Partisipasi Perempuan di Lembaga Eksekutif

46 Berdasarkan data Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat tahun 2015 pada tabel 6.3, pegawai Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berjumlah 8225 orang, yang terdiri atas 4207 orang laki-laki dan 4018 orang perempuan. PNS Perempuan terbanyak berada pada Golongan III yaitu 2633 orang, dan terendah pada Golongan I yaitu sebanyak 42 orang. Jumlah pegawai berdasarkan pendidikan dan jenis kelamin secara lebih jelas dapat dilihat pada gambar 6.1 di bawah ini. Gambar 6.1 Jumlah PNS di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin Tahun 2015 Sumber: Data Terpadu Bappeda Gambar di atas menunjukkan bahwa pada jumlah PNS laki-laki yang memiliki pendidikan terakhir Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas lebih banyak dibandingkan perempuan. Namun pada jenjang pendidikan D1 sampai S3 jumlah PNS perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki. PNS perempuan terbanyak memiliki pendidikan D4S1 yaitu sebanyak 1552 orang. Meskipun perempuan sudah dapat menikmati kesetaraan dalam pekerjaan sebagai PNS, namun belum banyak yang berada pada posisi pengambil keputusan. Sebagian besar pejabat struktural didominasi oleh kaum laki-laki. Semakin tinggi jabatan semakin kecil persentase perempuan yang menduduki jabatan tersebut. 121 146 1,706 374 22 22 1,358 459 6 23 31 1,129 866 31 25 1,552 350 4 Sekolah Dasar SMP SMA D1 D2 D3 D4S1 S2 S3 Laki-laki Perempuan 47 Gambar 6.2 Jumlah Pejabat Struktural Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015 Sumber: BKD Prov. Sumbar Jumlah pejabat struktural di Provinsi Sumatera Barat sebanyak 1166 orang, 421 jabatan diantaranya ditempati oleh perempuan. Gambar 6.2 menunjukkan Pejabat struktural perempuan terbanyak menduduki posisi eselon IV dan eselon III, yakni masing-masing 327 jabatan dan 88 jabatan. Angka ini lebih rendah dibandingkan pejabat struktural laki-laki, yakni menempati 695 posisi, terdiri dari 1 orang Eselon I, 38 Eselon II, 210 Eselon III, dan 447 Eselon IV. Gambar 6.3 berikut menunjukkan bahwa jumlah perempuan yang menduduki posisi camat, walinagarikepala desalurah jauh lebih sedikit dibandingkan laki-laki. Jumlah camat perempuan adalah 11 orang, walinagari perempuan 24 orang, kepala desa perempuan 2 orang, dan lurah perempuan sebanyak 6 orang. Gambar 6.3 Jumlah Camat, Wali NagariKepala DesaLurah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015 Sumber: Biro Pemerintahan Setda Prov. Sumbar Eselon I Eselon II Eselon III Eselon IV 1 38 210 447 6 88 327 Laki-laki Perempuan Camat Wali Nagari Kepala Desa Lurah 168 730 124 187 11 24 2 46 Laki-laki Perempuan 48

C. Perempuan di Lembaga Yudikatif

Representasi perempuan di lembaga yudikatif dapat dilihat misalnya pada lembaga hukum. Representasi perempuan diperlukan pada lembaga yudikatif karena banyak persoalan hukum yang dialami perempuan belum mendapatkan penanganan dan perlindungan yang adil. Hal ini tidak saja karena jumlah perempuan yang sedikit di lembaga- lembaga penegakan hukum, tetapi juga karena masih kuatnya bias gender di dalam lembaga yang bersangkutan maupun di dalam masyarakat. Salah satu di antaranya adalah lembaga kejaksaan. Representasi perempuan dapat dilihat pada jumlah perempuan yang menjadi jaksa. Gambar 6.4 Jumlah Jaksa Menurut Jenis Kelamin di Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015 Sumber: Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat Data tabel 8.4 menunjukkan bahwa jumlah jaksa perempuan relatif sedikit dibandingkan dengan jaksa laki-laki. Hal ini akan berimplikasi terhadap perlindungan perempuan dan anak. Karena sejauh ini realitas menunjukkan bahwa sensitifitas gender jaksa khususnya dan para penegak hukum lainnya seperti hakim dan polisi masih relatif rendah. Oleh karena itu, tidak jarang kasus-kasus yang menimpa perempuan karena keperempuanannya kurang diperhatikan secara optimal. Laki-laki Perempuan 215 119 49

D. Organisasi Perempuan

Maraknya organisasi perempuan dalm forum-forum yang berspektif perempuan, dimana anggotanya didominasi oleh kaum ibu merupakan salah satu indikator bahwa potensi perempuan sangat besar dan mempunyai peluang untuk mengembangkan diri dan meningkatkan pemahaman akan pentingnya peranan perempuan disegala aspek kehidupan.Organisasi perempuan merupakn mitra kerja pemerintah dalam pembangunan pemberdayaan perempuan. Dalam rangka meningkatkan peran dan eksistensi organisasi perempuan khusunya dalam bidang pembangunan yang berkeadilan harus dimulai dari komitmen yang tinggi melalui manajemen yang diterapkan serta peningkatan kinerja individu pada organisasi tersebut. apabila organisasi atau kelompok-kelompok perempuan yang tergabung dalam wadah organisasi kemasyarakatan BKOW terkelola dengan baik maka pembangunan pemberayaan perempuan akan bisa lebih eksis dan lebih optimal. Gambar 6.5 Organisasi Perempuan Menurut Jenis Organisasi di Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015 Sumber: BKD Prov. Sumbar Tahun 2015 terdapat 88 organisasi perempuan yang terdaftar di Provinsi Sumatera Barat, terdiri dari 66 organisasi pemberdayaan perempuan, 10 organisasi profesi, 2 paguyuban, 4 organisasi keagamaan dan 6 organisasi kemasyarakatan. 66 10 2 4 6