E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka di atas dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut:
1. Apabila dalam pembelajaran matematika menerapkan model cooperative
learning tipe TSTS dengan media grafis serta memperhatikan langkah- langkah secara tepat, maka dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa
kelas IV A SDN 2 Langkapura tahun pelajaran 20122013. 2.
Apabila dalam pembelajaran matematika menerapkan model cooperative learning tipe TSTS dengan media grafis serta memperhatikan langkah-
langkah secara tepat, maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV A SDN 2 Langkapura tahun pelajaran 20122013.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian mengenai pembelajaran matematika di kelas IV A SDN 2 Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan
media grafis. Melalui penelitian tindakan kelas classroom action research, yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui
refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat Wardhani, 2007: 1.4.
Menurut Arikunto, dkk 2006: 16 dalam pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian tindakan kelas yang pelaksanaan
tindakannya terdiri atas beberapa siklus. Setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan planning, tindakan acting, pengamatan observing, dan
refleksi reflecting. 1.
Perencanaan planning adalah merencanakan program tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
dalam pembelajaran matematika. 2.
Pelaksanaan acting adalah pembelajaran yang dilakukan peneliti sebagai upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
pembelajaran matematika. 3.
Pengamatan observing adalah pengamatan siswa selama pembelajaran berlangsung.
4. Refleksi
reflection adalah
kegiatan mengkaji
dan mempertimbangkan hasil yang diperoleh dari pengamatan sehingga
dapat dilakukan revisi terhadap proses belajar selanjutnya Wardhani 2007 : 2.4.