih cocok diterapkan pada siswa yang kekuatan otot tinggi, gerakan Medicine Ball Chest Pass membutuhkan gerakan kecepatan yang besar. Jika diterapkan pada kelompok kekuatan otot lengan tinggi maka akan terjadi beban kecepatan semakin besar dan akan menjadi gerakan yang efektif. Tolak peluru merupakan salah satu nomor lempar pada cabang olahraga siswaik. Untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam tolak peluru dibutuhkan beberapa unsur baik, fisik, teknik, mental dan proporsi tubuh yang ideal. Dalam tolak peluru ada dua macam gaya yang sering digunakan yaitu, gaya ortodhox dan commit to user ci gaya obrein. Pada prinsipnya gaya tersebut merupakan usaha agar peluru dapat terlontar sejauh-jauhnya. Ditinjau dari gerakan dalam tolak peluru gaya ortodhox ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian prestasi diantaranya power otot lengan, panjang lengan dan keseimbangan. Faktor-faktor tersebut beroperasi dalam satu rangkaian gerakan yang harus dikerahkan pada teknik yang benar agar diperoleh hasil tolakan yang maksimal. Alat untuk mengukur kekuatan otot lengan dan otot bahu menggunakan alat Hendy Dynamometer dilakukan pre test dan post test untuk memperoleh data penelitian. Dengan pembebanan metode latihan Heavy Bag Thrust dan Medicine Ball Chest Pass dapat meningkatkan kekuatan atau power otot lengan dan otot bahu untuk meningkatkan hasil prestasi tolak peluru.

D. Perumusan Hipotesis