Thahatin Nurhayatti Adil, 2013 PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL PIMPINAN DENGAN KARYAWAN TERHADAP KOMITMEN
ORGANISASI KARYAWAN DI PT.PLN PERSERO DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN AREA PELAYANAN DAN JARINGAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3.10 Pengujian hipotesis
Menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin 2011:78, menyatakan bahwa:
“Hipotesis merupakan pernyataan jawaban sementara terhadap masalah yang telah dirumuskan”.
Hipotesis bersifat sementara, maka harus dilakukan pengujian untuk mendapatkan kesimpulan apakah hipotesis itu diterima atau ditolak. Tujuan dari
pengujian hipotesis ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Prosedur pengujian hipotesis meliputi
beberapa langkah yaitu:
3.10.1 Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi digunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variabel
independen mempengaruhi variabel dependen dalam sebuah fenomena. Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi sederhana.
Model persamaan regresi sederhana menurut Sambas Ali Muhidin 2010:105 adalah :
Ŷ = a+ b X Keterangan :
Ŷ = variabel terikat a = Konstanta,
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b
+ maka naik dan bila - maka terjadi penurunan.
Thahatin Nurhayatti Adil, 2013 PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL PIMPINAN DENGAN KARYAWAN TERHADAP KOMITMEN
ORGANISASI KARYAWAN DI PT.PLN PERSERO DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN AREA PELAYANAN DAN JARINGAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
X = Subyek pada variabel independen komunikasi interpersonal yang mempunyai nilai tertentu.
Dengan ketentuan :
Sedangkan b dicari dengan menggunakan rumus:
3.10.2 Menghitung Koefisien Korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Untuk mengetahui hubungan variabel X komunikasi interpersonal dengan variabel Y Komitmen Organisasi dicari dengan menggunakan rumus
koefisien korelasi Product Moment dari Pearson, yaitu:
=
√
Sementara untuk mengetahui tingkat hubungan koefisien korelasi antara variabel X Komunikasi Interpersonal dengan Y Komitmen Organisasi maka
dapat digunakan pedoman interpretasi koefisien korelasi seperti yang dituangkan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 3. 13 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
No. Besarnya nilai r
Interpretasi
1 Antara 0,800 sampai dengan 1,00
Sangat Kuat 2
Antara 0,600 sampai dengan 0,799 Kuat
X b
Y N
X b
Y a
2 2
. X
X N
Y X
XY N
b
Thahatin Nurhayatti Adil, 2013 PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL PIMPINAN DENGAN KARYAWAN TERHADAP KOMITMEN
ORGANISASI KARYAWAN DI PT.PLN PERSERO DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN AREA PELAYANAN DAN JARINGAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3 Antara 0,400 sampai dengan 0,599
SedangCukup Kuat 4
Antara 0,200 sampai dengan 0,399 Lemah
5 Antara 0,000 sampai dengan 0,199
Sangat Lemah Sumber : Sugiyono 2006:214
Untuk menentukan besarnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y, dapat digunakan rumus koefisien determinasi atau koefisien penentu. Koefisien
determinasi adalah kuadrat koefisien korelasi. Untuk mengetahui besarnya pengaruh komunikasi interpersonal pimpinan dengan karyawan variabel X
terhadap komitmen organisasi karyawan variabel Y, perlu dihitung koefisien determinasi dengan rumus :
KD = r
2
x100
Keterangan : KD
= Koefisien Determinasi r
= Koefisien korelasi
3.10.3 Uji Hipotesis dengan uji signifikansi