Rangkaian RL Seri Rangkaian Arus Bolak – Balik

58 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK DAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK KELOMPOK KOMPETENSI G PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud Gambar 2.18 a Rangkaian pada frekuensi sangat kecil, b Rangkaian pengganti dari gambar a untuk frekuensi mendekati nol. Pada saat frekuensi sangat besar, tingkah laku kapasitor dan induktor berubah sebaliknya. Kapasitor mempunyai reaktansi sangat kecil pada frekuensi tinggi sehingga hanya sedikit melawan arus, hal ini seperti mengganti kapasitor dengan kawat yang tidak memiliki hambatan. Sebaliknya, induktor memiliki reaktansi yang sangat besar ketika frekuensi tinggi, sehingga induktor sangat menghambat arus. Keadaan ini sama dengan jika seandainya induktor dilepas dari rangkaian sehingga rangkaian menjadi terbuka.

5. Resonansi dalam Rangkaian Listrik Bolak-Balik

Telah dibahas di atas bahwa pada rangkaian RLC seri, nilai X L dan X C bergantung pada frekuensi f arus bolak-balik yang melaluinya. Jika frekuensi bertambah, X L juga bertambah, akan tetapi X C berkurang. Dengan anggapan bahwa R tidak berubah terhadap frekuensi, maka pada suatu frekuensi tertentu � � − � � dapat mencapai nilai nol. Pada keadaan demikian impedansi Z seolah-olah hanya terdiri dari hambatan R saja Z = R, dan memiliki nilai minimum. Sehingga rangkaian berperangai seperti rangkaian resistif murni. Fase tegangan sama dengan fase arus, yang berarti tegangan dan arus berjalan serempak. Keadaan seperti ini disebut keadaan resonansi rangkaian dan frekuensinya disebut frekuensi resonansi f o . Gambar 2.19 menunjukkan hubungan antara impedansi, arus efektif, dan frekuensi resonansi. Ketika frekuensi sama dengan f o , impedansi mencapai nilai minimum dan arus akan mencapai nilai maksimum. LISTRIK untuk SMP KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK DAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK KELOMPOK KOMPETENSI G 59 Modul Pengemabnagan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata Pelajaran Fisika SMA Gambar 2.19 Dalam rangkaian RLC seri impedansi mencapai minimum, arus mencapai maksimum, ketika frekuensi sama dengan frekuensi resonansi rangkaian. Persamaan frekuensi resonansi dapat diperoleh dengan menurunkan persamaan berikut: Pada saat terjadi resonansi = − C L X X yang berarti C L X X = atau 2 ��� = 1 2 ��� − − − −→ � 2 = 1 4 � 2 �� Sehingga persamaan frekuensi resonansi dinyatakan sebagai: LC f o π 2 1 = ...................... 2.39 dimana L = induktansi henry dan C = kapasitas kapasitor farad dan f o = frekuensi resonansi hertz. Kita lihat bahwa frekuensi resonansi ditentukan oleh induktansi L dan kapasitas C bukan oleh hambatan. Fungsi hambatan dalam resonansi listrik adalah sebagai ”penajam” respon rangkaian yang kurang jelas, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.20. Ketika frekuensi sumber arus bolak-balik sama dengan frekuensi resonansi, maka berlaku: • Impedansi rangakaian R R Z = + = 2 2 nilai Z minimum • Kuat arus rangkaian R V R V I = = = 2 2 nilai I maksimum Hambatan kecil Hambatan besar Frekuensi f f o I rms Gambar 2.20 Pengaruh hambatan pada arus di dalam rangkaian RLC seri.