Rangkaian Resistif Rangkaian Arus Bolak – Balik
50
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK DAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
KELOMPOK KOMPETENSI G
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
−
= −
= 2
sin cos
π ω
ω ω
t I
t L
V I
m m
....................... 2.23
L V
I
m m
ω
=
. ...................... 2.24
Jika kita bandingkan persamaan 2.22 dengan 2.23, tampak bahwa pada rangkaian induktif murni tegangan dan arus berbeda sudut fase
sebesar
2 π
atau 90
o
. Lebih tepatnya arus tertinggal 90
o
atau ½ π
dari tegangan. Keadaan ini dapat digambarkan dengan diagram fasor dan
grafik seperti terlihat pada Gambar 2.11.
Gambar 2.11 a Diagram fasor menunjukkan bahwa pada rangkaian induktif murni, arus tertinggal dari tegangan sebesar 90
o
, b Grafik tegangan dan arus terhadap waktu menunjukkan hal yang sama.
Perbandingan antara tegangan dan arus efektif pada rangkaian induktif murni disebut reaktansi induktif X
L
:
rms rms
L
I V
X =
...................... 2.25
Sebelumnya kita sudah mendapatkan bahwa
L V
I
m m
ω
=
atau
m m
I V
L =
ω
dan
rms rms
m m
I V
I V
=
sehingga persamaan reaktansi induktif menjadi;
fL L
X
L
π ω
2 =
=
...................... 2.26
LISTRIK untuk SMP
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK DAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
KELOMPOK KOMPETENSI G
51
Modul Pengemabnagan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata Pelajaran Fisika SMA
Dari persamaan 2.26 dapat dilihat bahwa reaktansi induktif suatu induktor bergantung
pada frekuensi arus bolak-balik f dan induktansi induktor L. Semakin besar
frekuensi, maka reaktansi induktif X
L
juga semakin besar seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 2.12