Angka Partisipasi Kasar PENDIDIKAN

13 Angka Partisipasi Kasar digunakan untuk mengukur keberhasilan program pembangunan pendidikan yang diselenggarakan dalam rangka memperluas kesempatan bagi penduduk untuk mengenyam pendidikan. APK merupakan indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan. Gambar 3.1 Angka Partisipasi Kasar APK menurut Jenis Kelamin Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015 Sumber: Susenas Maret 2015 Gambar 3.1 menunjukkan jumlah anak di Provinsi Sumatera Barat yang sedang bersekolah tahun 2015 pada setiap jenjang pendidikan. APK pendidikan di Sumatera Barat untuk tingkat Sekolah Dasar SD melebihi nilai 100 persen, yaitu 115,70 persen pada laki-laki dan 110,83 persen pada perempuan. Hal ini mengindikasikan populasi murid yang bersekolah pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar mencakup anak berusia di luar batas usia sekolah pada jenjang pendidikan yang bersangkutan. Adanya siswa dengan usia lebih tua dibanding usia standar di jenjang pendidikan tertentu menunjukkan terjadinya kasus tinggal kelas atau terlambat masuk sekolah. Sebaliknya, siswa yang lebih muda dibanding usia standar yang duduk di suatu jenjang pendidikan menunjukkan siswa tersebut masuk sekolah di usia yang lebih muda. Angka Partisipasi Kasar cenderung menurun pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Bahkan APK laki-laki relatif lebih rendah dibandingkan APK perempuan pada pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama SMP maupun Sekolah Menengah Atas SMA. 115.70 86.18 76.87 110.83 95.99 85.97 SD SMP SMA Persentase LK PR 14 Angka Partisipasi Kasar KabupatenKota di Sumatera Barat dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1 Angka Partisipasi Kasar APK Menurut Jenis Kelamin dan KabupatenKota di Sumatera Barat Tahun 2015 KabupatenKota SD SMP SMA Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan 1 2 3 4 5 6 7 Kep. Mentawai 131.88 119.22 87.45 114.56 52.67 48.09 Pesisir Selatan 123.11 111.36 86.61 96.27 84.89 89.81 Solok 116.67 120.38 83.87 96.74 60.36 80.03 Sijunjung 112.14 110.06 79.98 87.35 53.42 75.95 Tanah Datar 116.92 112.89 80.29 97.88 82.07 79.78 Padang Pariaman 111.63 113.57 87.37 83.54 80.92 100.50 Agam 116.82 114.26 93.78 97.14 64.22 82.42 Lima Puluh Kota 114.58 107.54 92.09 90.92 47.65 74.07 Pasaman 120.92 107.69 75.67 95.59 65.70 79.85 Solok Selatan 112.08 107.29 83.24 108.77 55.76 84.63 Dharmasraya 117.45 105.09 82.86 102.52 64.12 84.20 Pasaman Barat 121.88 115.51 81.40 92.43 76.54 75.43 Padang 109.00 112.38 85.66 95.64 105.16 92.67 Kota Solok 104.36 99.44 112.56 109.03 69.94 87.10 Sawahlunto 115.39 106.28 76.92 99.12 100.89 91.49 Padang Panjang 113.62 101.54 91.28 105.65 87.67 86.98 Bukittinggi 110.53 95.83 106.04 117.80 78.65 89.42 Payakumbuh 116.76 99.71 84.17 113.71 90.64 91.66 Pariaman 107.62 99.38 108.87 98.29 95.38 120.64 Sumatera Barat 115.70 110.83 86.18

95.99 76.87

85.97 Sumber: Susenas Maret 2015 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa APK terendah terdapat pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas yaitu pada anak laki-laki di Kabupaten Limapuluh Kota sebesar 47,65 persen dan anak perempuan di Kabupaten Kepulauan Mentawai sebesar 48,09 persen. 15

B. Angka Partisipasi Murni

Angka Partisipasi Murni APM adalah persentase jumlah anak pada kelompok usia sekolah tertentu yang sedang bersekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan usianya terhadap jumlah seluruh anak pada kelompok usia sekolah yang bersangkutan. Bila APK digunakan untuk mengetahui seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan di suatu jenjang pendidikan tertentu tanpa melihat berapa usianya, maka Angka Partisipasi Murni APM mengukur proporsi anak yang bersekolah tepat waktu. Bila seluruh anak usia sekolah dapat bersekolah tepat waktu, maka APM akan mencapai nilai 100. Secara umum, nilai APM akan selalu lebih rendah dari APK karena nilai APK mencakup anak diluar usia sekolah pada jenjang pendidikan yang bersangkutan. Selisih antara APK dan APM menunjukkan proporsi siswa yang terlambat atau terlalu cepat bersekolah. Keterbatasan APM adalah kemungkinan adanya under estimate karena adanya siswa diluar kelompok usia yang standar di tingkat pendidikan tertentu. Gambar 3.2 Angka Partisipasi Murni APM menurut Jenis Kelamin Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015 Sumber: Susenas Maret 2015 Gambar 3.2 di atas menunjukkan bahwa Angka Partisipasi Murni Provinsi Sumatera Barat proporsi penduduk Sumatera Barat yang sekolah tepat waktu pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar adalah 98,25 persen 98.25 70.22 59.97 97.98 82.12 73.83 SD SMP SMA Persentase LK PR 16 laki-laki dan 97,98 persen perempuan. Angka tersebut menunjukkan penurunan pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas, bahkan APM laki-laki pada jenjang pendidikan SMA relatif rendah, yaitu berkisar 59,97 persen. Angka Partisipasi Murni Provinsi Sumatera Barat tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut: