Aspek keterbacaan Metode analisis bahan ajar Modul

Walaupun internet memiliki banyak manfaat untuk pembelajaran, akan tetapi juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan antara lain : 1 Kurangnya interaksi anta- ra guru dan murid atau bahkan antar siswa itu sendiri. 2 Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT. 3 Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet Bullen, 2001. Kelebihan dan kemudahan dalam membuat web ini dapat dimanfaatkan oleh guru untuk menciptakan suatu media pembelajaran yang menarik dan inovatif sehingga siswa dapat dengan mudah menggunakan media ini sebagai media pembelajaran mandiri yang dapat digunakan sewaktu-waktu tanpa dibatasi ruang dan waktu. Guru dapat meng-upload semua informasi yang berkaitan dengan materi pembela- jaran yang diajarkan dengan menambahkan multimedia gambar, animasi, efek suara, dan sebagainya agar siswa lebih tertarik mempelajarinya. Melalui web, siswa dapat dengan mudah men-download materi atau informasi yang sesuai dengan topik dan tujuan yang diinginkan. Hal ini dapat memberikan variasi dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Guru dapat memanfaatkan komputer dan inter- net sebagai suplemen, major resources, ataupun total teaching, dimana guru hanya bertindak sebagai fasilitator dan murid dapat belajar dengan berbasis indivi- dual learning Sari, 2014.

C. Pendekatan saintifik

Pada hakikatnya, sebuah proses pembelajaran yang dilakukan di kelas-kelas bisa kita dipadankan sebagai sebuah proses ilmiah. Oleh sebab itulah, dalam Kurikulum 2013 diamanatkan tentang apa sebenarnya esensi dari pendekatan saintifik pada kegiatan pembelajaran. Kurikulum 2013 mengajak kita semua un- tuk semangat dan optimis akan meraih pendidikan yang lebih baik. Kurikulum 2013 yang menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah sebagai katalisator utamanya atau perangkat atau apa pun itu namanya. Pada konsep pendekatan saintifik, ada 7 tujuh kriteria dalam pendekatan sainti- fik. Ketujuh kriteria tersebut adalah sebagai berikut : 1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dije- laskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, kha- yalan, legenda, atau dongeng semata. 2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. 3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran. 4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam me- lihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembel- ajaran. 5. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. 6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung- jawabkan. 7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun me- narik sistem penyajiannya Tim Penyusun, 2013a. Metode ilmiah adalah sebuah metode yang merujuk pada teknik teknik penyeli- dikan terhadap suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh pengeta- huan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Agar dapat dikatakan sebagai metode yang bersifat ilmiah, maka sebuah metode penye- lidikan inkuiri pencarian method of inquiry haruslah didasarkan pada bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip