anhidrida tidak hanya dipakai untuk modifikasi serat tetapi juga membuat permukaan komposit matriks PP dengan serat dapat lebih baik sehingga meningkatkan kekuatan tarik
komposit. Rantai PP dan maleat anhidrida menjadi terikat dan menghasilkan grafting maleat anhidrida polipropilena, Kemudian penguatan serat selusosa dengan grafting maleat
anhidrida polipropilena menghasilkan permukaan dengan ikatan kovalen Bledzki, 2002. Mekanisme reaksi serbuk kayu dengan PP-g-MA seperti pada gambar 2.2.
Gambar 2.2. Mekanisme reaksi serbuk kayu dengan PP-g-MA sumber : Caulfield, 2005
2.5 Benzoil Peroksida BPO
Benzoil peroksida merupakan peroksida yang paling umum digunakan sebagai inisiator dalam proses polimerisasi dan dalam pembentukan ikatan silang dari berbagai polimer.
Benzoil peroksida tidak stabil terhadap panas dan mengalami homolis termal untuk membentuk radikal-radikal benzoiloksi. Benzoil peroksida waktu paruhnya 30 menit pada
100
o
C mempunyai keuntungan yaitu radikal benzoiloksi yang cukup stabil sehingga cenderung bereaksi dengan molekul-molekul yang lebih reaktif sebelum mengeliminasi
karbondioksida Stevens., 2001. Adapun Penguraian Benzoil Peroksida dapat dilihat pada gambar 2.3.
Selulosa PP-g-MA
Universitas Sumatera Utara
Benzoil Peroksida Radikal bebas Benzoil Karbondioksida
radikal bebas
Gambar 2.3. Penguraian Benzoil Peroksida sumber: Steven. 2001
2.6 Maleat Anhidrida
Maleat anhidrida larut dalam aseton dan air tidak berwarna atau berwarna putih padat dalam keadaan murni dengan bau yang tajam. Maleat anhidrida adalah senyawa vinil tidak
jenuh merupakan bahan mentah dalam sintesa resin polyester, pelapisan permukaan karet, deterjen, bahan aditif dan minyak pelumas, plastisizer dan kopolimer. Maleat anhidrida
mempunyai sifat kimia khas yaitu adanya ikatan etilenik dengan gugus karbonil didalamnya, ikatan ini berperan dalam reaksi adisi. Maleat anhidrida juga dikenal sebagai
2,5-furandione Parker., 1984. Proses pembentukan Maleat Anhidrida dapat dilihat pada gambar 2.4.
2CH
2
CH
2
CH
2
CH
3
+ 7O
2
2C
2
H
2
CO
2
O + 8H
2
O
Gambar 2.4. Proses Pembentukan Maleat Anhidrida
Dan adapun sifat-sifat maleat anhidrida dapat dilihat pada table 2.1 berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Sifat-sifat maleat anhidrida
Deskripsi Tidak berwarna atau padatan putih
Bentuk molekul C
4
H
2
O
3
Berat molekul 98,06 gmol
Densitas 1,314 gcm
3
Titik didih 202
C Titik nyala
102 C
Titik cair 52,8
C Tekanan
0,1 torr 25 C
Kelarutan Larut dalam air, eter.asetat,
Kloroform, aseton, etil asetat, benzena
Sumber : Parker., 1984
2.7 Divinilbenzena DVB
Divinilbenzena DVB terdiri dari satu cincin benzene yang diikat dua gugus vinil. Biasanya divinilbenzena ditemui dalam bentuk campuran dengan perbandingan 2:1 antara
bentuk meta-divinilbenzena dan para-divinilbenzena, juga mengandung isomer etilvinilbenzena yang sesuai. Bila direaksikan bersama-sama dengan stirena,
divinilbenzena dapat dipergunakan sebagai monomer reaktif dalam resin polyester. Polimer crosslink yang dihasilkan umumnya dipergunakan sebagai penghasil resin penukar
ion. Dimana struktur divinilbenzene dapat dilihat pada gambar 2.5.
Gambar 2.5. Struktur divinilbenzene p-1,4-divinilbenzene, Bleckley,1983
Universitas Sumatera Utara
2.8 Papan Partikel