Etiologi Tanda dan gejala Penatalaksanaan

2.4.1. Etiologi

Mastitis terjadi sebagai akibat invasi bakteri ke jaringan payudara saat terjadi cedera payudara Soleha, 2009. A. Bakteri penyebab yang paling umum adalah Staphylococcus aerus. Penyebab cedera antara lain yaitu : 1 Memar akibat pemompaan atau manipulasi kasar. 2 Distensi berlebihan pada payudara. 3 Stasis air susu dalam duktus. 4 Retak atau fisura puting susu. B. Sumber bakteri 1 Tangan ibu. 2 Tangan yang merawat ibu dan bayi. 3 Bayi Morgan dan Carole 2009.

2.4.2. Tanda dan gejala

1 Kongesti berat. 2 Demam ringan. 3 Nyeri ringan pada suatu bagian payudara yang semakin memburuk saat bayi menyusui. 4 Sedikit kemerahan di area peradangan. 5 Kenaikan cepat suhun tubuh dari 37,8 ℃ − 40℃ 6 Peningkatan frekuensi nadi dan menggigil. 7 Malaise umum dan sakit kepala. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 8 Area payudara kemerahan, sangat nyeri saat ditekan dan menyakitkan dengan benjolan yang cukup besar dan keras Morgan Carole 2009.

2.4.3. Penatalaksanaan

1. Sarankan pasien untuk minum antibiotik yang diresepkan selama perjalanan penyakit, meskipun kesehatan pasien membaik dengan cepat. Pengobatan pilihan meliputi 500 mg Keflex atau 500 mg dikloksasilin, diminum per oral empat kali sehari selama 7-10 hari, pasien mungkin memerlukan pengobatan ulang Suherni, 2009. 2. Peringatkan pasien bahwa vaginitis monila dapat terjadi sekunder akibat terapi antibiotik. Pasien mungkin ingin menggunakan tablet asidofilus sebagai fropilaksis saat minum antibiotik. 3. Lakukan kultur dan sensitivitas air susu dari payudara yang terinflamasi untuk menegakkan diagnosis dan terapi bila perlu. 4. Sarankan pasien untuk tetap menyusui, kecuali terdapat abses. Coba berikan kompres hangat pada sisi yang sakit sebelum menyususi. Tidak dianjurkan untuk tetap menyusui bila terdapat abses. Sarankan hal-hal berikut a. Hentikan menyusui sampai suhu tubuh normal selama 24 jam, biasanya sekitar 24-48 jam setelah minum antibiotik, lalu lanjutkan pemberian ASI. b. Selama menyusui dihentikan, pompa payudara sedikitnya 4 jam dengan pompa manual atau elektrik setelah payudara dikompres dengan air hangat. Hindari manipulasi payudara yang sudah ada. c. Buang setiap air susu yang dipompa selama menyusui karena ASI mungkin mengandung pus. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 5. Kenakan penyangga payudara yang kaku dan tidak ketat. 6. Berikan obat analgetik. Bila pemberian asetaminopen tidak efektif maka berikan asetaminopen bersama kodein. 7. Bila terdapat abses, konsultasikan dengan dokter. Mungkin perlu diinsisi. Suherni, 2009

2.4.4. Pencegahan A. Perbaikan pemahaman tentang penatalaksanaan menyusui yaitu :