Arsitektur Rekreatif Edukatif
Rifky Riansyah
13
1.04.06.001
Fungsi belajar : bagi anak belajar dapat diartikan sebagai aktifitas bermain. Bagi
masa kanak-kanak
hal yang
berpengaruh besar
terhadap perkembangan fisik dan psikisnya adalah aktifitas motorik. Aktifitas motorik ini
harus dikembangkan melalui proses rangsangan lingkungan misalnya : peralatan dan ruangan menstimulasi anak untuk berlari, bergerak, bermain,
dan lain-lain. Maka dari itu sebisa mungkin materi yang diberikan dalam bentuk metoda aktifitas motorik.
2.7 Prinsip Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam terbagi atas beberapa bidang ilmu pengetahuan yang mendasar yaitu:
1. Biologi a. Hewan
b. Tumbuhan c. Manusia
2. Fisika a. Listrik
b. Gesekan c. Titik berat
d. gaya apung e. Tuas
f. Tekanan Udara g. Panas
h. Optik i. Aliran
j. Alat transportasi k. Bunyi 3. Kimia
a. Zat Cair b. Zat Padat
c. Zat gas 4. Matematika
a. Geometri dari empat kategori ilmu pengetahuan di atas, dipilih dua ilmu pengetahuan yang
akan diambil untuk bangunan nanti, kategori ilmu pengetahuan tersebut adalah ilmu fisika dan Matematika. Hal tersebut diambil karena dua ilmu tersebut mudah
diterapkan kepada alat peraga yang interaktif.
Arsitektur Rekreatif Edukatif
Rifky Riansyah
14
1.04.06.001
2.8 Karakter anak
a.Perilaku Anak
3
Pertumbuhan dan Perkembangan anak
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang
membedakan anak dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai
dengan usianya. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan
interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan
panjang dan berat. Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
Metoda arsitektur Anak
a. merupakan bentuk arsitektur yang memungkinkan aktifitas anak dapat mengalir, seperti adanya railing-railing tangga atau ramp yang
menghubungkan antar lantai. Konsep ini memungkinkan anak-anak untuk berlari dan berkeliling.
b. berupa ruang besar yang dilengkapi dengan tangga dan panggung. Bentuk ini mempunyai arti yang memungkinkan anak untuk berkumpul dan
bersosialisasi.
Bermain anak
4
Belajar dari permainan Learning by Playing
Permainan seharusnya memiliki nilai seimbang dengan belajar. Anak dapat belajar melalui permainan learning by playing. Banyak hal yang
dapat anak pelajari dengan permainan, keimbangan antara motorik halus dan motorik kasar sangat memengaruhi perkembangan psikologi anak.
3
dr Kusnandi Rusmil, SpAK, MM Departemen Kesehatan RI - Tahun 2006
4 http:www.anneahira.comkesehatan-anakpermainan-anak.htm
Arsitektur Rekreatif Edukatif
Rifky Riansyah
15
1.04.06.001
Seperti kata Reamonn O Donnchadha dalam bukunya The Confident Child Permainan akan memberi kesempatan untuk belajar menghadapi
situasi kehidupan pribadi sekaligus belajar memecahkan masalah.
Permainan mengembangkan otak kanan
Disamping itu tentu saja anak mempunyai kesempatan untuk menguji kemampuan dirinya berhadapan dengan teman sebayanya dan
mengembangkan perasaan realistis akan dirinya. Bermain melalui permaianan memberi kesempatan pada anak untuk mengembangkan
otak kanan, kemampuan yang mungkin kurang terasah di sekolah maupun di rumah.
Permainan mengembangkan pola sosialisasi dan emosi anak
Dalam permainan kelompok, anak belajar tentang sosialisasi yang menempatkan dirinya sebagai mahluk sosial. Anak mempelajari nilai
keberhasilan pribadi ketika berhasil memasuki suatu kelompok. Ketika anak memainkan peran baik atau jahat membuat anak kaya akan
pengalaman emosi, anak akan memahami perasaan yang terkait dari ketakutan dan penolakan dari situasi yang dia hadapi.
2.9 Prinsip Arsitektur Anak