Angka Kematian Bayi AKB
63
Angka kematian bayi merupakan indikator yang penting untyk mencerminkan keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat, karena
bayi yang baru lahir sangat sensitif terhadap keadaan lingkungan tempat orang tua si bayi tinggal dan sangat erat kaitannya dengan
status sosial orang tua si bayi. Kemajuan yang dicapai dalam bidang pencegahan dan pemberantasan berbagai penyakit penyebab kematian
akan tercermin secara jelas dengan menurunnya tingkat AKB. Dengan demikian angka kematian bayi merupakan tolok ukur yang sensitif
dari semua upaya intervensi yang dilakukan oleh pemerintah khususnya di bidang kesehatan.
Gambar 8.1
Angka Kematian Bayi di Provinsi Sumatera Barat Tahun
2010 – 2015
Sumber: Data
Terpadu Bappeda Prov. Sumbar
Angka kematian bayi di Provinsi Sumatera Barat mengalami penurunan menjadi 27 per 1000 kelahiran hidup pada Tahun 2010,
angka ini terus bertahan sampai Tahun 2015. Artinya di Sumatera Barat pada tahun 2015 diantara 1000 kelahiran hidup ada 27 bayi
yang meninggal sebelum usia tepat 1 tahun. Tabel 8.3 menunjukkan Jumlah Kematian Bayi usia 0
– 28 hari tertinggi terdapat di Kabupaten Agam 85 kematian, dan
terendah di Kota Solok 7 kematian. Sedangkan kematian bayi usia 29 hari
– 1 tahun terbanyak di Kabupaten Pasaman Barat 95 kematian, dan terendah di Kota Solok dan Kota Sawahlunto masing-
masing 2 kematian. Data dari Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Solok Selatan belum terekap.
28 28
27 27
27 27
2010 2011
2012 2013
2014 2015
64
Tabel 8.3
Jumlah Kematian Bayi Menurut KabupatenKota Di Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015
KabupatenKota 0-28 hari
29 hari-1 tahun
Kep. Mentawai 11
9 Pesisir Selatan
- -
Solok 68
18 Sijunjung
34 36
Tanah Datar 55
17 Padang Pariaman
40 12
Agam 85
24 Lima Puluh Kota
60 40
Pasaman 22
8 Solok Selatan
- -
Dharmasraya 56
23 Pasaman Barat
68 95
Padang 62
34 Kota Solok
7 2
Sawahlunto 10
2 Padang Panjang
5 7
Bukittinggi 22
4 Payakumbuh
16 27
Pariaman 17
5
Sumatera Barat 638
363
Sumber: Dinas Kesehatan Prov dan KabKota se-Sumbar