commit to user
4. Batasan Penelitian
Pada penelitian ini mempunyai dua tujuan yaitu untuk menganalisis mengenai responsivitas Dinas Kesehatan dalam melakukan pembinaan jamu
tradisional dan untuk menganalisis kendalahambatan dalam melakukan pembinaan jamu tradisional yang responsif. Penelitian ini dibatasi hanya pada
unit analisis yang telah ditentukan yaitu perajin jamu tradisional khususnya di kecamatan Kroya.
Dalam menjawab formulasi masalah pertama dan kedua dilakukan melalui wawancara kepada sejumlah perajin mengenai sejumlah informasi yang
dibutuhkan dalam menunjang kebutuhan penelitian. Informasi akan terus dikumpulkan pada tingkat informasi yang dibutuhkan oleh peneliti sampai
pada tingkat jenuh dan mencukupi semua kebutuhan infomasi.
5. Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian ini adalah perajin jamu tradisional khususnya di kecamatan Kroya. Analisis dilakukan untuk mengetahui
responsivitas Dinas Kesehatan dalam melakukan pembinaan yang diberikan kepada perajin jamu dalam upaya menciptakan jamu trasisonal yang layak
konsumsi. Dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk mengetahui
responsivitas yang dirasakan oleh perajin terkait pembinaan yang diberikan kepada mereka.
commit to user
6. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perajin jamu tradisonal di Cilacap khususnya masyarakat di Kroya. Sampel dalam penelitian diperoleh
melalui non-probability sampling yaitu tekhnik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluangkesempatan yang tidak sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel Sugiyono, 2008:218. Tekhnik sampel yang digunakan yaitu dengan teknik Purposive Sampling yaitu teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2008:219.
Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah sejumlah perajin jamu dimana sampel yang diambil ditentukan berdasarkan pengetahun mereka
atas sejumlah informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Diutamakan adalah mereka yang masih melakukan produksi jamu tradisional dan pernah mengikuti
pembinaan yang yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan. Mereka yang masih berproduksi dianggap mereka masih akurat mengenai pengetahuan
perkembangan jamu tradisional Cilacap.
7. Sumber data