Model Pembelajaran Team Assisted Individualization TAI

f. Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri. g. Meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata. h. Dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir. Menurut Trianto 2011:66 terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif. Langkah- langkah ini tertera pada Tabel 1. Tabel 1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Fase Tingkah Laku Guru Fase-1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar. Fase-2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan. Fase-3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan tansisi secara efisien. Fase-4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka Fase-5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Fase-6 Memberikan Penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok

C. Model Pembelajaran Team Assisted Individualization TAI

Pembelajaran TAI adalah salah satu jenis teknik pembelajaran kooperatif yang dikembangkan di Johns Hopkins University oleh tim yang diketuai Bob Slavin dan Nancy Madden. Pembelajaran TAI diprakarsai sebagai usaha merancang bentuk pengajaran individual yang bisa menyelesaikan masalah- masalah yang membuat metode pengajaran individual menjadi tidak efektif. Selain itu pembelajaran TAI dirancang untuk memperoleh manfaat dari potensi sosialisasi yang terdapat dalam pembelajaran kooperatif. Slavin mengemukakan bahwa ada tiga hal yang melandasi model pembelajaran ini, yaitu: 1. Teknik ini mengkombinasikan keunggulan kooperatif dan program pengajaran individual. 2. Teknik ini memberikan tekanan pada efek sosial dari belajar kooperatif. 3. TAI disusun untuk memecahkan masalah dalam program pengajaran, misalnya dalam hal kesulitan belajar siswa secara individual Slavin, 2009 dalam Hadiati, 2010:13. Pada teknik pembelajaran kooperatif TAI siswa dibagi dalam kelompok- kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai lima orang dengan kemampuan heterogen. Dalam pelaksanaannya TAI berbeda dengan STAD dengan TGT. Model pembelajaran TAI merupakan pembelajaran yang menggabungkan belajar kelompok dengan pembelajaran individu. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, masing-masing anggota kelompok bertanggungjawab terhadap keberhasilan kelompoknya. Dalam hal ini setiap kelompok harus bekerjasama dan saling membantu dapat dilanjutkan jika salah satu anggota kelompok belum menguasai materi pelajaran yaitu dijadikan dalam kelompok homogen. TAI dirancang untuk memperoleh manfaat yang sangat besar dari potensi sosialisasi yang terdapat dalam pembelajaran kooperatif Slavin, 2010:195. Model pembelajaran TAI memiliki delapan komponen dalam pelaksanaannya Slavin, 2010:195 yaitu: 1. Teams; dimana siswa dikelompokkan ke dalam tim yang beranggotakan empat sampai lima orang dengan kemampuan akademis yang beragam, dimana siswa dengan kemampuan akademis yang tinggi ditunjuk sebagai asisten dalam kelompoknya. 2. Placement Test atau Tes Penempatan; tes ini diberikan pada siswa pada permulaan pelaksanaan pembelajaran kooperatif TAI. Para siswa ditempatkan ke dalam kelompoktim pada tingkat yang sesuai dalam program individual berdasarkan kinerja mereka dalam tes ini. 3. Student Creative; yaitu melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan oleh keberhasilan kelompoknya. 4. Team Study atau Belajar Kelompok; berdasarkan tes pengelompokkan maka dibentuk kelompok belajar. Siswa dalam kelompoknya mendengarkan penjelasan dari guru dan mengerjakan lembar kerja. Jika ada siswa yang belum paham tentang materi dapat bertanya pada anggota lainnya atau asisten yang telah ditunjuk, apabila masih belum paham baru meminta penjelasan dari guru. 5. Team Score and Team Recognition; yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok. 6. Teaching Group atau Kelompok Pengajaran; yaitu pemberian materi secara singkat dari guru kepada dua atau tiga kelompok kecil siswa yang terdiri dari tim yang berbeda dengan pencapaian kurikulum yang sama. Pengajaran langsung untuk mengajari kelompok ini merupakan modifikasi dari program individual. 7. Fact Test atau Tes Fakta; yaitu pelaksanaan tes berdasarkan fakta yang diperoleh siswa. 8. Whole Class Units; yaitu pengulangan pemberian materipendalaman soal oleh guru di akhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah. Model Pembelajaran TAI Tes Penempatan Pembentukan kelompok heterogen Pembelajaran kelompok heterogen mengerjakan LKS Memahami materi Belum memahami materi Melanjutkan materiPemantapan materi Pembelajaran kelompok homogen Memahami materi Memahami materi Tes formatif Gambar 1. Skema Model Pembelajaran TAI modifikasi dari Magdalena, 2008:9

D. Kemampuan Berpikir Kreatif

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Assalam Lampung Selatan Se

2 27 65

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE AND REVIEW (SQ3R) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA YP Unila

2 22 52

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Seputih Raman Tahun Ajaran 2011/

0 6 70

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kotagajah Semester Genap

0 7 57

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri

1 14 63

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PENCERNAAN (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas XI IPA Semeste

0 14 68

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X MA Nurul Ulum Kotagajah Semes

1 10 64

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK PROTISTA

1 22 65

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

0 7 63

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK DUNIA TUMBUHAN (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Neger

0 20 129