5. Temuan Siklus II
Berdasarkan observasipengamatan yang dilakukan observer terhadap proses pembelajaran
keterampilan berbicara pada
siklus II,
bahwa proses pembelajaran keterampilan berbicara sudah memenuhi harapan yaitu:
1. Siswa mampu membangun kerjasama dalam kelompok untuk memahami
tugas yang diberikan guru. 2.
Siswa mampu berpartisipasi dalam kegiatan dan tepat waktu dalam melaksanakannya.
3. Siswa mampu mempresentasikan hasil kerja dengan baik.
4. Guru intensif membimbing siswa saat siswa mengalami kesulitan dalam
PBM. 5.
Siswa antusias dan termotivasi dalam belajar.
4.2 Pembahasan
Dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD guru membagi siswa dalam
kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerja, jenis kelamin dan suku atau merupakan
kelompok heterogen Suyanto 2009: 27. Berdasarkan dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas
belajar siswa pada pelaksanaan siklus I dan siklus II dapat menunjukan peningkatan yang cukup signifikan dalam pembelajaran. Secara keseluruhan
aktivitas siswa pada saat pembelajaran keterampilan berbicara menggunakan model pembelajaran STAD menunjukan peningkatan aktivitas yang sangat
baik karena model pembelajaran STAD merupakan suatu model yang mampu
51
menempatkan siswa pada posisi yang lebih aktif, kreatif sehingga dapat mendorong pengembangan potensi dan kemampuan yang dimiliki, dan salah
satu model yang sesuai dengan tuntutan tersebut adalah model pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement divisions Asma. 2006:12.
Hasil belajar siswa secara keseluruhan menggunakan model pembelajaran keterampilan
berbicara melalui
pembelajaran STAD
menunjukkan peningkatan yang baik . Adapun hasil belajar siswa pada Pada siklus I
diperoleh nilai rata-rata sebesar 63,96 dan pada kriteria keberhasilan menunjukkan
tingkat aktivitas
siswa masih
“Cukup” dalam
proses pembelajaran keterampilan berbicara melalui pembelajaran kooperatif tipe
STAD. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata sebesar
74,79 dan pada kriteria keberhasilan menunjukkan tingkat aktivitas siswa “Baik”.
Selanjutnya aktivitas
guru dalam
pelaksanaan proses
pembelajaran keterampilan berbicara melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
berjalan dengan baik walaupun masih perlu adanya perbaikan dalam kinerja guru dalam mengajar agar siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran
keterampilan berbicara dan hasil belajar keterampilan berbicara dapat ditingkatkan.
Pada siklus I nilai rata-rata sebesar 66,67 dan pada kriteria keberhasilan menunjukkan tingkat aktivitas guru “cukup”. Pada siklus II nilai rata-rata
sebesar 90,00 . Pada kriteria keberhasilan menunjukkan tingkat aktivitas
guru “Sangat baik”. Kemudian Prestasi belajar keterampilan berbicara siswa melalui pembelajaran
kooperatif tipe STAD menunjukkan adanya peningkatan di setiap siklusnya,
52
hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian di atas, bahwa dari siklus I, dan II prestasi belajar siswa meningkat dan ketuntasan belajar mencapai 100 . Hal
ini menunjukkan bahwa
pembelajaran kooperatif
sebagai metode
pembelajaran yang melibatkan kelompok-kelompok kecil yang heterogen dan siswa bekerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan dan tugas-tugas akademik
bersama, sambil bekerja sama belajar keterampilan-keterampilan kolaboratif dan sosial. Penerapan model kooperatif tipe STAD Menurut Listiarini 2007:
50, dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan terhadap siswa kelas VI mata pelajaran bahasa Indonesia Sekolah Dasar Negeri 3 Gedong Tataan
Kabupaten Pesawaran diperoleh simpulan sebagai berikut : 1.
Peningkatan aktivitas siswa yang pada siklus I rata-rata 63,96 menjadi 74,79 pada siklus II.
2. Peningkatan prestasi belajar siswa yang pada siklus I 66,92 menjadi
77,92 pada siklus II.
5.2 Saran
Berdasarkan pengamatan peneliti selama melaksanakan penelitian tindakan kelas pada kelas VI SD Negeri 3 Gedong Tataan, peneliti menyarankan
sebagai berikut : 1.
Pembelajaran keterampilan berbicara melalui pembelajaran STAD ini perlu untuk dilaksanakan oleh guru, karena dengan dengan menggunakan model
pembelajaran keterampilan berbicara melalui pembelajaran STAD siswa merasa senang dan terlatih untuk bekerja sama dengan orang lain. Selain
itu, model pembelajaran ini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Bagi pihak sekolah, pihak lembaga terkait lainnya dan peneliti berikutnya
diharapkan dapat mengadakan penelitian lanjutan sehingga diperoleh simpulan yang lebih luas untuk semakin mengembangkan metode
pembelajaran STAD di Indonesia.